SELMA RAHANGIRIT
1052201010
MODESTA INA BEKE
1051201004
A.Defenisi Cardiotokografi
1.cardiotokografi CTG merupakan salah satu alat elektrolit yang di gunakan untuk
mendeteksi adanya ganguan yang berkaitan dengan hipoksia janin,seberapa jauh gangguan
tersebut,dan menentukan tindakan lanjut dari hasil pemeriksaan tersebut melalui penilaian
pola denyut jantuk janin dalam hubungan dengan adanya kontraksi ataupun aktifitas janin.
B.Tujuan CTG
Untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam Rahim,dengan merekam pola denyut jantung
janin dan hubungannya dengan Gerakan janin atau kontraksi Rahim.pemeriksaan CTG
penting di lakukan pada setiap ibu hamil untuk pemantauan kondisi janin terutama dalam
kadaan kehamilan dengan komplikasi [darah tinggi,kencing manis,tiroid, penyakit infeksi
kronis dll],kehamilan dengan berat badan janin rendah [intra uterine growth
retriction],oligohidramnion[air ketuba sedikit sekali]maupun polihidramnion [air ketuban
berlebihan],
-cara pengukuran CTG hamper sama dengan doppler.pada CTG di tempelkan 2 alat,yang
satu untuk mendeteksi detak jantung janin yang lainnya untuk mendeteksi kontraksi.jadi bila
pemeriksa dengan dopler hanya menghasilkan detak jantung janin[Djj],maka pada CTG
kontraksi ibu juga terekam dan kemudian di lihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan di
luar kontraksi.
lanjutan
Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin
akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.pemeriksaan dengan CTG di
lakukan selama kurang lebih 10-15 menit
Langka-langka CTG
1. Mempersiapkan alat
2. Memberikan salam kepada klien/pasien
3. Menanyakan persetujuan pasien
4. Melakukan palpasi/leopold 1
5. Dokter akan mengoleskan gel/jelly diperut ibu hamil agar lempeng agar
memantau sinyal yang baik
6. Alat pemantauan detak jantung janin akan diletakan pada perut ibu, alat ini
berupa tali elastis dengan lempengan pada ujungnya
7. Lempeng yang satu berfungsi memonitor detak jantung janin, dan lempeng
lainnya berperan mengukur tekanan dalam perut ibu
8. Memeriksa tensi ibu hamil
9. mengprin hasil USG
2. Cara melakukan pemeriksaan
CTG
Pemantauan janin dapat di lakukan dengan cara internal/infasi yaitu alat pemantau di masukan
ke dalam rongga Rahim melalui vagina seperti USG transvaginal,dan cara non invasive/eksternal
yaitu alat pemantuan di pasang pada dinding perut ibu seperti CTG,USG,dan dppoler.
pada alat CTG,ada 2macam tranduser/probe yang harus di pasang.satu macam probe sebagai
alat deteksi kontraksi uterus.dan probe lainnya sebagai alat deteksi DJJ.pada satu unit CTG
tersedia probe pendeteksi DJJ sejumlah dua buah pada merk tertentu untuk menjagaan jika
ternyata kehamilan berisi dua janin.kemudian ada tombol pendeteksi Gerakan janin.
lanjutan
Semua probe tersebut hendaknya diberi jelly agar perekaman aktifitas janin yang di proleh
hasilnya benar.sebab alat ini mengandalkan kekuatan pantulan suara untuk mendeteksi janin
dalam kandungan.selain itu probe yang telah di letakan pada lokasi yang sesuai hendaknya
difiksasi dengan baik menggunakan tali-tali yang telah tersedia yang menyatu pada alat CTG.
Berikan tombol pendeteksi Gerakan/tendangan janin kepada ibu hamil untuk di pencet saat
ibu merasakan janinnya bergerak.anjurkan ibu berbaring biasa dan bernapas biasa serta
mempertahankan rileksasi selama proses perekaman grafik CTG berlangsung yaitu+20 menit
lamanya.
Kemudia pijat tombol nol saat muncul grafik his utuh dan DJJ utuh sebagai penanda letak
probe telah benar.lalu pijat tombol print agar grafik CTG terlukis pada kertasnya.
C. Syarat pemeriksaan CTG
Mesin CTG mengeluarkan hasil berupa grafik sesuai dengan denyut jantung
janin dan kontraksi Rahim.hasil pemeriksaan dapat di kategorikan menjadi
reaktif dan nonreaktif bila denyut jantung janin tidak bertambah setelah ia
bergerak,dan reaktif jika denyut jantung meningkat setelah ia bergerak.
1.DJJ basal[basal fetal heart rate],yaitu frekuensi dasar [baseline rate]dan
fariabilitas[variability]DJJ saat uterus dalam keadaan istirahat [relaksasi]
frekuensi dasar [baseline rate]Dalam keadaan normal,frekuensi DJJ berkisar
antara 120-160 dpmDi sebut takikardi apabila frekuensi dasar 160
dpm.takikardi dapat terjadi jika dalam keadaan
lanjutan
-hipoksia janin
-kehamilan preterm[30 minggu]
-infeksi ibu dan janin
-ibu febris atau gelisa
-ibu hipertioid
-takihartmia janin
-obat obatan [antropine,betamimetic]
lanjutan
Takikardi yang di sertai varibilitas DJJ yang masih normal,biasanya janin
dalam kondisi baik
Di sebut bradikardi apa bila frekuensi dasar 120 dpm bradikardi terjadi
dalam keadaan
-hipoksia janin[berat/akut]
-hipotermi janin
-bradiartmia janin
-obat obatan[propranolol/anastesia
Janin dengan kelayinan jantung bawaan
-bradikardi 100-120 dpm yang di sertai variabilitas yang masih normal,biasanya menujukan
hipoksia janin ringan yang masih bisa di kompensasi oleh janin
-tetapi jika bradikardi tambah menurun 100 dpm,biasanya variabilitas makin jelas menjadi turun
abdormal.
Bila peningkatan frekuensi berlangsung cepat [1-2 menit]dan menaikan paling sedikit 15 dpm dari
frekuensi dasar dalam waktu 15 detik di sebut akselerasi
Bila menurunan frekuansi yang berlangsung cepat [1-2 menit] di sebut deselerasi
2.Varlabilitas DJJ [varlabilly]
Varlabitas adalah gambaran osilasi yang teratur,hal ini normal dan di anggap merupakan grafik
indikasi otak masih bekerja mempertahankan oksigenasi otak .
Jika kondisi kesehatan ibu hamil dan janin baik,biasanya CTG tidak rutin di lakukan
Pemerisaan detik jantung janin cukup di lakukan dengan menggunakan alat yang lebih
sederhana,yaitu fetal doppler.bedanya dengan CTG,alat ini hanya mampu mengukur denyut
jantung janin,sehingga aktivitas janin dan kontraksi Rahim tidak dapat di pantau.pemeriksaan
CTG biasanya baru di perlukan jika ibu hamil mengalami kondisi yang di anggap dapat
membayakan persalinan atau janin,misalnya diabetes tekanan darah tinggi,dan
peeklamsia.pemeriksa ini di perlukan untuk menentukan tindakan apa yang mungkin perlu di
lakukan untuk membantu proses persalinan.
CTG juga mungkin perlu di lakukan apabila ibu hamil atau janin mengalami
kondisi brikut ini
Dopler adalah alat di angnostik yang di gunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi
yan menggunakan prinsio pantauan gelombang elektromagnetik alat ini sangat berguna
untuk mengetahui kondisi kesehata janin,dan aman di gunakan dan bersifat non invasif.
Langka-langka Dopler
http://dx.doi.org/10.4236/jbise.2012.59065
[3] Sundar, C., Chitradevi, M. And Geetharamani, G. (2012) Classifition of
Cardiotocogram Data Using Neural Network Based Machine Learning Technique.
International Journal of Computer Applications, 47, 19-25.
http://dx.doi.org/10.5120/7256-0279
[4] Sundar, C., Chitradevi, M. And Geetharamani, G. (2013) An Overview of Research
Challengens of Cassification of Cardiotocogram Data. Journal of Computer Science, 9
198-206.
http://dx.doi.org/10.3844/jssp.2013.196.206 [5] Yilmaz, E. and Kilikcier, C. (2013)
Determination of Fetal State From Cardiotocgram Tree.
Computational and Mathematical Methods In Medicine, 2013,2013.
Lanjutan
http://dx.doi.org/10.1155/2013/487179
http://dikamed.com/kardiotokografi-ctg-alat-memantau-kesejahteraan-janin
-yang-wajib-dimiliki-fasilitas-persalinan.html
http://navy102.wordrepss.com/2008/10/07/kardiotocography-dalam-kebidana
n
/
TERIMA
KASIH