DISUSUN OLEH :
KELAS CHAMOMILE
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan
KaruniaNya saya diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ”Penerapan
Asuhan Sayang Ibu dan Pencegahab Infeksi” dalam Asuhan Kebidanan Persalinan dan
BBL. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman
yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan
siswa sekaligus untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan dan
BBL. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tentu memiliki banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari
dengan lebih baik lagi.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang ”Penerapan Asuhan Sayang Ibu dan Pencegahab Infeksi” dalam Asuhan
Kebidanan Persalinan dan BBL.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami
ucapkan terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………………..1
Daftar isi…………………………………………………………………………..3
Bab I. Pendahuluan
3
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan upaya kesehatan ibu dapat dilihat dari indikator Angka Kematian
Ibu(AKI). Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa. Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007,
yaitu dari 390 menjadi 228. Survey Demografi dan Kesehatan Indoneiaa (SDKI) tahun
2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
2015. Hal ini masih jauh dari target SDG’s yakni di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2030.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor
penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk
menangani masalah ini. Persoalan kematian ibu terutama disebabkan oleh perdarahan pasca
persalinan, eklamsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Namun, ternyata masih ada faktor
lain yang juga cukup penting. Misalnya, pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik,
latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik,
kebijakan juga berpengaruh. Kaum lelaki pun dituntut harus berupaya ikut aktif dalam
segala permasalahan bidang reproduksi secara lebih bertanggung jawab. Selain masalah
medis, tingginya kematian ibu juga karena masalah ketidaksetaraan gender, nilai budaya,
perekonomian serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan.
Dalam hal ini Asuhan sayang ibu merupakan program yang di ciptakan dalam
membantu ibu merasa nyaman dan aman selama proses persalinan, yang menghargai
kebiasaan budaya, praktek keagamaan dan kepercayaan (apabila kebiasaan tersebut aman),
dan melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, secara emosional sifatnya
mendukung. Banyak penyulit dan komplikasi yang menyebabkan kematian ibu dan bayi
dapat dihindarkan jika persalinan dikelola dengan baik. Semua kelahiran harus dihadiri
oleh petugas yang terlatih serta kompeten dengan secara cepat mendiagnosa dan menangani
penyulit. Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan merupakan serangkaian yang
dilakukan oleh bidan bekerjasama dengan ibu dan keluarganya untuk memberikan
4
pelayanan dengan penuh hormat dan kepedulian sesuai kebutuhan ibu serta menciptakan
rasa saling percaya dalam rangka melaksanakan asuhan kebidanan (Pusdiknakes, 2003)
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam memberikan asuhan, bidan harus memiliki prinsip dan pedoman selama proses
pertolongan berlangsung, terutama asuhan sayang ibu. Biidan harus benar-benar
memperhatikan dan memberikan rasa aman dan nyaman pada ibu selama proses kellahiran
bayi. Berikut prinsip asuhan sayang ibu yang harus bidan ikuti :
6
⮚ Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir (Bounding and
Attachment).
2.3 Pentingnya asuhan sayang ibu
Badan Coalition Of Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe Motherhood Intiative
pada tahun 1987. CIMS merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu sebagai berikut:
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang diberikan bidan kepada ibu selama proses
persalinan bayi. Asuhan ini sangat penting dilakukan oleh bidan untuk memberikan rasa aman dan
nyaman selama proses persalinan. Asuhan ini diberikan dengan menghargai kebudayaan,
kepercayaan, dan keinginan sang ibu agar proses persalinan berjalan dengan lancar tanpa
memerlukan alat-alat medis untuk memperancar proses kelahiran bayi.
3.2 Saran
Bagi institusi terkait agar dapat menjadikan daftar tilik asuhan sayang ibu menjadi pedoman yang
baku dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal dengan perlu di modifikasi dan disempurnakan
terlebih dahulu. Agar tercapai asuhan sayang ibu yang komprehensif sehingga persalinan menjadi
nyaman dan aman bagi pasien bersalin. Selain itu disarankan agar institusi pendidikan kebidanan
agar lebih meningkatkan pendidikan psikolgi pada ibu bersalin, agar bidan yang akan datang lebih
paham tentang kebutuhan psikologis ibu bersalin
Saran bagi bidan pelaksana di BPM agar dapat melakukan 18 item asuhan sayang ibu sepenuhnya
dalam praktik pertolongan persalian. Agar masyarakat tetap percaya pada bidan sebagai tempat
layanan publik yang mampu menjawab semua kebutuhan ibu mulai dari hamil hingga nifas.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=makalah+penerapan+asuhan+sayang+ibu&rlz=1C1CHBD_enID936ID936&oq=makalah+pener
apan+asuhan+sayang+ibu&aqs=chrome..69i57j0i333i395.25763j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8
https://lusa.afkar.id/asuhan-sayang-ibu-sebagai-kebutuhan-dasar-persalinan
10
11
12
13
14
15
16