Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG

IBU DAN PENCEGAHAN INFEKSI

DISUSUN OLEH :

1. Fika Silsa Ibnatayya (P1337424220042)


2. Umi Hanik Mubarokhah (P1337424220043)
3. Agnessya Salsabela Pramudiyanti (P1337424220044)
4. Rahma Dwi Januartika (P1337424220045)

KELAS CHAMOMILE

PRODI DIII KEBIDANAN MAGELANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN ANGKATAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan
KaruniaNya saya diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ”Penerapan
Asuhan Sayang Ibu dan Pencegahab Infeksi” dalam Asuhan Kebidanan Persalinan dan
BBL. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman
yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan
siswa sekaligus untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan dan
BBL. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tentu memiliki banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari
dengan lebih baik lagi.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang ”Penerapan Asuhan Sayang Ibu dan Pencegahab Infeksi” dalam Asuhan
Kebidanan Persalinan dan BBL.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami
ucapkan terima kasih.

Magelang, 26 Juli 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………………..1

Daftar isi…………………………………………………………………………..3

Bab I. Pendahuluan

1.1  Latar belakang ………………………………………………………..4

1.2  Rumusan dan Tujuan Masalah ………..………...……………………5

Bab II. Pembahasan

2.1 Pengertian Asuhan sayang ibu………..……………………..………….6

2.2 Prinsip prinsip asuhan sayang ibu………..…………………………..…6

2.3 Pentingnya asuhan sayang ibu………..……………….………..………7

2.4 Penerapan asuhan sayang ibu………..……………………………....…7

2.5 Langkah asuhan sayang ibu menurut rumusan CIMS………..…………8

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpula dan Saran…………………………………………………….9

3.2 Daftar Pustaka………….………….……………………………………10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberhasilan upaya kesehatan ibu dapat dilihat dari indikator Angka Kematian
Ibu(AKI). Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa. Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007,
yaitu dari 390 menjadi 228. Survey Demografi dan Kesehatan Indoneiaa (SDKI) tahun
2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
2015. Hal ini masih jauh dari target SDG’s yakni di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2030.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor
penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk
menangani masalah ini. Persoalan kematian ibu terutama disebabkan oleh perdarahan pasca
persalinan, eklamsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Namun, ternyata masih ada faktor
lain yang juga cukup penting. Misalnya, pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik,
latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik,
kebijakan juga berpengaruh. Kaum lelaki pun dituntut harus berupaya ikut aktif dalam
segala permasalahan bidang reproduksi secara lebih bertanggung jawab. Selain masalah
medis, tingginya kematian ibu juga karena masalah ketidaksetaraan gender, nilai budaya,
perekonomian serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan.

Dalam hal ini Asuhan sayang ibu merupakan program yang di ciptakan dalam
membantu ibu merasa nyaman dan aman selama proses persalinan, yang menghargai
kebiasaan budaya, praktek keagamaan dan kepercayaan (apabila kebiasaan tersebut aman),
dan melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, secara emosional sifatnya
mendukung. Banyak penyulit dan komplikasi yang menyebabkan kematian ibu dan bayi
dapat dihindarkan jika persalinan dikelola dengan baik. Semua kelahiran harus dihadiri
oleh petugas yang terlatih serta kompeten dengan secara cepat mendiagnosa dan menangani
penyulit. Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan merupakan serangkaian yang
dilakukan oleh bidan bekerjasama dengan ibu dan keluarganya untuk memberikan
4
pelayanan dengan penuh hormat dan kepedulian sesuai kebutuhan ibu serta menciptakan
rasa saling percaya dalam rangka melaksanakan asuhan kebidanan (Pusdiknakes, 2003)

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian asuhan sayang ibu?


2. Apa prinsip bidan dalam memberikan asuhan sayang ibu?
3. Mengapa asuhan sayang ibu sangat diperlukan?
4. Bagaimana penerapan asuhan sayang ibu?
5. Apa saja 10 langkah asuhan sayang ibu yang dirumuskan CIMS

1.3. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian asuhan sayang ibu.


2. Untuk mengetahui prinsip bidan dalam memberikan asuhan sayang ibu.
3. Untuk mengetahui alasan diperlukannya asuhan sayang ibu.
4. Untuk mengetahui cara menerapkan asuhan sayang ibu
5. .Untuk mengetahui langkah asuhan sayang ibu

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asuhan sayang ibu

Asuhan sayang Ibu adalah asuhan yang diberikan bidan untuk saling menghargai budaya,


kepercayaan dari keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta
melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan sifatnya
mendukung dan diharapkan dapat menurunkan dan mencegah angka kematian maternal dan
neonatal. Asuhan ini diberikan dengan memberikan rasa aman dan nyaman kepada ibu serta
keluarganya selama proses persalinan.

2.2 Prinsip-prinsip asuhan sayang ibu

Dalam memberikan asuhan, bidan harus memiliki prinsip dan pedoman selama proses
pertolongan berlangsung, terutama asuhan sayang ibu. Biidan harus benar-benar
memperhatikan dan memberikan rasa aman dan nyaman pada ibu selama proses kellahiran
bayi. Berikut prinsip asuhan sayang ibu yang harus bidan ikuti :

⮚ Rawat ibu dengan penuh hormat.


⮚ Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan ibu. Hormati pengetahuan
dan pemahaman mengenai tubuhnya. Ingat bahwa mendengar sama pentingnya dengan
memberikan nasehat.
⮚ Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang bermutu serta sopan.
⮚ Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi.
⮚ Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum anda melakukannya serta
meminta izin dahulu.
⮚ Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta kepada siapa saja yang ia
inginkan untuk berbagi informasi ini.
⮚ Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta pilihan yang sesuai dan tersedia
bersama ibu.
⮚ Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan menemaninya selama persalinan,
kelahiran dan pasca salin.
⮚ Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang diinginkan selama persalinan dan
kelahiran.
⮚ Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang tidak perlu (episiotomi,
pencukuran dan enema).

6
⮚ Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir (Bounding and
Attachment).
2.3 Pentingnya asuhan sayang ibu

Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan


merupakan proses alamiah, maka intervensi dan pengobatan yang tidak perlu untuk proses
alamiah ini harus dihindari. Asuhan sayang ibu berpusat pada pasien dan bukan pada
petugas kesehatan. Melaksanakan asuhan sayang ibu sangat bermanfaat bagi ibu untuk
menghindari terjadinya partus lama, partus tidak maju dan partus macet. Jika dalam proses
persalinan bidan tidak memperhatikan hal itu maka akan mempengaruhi kenyamanan ibu
dalam menghadapi persalinan hal ini menyebabkan ibu kurang nyaman dan merasa gelisah
sehingga berpengaruh terhadap proses persalinan (Risvianti, 2014).

2.4 Penerapan asuhan sayang ibu


● Bidan menerapkan asuhan sayang ibu dalam persalinan dengan memberikan rasa aman
dan nyaman terhadap sang ibu serta memberikan privasi selama persalinan.
● Bidan menganjurkan suami atau keluarga sang ibu untuk menemaninya selama proses
bersalin berlangsung.
● Pada saat memasuki kala 2 petugas senantiasa mendampingi ibu dengan menjadi
pendengar yang baik memberikan informasi tentang kemajuan persalinan, memotivasi
ibu dengan setiap rangsangan sehingga semua upaya yang dilakukan semata-mata
memberikan suasana dan rasa nyaman ibu saat persalinan
● Kala 3 (tiga) petugas memfasilitasi ibu untuk memeluk bayinya, mengabarkan setiap
perkembangan persalinan dan serta senantiasa memantau kondisi ibu apakah dalam
keadaan normal atau perlu pelayanan rujuk lanjut.
● 4 (empat) dimana pada fase ini petugas terus memantau tanda-tanda vital kondisi ibu,
memberikan edukasi dan konseling kepada ibu dalam perawatan diri dan bayi pasca
persalinan, pemenuhan nutrisi ibu. Sehingga semua fase ini dilakukan oleh Petugas dan
terus diberikan pendampingan hingga proses persalinan telah selesai secara
menyeluruh.

2.5 Langkah asuhan sayang ibu

Badan Coalition Of Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe Motherhood Intiative
pada tahun 1987. CIMS merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu sebagai berikut:

A. Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan


emosional dan fisik secara berkesinambungan.
7
B. Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil asuhan.
C. Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
D. Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinanyang
nyaman bagi ibu.
E. Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang
berkesinambungan.
F. Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah
tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena, menunda
kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara elektronik.
G. Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa
obat-obatan.
H. Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
I. Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahirjika bukan karena kewajiban agama.
J. Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang diberikan bidan kepada ibu selama proses
persalinan bayi. Asuhan ini sangat penting dilakukan oleh bidan untuk memberikan rasa aman dan
nyaman selama proses persalinan. Asuhan ini diberikan dengan menghargai kebudayaan,
kepercayaan, dan keinginan sang ibu agar proses persalinan berjalan dengan lancar tanpa
memerlukan alat-alat medis untuk memperancar proses kelahiran bayi.

3.2 Saran

1.Bagi Perkembangan Pengetahuan

Bagi institusi terkait agar dapat menjadikan daftar tilik asuhan sayang ibu menjadi pedoman yang
baku dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal dengan perlu di modifikasi dan disempurnakan
terlebih dahulu. Agar tercapai asuhan sayang ibu yang komprehensif sehingga persalinan menjadi
nyaman dan aman bagi pasien bersalin. Selain itu disarankan agar institusi pendidikan kebidanan
agar lebih meningkatkan pendidikan psikolgi pada ibu bersalin, agar bidan yang akan datang lebih
paham tentang kebutuhan psikologis ibu bersalin

2. Bagi Bidan Praktik Mandiri

Saran bagi bidan pelaksana di BPM agar dapat melakukan 18 item asuhan sayang ibu sepenuhnya
dalam praktik pertolongan persalian. Agar masyarakat tetap percaya pada bidan sebagai tempat
layanan publik yang mampu menjawab semua kebutuhan ibu mulai dari hamil hingga nifas.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=makalah+penerapan+asuhan+sayang+ibu&rlz=1C1CHBD_enID936ID936&oq=makalah+pener
apan+asuhan+sayang+ibu&aqs=chrome..69i57j0i333i395.25763j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8

Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (1), 37-41 ©SJKB 2019


DOI: 10.34310/sjkb.v6i1.248 pISSN 2301-6213; eISSN 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb 37

https://lusa.afkar.id/asuhan-sayang-ibu-sebagai-kebutuhan-dasar-persalinan

10
11
12
13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai