PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan akan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau
puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen
(Herlambang, 2016).
Menurut Azrul Azwar (1999) dalam Bustami (2011) menyebutkan bahwa
mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau
perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang
baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efekif dalam
keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan
secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik.
Menurut Zimmerman Mary dalam Herlambang (2016), Mutu pelayanan
kesehatan memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui
peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputi pasien,
keluarga, dan lainnya yang datang untuk mendapatkan pelayanan atau lainnya.
Dokter, karyawan, dan anggota masyarakat lainnya yang kita layani.
Mutu Pelayanan Kesehatan yang meliputi kinerja yang menunjukkan
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang dapat menimbulkan
kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga
sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang tea ditetapkan (Kemenkes RI
dalam Muninjaya Gde, 2010).
Menurut Donabedian (1980) dalam Bustami (2011), mengemukakan
bahwa komponen pelayanan tersebut dapat terdiri dari masukan (input, disebut
juga structure), proses, dan hasil (outcome).
1. Masukan (Input)
Masukan (Input) yang dimaksud disini adalah sarana fisik,
perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, serta
3
sumber daya manusia dan sumber daya (resources) lainnya di puskesmas dan
rumah sakit. Beberapa aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam
hal ini adalah kejujuran, efektifitas dan efisiensi, serta kuantitas dan kualitas
dari masukan yang ada.
Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang
bermutu pula. Semua sumber daya yang ada perlu diorganisasikan dan
dikelola sesui dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan prosedur
kerja yang berlaku dengan maksud pelayanan kesehatan tersebut dapat
diterima oleh pelanggan secara baik.
2. Proses yang dilakukan
Proses adalah semua kegiatan atau aktvitas dari seluruh karyawan dan
tenaga profesi dalam interaksinya dengan pelanggan, baik pelanggan internal
(sesama petugas atau karyawan) maupun pelanggan eksternal (pasien,
pemasok barang, masyarakat yang datang ke puskesmas atau rumah sakit
untuk maksud tertentu). Baik atau tidaknya proses yang dilakukan di
puskesmas atau di rumah sakit dapat diukur dari:
a. Relevan atau tidaknya proses yang diterima oleh pelanggan
b. Efektif atau tidaknya proses yang dilakukan
c. Mutu proses yang dilakukan.
Variabel proses merupakan pendekatan langsung terhadap mutu
pelayanan kesehatan. Semakin patuh petugas (profesi) terhadap standar
pelayanan, maka semakin bermutu pula pelayanan kesehatan yang diberikan.
4
Logika yang dipakai adalah jika masukan telah tersedia sesuai
rencana, maka proses akan bisa terlaksana. Apabila proses dilaksanakan sesuai
yan direncanakan berdasarkan standar yang ada, maka hasil akan tercapai
dengan baik.
5
Masalah merupakan suatu bagian penting yang harus ada dalam kehidupan
kita semua.
6. Istijanto
Menurut Istijanto, masalah merupakan dimana bagian terpenting
dalam suatu proses riset, karena masalah dapat juga menghadirkan
petunjuk berupa jenis informasi yang dimana nantinya akan sangat kita
butuhkan.
6
1. mudah dikenali, karena biasanya dapat dipecahkan dengan mudah dan
cepat;
2. masalah mutu layanan kesehatan, yang menurut petugas layanan
penting;
3. masalah mutu layanan kesehatan yang mempunyai hubungan emosional
dengan petugas layanan.
7
ditetapkan. Untuk dapat menetapkan penyebab masalah ada beberapa langkah
pokok yang harus dilakukan dalam menetapkan masalah mutu, yaitu:
1. Menyusun daftar masalah
Menyusun daftar masalah penelitian merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan. Cara penyusunan daftar
masalah terdapat 2 cara :
1. Tekhnik curah pendapat
Metode curah pendapat (BRAINSTORMING) adalah suatu bentuk
diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi,
dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi,
dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan
metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.
8
1. Kumpulkan data data yag berhubungan dengan masalah yang
ingin kita pecahkan.
2. Kumpulkan berbagai macam data yang dapat dijadikan sebagai
referensi.
3. Pastikan bahwa sumber data yang kita ambil benar dan dapat
dipercaya.
4. Hitung dan pastikan kembali jumlah data yang kita punya
sudah cukup untuk diperhitungkan.
5. Cari dan ambillah sampel untuk mendukung data tersebut.
6. Olah data yang sudah didapatkan.
7. Sajikan data.
8. Interprestasi data ke dalam kebijakan dan kehidupan sehari
hari.
9
Memilih topik atau menetapkan permasalahan penelitian merupakan
langkah paling awal dari keseluruhan kegiatan penelitian, Sehingga
sebenarnya permasalahan penelitian dapat dicari pada semua aspek
kehidupan baik yang menimpa pelaksana kesehatan maupun obyek dari
pelaksana bidang kesehatan. Untuk dapat memberikan gambaran secara
terstruktur tentang sumber masalah ini, dapat dijelaskan bahwa secara
garis besar permasalahan penelitian dapat dicari dan dikaji melalui
pengalaman pribadi, deduksi teori, penelitian sebelumnya, dengan analisis
system dengan mempertimbangkan sebab akibat dari suatu masalah.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan pelayanan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia secara wajar, efisien dan
efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika, hukum, dan
sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan
pemerintah dan masyarakat.
2. Menurut Irmasyah Effendi, masalah merupakan suatu pelajaran ketika
Anda sadar sebagai kesadaran jiwa, Anda juga dapat melihat dengan mudah
untuk berbagai kelemahan dan masalah dalam hidup Anda.
3. masalah mutu layanan kesehatan adalah kesenjangan yang terjadi
antara harapan dengan kenyataan dari berbagai dimensi mutu layanan
kesehatan termasuk kepuasan pasien, kepuasan petugas kesehatan, dan
kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan standar layanan kesehatan
sewaktu memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
4. Beberapa masalah mutu pelayanan yang sering terjadi dilapangan,
terbagi atas 3 konteks antara lain: Pengalaman pasien, Konteks organisasi,
Konteks lingkungan.
11
5. Langkah langkah yang harus dlakukan menetapkan penyebab masalah
mutu yaitu : Menyusun daftar masalah, Melakukan konfirmasi daftar masalah,
serta Menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Prastiwi, Elyana Niken. 2010. Analisis Mutu Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
melalui Audit Kematian di Rsud Kota Bekasi Tahun 2009. Universitas
Indonesia. Depok.
Wiyono, DJ. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan: Teori, Strategi dan
Aplikasi. Universitas Airlangga. Surabaya.
12