Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS MASTITIS

Disusun Oleh :
Indah Purnama Sari
1910104192

PROGAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2020
A. Deskripsi ( Deskripsi Kejadian)

Seorang ibu berusia 28 tahun, P2 A0 postpartum 5 hari, datang ke PMB untuk

memeriksakan kondisinya. Ibu mengeluh payudara bengkak, terasa nyeri, dan

kemerahan . Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak 2 hari yang lalu. Pasien

mengaku saat ini sedang menyusui bayinya yang baru berumur 5 hari. Menurut

pengakuan pasien, ia lebih sering menyusui anaknya dengan payudara sebelah

kiri. Hasil pemeriksaan nyeri tekan pada payudara, TD 120/ 80 Mmhg, Nadi

88x/m, suhu 38,2 C dan RR 24x/menit

B. Perasaan ( Perasaan saat menghadapi kasus tersebut )

Perasaan saat mengahadapi kasus tersebut ada rasa empati yaitu memahami

perasaan dan kondisi yang dialami pasien saat bidan menjelaskan diagnose ibu

Dan juga ada rasa takut di karenakan hal ini adalah kali pertama mendapatkan

kasus bendungan ASI

C. Evaluasi (sisi positif dan negative dari kasus tersebut)

Sisi negative dari kasus/kejadian :

1. Masih binggung dengan tindakan yang harus di lakukan

2. Masih belum memahami tentang mastitis

Sisi positif dari kasus/kejadian :

1. Menjadi bahan pembelajaran untuk kasus selanjutnya

2. Menambah wawasan tentang mastitis

3. Menjadi tau cara penanganan mastitis


D. Analisis Kasus

1. Mengapa kasus tersebut menarik

Kasus mastitis merupakan kasus yang belum pernah didapatkan. Dan juga

setelah menjadi seorang bidan kasus seperti ini akan banyak di temui

maka seorang bidan haruslah paham tentang mastitis bagaiman

penangananya, pencegahan maka dari itu kasus ini adalah hal yang

menarik untuk di pelajari .

2. Mengapa kasus tersebut bisa terjadi

Hal ini terjadi karena teknik menyusui ibu kurang tepat dan juga ibu lebih

sering menyusui payudara sebelah kiri hal ini dapat memicu terjadinya

bendunga ASI

E. Kesimpulan

Mastitis adalah masalah umum yang signifikan pada ibu menyusui tata

laksana mastitis dimulai dengan memperbaiki teknik menyusui ibu. Ibu

dianjurkan agar lebih sering menyusui dimulai dari payudara yang

bermasalah. Tetapi bila ibu merasa sangat nyeri, ibu dapat mulai menyusui

dari sisi payudara yang sehat, kemudian sesegera mungkin dipindahkan ke

payudara bermasalah, bila sebagian ASI telah menetes (let down) dan nyeri

sudah berkurang. Ibu yang tidak mampu melanjutkan menyusui harus

memerah ASI dari payudara dengan tangan atau pompa. Penghentian

menyusui dengan segera memicu risiko yang lebih besar terhadap terjadinya

abses dibandingkan yang melanjutkan menyusui. Pijatan payudara yang


dilakukan dengan jari-jari yang dilumuri minyak atau krim selama proses

menyusui dari daerah sumbatan ke arah puting juga dapat membantu

melancarkan aliran ASI. Ibu harus beristirahat, mengkonsumsi cairan yang

adekuat dan nutrisi berimbang. Kompres hangat terutama saat menyusu akan

sangat membantu mengalirkan ASI. Setelah menyusui atau memerah ASI,

kompres dingin dapat dipakai untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Pada

payudara yang sangat bengkak kompres panas kadang membuat rasa nyeri

bertambah. Pada kondisi ini kompres dingin justru membuat ibu lebih

nyaman. Keputusan untuk memilih kompres panas atau dingin lebih

tergantung pada kenyamanan ibu.

F. Tindak Lanjut

1. Jelaskan perlunya menghindari semua yang dapat menyumbat aliran ASI,

seperti pakaian yang ketat, dan yang menyangga payudara terlalu dekat

dengan puting susu.

2. Mendorong ibu untuk menyusui sesering dan selama bayi menghendaki,

tanpa pembatasan.

3. Menyarankan ibu untuk menggunakan panas basah (misalnya, kompres

hangatatau pancuran hangat

4. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek,

sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut bayi.

5. Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau

pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir/sendok.


6. Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan

teratasi. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi kompres dingin.

7. Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang

sakit

Anda mungkin juga menyukai