Anda di halaman 1dari 20

STUDI LAPANGAN WIRAUSAHA SUKSES

"USAHA GROSIRAN"

DIAJUKAN UNTUK MATA KULIAH : Kewirausahaan

Dosen Pembimbing : Putri Hervina Daulay, MM

Disusun Oleh :

Fanny van Deyli (0801172232)

Putri Manja Yanti Mingka (0801172)

Gisa Zeldita Pinem (0801172)

Nabila Santika Harmis (0801172)

Tiara Ananda Panjaitan (0801172)

KELOMPOK : 4

5 AKK B

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2019- 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami pemakalah mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga pemakalah mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,agar makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan , 3 November 2019

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................................. ii

Bab I ........................................................................................................................................................ 1

Pendahuluan ............................................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Kegiatan ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

Bab II ...................................................................................................................................................... 3

Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................................... 3

A. Pengertian Grosir ........................................................................................................................ 3

B. Hal Yang Di Perhatikan Dalam Grosir ....................................................................................... 4

Bab III Metodologi Penelitian ................................................................................................................ 6

A. Alokasi Dan Waktu Penelitian .................................................................................................... 6

B. Populasi Dan Sampel .................................................................................................................. 6

C. Instrumen Penelitian ................................................................................................................... 6

Bab IV Pembahasan ................................................................................................................................ 7

A. Biografi ....................................................................................................................................... 7

B. Omset .......................................................................................................................................... 8

C. Keunggulan ................................................................................................................................. 9

D. Aspek Teknis Kewirausahaan ................................................................................................... 11

E. Hambatan Dan Kendala ............................................................................................................ 13

F. Solusi......................................................................................................................................... 14

Bab V Penutup ...................................................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 16

B. Saran ......................................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring perkembang jaman yang tidak menentunya kestabilan ekonomi pada suatu
perusahaan yang di akibatkan karena persaingan pasar dan produk, bahkan juga permainan
jual beli saham, membuat para investor dan owner prusahaan tidak menjanjikan kelancaran
jangka panjang untuk perusahaanya, akibatnya sebagian orang-orang yang tidak mengerti
permainan kaum kapitalis menjadi korban seperti di antaranya di Negara kita Indonesia yang
hampir rata-rata adalah kaum buruh mendapatkan imbasnya, ada sedikit dari bebebrapa
contoh penyebab terputusnya hubungan kerja seperti berikut : PHK karena pengurangan
pegawai, bangkrutnya perusahaan, pergantian pemegang saham, dan lain-lain mungkin
sebagian para orang–orang menyangka pekerjaan mereka yang kini sedang di jalani sudah
begitu aman padahal pekerjaan mereka itu sangat beresiko untuk di masa depan.

Oleh karena itu kita harus mempunyai basic Enterpreneurship sebagai antisi pasi
penyelamat hidup kita dan kebutuhan ekonomi untuk keluarga kita di masa mendatang. Atau
bisa juga entrepreneur sebagai rencana masah depan dan juga entrepreneur bisa kita jalani
dalam masa pendidikan atau selesai masa pendidikan. Sebelumnya apa sih Enterpreneurship
itu? Ada banyak sekali definisi tentang Entrepreneurship, namun menurut penulis yang paling
sesuai adalah definisi menurut Peter F. Drucker. Menurut Drucker, Entrepreneurship adalah
“…the practice of consistently converting good ideas into profitable commerce venture”.
Secara bebas dapat diartikan bahwa Entrepreneurship adalah suatu “…aktivitas yang secara
konsisten dilakukan guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan usaha yang
menguntungkan”.

Kewirausahaan mempunyai fungsi yg berperan penting untuk perkembangan ekonomi


setiap Negara, bahkan mampu menyerap SDM untuk mengurangi angka pengangguran.
Untuk itu pemerintah gencar meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu
berwirausaha, bahkan memasukan kurikulum kewirausahaan dalam pendidikan. Hinga
sampai saat ini di kampus dan di kelas kami mendapatkan tugas untuk meriset suatu usaha
agar kami mengetahui inti sari dari kewirausahawan tentang bagaimana memenejemen
usahanya dengan baik dan juga mengetahui apa yg membuat usaha itu semakin berkembang,

1
Dan kelompok kami menentukan untuk memilih sebuah Toko Grosiran sembako dan juga
jajanan sebagai target penelitian riset kami untuk mendapatkan informasi kiat-kiat apa saja
yang membuat usaha itu sukses dan bagaimana menjalankan usaha tersebut hingga jangka
panjang juga berkembang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara memanfaatkan kota pelajar sebagai sarana berbisnis ?


2. Bagimana prospek bisnis rumah kost ?
3. Bagaimana tips dan trik untuk sukses membangun kost?
4. Apa saja yang harus diperhatikan dalam usaha kost?
5. Apa saja hambatan dalam melakukan usaha kost?
6. Bagaimana cara mengurangi resiko usaha kost?

1.3 TUJUAN KEGIATAN

1. Untuk memperoleh gambaran bagaimana cara memanfaatkan kota pelajar sebagai


sarana berbisnis.
2. Untuk mengetahui prospek dari bisnis rumah kost.
3. Untuk memperoleh tips dan trik untuk sukses membangun kost.
4. Untuk mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam usaha kost.
5. Untuk mengetahui hambatan dalam melakukan usaha kost.
6. Untuk mengetahui mengurangi resiko usaha kost.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Grosiran

Grosir atau mendistribusikan diartikan sebagai penjualan barang atau

merchandise kepada pengecer, pengguna bisnis industri, komersial, institusi atau

profesional, atau kepada penggrosir lainnya dan jasa terkait. Secara umum, artinya

penjualan barang kepada siapa saja selain konsumen biasa.1

Menurut United Nations Statistics Division, "grosir" adalah menjual kembali

(menjual tanpa pengubahan) barang baru dan terpakai kepada pengecer, pengguna

industri, komersial, institusi atau profesional, atau kepada penggrosir lain, atau terlibat

berperan sebagai agen atau broker dalam membeli merchandiser untuk, atau

menjualnya kepada orang-orang atau perusahaan. Penggrosir biasanya mengatur,

mengurutkan dan memeringkatkan barang-barang di tempat luas, jumlah besar, dipak

kembali dan didistribusikan kembali di tempat yang lebih kecil. Sementara penggrosir

sejumlah produk biasanya beroperasi atas alasan sendiri, pemasaran grosir untuk

barang makanan dapat dilakukan di pasar grosir tertentu tempat semua pedagang

bertemu.2

Umumnya, penggrosir lebih dekat dengan pasar yang mereka suplai daripada

sumber yang mereka dapatkan produknya. Tetapi, dengan penemuan Internet dan E-

procurement, terdapat peningkatan jumlah penggrosir yang berdiri di dekat pusat

manufaktur di Tiongkok Daratan, Taiwan dan Asia Tenggara seperti Chinavasion,

1
WTO, 1995, including commitments in goods and services, Estonia :
https://www.wto.org/english/thewto_e/acc_e/completeacc_e.htm#chn
2
Chandler, A. D. (1994). Scale and scope The Dynamics of Industrial Capitalism. Cambridge, Mass.: Belknap
Press of Harvard Univ. Press. hlm. 29.

3
Salehoo dan Modbom, banyak di antaranya menawarkan jasa antar barang ke

perusahaan dan perorangan.3

B. Hal Yang Di Perhatikan Dalam Grosiran

1. Strengh (Kekuatan)

a. Pilihlah lokasi di jalan yang ramai kendaraan,akan sangat baik jika jalan

tersebut adalah jalan yang paling ramai dilalui para pengendara yang akan ke

kota untuk berbelanja ke grosir sembako.

b. Dekat dengan area atau sebuah kawasan yang potensial.

c. Memulai dengan membuka usaha grosir eceran dan bertahap mengubah ke

usaha grosiran.

d. Pemasokan barang yang lengkap.

e. Harga relatif terjangkau

2. Weakness (kelemahan)

a. Kepuasan pelanggan sangat mempengaruhi keberlangsungan grosiran.

b. Kapasitas dan kelengkapan barang sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha

ini.

3. Opportunities (Peluang)

a. sembako merupakan produk yang laris manis dimana saja dikarenakan

merupakan kebutuhan hidup manusia yang terus di cari sepanjang masa.

3
Chandler, A. D. (1994). Scale and scope The Dynamics of Industrial Capitalism. Cambridge, Mass.: Belknap
Press of Harvard Univ. Press. hlm. 29.

4
b. Disamping kita berjualan dengan partai besar kepada para pemilik usaha

sembako disisi lain kita juga bisa melayani partai kecil atau eceran dengan

harga normal layaknya warung-warung pengecer lainya.

c. Banyak tempat yang stretegis untuk membuka usah grosiran karena masih

dapat berkembang dimana pun.

4. threats (Ancaman)

a. Banyaknya grosiran yang harganya lebih murah meski barangnya kurang lengkap.

b. Banyak grosiran yang memberikan fasilitas yang sangat baik.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Alokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Grosir Van Deyli Jl. Raya Bagan Deli Gg Mesjid, Medan

Belawan, Sumatera Utara dengan kode pos 20411. Pada hari Kamis, tanggal 21 November

2019. Observasi ke Toko memakan waktu selama 1hari. Lalu minggu berikutnya kami

lakukan untuk menyusun laporan kami.

B. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, saya mengambil data dari kasir grosir sekaligus pemilik grosir.

Dari beliau lah penulis mendapat penjelasan mengenai usaha grosir yang layak dilakukan

di lingkungan. Penulis menggunakan metode wawancara.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode lapangan melalui wawancara dan pengamatan

dan melihat langsung wirausaha kost kostan. Adapun instrumen yang digunakan adalah :

1. Pertanyaan wawancara

2. Lembar-lembar observasi

3. Dokumentasi

6
BAB IV

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI

Ibu Yusrifina adalah salah satu orang yang mempunyai usaha grosir yang sukses. Ibu

yusrifina berumur 51 tahun dan berasal dari Tanjung Balai. Ibu Yusrifina memiliki suami

yang bekerja sebagai PNS (pegawai negeri sipil) , dan memiliki 3 orang anak. Ibu

Yusrifina merintis usaha nya sejak tahun 2004. Dengan bermodalkan grosiran yang

berlokasi di tempat strategis, awal mulanya ibu Yusrifina menggunakan grosiran yang

dimiliki oleh mertunya. Ibu Yusrifina yang asalnya dari Tanjung Balai, awalnya merantau

ke Medan, karena suami memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta di salah satu

restoran di Medan, ibu Yusrifina memutus kan untuk bekerja sebagai salah satu karyawan

swasta di sebuah sekolah di Medan juga. Tetapi karena mertua ibu Yusrifina yang

sebelumnya merupakan pemilik grosir terkena stroke dan suaminya di PHK dikarenakan

restoran tempat beliau bekerja mengalami kerugian besar dan memutuskan untuk

menutup restoran .

Ketiga anak ibu Yusrifina, yang pertama sudah berhasil menyelesaikan studi nya di

salah satu Universitas di medan dan sedang melamar pekerjaan sambil membantu usaha

grosiran ibu Yusrifina. Yang kedua, masih mmenjalankan studi di salah satu Universitas

di Medan. Sedangkan yang paling kecil yaitu yang ketiga, sedang menjalankan sekolah di

salah satu SMA di Medan. Ibu Yusrifina merupakan sosok wanita yang tangguh dan

mandiri, segala keperluan dan kebutuhan grosir, serta pengelolahan grosir di kontrol oleh

ibu Yusrifina sendiri. Sementara suami beliau sedang bekerja sebagai salah satu karyawan

di pemerintahan bagian urusan agama (KUA) di Medan.

7
Kesehariannya, ibu Yusrifina sibuk mengontrol dan menjalankan usaha grosir yang

dibantu oleh seorang karyawan yang telah direkrut oleh beliau, dan juga anak pertama

beliau. Namun, ibu Yusrifina tidak pernah melupakan pekerjaannya sebagai ibu runah

tangga. Ibu Yusrifina selalu mengutamakan kepentingan suami dan anak nya.

B. OMSET

Pada awalnya pendapatan kotor pertama adalah Rp. 3.000.0000,- perbulan karena

pada saat itu hanya meneruskan grosir yang dijalankan oleh mertua beliau dengan

beberapa pelanggan. Tapi beliau tak pernah mengeluh dan selalu berusaha untuk menarik

perhatian pelanggan lainnya agar mau berbelanja di grosir beliau, akhirnya dengan

kesabarannya usaha beliau mulai membuahkan hasil, pelanggan yang bertambah

membuat omset beliau bertambah sehingga beliau dapat memperbesar usahaya.

Pendapatan perbulan selalu beliau sisihkan untuk ditabung. Kemudian tahun

berikutnya beliau memutuskan untuk pindah rumah serta membuka usaha grosir lainnya

di Jl Raya Bagan Deli Lor. Mesjid. Setelah beberapa tahun kemudian sekitar tahun 2014

beliau berfikir untuk menambah usaha beliau dengan mencoba membuka depot air,

dengan membeli salah satu depot air yang berada di jalan Nelayan di daerah Labuhan

Deli, Medan Belawan. Namun beliau memiliki kendala pada modal yang sangat besar

untuk memperbaiki serta memperkerjakan orang untuk mengurus usaha baru beliau.

Beliau masih kekurangan modal karena uang tabungannya masih kurang untuk

membangun Depot air baru yang memerlukan modal yang cukup besar. Beliau pun tak

pernah putus asa dan akhirnya beliau berfikir untuk meminjam modal tambahan ke bank.

Singkat cerita usaha depot beliu pun berhasil dijalankan dengan memperkerjakan

orang untuk mejalankannya dengan kesepakatan 60% untuk pekerja dan 40% untuk

beliau, tetapi dengan syarat uang listrik, air dan hal lainnya sudah termasuk kedalam 60 %

8
tersebut. Jadi diperkirakan pendapatan bersih perbulan beliau dari usaha depot air tersebut

sekitar Rp. 5.000.000.

Belai juga mencoba untuk membuka depot air baru di daerah Labuhan Deli tepatnya

berada pada daerah Young Panah hijau, tetapi dikarenakan kendala kondisi yang kurang

strategis dan juga pekerja di depot tersebut tidak melakukan pekerjaan dengan baik,

beliau memutuskan untuk memberikan depot tersebut kepada salah satu kerabat beliau

dan sekarang telah diubah oleh mereka menjadi Grosir kecil yang menjual jajanan dan

juga sembako yang eceran.

C. KEUNGGULAN

Ada pun keunggulan kosan ibu Wani adalah:

1. Aman

Maksudnya aman dari tindak kejahatan pencurian. Misal : pencurian kendaraan

bermotor pelanggan dan juga pencurian barang dagangan. Karena grosir Ibu

Yusrifina di lengkapi dengan kunci pagar anti maling, dan di lengkapi pula dengan

camera pemantau cctv yang selalu di control oleh ibu kasir yang sedang bertugas.

Sehingga tindakan kriminalitas dapat dicegah dan diminimalisir oleh beliau.

2. Produk terjamin

Ibu Yusrifina sangat menjaga tingkat kualitas dari barang – barang

dagangannya. Bahkan ibu Yusrifina berani membuat pernyataan jika barang

dagangan yang dijual telah melewati batas kadaluwarsa, maka barang tersebut

dapat dikembalikan ke grosir tersebut. Dan ibu Yusrifina akan mengembalikan

barang tersebut kepada pabrik yang memproduksinya, karena toko tersebut

9
mengambil dan memasok barang – barang dagangan langsung dari pabrik pembuat

barang tersebut.

3. Bersih dan lapang

Grosir dari ibu Yusrifina selalu dijaga kebersihan oleh ibu Yusrifina. Setiap

tidak ada pelanggan toko grosir ini akan di sapu dan dibersihkan oleh pekerja ibu

yusrifana sendiri, begitu juga dengan area jalan dan tempat menunggu di buat

selebar mungkin oleh ibu Yusrifina agar membuat pelanggan merasa nyaman

berada disana.

4. Penerangan yang baik dan Penyusunan Displey produk yang baik

Penerangan pada toko ini memiliki 5 lampu yang dipasang di seluruh ruangan .

dengan 4 lampu listrik dan juga 1 lampu bertemaga batrai yang akan dihidupkan

disaat listrik mati. Dan juga penyusunan display produk yang selalu ditambah dan

di susun oleh pekerja di toko tersebut, sehingga setiap pelanggan dapat datag dan

memilih langsung barang yang ingin dibeli oleh mereka.

5. Menyediakan kamar mandi

Ibu Yusrifina juga menyediakan kamar mandi untuk para pelanggan dan juga

untuk pekerja disana yang terletak tepat diarea dapur dan juga penyimpanan

barang. Seluruh ruangan tersebut terhubung secara langsung oleh lorong – lorong

yang disediakan oleh ibu Yusrifina.

6. Lokasi yang strategis

Grosir Van Deyli sendiri terletak di tempat yang strategis. Yaitu tepat berada di

depan jalan besar di daeran Bagan Deli, Belawan. Dimana daerah tersebut

10
berdekatan juga dengan pelabuhan, perkantoran yaitu Pelindo 1 dan juga dekat

dengan pabrik – pabrik distribusi manufactur maupun non manufactur.

D. ASPEK TEKNIS KEWIRAUSAHAAN

1. Peluang Usaha Baru

Awal nya ibu Yusrifina sekitar tahun 2004 secara tidak disengaja terpikir untuk

melanjutkan usaha yang telah di rintis oleh mertua beliau, dan memutuskan berhenti

dari jabatan guru di salah satu sekolah dasar suwasta di Labuhan Deli.

2. Pembiayaan

Modal awal hanya lah meneruskan Grosir mertua di Labuhan dengan sedikit

barang yang ada. lalu omset yang didapat kan perbulannya selalu beliau sisihkan

untuk ditabung. Akhirnya setelah satu tahun kemudian uang yang ditabungkannya

itu beliau gunakan untuk membeli grosir baru di tempat yang lebih strategis di

daerah Bagan Deli. Lalu ibu wani berfikir untuk memperbesar usaha beliau dengan

membuka usaha baru berupa depot air di daerah Nelayan dengan modal awal

pinjaman dari bank yang sekarang telah diselesaikan oleh beliau.

3. Pemasaran

Produk yang ibu Wani tawarkan yaitu sembako dan juga jajan – jajanan yang

dapat dijual oleh Grosir besar maupun kecil lainnya, harga yang ibu Yusrifina

tawarkan cukup terjangkau, grosir ibu Yusrifina berlokasi dekat dengan pabrik,

pelabuhan, serta Pelindo 1 Belawan yang selalu di promosikan dari mulut ke mulut

oleh pelanggan setia beliau. Dan juga terdapat pamplet besar betuliskan nama grosir

beliau tepat didepan grosir tersebut.

4. Kepemilikan

11
Usaha yang ibu Yusrifina bangun ini milik sendiri. Dengan tanah surat hak

milik dan atas nama Zulfan Nazli suami beliau. Ibu Yusrifina dan suami sebenarnya

telah lama membeli rumah di daerah Labuhan deli tahun pada tahun 2012. Sebelum

ibu Yusrifina pindah ke Bagan dari Labuhan, rumah tersebut telah dijdikan rumah

sewa yang renovasi dan dibaji menjadi 3 rumah sewa.

5. Sumber Daya Mamusia

Ibu wani mempunyai seorang pegawai dalam membantu mengurus usaha

grosiran beliau yang merupakan tamatan SMA. Pekerja tersebut melakukan

pekerjaan terkait dengan kebersihan, pengaturan display produk dan juga

mengambil seluruh barang yang diminta oleh pelanggan di grosir tersebut.

6. Organisasi

Ibu Yusrifina tidak memiliki organisasi karena tergolong usaha sendiri. Jadi ibu

Yusrifina tidak mengeluarkan iuran apapun kecuali untuk keperluan grosir beliau.

7. Kepemimpinan

Ibu Yusrifina dibantu oleh anak pertamanya yang memimpin dan terjun

langsung untuk mengawasi usahanya. Segala urusan grosir, ibu Yusrifina yang

mengurus, apabila ada hal yang sulit misalnya mengenai kerusakan, pelanggan yang

memiliki temperament yang buruk dan lain sebagainya.

8. Evaluasi Usaha

Ibu Yusrifina berencana untuk memperbesar usaha beliau dengan mencoba

usaha baru berupa kost – kostan yang direncanakan akan dibangun di daerah

12
tuntungan, yang berekatan dengan lokasi Universitas Islam Negeri yang akan segera

dibangun.

9. Pengembangan Usaha

Dulu seblum ibu Yusrifina sesukses ini, ibu Yusrifina merupakan seorang ibu

runah tangga biasa yang sekaligus merankap sebagai guru SD honorer di salah satu

SD dan TK swasta di Labuhan. Walaupun awalnya pengasilannya kecil tapi beliau

tak penah mengeluh dan selalu menjalankan usahanya dengan penuh semangat dan

kesabaran. Karena lokasi grosir ibu Yusrifina terletak pada lokasi yang strategis,

grosir ibu Yusrifina selalu di minati orang untuk berbelanja bahan – bahan sembako

dan bahan jualan pelanggannya. Dan dari semenjak itu lah bu Yusrifina terus

menabung menyisihan pengasilan nya untuk mengembangkan usaha lain yang

menjanjikan dibidang yang lainnya.

E. Hambatan dan kendala

1. Harga barang relative murah

Terkadang demi bisa menjaring pembeli lebih banyak, pengusaha grosir harus

rela membanting harga produk dengan rendah. Hal ini membuat pendapatan bersih

pengusaha grosir berkurang.

Hal ini tentu akan mempengaruhi kebutuhan untuk modal kerja sehingga

memperlambat roda usaha. Pendapatan yang minim membuat pengusaha grosir

tidak bisa membeli produk lagi dengan lebih maksimal.

2. Persediaan sembako yang berlebihan dan juga menumpuk

Banyak usaha grosir gulung tikar karena tidak ahli dalam menyediakan stok

produknya. Ingat terlalu banyak menyetok produk sembako bisa membuat modal

13
pengusaha grosir sembako tertahan lebih lama bila penjualan tidak berjalan lancar.

Untuk itu, pengusaha grosir sembako harus bisa membaca situasi pasar dalam

menyetok produk.Membawa teman

3. Persaingan

Karena letak grosir yang strategis, banyak orang lain yang membuka grosir di

sekitar wilayah tempat tinggal ibu Yusrifina. Sehingga persaingan yang terjadi

semakin ketat.

4. Barang dagangan yang kadaluwarsa

Kendala menjadi grosir berikutnya ialah barang kadaluarsa. Terkadang

pengusaha grosir mengambil produk dalam jumlah banyak namun sayangnya terlalu

lama menumpuk di gudang dikarena tidak laku. Faktor penyimpanan yang tidak

baik, terkadang juga menjadi faktor yang menyebabkan penurunan kualitas produk

tersebut walaupun masa kadaluarsa produk tersebut masih lama.

f. Solusi

a. Memberikan harga yang sedikit lebih tinggi pada pelanggan yang hendak pergi

kelaut (para pelaut). Tetapi memberikan harga normal kepada pelanggan biasa.

b. Memastikan kembali persediaan barang digudang saat hendak memesan barang

kepada pabrik. Dan juga membuat janji jadwal pemesanan di pabrik yaitu setiap

hari senin, untuk datang ke grosir dan menyetok ulang barang dagangan.

c. Untuk tetap bertahan di dalam ketatnya persaingan, maka diberikan keuntungan

bagi pelanggan tetap. Yaitu dengan memberikan THR atau tunjangan hari raya

setiap perayaan tahun baru bagi pelanggan Kristen dan setiap Idul Fitri kepada

pelanggan muslim.

14
d. Untuk barang yang kadaluwarsa maka akan dikembalikan kepada pabrik, dan

akan di tukarkan kembali dengan barang yang sama dan jumlah yang sama.

e. Memberikan pelayanan terbaik dengan cara mengingat nama pelanggan serta

karakteristik pelanggan. Contohnya bagi pelanggan yang pemarah akan

didahuluankan dan bagi pelanggan yang sibuk bisa menitipkan bon dan juga uang

lalu barang belanjaan akan diantar oleh pegawai di grosir tersebut.

15
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Chandler, A. D. (1994). Scale and scope The Dynamics of Industrial Capitalism.

Cambridge, Mass.: Belknap Press of Harvard Univ. Press. hlm. 29.

2. WTO, 1995, including commitments in goods and services, Estonia :

https://www.wto.org/english/thewto_e/acc_e/completeacc_e.htm#chn

Anda mungkin juga menyukai