Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DAN LANGKAH PENGEMBANGAN POSKESDES

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengorganisasian


Pengembangan Masyarakat

Disusun Oleh :

ZAHWA MUTIA 07170200009


RENI YUNITA 07170200011
RIPA NURUL ULPA 07170200012
MARATUN SHALIHA 07170200013
WIDYA AYU PURWANTI 07170200014

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2017
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi


serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain
pendidikan dan pendapatan dalam Undang-undang nomer 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.

Pada akhir-akhir ini terjadi berbagai permasalahan kesehatan masyarakat


yang memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu. Permasalahan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain balita gizi buruk, Avian Influenza, KLB demam
berdarah, campak, polio, diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan
tersebut, perlu dilakukan surveilans/ penanganan faktor resiko
(penyakit,gizi,perilaku,lingkungan) secara efisien dan efektif.

Keberhasilan pembangunan kesehatan yang salah satunya ditandai dengan


ketersediaan sarana kesehatan belum dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat,
terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau karena
berbagai alasan,antara lain kendala geografis, ekonomi, informasi, sosial budaya.
Oleh karena perlu dilakukan upaya untuk mendekatkan untuk mendekatkan akses
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di desa.
B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Poskesdes


2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dan fungsi poskesdes
3. Untuk mengetahui manfaat dari kegiatan Poskesdes
4. Untuk mengetahui Organisasi yang ada dalam Poskesdes
5. Untuk mengetahui ruang lingkup kegiatan di Poskesdes
6. Untuk mengetahui sumber daya di dalam Poskesdes

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Pos Kesehatan (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumber daya


Msyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya
meliputi upaya-upaya promotif, preventif,dan kuratif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga
sukarela lainnya. Pembentukan POSKESDES didahulukan pada desa yang tidak
memiliki rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan bukan
ibu kota kecamatan atau ibu kota kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai
pusat pengembangan dan kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan
masyarakat desa, misalnya POS Pelayanan Terpadu atau POSYANDU dan
warung obat desa (WOD).

B. Tujuan POSKESDES
Tujuan Umum : Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
2. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa atau KLB serta faktor-faktor resikonya
3. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
4. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan tenaga professional kesehatan.
5. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.

Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan


kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan,
Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar,
menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat
desa/kecamatan.
Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga
untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.

C. Fungsi Poskesdes
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan.
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan
kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan
pelayanan kesehatan.
4. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di
desa.

D. Manfaat POSKESDES
Bagi masyarakat :
a. Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani cepat
dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang
dapat dijangkau (secara geografis).

Bagi kader :
a. Kader mendapatkan informasi awal di bidang kesehatan.
b. Kader mendapatkan kebanggaan bahwa dirinya lebih berkarya bagi
warga desanya.

Bagi puskesmas :
a. Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dengan mengoptimalkan
sumber data secara efektif dan efisien.
b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan setrata pertama.

Bagi sektor lain


a. Dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang kesehatan
b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih afektif dan
efisien.

E. Organisasi Poskesdes
1. Tenaga Poskesdes
Agar poskesdes dapat terselenggara maka perlu didukung dengan tenaga
sebagai berikut:

a. Tenaga masyarakat :
o Kader
o Tenaga sukarela lainnya tenaga masyarakat minimal 2 orang
yang telah mendapatkan pelatihan khusus
b. Tenaga kesehatan minimal terdapat seorang bidan yang
menyelenggarakan pelayanan di poskesdes minimal seorang bidan.
2. Kepengurusan

Kepengurusan dipilih melalui musyawarah mufakat masyarakat desa, serta


ditetapkan oleh kepala desa. Struktur minimal terdiri dari Pembina ketua,
sekretaris, bendahara dan anggota. Susunan pengurus poskesdes bersifat
fleksibel, sehingga dapat dikembangkan sesuai kebutuhan, kondisi dan
permasalahan setempat.

3. Kedudukan dan hubungan kerja

kedudukan dan hubungan kerja antar poskedes dengan unit-unit serta


masyarakat, dapat di gambarkan sebagai berikut:
Keterangan :

a. Poskesdes merupakan coordinator dari UKBM yang ada (misalnya: posyandu,


poskestren,ambulan desa). Dengan demikian maka poskesdes bertugas pula
membina kelestarian UKBM lain tersebut.
b. Poskesdes dibawah pengawasan dan bimbingan puskesmas setempat. Pelaksanaan
poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada puskesmas, adapun pelaporan
yang menyangkut pertanggung jawaban keuangan disampaikan kepada kepala desa.
c. Jika wilayah tersebut terdapat puskesmas pembantu maka poskesdes berkoordinasi
dengan puskesmas pembantu yang ada tersebut.
d. Poskesdes di bawah pimpinan kabupaten/ kota melalui puskesmas. Pembinaan
dalam aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan,
apabila poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan maka perlu melakukan
rujukan ke puskesmas antara lain pelayanan ke gawat daruratan pada keadaan
tertentu poskesdes dapat melakukan rujukan langsung ke rumah sakit dengan
sepengetahuan puskesmas.
F. Ruang lingkup Kegiatan Poskesdes

Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarakan oleh tenaga kesehatan yang ada di desa
tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait.
Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh poskesdes meliputi promotif, preventif dan
kuratif ( pengobatan) sesuai dengan kompetensi. Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di
kelompokkan menjadi kegiatan utama dan kegiatan pengembangan. Kegiatan utama
pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa, adalah :

1. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular


dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan faktor
rsikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko.
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, serta faktor-faktor resikonya (termasuk kurang gizi)
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawat daruratan kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensi.

Pelayanan tersebut di laksanakan baik di dalam poskesdes maupun di luar poskesdes


(dalam gedung maupun luar gedung).

Adapun kegiatan pengembangan meliputi promosi kesehatan untuk :

1. Peningkatan keluarga sadar gizi,


2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
3. Penyehatan Lingkungan
Poskesdes juga merupakan pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM
lain yang di butuhkan oleh masyarakat desa, antara lain Warung Obat Desa,
Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban keluarga. Dengan demikian Poskesdes juga
berperan sebagai coordinator dari berbagai UKBM yang ada di wilayah desa.
Waktu Penyelenggaraan Pelayanan Poskesdes di laksanakan secara rutin setiap hari.
Tempat Penyelenggaraan Poskesdes perlu memiliki tempat pelayanan. Dalam
pelaksanaan kesehatan di dalam Poskesdes, diperlukan ruangan yang dapat
berfungsi sebagai :
1. Ruang pendaftaran.
2. Ruang tunggu.
3. Ruang pemeriksaan.
4. Ruang tindakan (persalinan).
5. Ruang rawat inap persalinan.
6. Ruang petugas.
7. Ruang konsultasi (gizi, sanitasi, dll)
8. Ruang obat.
9. Kamar mandi dan toilet

G. Sumber daya Poskesdes

Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan), dengan


dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader.
Untuk penyelenggaraan pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik bangunan,
perlengkapan, dan peralatan kesehatan. Guna kelancaran komunikasi dengan
masyarakat dan dengan sarana kesehatan (khususnya, Puskesmas), Poskesdes
memiliki juga sarana komunikasi (telepon, ponsel, atau kurir).
Pembangunan sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara,
yaitu dengan urutan alternative sebagai berikut:
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang telah ada menjadi
Poskesdes
2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu misalnya Balai RW, Balai Desa,
Balai pertemuan desa, dan lain-lain.
3. Membangun baru, yaitu dengan pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah),
Donatur, dunia usaha, atau swadaya msyarakat.

H. Langkah-Langkah Poskesdes
1. Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga
Pemilihan pengurus dan kader Desa Siaga dilakukan melalui pertemuan khusus
para pemimpin formal desa dan tokoh masyarakat serta beberapa wakil
masyarakat. Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat, sesuai dengan
tata cara dan kriteria yang berlaku, dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
2. Orientasi / Pelatihan Kader Desa Siaga
Sebelum melaksanakan tugasnya, kepada pengelola dan kader desa yang telah
ditetapkan perlu diberikan orientasi atau pelatihan. Orientasi / pelatihan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota sesuai dengan pedoman
orientasi / pelatihan yang berlaku. Materi orientasi / pelatihan yang berlaku.
Materi orientasi / pelatihan mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan di desa
dalam rangka pengembangan Desa Siaga (sebagaiman telah dirumuskan dalam
Rencana Operasional). Yaitu meliputi pengelolaan Desa Siaga secara umum,
pembangunan dan pengelolaan Poskesdes, pengembangan dan pengelolaan
UBKM lain, serta hal-hal penting terkait seperti kehamilan dan persalinan sehat,
Siap-Antar-Jaga, Keluarga Sadar Gizi, Posyandu, kesehatan lingkungan,
pencegahan penyakit menular, penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan
pemukiman (PAB-PLP), kegawatdaruratan sehari-hari, kesiap-siagaan bencana,
kejadian luar biasa, warung obat desa (WOD), dversifikasi pertanian tanaman
pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui Taman Obat Keluarga (TOGA),
kegiatan surveilans, PHS, dan lain-lain.
3. Pembinaan dan Peningkatan
Mengingat permasalahan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor lain,
serta adanya keterbatasan sumber daya, maka untuk memajukan Desa Siaga perlu
adanya pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak. Perwujudan dan
pengembangan jejaring Desa Siaga dapat dilakukan melalui Temu Jejaring UKBM
secara internal di dalam desa sendiri dan atau Temu Jejaring antar Desa Siaga
(minimal sekali dalam setahun). Upaya ini selain untuk memantapkan kerjasama,
juga diharapkan dapat menyediakan wahana tukar-menukar pengalaman dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bersama.
Yang juga tidak kalah pentingnya adalah pembinaan jejaring lintas sektor,
khususnya dengan program-program pembangunan yang bersasaran Desa.

Salah satu kunci keberhasilan dan kelestarian Desa Siaga adalah keaktifan para
kader. Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan perlu dikembangkan upaya-
upaya untuk memenuhi kebutuhan para kader agar tidak drop out. Kader-kader
yang memiliki motivasi memuaskan kebutuhan sosial psikologinya harus diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kreatifitasnya. Sedangkan
kader-kader yang masih dibebani dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya,
harus dibantu untuk memperoleh pendapatan tambahan, misalnya dengan
pemberian gaji / intensif atau difasilitasi agar dapat berwirausaha.
Untuk dapat melihat perkembangan Desa Siaga, perlu dilakukan pemantauan
dan evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan di Desa Siaga perlu
dicatat oleh kader, misalnya dalam Buku Register UKBM (contohnya: kegiatan
Posyandu dicatat dalam buku Register Ibu dan Anak Tingkat Desa atau RIAD
dalam Sistem Informasi Posyandu).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

POSKESDES adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm)


yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis
penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta faktor-faktor
risikonya penanggulangan penyakit menulaar dan yang berpotensi menjadi KLB
serta kekurangan gizi kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan ke gawat
daruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarakan dan di motori oleh tenaga kesehatan
yang ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas
setempat dan sektor terkait. Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh
poskesdes, meliputi promotif, preventif, dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan
kompetensi. Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi
kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai