Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Diajukan untuk memenuhi tugas keperawatan komunitas

Disusun oleh :

Dewi Handayani AK.1.18.043


Luthfia Serenli Nezlin AK.1.18.094
Maryati AK.1.18.100
Nursari Irwan AK.1.18.129
Rizky Mubarok AK.1.18.154
Silvia Nurseptiani AK.1.18.171
Titania Pretty Nova AK.1.18.191
Vira Mayang Tiara AK.1.18.199

PROGRAM FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas ridho dan
karunia-Nya kami dapat memenuhi tugas keperawatan komunitas.

Dalam penyusunan makalah ini yang berjudul “PROGRAM PERBAIKAN


GIZI MASYARAKAT“. Tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun dengan
penuh kesabaran dan kerja keras kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Dan kami menyadari tugas ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak yang terkait sehingga segala kendala
dapat teratasi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis kami masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saya akan sangat mengharapkan serta menghargai segala
saran dan kritik yang bersifat membangun bagi perbaikan penulis berikutnya.

Sekian laporan ini kami buat, semoga makalah ini dapat diterima dan
dipahami oleh siapapun yang membacanya dan bisa menambah wawasan untuk para
pembaca, selain itu makalah ini dapat berguna bagi diri kami dan orang lain.

Bandung, 14 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................... i

Daftar Isi....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar
Belakang....................................................................................................... 1
1.2. Rumusan
Masalah.................................................................................................. 2
1.3.
Tujuan ................................................................................................................... 2
1.4.
Manfaat ................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian.............................................................................................................. 4
2.2.

BAB III PENUTUP

4.1. Kesimpulan.......................................................................................................... 26

4.2. Saran.................................................................................................................... 26

Daftar Pustaka............................................................................................................. 27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas
yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat. Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan
harian, bulanan, smesteran (6 bulan sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta
beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika
ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun
di luar gedung Puskesmas.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas ?
2. Apa saja fungsi Puskesmas ?
3. Apa peran puskesmas ?
4. Apa saja tujuan dari puskesmas ?
5. Apa saja tugas-tugas dari puskemas ?
6. Bagaimana prosedur perbaikan gizi masyarakat yang dilakukan puskesmas
?

4
1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui definisi puskesmas.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi puskesmas.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui peran dari puskesmas.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari puskesmas.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui tugas-tugas dari puskesmas.
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses perbaikan gizi di masyarakat
yang dilakukan oleh puskesmas.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Puskesmas


Menurut Depkes 1991 “ Suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak
dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan
prasarana yang kurang memadai tetapi juga dari segi tenaga medis yang
demikian pula adanya. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan serta komitmen untuk
merubah sistem pelayanan kesehatan yang dinilai buruk oleh masyarakat,
selain itu puskesmas juga memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.

2.2. Fungsi Puskesmas


1. Pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan pemberdayaan.
2. Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.
3. Pusat pelayanan tingkat pertama.

6
2.3. Peran Puskesmas
Lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil
dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.

2.4. Tujuan Puskesmas


Pembangunan masyarakat yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
peningkatan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

2.5. Tugas-tugas Puskesmas


Bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah sebagai pusat pelayanan kesehatan srata pertama yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan melakukan
kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan.
Jenis pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas,
namun terdapat upaya kesehatan wajib harus dilaksanakan oleh puskesmas
ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Kesehatan dasar Basic six atau 6 Program pokok puskesmas yaitu :
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
d. Kesehatan keluarga dan Reproduksi
e. Perbaikan Gizi Masyarakat

7
f. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan

1. Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok
dan masyarakat dalam berbagai tatanan dengan membuka jalur
komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku dengan melakukan
advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat
untuk mengenali, menjaga atau memelihara,meningkatkan dan melindungi
kesehatannya.tujuannya untuk Tercapainya perubahan prilaku individu,
keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku sehat,
serta berperan sdalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Sasaran dari promosi kesehatan adalah :
a. Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader.
b. Penyuluhan kesehatan.
c. Prilaku hidup bersih dan sehat.
d. Advokasi program dan program prioritas.
e. Promosi kesehatan tentang narkoba.
f. Promosi tentang kepesertaan jamkesmas.
g. Pembinaan dana sehat.

2. Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang
pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di
samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan prilaku. Bahaya
potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan
bersifat fisik, kimia dan biologi.
Sejalan dengan kebijaksanaan ‘ Paradigma Sehat ‘ yang
mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan
protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting. Semua

8
kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf puskesmas
akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam
pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan
sampai pemeliharaan.
a. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya
kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2) Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor
lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya
peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.
3) Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan
lingkungan dan pemukiman yang berlaku.
4) Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan
dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukimam yang
5) Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sasaran sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan makanan,
perusahaan dan tempat-tempat umum.
6) Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus
dilakukan Puskesmas meliputi :
a) Penyehatan air
b) Penyehatan makanan dan minumam
c) Pengawasan pembuangan kotoran manusia
d) Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e) Penyehatan pemukimam
f) Pengawasan sanitasi tempat umum

9
g) Pengamanan polusi industri
h) Pengamanan pestisida
i) Klinik sanitasi
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi
atau toksiknya yang berasal dari sumber penularan atau reservoir yang
ditukarkan atau di transmisikan kepada penjamu yang rentan.
Kejadian luar biasa adalah kejadian kesakitan atau kematian yang
menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan atau
ketakutan dikalangan masyarakat, atau menurut pengamatan
epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang brrarti dari kejadian
kesakitan atau kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun
waktu tertentu.
Wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu
serta dapat menimbulkan malapetaka ( Undang-undang no.4 tahun 1984
tentang wabah penyakit yang menular ).
Penangulangan kejadian luar biasa penyakit menular ( P2M ) dengan
upaya-upaya :
a. Pengobatan dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya :
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan dan
logistik.
Program Pencegahan adalah mencegah agar penyakit menular tidak
menyebar didalam masyarakat yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan imunisasi.

10
Cara Penularan Penyakit Menular, dikenal beberapa cara penularan
penyakit menular yaitu :
a. Penularan secara kontak
b. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman
yang tercemar
c. Penularan melalui vektor
d. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato
Surveilans epidemiologi Penyakit Menular adalah suatu kegiatan
pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan
atau kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini.
Program Pemberantasan Penyakit Menular :
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria ( AMI )
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan
sejahtera dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no
23 tahun 1992 ).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
( WHO ).
a. Tujuan Umum

11
Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya
dalam mengatur biologik keluarga termasuk fungsi reproduksi nya
serta berperan aktif dalam mencegah dan menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga serta meningkatkan kualitas hidup keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan
memecahkan masalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
2) Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan
kesehatan reproduksi, manfaat dan resiko dari : obat, alat,
perawatan, tindakan serta kemampuan memilih kontrasepsi dengan
tepat.
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas
4) Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
5) Kehamilan dan persalianan yang direncanakan dan aman
6) Pencegahan dan penanganan pengguguran kandungan yang tidak
dikehendaki.
7) Pelayanan infertilitas
8) Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon
di usia lanjut.
Kebijakan Penyelenggaraan Pembinaan kesehatan keluarga dan
reproduksi sesuai dengan intervensi nasional. Kegiatan Pelayanan
reproduksi adalah :
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Kesehatan Anak Usia Sekolah
c. Kesehatan Remaja
d. Keluarga Berencana
e. Kesehatan Usia Lanjut

Indikator keberhasilan program diwilayah kerja dinilai dari :


a. Angka Kematian Bayi
b. Angka kematian Ibu

12
c. Presentase ibu hamil yang mempunyai berat badan dan tinggi yang
normal
d. Presentase ibu hamil dengan anemia
e. Presentase balita dengan berat badan dan tinggi sesuai

Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan primer yang


menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan
hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun dan
anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Prioritas pelayanan
KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat anak dan ibu dalam rangka
menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA puskesmas
terdiri dari :
a. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah puskesmas
b. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Kesehatan Anak Usia Sekolah adalah upaya terpadu lintas program


dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah
dan perguruan agama. Anak usia sekolah ( 7-21 tahun ) sesuai proses
tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu :
 Pra remaja ( 7-9 tahun )
 Remaja ( 10-19 tahun )
 Dewasa muda ( 20-21 tahun )

Sasarannya adalah masyarakat sekolah di tingkat pendidik dasar


sampai dengan tingkat pendidikan menengah termasuk perguruan agama
beserta lingkunganya.
Kesehatan Remaja adalah pembinaan yang meliputi perencanaan,
penilaian, bimbingan dan pengendalian segala upaya untuk meningkatkan
status kesehatan remaja dan peningkatan peran serta aktif remaja dalam

13
perawatan kesehatan diri dan kesehatan keluarga dengan dukungan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Sasaran untuk wilayah puskesmas adalah :
a. Sasarana Remaja
b. Sasaran Pembina Remaja
c. Sasaran Pengelola Kegiatan

Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut


pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah
dan waktu kehamilan serta jarak antara kehamilan guna menurunkan
angka kelahiran nasional.
Sasaran pelayanan KB adalah :
a. Pasangan usia subur
b. Calon pasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menopause
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan puskesmas yang dalam
fase intervensi pelayanan KB.
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
Perbaikan Gizi Masyarakat adalah kegiatan mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelilaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
Program baik berupa Upaya dan Pencegahan dan penangulangan
Perbaikan Gizi di Puskesmas meliputi :
a. Upaya perbaikan gizi keluarga
b. Upaya perbaikan gizi Institusi
c. Upaya penanggulangan kelainan gizi
d. Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium

14
e. Pencegahan dan penanggulangan anemia besi
f. Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein dan
kurang energi kronis
g. Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
h. Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
i. Pencegahan dan penenggulangan masalah gizi lebih

Tujuan Umum adalah menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan


status gizi masyarakat.

Tujuan Khususnya :

a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan


seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benar sesuai dengan gizi seimbang.
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintah dan swasta.
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi puskesmas
lain dalam merencanakan, melaksankan, membina, memantau dan
mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat.
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan dan pelaporan masalah
gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang
beresiko menderita kelainan gizi antara lain :
a) Bayi, anak balita, anak prasekolah dan anak usia sekolah.
b) Wanita usia subur termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas,
ibu menyusui dan usia lanjut.
c) Semua penduduk rawan gizi.
d) Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi.
e) Pekerja penghasil rendah.
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan

15
Pelayanan Medik Rawat Jalan adalah pelayanan medik yang dilakukan
oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri ataupuan atas koordinasi
bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan
kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dan menyembuhkanpenyakit yang ditemukan dari pengguna
jasa pelayanan kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis
kelamin yang dapat di selenggarakan pada ruang praktek.
Tujuan Umum pelayanan medik rawat jalan adalah terwujudnya
pengguna jasa dan keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga hidup
produktif secara sosial dan ekonomi dengan baik.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatannya sendiri
terutama melalui peningkatan kesehatan dasar dan pencegahan
penyakit.
b. Meningkatkan kesehatan pengguna jasa pelayanan dan komunikasi
yang dilayani oleh puskesmas.
c. Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan
partisipasi keluarga terhadap perawatan.
d. Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja puskesmas.
e. Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan puskesmas
adalah semua anggota masyarakat dengan tidak memandang umur, dan
tidak membedakan strata sosial.

Pelayanan Kedaruratan Medik adalah pelayanan medik terdepan yang


merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan keadaan kedaruratan medik
berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik, anatomik dan
mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan yang terjadi mendadak
yang tindakan mengatasinya harus segera dilaksanakan di mulai dari
tempat kejadian sampai dengan pelayanan medik untuk menyelamatkan
kehidupan.

16
Tujuan pelayanan kecelakaan dan kedaruratan medik adalah
memberikan pertolongan medik segera dengan menyelesaikan masalah
kritis yang ditemukan untuk mengambil fungsi vital tubuh serta
meringankan penderitaan dari pengguna pelayanan.
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah pelayanan gigi dan mulut
yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik ataupun kesehatan yang
berwenang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan
sendiri atau bersama menurut fungsinya masing-masing guna
mengantisipasi proses penyakit gigi dan mulut dan permasalahannya
secara keseluruhan yang dapat dilaksanakan dalam prosedur pelayanan di
kamar praktek dan dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.
Sasaran pada kelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yaitu :
a. Anak sekolah dasar
b. Kelompok ibu hamil dan menyusui
c. Anak pra sekolah
d. Kelompok masyarakat lain berpenghasilan rendah
e. Lansia
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak
dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan
prasarana yang kurang memadai tetapi juga dari segi tenaga medis yang
demikian pula adanya. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan serta komitmen untuk
merubah sistem pelayanan kesehatan yang dinilai buruk oleh masyarakat,
selain itu puskesmas juga memiliki standar pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.

2.6. Proses Perbaikan Gizi Masyarakat yang Dilakukan Puskesmas

17
Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas
yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi.
Keluarga/Masyarakat. Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan
harian, bulanan, smesteran (6 bulan sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta
beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika
ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun
di luar gedung Puskesmas.
1. Kegiatan Program Gizi Harian
Kegiatan Program Gizi Harian Kegiatan program gizi yang dilakukan
harian adalah:
a. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa
makanan dan minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6
bulan.
b. Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga
miskin selama 90 hari.
c. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian
tablet besi (90 tablet) selama masa kehamilan.
d. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita
keluarga miskin yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi di wilayah puskesmas.
e. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika
ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
2. Kegiatan Program Gizi Bulanan
Kegiatan Program Gizi Bulanan Kegiatan Progrogram Giai Bulanan
yang dilakukan bulanan adalah:

18
a. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita ( Penimbangan Balita)
adalah pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pola
pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita.
b. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan sekali) adalah


Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita adalah
pemberian kaspusl vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita
secara periodik yaitu untuk bayi diberikan setahun sekali pada bulan
Februari dan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali dan secara
serentak dalam bulan Februari dan Agustus.

3. Kegiatan Program Gizi Tahunan


Kegiatan Program Gizi Tahunan Kegiatan yang dilakukan setiap tahun
( setahun sekali adalah).
Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh tenaga gizi
berpendidikan D1 (Asisten Ahli Gizi) dan DIII (Ahli Madya Gizi) serta
S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi) yang khusus dipersiapkan atau mahir dalam
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat atau sebagai tenaga profesinal
di bidang gizi. Pelaksana Program Gizi dapat juga dilakukan oleh tenaga
kesehatan lain yang telah dilatih dalam pelaksanaan program gizi
puskesmas.

Jenis Pelatihan Tenaga Gizi, Beberapa jenis pelatihan bagi petugas gizi
puskesmas adalah:

1) Pelatihan konseling ASI


2) Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Balita
3) Pelatihan Konseling MP-ASI
4) Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
5) Pelatihan pengelolaan Program Gizi Puskesmas
6) Dan beberapa pelatihan gizi lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan petugas dalam melaksanakan program gizi di masyarakat.

19
Pedoman Program Gizi

Pedoman-pedoman yang harus dimiliki oleh seorang petugas gizi


Puskesmas adalah :

1) Buku Surveilans Gizi


2) Buku Pegangan Kader Posyandu
3) Buku Manajemen pemberian Vitamin A
4) Buku Manajemen Pemberian Tablet Fe
5) Buku Pedoman Pemberian ASI
6) Buku Pedoman MP-ASI
7) Buku Pedoman Pemberian Garam Beryodium
8) Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita
9) Buku Pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI untuk usia 6-
24 bulan.

Buku-buku pedoman ini telah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI,


juga telah dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi bahkan agar lebih
operasional buku-buku tersebut telah juga dikembangkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota biasanya dilakukan dalam bentuk sebagai berikut :

1) Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan


supervisi atau bimbingan tehnis program gizi pada setiap tahunnya.
2) Umpan balik Laporan (feedbeck) laporan cakupan selama setahun dari
Dinas Kesehatan kabupaten /kota dari laporan rekapitulasi puskesmas
yang dikirm setiap bulan di Dinas Kabupaten/kota.
3) Pertemuan monitoring dan evaluasi program gzi ditingkat Kabupaten
/kota.

Beberapa Output dari program Gizi masyarakat yang dilaksanakan di


Puskesmas diperoleh dari buku register (pencatatan) setiap kegiatan yang
kemudian dibuatkan laporan per posyandu atau setiap unit pelayanan gizi,
direkapitulasi menjadi perdesa dan selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota dalam bentuk laporan bulanan, smester dan tahunan. Setiap

20
laporan dapat memberikan gambaran tempat, waktu, person (sasaran). Jumlah
sasaran (person) biasanya dibuat atau telah disepakati/ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan kabupaten/kota atau sumber yang telah ada di Puskesmas sebagai
hasil dari pendataan sasaran program.

Output Program Gizi

Beberapa Output dari Program Gizi adalah:

a. Jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-
ASI.
b. Jumlah Balita yang memiliki KMS, jumlah balita yang ditimbang, Naik
Berat Badannya termasuk juga Balita dengen Berat Badan dibawah Garis
Merah (BGM) pada KMS.
c. Jumlah Balita mendapatkan Kapsul Vitamin A.
d. Jumlah Balita mendapatkan tablet F3 dengan 90 tablet selama kehamilan.
e. Gambaran Status Gizi Balita.
f. Gambaran Konsumsi Gizi.
g. Gambaran penggunaan Garam Beryodium.
h. Laporan hasil Investigas dan Intervensi Gizi buruk, Dan beberapa laporan
lainnya.

Demikian Program Gizi Masyarakat di Puskesmas yang fungsi utama


pelaksanannya adalah mempersiapkan, memelihara dan mempertahakan agar
setiap orang, terutama kelompok rawan ibu hamil, bayi, ibu menyusui, anak balita
mempunyai status gizi baik, dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat
terwujud kalau setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan
dengan baik dan benar sesuai komponen-komponen yang harus ada dalam
program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas.

21
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Masalah Keperawatan: Kurangnya Pengetahuan dan Pemenuhan Kebutuhan Gizi


pada Masyarakat
Mata Kuliah : Komunitas 1
Pokok Bahasan : Program Akselerasi Peningkatan Gizi dan Pengendalian
Kekurangan Gizi.
Sasaran : Seluruh kalangan usia masyarakat
Hari/Tanggal : 14 Juni 2020
Tempat : Puskesmas

I. Tujuan Pembelajaran Umum


Menjelaskan program akselerasi peningkatan gizi dan pengendalian kebutuhan
gizi dengan tujuan menurunnya prevalansi gizi kurang pada balita menjadi
setinggi-tingginya 20% dan prevalansi gizzi buruk menjadi setinggi-tingginya
5% pada tahun 2020.
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan
balita diPuskesmas
2. Meningkatnya cakupan tata laksana kasus gizi buruk di Puskesmas
3. Meningkatnya kualitas tata laksana kasus gizi buruk di
Puskesmas
4. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam
menerapkan keluarga sadar gizi.
5. Berfungsinya sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
III. Pokok Materi Pembahasan
1. Program akselerasi Peningkatan Gizi
2. Pengendalian kekurangan gizi

22
Kegiatan
Metode : Penyuluhan seputar pemenuhan kebutuhan gizi, pelaksanaan
program akselerasi peningkatan gizi, kerja sama dengan staf puskesmas untuk
pengendalian gizi.
Media : Leaflet , PPT, LCD, proyektor

23
No Kegiatan Program Tujuan Sasaran Tempat Waktu Biaya Pelaksana
1. Penyuluhan Meningkatkan Orang tua/dewasa Puskesmas Sesegera Mahasisw Mahasiswa
tentang gizi buruk status gizi anak mungkin a sama dengan
agar lebih gizi puskesm
meningkat dari
gizi buruk ke gizi
kurang dan
akhirnya dari gizi
kurang ke gizi
cukup.
2. Penyuluhan 1. Mewuju Orang tua/ Puskesmas Sesegera Mahasisw Mahasiswa
tentang dkan keluarga dewasa mungkin a sama dengan
menggerakkan sadar gizi gizi puskesm
dan melalui
memberdayakan promosi gizi,
masyarakat untuk
advoksi dan
hidup sehat
sosialisasi
tentang
makanan
sehat dan
bergizi
seimbang dan
pola hidup
bersih dan
sehat.
2. Mengak
tifkan kembali
Posyandu dan
meningkatkan

24
kembali
partisipasi
keluarga dan
masyarakat
dalam
memantau
tumbuh
kembang
balita, dan
menanggulan
gi secara dini
balita yang
mengalami
gangguan
tumbuh
kembang.
3 Penyuluhan Untuk Orang tua/ orang Rumah 1 minggu Mahasisw Mahasiswa
tentang makanan memperbaiki dewasa Warga/ a sama Petug
bergizi status gizi posyandu puskesmas
anak dari pola
makan yang
baik dan
teratur
4 Reward anak Meningkatkan Anak penderita Puskesmas 4 bulan Dana Petugas k
sehat motivasi gizi buruk dan tamalanrea sekali puskesmas puskesmas
keluarga untuk gizi kurang dan Balai untuk gizi
memperbaiki Desa buruk
gizi anak

25
5 Konseling Untuk Seluruh Rumah 1 minggu Biaya Petugas k
keluarga meningkatkan komponen warga sekali puskesmas puskesmas
- Faktor yang pengetahuan keluarga
mnghambat mengenai
peningkatan kebutuhan
status gizi anak selain
- ASIH, ASAH, asupan
ASUH makanan serta
- Masalah lain membantu
dalam keluarga keluarga
tersebut saling
bantu
menyelesaikan
masalahnya

Pengendalian kekurangan gizi

26
Pengendalian program Perbaikan Gizi salah satu program pokok Puskesmas
yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan
Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium
(GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi,
dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, smesteran 6
bulan sekali dan tahunan setahun sekali serta beberapa kegiatan investigasi dan
intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan Kejadian Luar Biasa (KLB)
masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program
Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar gedung
Puskesmas.

A. Kegiatan Program Gizi Harian


Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah:
a). Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa
makanan dan minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6
bulan
b). Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga
miskin selama 90 hari.
c). Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian
tablet besi (90 tablet) selama masa kehamilan.
d). Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita
keluarga miskin yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi di wilayah puskesmas
e). Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika
ditemukan masalah gizi —KLB Gizi— misalnya ditemukan adanya kasus
gizi buruk.
B. Kegiatan Program Gizi Bulanan

27
Kegiatan yang dilakukan bulanan adalah:
a). Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita (Penimbangan Balita)
adalah pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pola
pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita.
b). Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan sekali) adalah
Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita adalah
pemberian kaspusl vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita
secara periodik yaitu untuk bayi diberikan setahun sekali pada bulan
Februari dan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali dan secara
serentak dalam bulan Februari dan Agustus
C. Kegiatan Program Gizi Tahunan
Kegiatan yang dilakukan setiap tahun (setahun sekali adalah) :
a). Pemantauan Status Gizi balita
b). Pemantaun konsumsi gizi
c). Pemantauan penggunaan garam beryodium
Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh tenaga gizi
berpendidikan D1 (Asisten Ahli Gizi) dan DIII (Ahli Madya Gizi) serta
S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi) yang khusus dipersiapkan atau mahir dalam
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat atau sebagai tenaga
profesinal di bidang gizi. Pelaksana Program Gizi dapat juga dilakukan
oleh tenaga kesehatan lain yang telah dilatih dalam pelaksanaan program
gizi puskesmas

BAB III

PENUTUP

28
3.1. Kesimpulan
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Adapun Kesehatan dasar Basic six atau 6 Program pokok puskesmas, yaitu :
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas
yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi.
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Utari, Reni. 2019. 7 Langkah Cuci Tangan yang Efektif Singkirkan Kuman.

29
https://www.sehatq.com/artikel/7-langkah-cuci-tangan-yang-efektif-
singkirkan-kuman. Diakses pada 3 Mei 2020 09.35
Pradipta, Jaka, Nazaruddin Ahmad Muslim. 2020. ANTIPANIK! Buku Panduan
Virus Corona. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Masrul, dkk. 2020. Pandemik covid 19: Persoalan dan refleksi di Indonesia.
Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis.
https://www.scribd.com/doc/108711170/POA-gizi. diakses pada 14 juni 2020 9.07

30

Anda mungkin juga menyukai