(HUMAN RELATION)
A. PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh
dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan
penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru.
H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan
perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki
perilaku individu lain atau sebaliknya.
Keith Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang
lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatukelompok merupakan
interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk
bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi,
psikologis dan sosial.
1. Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada
dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak
rasional;
Hakikat dari hubungan antar manusia adalah komunikasi antarpribadi. Hubungan antar
manusia sebenarnya dilandaskan pada adanya kepentingan-kepentingan individual.
Hubungan antar manusia diartikan sebagai suatu proses interaksi antar individu untuk
mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu keserasian, keselarasan dan
kebahagiaan dalam tatanan kehidupan manusia. (Yulifah & Yuswanto, 2009 : 42)
Mendasarkan pada pengertian diatas, penulis mengambil contoh hubungan antar manusia
yang terjadi antara pengemudi dengan penumpang dalam pelayanan jasa
transportasi berbasis online. Hubungan antar manusia yang terjadi antara
pengemudi dengan penumpang tersebut menunjukkan adanya proses
interaksi antar individu pengemudi dengan penumpang yang dilandasakan
pada adanya kepentingan-kepentingan individual baik dari pengemudi
maupun dari penumpang dalam jasa pelayanan transportasi berbasis online.
Mendalam, ada unsur ikhlas jadi komunikasi melibatkan perasaan, di mana upaya untuk
membantu harus dengan perasaan ikhlas tanpa pamrih.
Dialognya mendalam, sampai hal – hal bersifat pribadi bisa diutarakan untuk maksud
mengetahui permasalahannya dan dapat memecahkan masalah sampai tuntas.
Berorientasi pada tindakan, jadi kegiatan benar – benar bisa teramati, bukan suatu saat
nanti.
Aktif dan reaksi,harus ada timbal balik antara komunikator dan klien.
Merubah sikap, dengan hubungan dengan orang lain sikap bisa berubah entah positif atau
negative, untuk itu dalam melakukan hubungan pandai – pandailah memilih teman
bergaul , dan khusus untuk anak remaja hal ini sering tidak terkontrol sehingga jatuh
dalam pergaulan hyang salah.
Pendapat dan tanggapan, dengan berhubungan dengan orang lain pendapat yang kita
utarakan akan mendapat tanggapan/respon. Hal ini dapat menambah wawasan dan
pendewasaan dalam gaya berfikir.
Perilaku bisa diamati, dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan bantuan
kepada orang lain, dan kegiatan – kegiatan itu nyata sehingga dapat dilihat dan diamati.
(Handayani, Kusmiyati & Tyastuti, 2010 : 28-29)
Faktor-faktor dalam Hubungan antar manusia adalah Faktor yang mendasari Hubungan
antar manusia. Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis.
Factor utama dalam Hubungan antar manusia antara lain :
1. Imitasi, adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya / meniru.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian
yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh
penghargaan social yang tinggi.
Imitasi mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif didapat jika proses imitasi
memberikan dampak positif untuk pelaku maupun orang lain, sedangkan sisi negatif
mungkin bermanfaat bagi dia tapi merugikan orang lain atau bahkan merugikan diri
sendiri juga.
Anak meniru orangtuanya yang merokok. Apabila ada salah satu keluarga yang
menjadi perokok aktif, ada kecenderungan bahwa anak-anak akan mengikuti angota
keluarga tersebut sehingga anak menjadi perokok aktif.
Anak memiliki banyak teman nakal akan memiliki kecenderungan dia akan
terpengaruh dengan teman sebayanya. Anak biasanya akan meniru apa yang
dilakukan oleh teman sebayanya sehingga resiko tersebut bisa saja terjadi.
https://www.halopsikolog.com/contoh-imitasi-dalam-interaksi-sosial/313/ diakses tanggal
29 oktober 2017
2. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik
terlebih dahulu.
Syarat untuk mempermudah sugesti adalah :
1. Hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung
Pikiran terpecah-pecah
2. Otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise social
tinggi. Mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas
2. Sikap sportif adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri / defensif dalam
komunikasi yang terjadi dalam hubungan antar manusia.
Ada enam hal yang yang dapat menimbulkan perilaku sportif :
a. Evaluasi dan deskriptif
b. Control dan orientasi masalah
c. Strategi dan spontanitas
d. Netralitas dan empati
e. Superior dan persamaan
f. Kepastian dan provisionalisme
(Christina, Sujianto & Indrawati, 2003 : 34-35)
Sikap terbuka dan sikap tertutup. Sikap terbuka adalah menilai pesan secara obyektif
dengan menggunakan data dan keajengan logika, membedakan dengan mudah, melihat
suasana, berorientasi pada isi pesan, mencari informasi dari berbagai sumber dan mencari
pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan. Sikap tertutup adalah
menilai pesan berdasarkan motif, berpikir simplisis tanpa suasana, bersandar pada banyak
sumber pesan dari pada isi pesan, kaku dan memegang teguh system kepercayaan,
menolak dan mengabaikan pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan.
(Romauli, 2013 : 42-43)
Tekhnik-tekhnik Hubungan Antar Manusia
Tekhnik hubungan antar manusia terbagi dalam :
Tindakan sosial
Menurut Max Weber, tindakan social adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu lain dimasyarakat. Tindakan social dibagi menjadi :
Tindakan rasional instrumental yaitu tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara
cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektivitas
Tindakan rasional berprestasi nilai yaitu tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar
dalam masyarakat
Tindakan tradisional yaitu tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan adat
istiadat atau kebiasaan
Tindakan efektif yaitu tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan
perasaan atau emosi
Kontak sosial
Kontak social adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal
terjadinya interaksi social. Kontak social dibedakan menjadi :
Cara pihak yang berkomunikasi baik langsung maupun tidak langsung
Cara terjadinya yaitu kontak primer maupun kontak sekunder
Komunikasi sosial
Proses komunikasi terjadi saat kontak social berlangsung. Secara harafiah komunikasi
merupakanHubungan atau pergaulan dengan orang lain
Teori hubungan antar manusia
Kualitas hubungan antar manusia ditentukan oleh model individu dalam menerapkannya.
Teori (model) dan kualitas hubungan antar manusiadigolongkan menjadi 3 yaitu :
Teori transaksional, merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling
terkait dan masing-masing personalnya bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan.
Kaidah dari teori transaksional selalu dikaitkan dengan hubungan antar manusia yang
harus didasarkan pada pertimbangan untung dan rugi
Teori peran, merupakan teori yang lebih menekankan pada suatu pergaulan social dengan
scenario yang sudah disusun dimasyarakat. Setiap hubungan antar manusia diatur oleh
tatanan kehidupan yang ada dimasyarakat dan masyarakat tersebut mengatur bagaimana
setiap manusia harus berperan dalam pergaulan sehari-hari. Teori peran
mempertimbangkan keselarasan (harmonisasi) dalam kehidupan sehari-hari. Apabila
manusia sebagai individu dapat mematuhi tatanan tersebut, maka kehidupannya akan
menuju pada suatu keadaan yang harmonis. Sebaliknya, apabila menyalahi atau tidak
sesuai, maka akan dicemooh.
Teori permainan, teori yang memperhatikan fase manusia sepanjang siklus kehidupannya
dimulai sejak masa kanan-kanak, dewasa sampai tua. Pada masa kanak-kanak, hubungan
cenderung bersifat manja. Pada masa dewasa, pergaulan atau hubungan antara
manusiamenjadi suatu kesadaran, tanggung jawab dan lugas. Dimasa ini, manusia akan
menyadari akibat dan resiko dari suatu hubungan sedangkan pada masa tua, manusia akan
memaklumi kesalahan orang lain dan hubungan diartikan sebagai suatu perasaan saling
menyayangi.
(Romauli, 2013 : 43-44)
Manajemen Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusiaakan efektif apabila pihak yang melakukan komunikasi dapat
mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak secara efektif. Manajemen
hubungan antar manusia yang efektif lebih mengutamakan orang lain agar merasa
menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi pada saat melakukan
hubungan. Penggunaan bertanya dan mendengar efektif merupakan manajemen hubungan
yang efektif.
Manajemen hubungan yang efektif menyampaikan kesesuaian dan saling memperkuat
antara pesan verbal dan nonverbal. Manajemen hubungan antar manusia dapat dilakukan
melalui :
Pemantauan diri (self-monitoring)
Berhubungan secara integral dengan manajemen hubungan antar manusia. Pemantauan
diri adalah manipulasi citra yang ditampilkan kepada pihak lain (Synder, 1986).
Pemantau diri yang cermat selalu menyesuaikan perilaku menurut umpan balik dari orang
lain untuk perbaikan diri pribadi kearah yang lebih baik. Efektivitas pemantauan diri akan
mempunyai nilai lebih apabila pihak tersebut melakukan pengungkapan diri, membuka
diri dan memantau diri secara selektif.
Daya ekspresi (expressiveness)
Mengacu pada ketulusan dalam melakukan hubungan antar manusia. Penekanan daya
ekspresi lebih kepada keterbukaan, keterlibatan, umpan balik serta tanggung jawab atas
pikiran dan perasaan. Tanggung jawab dalam berbicara dan mendengarkan. Daya ekspresi
diwujudkan dalam kecepatan, nada, volume dan ritme suara untuk mengisyaratkan
keterlibatan dan perhatian dengan membiarkan otot-otot wajah mencerminkan
keterlibatan. Gerakan-gerakan tubuh dengan gaya dan frekuensi yang sesuai untuk
mengkomunikasikan keterlibatan.
Orientasi kepada orang lain
Mengacu kepada kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan orang lain.
Orientasi ini mencakup proses komunikasi, perhatian dan minat terhadap apa yang
dikatakan lawan bicara. Pihak yang melakukan komunikasi dengan berorientasi kepada
orang lain akan melihat situasi dan interaksi dari sudut pandang lawan bicara dengan
menghargai perbedaan pandangannya dengan empati. Orientasi kepada orang lain akan
memberikan umpan balik yang cepat dan pantas serta menunjukkan pemahaman yang
mendalam tentang perasaan dan pikiran.
(Yulifah & Yuswanto, 2009 : 48-50)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi
seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar
seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu
masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu
dengan yang lain.
Teknik untuk menjalani hubungan antar manusia dengan :
Melakukan kontak dan menghargai setiap individu
Melakukan komunikasi
Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri
sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Kusmiyati, Tyastuti. Komunikasi dan konseling dalam pelayanan kebidanan.
Yogyakarta : Fitramaya. 2010. P. 25-6, 28-9, 29-31, 31-2.
Romauli, Suryati. Komunikasi kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media. 2013. P. 39,
40-1, 41-2, 42-3, 43-4.
Yulifah Rita, Yuswanto Tri. Komunikasi dan konseling dalam kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika. 2009. P. 42, 48-50.
Wahyuningrum, Yogi Andhi. Buku saku komunikasi dan konseling dalam praktik
kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media. 2010. P. 40, 41-2.
Christina, Sujianto, Indrawati. Komunikasi kebidanan. Jakarta : EGC. 2003. P. 34-35