Dosen Pengampu :
2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Disusun Oleh :
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN.............................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi- tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis.
Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumberdaya di bidang kesehatan. Namun, setiap orang juga
tidak luput dari kewajiban- kewajiban di bidang kesehatan. Dalam Sistem Kesehatan
Nasional 2009, khususnya dalam tujuan Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat adalah
meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi
masalah kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam, setiap pembangunan kesehatan,
serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat masih diposisikan
sebagai objek dan belum sebagai subjek. Selain itu, masih banyak upaya kesehatan belum
menyentuh masyarakat yang tinggal didaerah terpencil, tertinggal, kepulauan, dan
perbatasan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat sehat yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi.
2. Tujuan Khusus
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POSKESDES
Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disingkat dengan Poskesdes adalah upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes
dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta
sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan
dukungan pemerintah Depkes RI, 2007.
Pos Kesehatan Desa Poskesdes adalah wujud upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat atas dasar musyawarah dalam
rangka:
1. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS masyarakat desa.
2. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap dengan
penyakit dan masalah-masalah kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri dalam
bidang kesehatan.
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat desa
dan tenaga kesehatan
5. Meningkatkan dukungan dan peran-aktif berbagai pihak yang bertanggung jawab
terhadap kesehatan masyarakat desa.
Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotiv, preventif dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan teutama bidan dengan melibatkan kader atau tenaga
sukarela lainnya. Pengertian “Desa” dapat berarti desa atau kelurahan atau nagari atau
sebutan lainnya bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa.
B. TUJUAN POSKESDES
2
2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan (bidan) dan kader kesehatan.
3. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor- faktor risikonya
(termasuk status gizi dan ibu hamil yang berisiko).
D. FUNGSI POSKESDES
3
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan
dasar yang sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan maka
prioritas pengembangannya adalah:
1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Rumah Sakit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.
F. MANFAAT POSKESDES
1. Bagi Masyarakat Desa
a. Permasalahan kesehatan didesa dapat dideteksi secara dini, sehingga bisa ditangani
dengan cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar (KIA/KB,
peningkatan gizi masyarakat khususnya balita dan maternal, imunisasi termasuk
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, upaya
mewujudkan lingkungan sehat,dan pengobatan sederhana termasuk trauma,
didukung dengan penyediaan obat-obat esensial) serta pengetahuan dan
keterampilan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesiapsiagaan serta
penanggulangan masalah kesehatan.
c. Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan.
4
b. Kader kesehatan dapat mengaktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.
c. Kader dapat menjadi teladan bagi masyarakat desanya.
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan sumber daya
yang ada.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan yang
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan
kesehatan strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan perseorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat
G. PENGORGANISASIAN POSKESDES
Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh masyarakat yang dalam
hal ini kader kesehatan dengan bimbingan tenaga kesehatan.
1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung dengan tenaga sebagai
berikut.
a. Kader Kesehatan Kader kesehatan sekurang-kurangnya berjumlah 2 (dua) orang
yang telah mendapatkan pelatihan/orientasi.
b. Tenaga kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan di Poskesdes minimal 1
(satu) orang bidan.
Pemenuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat dilakukan atas bantuan
Pemerintah daerah setempat, dan selanjutnya dilakukan secara bertahap oleh
masyarakat sendiri. Diharapkan tenaga kesehatan yang akan membantu Poskesdes
5
berdomisili di desa setempat.
2. Kepengurusan Poskesdes
Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan mufakat masyarakat
desa atau forum desa siaga aktif setempat, serta ditetapkan oleh Kepala Desa. Struktur
pengurus minimal terdiri dari Pembina,Ketua,Sekretaris,Bendahara dan Anggota.
Susunan pengurus Poskesdes bersifat fleksibel sehingga dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan, kondisi, dan permasalahan setempat.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Diharapkan dapat memberikan gambaran umum guna pelaksanaan dan
pengembangan poskesdes di lapangan dalam rangka mendukung pengembangan desa dan
kelurahan siaga aktif.
7
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip prinsip Dasar, Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta Rineka
Cipta.