Komunitas II)
Disusun oleh :
2017-2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat
khususnya dalam bidang kesehatan. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin
Komunitas II.
Tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak makalah ini tidak akan
terselesaikan dengan baik. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
i
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
2.1
3.1Simpulan .............................................................................................................
3.2Saran ....................................................................................................................
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran
masing-masing.
Hingga saat ini, dan beberapa tahun yang akan datang di negara-negara
di kalangan masyarakat. Dan ini menjadi salah satu patokan keberhasilan program
1
2
masyarakat salah satunya adalah dengan suatu proses yang disebut kemitraan.
Maka dari itu penulis mengambil sebuah judul “Kemitraan” dalam penulisan
makalah ini.
PEMBAHASAN
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau
kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut
Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-
manfaat).
meliputi :
3
4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata mitra adalah
teman, kawan kerja, pasangan kerja, rekan. Kemitraan artinya perihal hubungan
dengan istilah gotong royong atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara
dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran
kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus berpijak pada landasan
pihak tersebut;
4. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau memberi
manfaat.
lain.
2.3 Prinsip Kemitraan
itu harus diketahui oleh anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnya
(mitra).
6
akan terjadi.
2. Saling mempercayai dan saling menghormati. Kepercayaan (trust) adalah
lain.
tahun 1997.
6. Sehubungan dengan itu perlu dikembangkan upaya kerjsama yang saling
1. Model I
8
Model kemitraan yang paling sederhana adalah dalam bentuk jaring kerja
karakteristik lainnya.
2. Model II
Kemitraan model II ini lebih baik dan solid dibandingkan model I. Hal ini
karena setiap mitra memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap
Menurut Beryl Levinger dan Jean Mulroy (2004), ada empat jenis atau tipe
kemitraan yaitu :
peduli satu sama lain tetapi belum bekerja bersama secara lebih dekat.
2. Nascent Partnership. Kemitraan ini pelaku kemitraan adalah partner tetapi
ruang lingkup aktivitas yang tetap dan relatif terbatas seperti program
dalam :
1. SK bersama;
2. MOU (Memorantum of understanding);
3. Pokja;
4. Forum komunikasi;
5. Kontrak kerja atau perjanjian kerja.
2.7 Pelaku Kemitraan
Adapun pelaku kemitraan secara umum adalah sebagai berikut.
1. Sektor Swasta
2. Ynit/Program internal kesehatan
3. Sektor-sektor pemerintah
4. Lembaga Swadaya Masyarakat
5. Organisasi Berbagai Agama
6. Organisasi Berbasis Masyarakat
7. Lembaga Perwakilan Rakyat
8. Organisasi Wanita
9. Perguruan Tinggi
10. Organisasi Profesi
11. Organisasi Pemuda
12. Lembaga Adat Tradisional
13. Media Massa
14. Komponen Masyarakat Lainnya
15. Penyandang Dana
10
atas 3 tahap.
bidang dan lintas organisasi yang mencakup unsur pemerintah, unsur swasta
atau dunia usaha, unsur LSM dan organisasi massa, dan unsur organisasi
profesi.
2.9 Proses Kemitraan
Setiap kegiatan tentunya membutuhkan sebuah proses demi terlaksananya
sebagai berikut.
1. Penjajagan
2. Penyamaan persepsi
3. Pengaturan peran
4. Komunikasi intensif
5. Melaksanakan kegiatan
6. Pemantauan dan penilaian
2.10 Tujuan Kemitraan Kesehatan
termasuk kesehatan.
Tujuan Khusus :
1. saling pengertian
2. saling percaya
3. saling memerlukan
4. saling kedekatan
5. saling bantu
6. saling menghargai
masing-masing.
2. Proses
12
3. Output
4. Outcome
3.1 Simpulan
3.2 Saran
13