Anda di halaman 1dari 11

 

PELAYANAN KEBIDANAN DARI


MULTI PERSPEKTIF
2
 

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ,anda diharapkan dapat memahami tentang

 pelayanan kebidanan dari multi perspektif .

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 anda akan mencapai kemampuan


mahasiswa menganalisa  tentang pelayanan kebidanan dari multi perspektif. 

1.  Tentang Pelayanan Kebidanan Dari Multi Perspektif

1
 

PELAYANAN KEBIDANAN DARI


MULTI PERSPEKTIF

A.  Pelayanan Kebidanan Dari Multi Perspektif


Setiap orang akan menilai mutu pelayanan kebidanan berdasarkan standar atau
karakteristik yang berbeda-beda, hal ini karena dipengaruhi oleh subjektivitas
orang- orang yang berkepentingan dalam pelayanan kebidanan (Anggoro,
Bagous. 2016).
1.  Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan
Klien/masyarakat (konsumen) melihat pelayanan kebidanan yang bermutu
sebagai suatu pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan
diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan
mampu mengatasi permasalahannya. Persepsi klien/masyarakat yang merasa
 puas akan berpengaruh dalam kepatuhan dan kunjungan ulang dalam
 pelayanan kebidanan. Provider harus memahami status dan kebutuhan
 pelayanan kebidanan klien, mendidik dan melibatkan masyarakat dalam
menentukan cara efektif penyelenggaraan pelayanan kebidanan, sehingga
diperlukan suatu hubungan yang saling percaya antara provider dengan
klien/masyarakat.

2.  Bagi pemberi pelayanan kebidanan


Pemberi layanan kebidanan (provider) mengaitkan pelayanan kebidanan yang
 bermutu dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol,
kebebasan profesi dalam melakukan setiap pelayanan kebidanan sesuai
dengan teknologi kesehatan mutakhir, dan bagaimana keluaran (outcome) atau
hasil pelayanan kebidanan tersebut. Komitmen dan motivasi provider
 bergantung pada¬ kemampuannya dalam melaksanakan tugas dengan cara
yang optimal.

2
 

3.  Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan


Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa layanan
kebidanan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan
efisien. Klien diharapkan dapat pulih dalam waktu yang sesingkat mungkin
sehingga biaya pengobatan dapat menjadi efisien. Upaya promosi dan
 preventif lebih ditingkatkan agar layanan kesehatan penyembuhan semakin
 berkurang.
4.  Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menghasilkan
 pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional
op erasional dan pemeliharaan, tetapi
dengan tarif yang masih terjangkau oleh klien/masyarakat, yaitu pada tingkat

 biaya yang tidak mendapat keluhan dari pasien dan masyarakat.  


5.  Bagi administrator pelayanan kebidanan
Administrator dapat menyusun prioritas dalam menyediakan apa yang
menjadi kebutuhan dan harapan klien/masyaraat serta pemberi layanan
kebidanan.

3
 

EVALUASI PELAYANAN
KEBIDANAN DALAM MULTI
3 PERSPEKTIF
 

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ,anda diharapkan dapat memahami tentang


evaluasi pelayanan kebidanan dalam multi perspektif.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 anda akan mencapai kemampuan


mahasiswa menganalisa   tentang evaluasi pelayanan kebidanan dalam multi

 perspektif.

1.  Evaluasi Pelayanan Kebidanan Dalam Multi Perspektif.

4
 

EVALUASI PELAYANAN
KEBIDANAN DALAM MULTI

PERSPEKTIF
A.  Evaluasi Pelayanan Kebidanan Dalam Multi Perspektif.
Mutu pelayanan kebidanan adalah mutu jasa yang bersifat multidimensi.
Dimensi mutu pelayanan kebidanan berdasarkan L.D. Brown meliputi (Wiyono
DJ. 2012):
1.  Kompetensi teknis
Kompetensi teknis pelayanan kebidanan meliputi ketrampilan, kemampuan
dan penampilan atau kinerja provider. Dimensi ini menitiberatkan pada
kepatuhan provider dalam melaksanakan kinerja berdasarkan standar
 pelayanan kebidanan yang telah ditentukan profesi. Tidak terpenuhinya
dimensi ini akan berakibat terhadap mutu pelayanan kebidanan.
2.  Keterjangkauan atau akses
Ini mempunyai arti bahwa pelayanan kebidanan harus dapat terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat tanpa terhambat faktor geografi, ekonomi dan
sosial. Pelayanan kebidanan saat ini sudah mencapai tempat terdekat dengan
masyarakat, yaitu dengan penempatan bidan di desa semenjak tahun 1998
dan adanya program pemerintah dalam jaminan kehamilan, persalinan dan

keluarga berencana (KB).


3.  Efektifitas
Pelayanan kebidanan harus efektif, artinya asuha kebidaan yang diberikan
harus mampu menangani kasus fisiologis kebidanan dan mampu mendeteksi
geala patologis kebidanan dengan tepat. Efektifitas pelayanan kebidanan ini
tergantung dari penggunaan standar pelayanan kebidanan dengan tepat,
konsisten dan sesuai dengan situasi setempat.

5
 

4.  Efisiensi
Pelayanan kebidanan yang efisien dapat melayani lebih banyak klien.
Pelayanan kebidanan yang memenuhi standar peayanan umumnya tidak
mahal, nyaman bagi klien, waktu efektif dan menimbulkan risiko minimal
 bagi klien. 
5.  Kesinambungan
Kesinambungan pelayanan kebidanan artinya klien dapat dilayani sesuai
kebutuhannya, termasuk kebutuhan rujukan jika diperlukan. Klien
mempunyai akses ke pelayanan lanjutan jika diperlukan, termasuk riwayat
 pelayanan kebidanan sebagai rujukan untuk pelayanan lanjutan.
lan jutan.
6.  Keamanan

Keamanan artinya pelayanan kebidanan harus aman, baik bagi provider


maupun klien maupun masyarakat sekitarnya. Pelayanan kebidanan yang
 bermutu harus aman dari risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya
lain. Misalnya asuhan persalinan, pasien maupun provider harus aman dari
asuhan yang dilaksanakan. Bagi klien harus aman ketika melahirkan baik ibu
maupun bayinya, sedangkan provider juga harus aman dari risiko yang
diakibatkan oleh karena pelayanan kebidanan.
7.  Kenyamanan
Ini berhubungan dengan kepuasan klien sehingga mendorong klien datang
kembali ke tempat pelayanan kebidanan tersebut. Kenyamanan atau
kenikmatan dapat menimbulkan kepercayaan klien. Kenyamanan juga terkait
dengan penampilan fisik pelayanan kebidanan, provider, peralatan medis dan
nonmedis. Misalnya, tersedianya tempat tertutup pada saat pemeriksaan, AC,
kebersihan daat menimbulkan kenyamanan bagi kien. 
8.  Informasi
Pelayanan kebidanan yang bermutu harus dapat memberikan informasi yang
 jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana
ba gaimana pelayanan
pela yanan kebidanan

itu akan/telah dilaksanakan. 

6
 

9.  Ketepatan waktu


Pelayanan kebidanan yang bermutu harus memperhatikan ketepatan waktu
dalam pelayanan serta efiektif dan efisien.  
10. Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan kepercayaan atau
kredibilitas dengan cara saling menghargai, menjaga rahasia, saling
menghormati, responsif, memberi perhatian dan lain-lain. Hubungan antar
manusia ini merupakan interaksi yang positif antara provider dan klien.
Dimensi pelayanan kebidanan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat
digunakan dalam menganalisis masalah mutu pelayanan kebidanan yang
sedang dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk dapat

mengatasinya. Jika terdapat ketidakpuasan klien, maka analisis dilakukan


 pada setiap dimensi pelayanan kebidanan. Peran utama sistem pelayanan
kebidanan adalah selalu menjamin mutu pelayanan dan selalu menngkatkan
mutu pelayanan yang diberikan. Semakin meningkatnya perhatian terhadap
 peningkatan mutu pelayanan kebidanan, pemahaman pendekatan jaminan
mutu pelayanan menjadi semakin penting. 

7
 

Pelayanan kebidanan dari multi perspektif setiap orang akan menilai mutu
 pelayanan kebidanan berdasarkan standar atau karakteristik yang berbeda-beda, hal
ini karena dipengaruhi oleh subjektivitas orang- orang yang berkepentingan dalam
 pelayanan kebidanan :
1.  Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan
2.  Bagi pemberi pelayanan kebidanan
3.  Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan
4.  Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan
5.  Bagi administrator pelayanan kebidanan

Evaluasi pelayanan kebidanan dalam multi perspektif terdapat pada mutu


 pelayanan kebidanan adalah mutu jasa yang bersifat multidimensi. Dimensi mutu
 pelayanan kebidanan berdasarkan L.D. Brown meliputi:
1.  Kompetensi teknis
2.  Keterjangkauan atau akses
3.  Efektifitas

4.  Efisiensi
5.  Kesinambungan
6.  Keamanan
7.  Kenyamanan
8.  Informasi
9.  Ketepatan waktu
10. Hubungan antar manusia

8
 

1.  Melihat pelayanan kebidanan yang bermutu sebagai suatu pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun,
tepat waktu, tanggap dan mampu mengatasi permasalahannya, perspektif dari ?
a.  Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan
 b.  Bagi pemberi pelayanan kebidanan
c.  Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan
d.  Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan
e.  Semua benar

2.  Pemberi layanan kebidanan (provider) mengaitkan pelayanan kebidanan yang


 bermutu dengan
d engan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol, kebebasan
 profesi dalam melakukan setiap pelayanan kebidanan sesuai dengan teknologi
kesehatan mutakhir, dan bagaimana keluaran (outcome) atau hasil pelayanan
kebidanan tersebut. Komitmen dan motivasi provider bergantung pada
kemampuannya dalam melaksanakan tugas dengan cara yang optimal, perspektif
dari ?
a.  Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan
b.  Bagi pemberi pelayanan kebidanan
c.  Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan
d.  Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan
e.  Semua benar
3.  Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menghasilkan
 pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi
dengan tarif yang masih terjangkau oleh klien/masyarakat, yaitu pada tingkat
 biaya yang tidak mendapat keluhan dari pasien dan masyarakat, perspektif dari ?
a.  Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan

9
 

 b.  Bagi pemberi pelayanan kebidanan


c.  Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan
d.  Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan
4.  Semua benar
5.  Kompetensi teknis pelayanan kebidanan meliputi ketrampilan, kemampuan dan
 penampilan atau kinerja provider. Dimensi ini menitiberatkan pada kepatuhan
 provider dalam melaksanakan kinerja berdasarkan standar pelayanan kebidanan
yang telah ditentukan profesi. Tidak terpenuhinya dimensi ini akan berakibat
terhadap mutu pelayanan kebidanan, salah satu evaluasi di bidang?
a.  Kompetensi teknis
 b.  Keterjangkauan atau akses

c.  Efektifitas
d.  Efisiensi
e.  Kesinambungan

10
 

Anggoro, Bagous. 2016. Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan.


https://www.academia.edu/9792807/BAB_I_KONSEP_DASAR_MUTU_PE
LAYANAN_KESEHATAN. Diakses
LAYANAN_KESEHATAN.  Diakses tanggal 29 September 2019

Wiyono DJ. 2012. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori, Strategi dan
Aplikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.

11

Anda mungkin juga menyukai