Anda di halaman 1dari 3

Naskah Role Play Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Mastitis

Kelompok 3
Pemeran / pemain
Istri(ibu Rere) :Regita Wulandari
Suami(pak tutur) :Eviza Kharisma Nadya
Mahasiswa :Winda Handini
Bidan :Tatik Purwanti

Ny. A berusia 28 tahun P1A0 dalam masa nifas 12 hari, datang ke klinik bidan Tatik di Jl. George
Obos Induk, Kota Palangkaraya. Ny A datang untuk menanyakan dan menyampaikan keluhan yang
Ny.A rasakan di payudaranya.

Istri dan suami :Assalamu’alaikum ?


Mahasiswa : Wa’alaikumsalam, silahkan duduk pak , bu.
Pak tutur : Iya terimakasih mba, bidannya ada?
Mahasiswa : Ada bu di dalam. Mari masuk kedalam bu?
Ibu rere : iya mbaa.
Bidan : silahkan duduk bu, ada yang bisa saya bantu bu?
Ibu rere : iya ni bu bidan, saya mau periksa ini bu bidan. Hehe
Bidan : ohiya bu, silahkan duduk dulu. Izin ya bu mahasiswa saya untuk melakukan
anamnesa kepada ibu, maksudnya menanyakan keluhan dan data ibu. Apakah boleh
bu?
Ibu rere : boleh bu bidan, tidak apa-apa.
Bidan : de, di anamnesa dan TTV dulu ya ibunya.
Mahasiswa : baik kak.
Mahasiswa : Baiklah bu izinkan saya melakukan pemeriksaan , jangan sungkan untuk berterus
terang, apabila ada keluhan-keluhan.
Ibu rere : Iya begini mba, sepertinya tubuh saya demam, yaaa dingin gitu rasanya, terus puting
kiri saya gatal dan nyeri saat menyusui anak saya bagian payudara sebelah kiri saya
kok merah, bahkan tegang. Kenapa ya mba?
Mahasiswa : Ooo…kalau begitu coba saya periksa ya bu untuk memastikannya, silahkan
berbaring dulu bu.
*Mahasiswa telah melakukan pemeriksaan pada payudara Ny.A dengan dibimbing oleh Bidan
Tatik*
Mahasiswa : saya buka sedikit pakaian atasnya iya buk,, apakah terasa nyeri buk ? ( sambil
melakukan palpasi pada payudara ibu)

Ibu rere : iya mbak , Sebenarnya ada apa dengan payudara saya, mba? Saya takut terkena
kanker payudara.

Mahasiswa : baik bu,, kalau gitu kita kompres menggunakan air hangat dulu ya buk,,,

Pak tutur : bagaimana keadaan istri saya mba ?apakah parah?

(Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ibu rere mendderita penyakit


mastitis pembengkakan/peradangan pada payudara) dan bidan pun
memberi konseling kepada ibu rere)

Mahasiswa : begini pak , bu , dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan didapatkan payudara ibu
terasa panas dan suhu tubuh ibu tadi 38c. terjadi kemerahan dan bengkak diasaertai
rasa nyeri . saya menyimpulkan bahwa ibu terkena penyakit mastitis yaitu peradangan
pada payudara yang disebabkan karena ibu menyusui tidak adekuat sehingga
menyebabkan penumpukan ASI pada saluran payudara ibu sehingga payudara ibu
keras kemerahan dan disertai rasa nyeri yang menyebabkan ibu menjadi demam
Bidan : benar kata mahasiswa saya bu rere, banyak factor yang menyebabkan bendungan
ASI yang bisa berlanjut menjadi mastitis dan abses payudara.
Bu rere : oh begitu bu bidan, , memang beberapa hari ini saya hanya menyusui bayi sebelah
kanan saja mba , soalnya payudara kiri saya terasa sakit dan tegang
Bidan : Nah, itu bisa saja jadi penyebabnya bu, lalu bagaimana cara menyusui ibu dan
apakah ibu selalu membersihkan payudara ibu sebelum dan setelah menyusui?
Ibu rere : saya biasanya hanya mengelap dengan tisu atau kain kering jika air susu merembes.
Untuk menyusuinya saya biasa sambil berbaring dan duduk bu bidan.
Bidan : Nah ini, kebersihannya harus diperhatikan ya bu, cukup membersihkan dengan air
hangat atau air biasa sebelum dan sesudah menyusui bu.ditambah dengan harus
menyusui bayinya secara bergantian payudara sebelah kiri dan kanan .
Pak tutur : Wah berarti sangat mempengaruhi sekali ya, bu bidan, kalau sudah terlanjur seperti
ini, bagaimana cara mengurangi nyeri-nyeri payudara yang sangat mengganggu ini
pada istri saya ?
Bidan : Baiklah bu , pak , dalam menangani peradangan payudara ada beberapa cara:
pertama melakukan istirahat dengan benar, seperti tidur atau duduk lama selama
beberapa jam tanpa melakukan aktifitas, hal ini untuk mengurangi kelelahan dan
stress. Yang kedua vitamin C untuk meningkatkan system imun dan membantu
melawan infeksi. Ketiga, dengan mengompres daerah yang mengalami sumbatan ASI
dengan air hangat sambil dipijat. Keempat, dengan Memakai bra yang dapat
menyokong payudara. Kelima, dengan memberikan ASI kepada bayi, bila gagal
coba lagi, susui terutama panyudara yang sakit sesering dan selama mungkin
sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang. Bila gagal gunakan
kompres dot. Dan yang terakhir, untuk mencegah infeksi berkelanjutan dengan
pemberian antibiotic, untuk menekan perkembangan bakteri atau mikroorganisme
berbahaya. Nah, dari keenam tersebut, mana yang kira-kira dapat ibu lakukan?

Ibu rere : Apakah saya harus memilih salah satu Bu Bidan ?


Bidan : Ooo tidak harus, bila ibu memang dapat melakukan semuanya itu akan lebih baik.
Ibu rere : Baiklah bu, InsyaAllah saya akan melakukan semuanya
Bidan : Kalau ibu bersedia, untuk antisipasi pertama saya akan memberikan antibiotik
Ibu rere : Iya bu saya mau.
Bidan : Baik, tunggu sebentar ya bu. De, sudah kamu siapkan obatnya?
Mahasiswa : sudah kak, ini obatnya kak.
Bidan : Nanti obat ini diminum sehari 4 kali sesudah makan sampai habis ya bu jangan
disisakan obatnya . Coba bu bisa diulangi lagi?
Ibu rere : Jadi sehari saya minum obat ini 4 kali dan setelah makan ya bu, lalu membersihkan
payudara sebelum dan setelah menyusui dan sering menyusui bayi saya terutama
ketika payudara terasa penuh dan sakit. ditambah dengan harus menyusui bayinya
secara bergantian payudara sebelah kiri dan kanan .
Bidan : iya benar sekali, bu rere. Baiklah apakah ada pertanyaan lain yang mungkin masih
kurang jelas bu?
Istri : Saya rasa tidak bu, sudah sangat jelas informasinya. Sekarang saya jadi lebih
tenang, dan sudah tidak khawatir lagi.
Bidan : Alhamdulillah kalau begitu. Nanti jika payudara ibu belum juga sembuh atau ada
keluhan lain silahkan datang kembali ya bu.
Suami dan istri : baik bu bidan, saya akan datang kembali jika ada keluhan lain. Terimakasih ya bu
bidan dan mbanya, Assalamualaikum.
Bidan : sama sama bu, hati hati dijalan, semoga lekas sembuh ya.
Bidan dan
mahasiwa : waalaikumsalam.

*Pelajaran yang dapat diambil dalam naskah roleplay ini adalah pentingnya penyuluhan atau
konseling tentang cara pemberian ASI yang baik dan benar selama hamil maupun setelah
melahirkan agar dapat mengurangi kejadian bendungan ASI maupun mastitis. Namun, bila sudah
terlanjur bidan harus lebih cepat dan tepat dalam menangani kasus mastitis (konseling dalam
meminimalkan rasa nyeri akibat mastitis).Oleh karena itu, sebelum menjadi konselor sebaiknya
bidan harus mendapat pelatihan dan ketrampilan dalam berkomunikasi interpersonal (konseling).
Selain itu, sarana prasarana pun harus mendukung demi kelancaran proses konseling*

Anda mungkin juga menyukai