Anda di halaman 1dari 8

REFLEKSI

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI


PADA IBU NIFAS DENGAN BENDUNG ASI

Di susun oleh :

1. Rita Sesmita Pitarini 152191161


2. Intan Pratiwi 152191164
Dosen Pengampu : Heni Hirawati P, S.SIT., M.Kes

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2020/2021
REFLEKSI KRITIS

1. Memilih Kasus
Dosen : Silahkan mba, mau ambil kasus apa..? boleh berupa
kasus pasien atau kasus dalam jurnal ilmiah .
Mahasiswa : Iya bu, saya rencananya mau ambil kasus langsung dari
pasien berupa kasus bendungan ASI
Dosen : Bensungan ASI ya..apa alasan mba ambil kasus ini ?
Mahasiswa : Saya mengambil kasus Bendungan ASI karena ...
2. Kritisi Pilihan Kasus Oleh Mahasiswa dan Dosen
Dosen : Apa yang mba ketahui tentang bendungan ASI ?
Mahasiswa : Bendungan ASI adalah terkumpulnya ASI didalam
payudara akibat penyempitan duktus laktiferus atau
kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna pada
saat menyusui bayi atau karena kelainan pada puting susu .
Dosen : Apa saja ciri-ciri jika terjadi Bendungan ASI
Mahasiswa : Jadi bu, biasanya keluhan ibu dengan bendungan ASI
yaitu payudara panas, keras dan nyeri pada perabaan, serta
suhu badan tidak naik dan biasanya terjadi pada hari ke 3-
5 pasca melahirkan.
Dosen : Iyaa berarti mba sudah cukup paham nggih dengan
bendungan ASI ini
Mahasiswa : Nggih Bu..

3. Identifikasi Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Kasus


Dosen : Nah..setelah mba sudah mengetahui pengertian dan juga
tanda gejala dari Bendungan ASI ini, apa rencana mba
untuk mengatasinya ?
Mahasiswa : Nggih Bu..sebelumnya saya akan mencari tau penyebab
dari Bendungan ASI itu sendiri setelah itu saya akan
melakukan tindakan sesuai penyebab, minsalnya
penyebabnya karena tekhnik menyusui yang salah, saya
akan megajarkan cara menyusui yang benar dan akan
melakukan perawatan payudara untuk mengurangi nyeri
pada payudara.
Dosen : Iya ..bagus ya mba..mba sudah paham betul dengan kasus
yang akan mba ambil..jadi mulai sekarang sampai 3 hari
kedepan mba bisa mulai menyusun bahan untuk
dipresentasikan dalam bentuk SOAP mba ya..
Mahasiswa : Nggih bu,,terima kasih atas bimbingannya bu..

SOAP BENDUNGAN ASI

A. Data Subyektif
1. Identitas
Ibu mengatakan bernama Tria umur 21 tahun
2. KeluhanUtama
a. Ibu mengatakan melahirkan 5 hari yang lalu dan payudara panas,
bengkak, keras, nyeri bila di tekan, sejak kemarin dan merasa
cemas dengan keadaannya.
b. Ibu mengatakan belum tau cara menyusui yang benar
c. Ibu mengatakan bayinya sering tidur dan jarang menyusu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 120/ 70 mmHg
b. Nadi : 80x/ menit
c. Suhu badan : 38ᵒC
d. Pernapasan : 22x/ menit
3. Pemeriksaan head to toe
a. Mata
Konjungtiva merah muda, tidak ada icterus
b. Payudara
Payudara ibu tampak merah, puting susu menonjol, hiperpigmentasi
pada areola mammae, tampak bengkak, keras dan terasa nyeri ketika
dilakukan palpasi.
c. Abdomen
Tidak ada bekas operasi, tampak striae livide, linea nigra, TFU
(Tinggi Fundus Uteri) ½ pusat sypmisis, tidak ada nyeri tekan pada
perut bagian bawah
d. Genetalia
Tampak pengeluaran lochea sanguenolenta, tidak tampak luka
jahitan, dan tidak ada varices
C. Diagnosa
Ny. Tria umur 21 tahun P1A0 post partum 5 hari dengan bendungan ASI
D. Penatalaksanaan
Tanggal : 10 juni 2020
1. Memberitahu kepada ibu tentang kondisinya sekarang bahwa ibu
mengalami bendungan ASI
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand di kedua
payudaranya secara bergantian agar nutrisi bayi dapat tercukupi dan
tidak terjadi penampungan ASI yang berlebihan.
Evaluasi : ibu bersedia melakukannya
3. Mengajarkan kepada ibu cara melakukan perawatan payudara yaitu:
a. Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara kemudian urut
keatas lalu kesamping kemudian urut kebawah hingga tangan
menyanggah payudara kemudian sentakkan kebawah payudara
secara perlahan.
b. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan
saling dirapatkan, kemudian sisi keliling tangan kanan mengurut
payudara dari pangkal kearah putting, demikian pula payudara kanan
c. Telapak tangan menopang payudara pada cara ke-2 kemudian jari
tangan kanan dikepalkan lalu buku-buku jari tangan kanan mengurut
dari pangkal kearah putting.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedian melakukannya di rumah
4. Menjelasan kepada ibu cara mengatasi keluhan yang dirasakan seperti :
a. Massase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum
menyusui
b. Membasahi puting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk
menyusui
c. Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusui
d. Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan
ketegangan pada payudara
e. Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan
Evaluasi : ibu bersedia melakukannya
5. Mengajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik dan benar
a. Usahakan pada saat menyusui ibu dalam keadaan tenang
b. Memasukkan semua areolla mammae kedalam mulut bayi
c. Ibu dapat menyusui dengan cara duduk atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan santai dan dapat menggunakan sandaran(bantal)
pada punggung
d. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas, jari yang lain menopang
dibawah payudara.
e. Berikan asi pada bayi secara teratur dengan selang waktu 2-3 jam
atau dengan cara on demand. Setelah salah satu payudara mulai
terasa kosong, sebaiknya ganti pada payudara yang satunya.
f. Setelah selesai menyusui oleskan asi kepayudara, biarkan kering
sebelum kembali memakai bra, langkah ini berguna untuk mencegah
lecet pada putting.
g. Sendawakan bayi tiap kali habis menyusui untuk mengeluarkan
udara dari lambung bayi agar bayi tidak kembung dan muntah.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia
melakukannya.
6. Melakukan kolaborasi dengan Dokter
Advice dokter : Terapi obat paracetamol 500 mg 3x1 per oral
Evaluasi : obat telah diberikan.

4. Presentasi kasus
Dosen :Silahkan mba kasusnya untuk dipresentasika.
Mahasiswa : Ngih bu.

Ibu mengatakan bernama Tria umur 21 tahun. Ibu mengatakan


melahirkan 5 hari yang lalu, ibu mengeluh payudara panas, bengkak,
keras, nyeri bila di tekan, sejak kemarin dan merasa cemas dengan
keadaannya, ibu mengatakan belum tau cara menyusui yang benar, ibu
mengatakan bayinya sering tidur dan jarang menyusu. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan hasil keadaan umum baik, kesadaran
composmentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 120/ 70
mmHg, nadi 80x/ menit, suhu badan 38ᵒC, pernapasan 22x/ menit.
Pemeriksaan head to toe mata konjungtiva merah muda, tidak ada icterus
pada payudara ibu tampak merah, puting susu menonjol, hiperpigmentasi
pada areola mammae, tampak bengkak, keras dan terasa nyeri ketika
dilakukan palpasi. Abdomen ibu tidak ada bekas operasi, tampak striae
livide, linea nigra, TFU (Tinggi Fundus Uteri) ½ pusat sypmisis, tidak ada
nyeri tekan pada perut bagian bawah. Genetalia ibu tampak pengeluaran
lochea sanguenolenta, tidak tampak luka jahitan, dan tidak ada varices.
Diagnosanya Ny. Tria umur 21 tahun P1A0 post partum 5 hari dengan
bendungan ASI. Penatalaksanaan memberitahu kepada ibu tentang
kondisinya sekarang bahwa ibu mengalami bendungan ASI, menganjurkan
ibu untuk menyusui bayinya secara on demand di kedua payudaranya
secara bergantian agar nutrisi bayi dapat tercukupi dan tidak terjadi
penampungan ASI yang berlebihan, mengajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan, menjelasan kepada ibu cara mengatasi keluhan
yang dirasakan, mengajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik
dan benar. Melakukan kolaborasi dengan Dokter.
Dosen : Ayo siapa yang mau bertanya silahkan.
Teman : Nggih bu.
5. Evaluasi Diri
Mahasiswa : Baiklah disini saya menyadari bahwa seharusnya saya
menjelaskan juga cara melakukan perawatan payudara
dan mengatasi keluhannya namun saat presentasi saya
tidak menjelaskannya dan evaluuasipun saya tidak
sebutkan, dan untuk temen-teman yang mau bertanya
atau menambahkan silahkan.

6. Umpan Balik Teman


Teman : Baik mba, saya sudah mendengar presentasi dari mba,
saya sedikit ingin bertanya, tadi ada terapi obat yang
diberikan kalau tidak salah, terapi obat tersebut apakan
boleh diberikan Bidan praktek mandiri harus kolaborasi
dokter ?
Mahasiswa : Iya mba…terima kasih atas pertanyaannya, iya benar ada
terapi paracetamol yang diberikan, nah untuk paracetamol
itu sendiri boleh diberikan bidan praktek mandiri tanpa
kolaborasi dokter.
7. Umpan Balik Pembimbing
Dosen : Bagus mba ya, ibu sudah mendengar presentasi dari mba
dan sudah mampu mengevaluasi diri sendiri, tapi ibu ada
masukan sedikit di keluhan utama ibu tadi mba
cantumkan ibu belum tau cara menyusui yang benar,
mungkin bisa mba jelaskan itu merupakan anak yang
keberapa atau riwayat kehamilan, persalinan yang lalu.
Mahasiswa : Nggih bu, nanti saya akan tambahkan, terima kasih atas
masukannya bu.
8. Menulis Catatan Refleksi
Dalam memilih kasus saya sudah melakukan yang terbaik dengan dibimbing
oleh dosen, namun dalam melakukan pembuatan SOAP saya kurang teliti
terhadap data focus dan keluhan ibu dan pemaparan kasus saya tidak
menjabarkan secara rinci tentang penataaksanaan kasus tersebut. Untuk
kedepannya saya akan lebih teliti dan cermat dalam membahas kasus.

Anda mungkin juga menyukai