2
PERAWATAN PRE DAN POST
OPERASI
Operasi/ pembedahan selalu didahului
reaksi emosional tertentu terhadap klien
reaksi bisa jelas atau tersembunyi,
normal atau abnormal
Mis.menjadi suatu ancaman tehadap
perannya dalam hidup (kekhawatiran
kehilangan waktu kerja,kehilangan
pekerjaan,tanggumgjawab,dll), integritas
tubuh, atau kehidupan itu sendiri
3
Pikiranyang bemasalah pengaruhi fungsi
tubuh penting identifikasi kecemasan
pasien
Perlu Inform Concent Untuk melindungi
pasien dari pembedahan yang lalai / untuk
ahli bedah terhadap tuntutan dari suatu
lembaga hukum.
Penjelasan tentang prosedur dan resiko
Manfaat dan alternatif
Suatu pemberian jawaban tentang
prosedur
4
Indikasi dan klasifikasi Pembedahan
Diagnostik Biopsi
Laparatomi eksplorasi
Kuratif eksisi masa tumor
Apendiktomi
Reparatif Perbaiki luka multiple
Rekonstruktif / Kosmetik Mamoplasti
Perbaikan wajah/Face of
Paliatif (yang meringankan) Menghilangkan
nyeri /perbaiki masalah
5
Pembedahan sesuai tingkat urgensi
Kedaruratan
Mengancam jiwa, butuh perhatian segera
Tanpa ditunda
Mis. kasus perdarahan hebat, fraktur tl.tengkorak, dll
Urgen
Perhatian segera, 24 -30 jam
Mis. Infeksi kandung kemih akut, batu ginjal
Diperlukan
Pasien harus menjalani pembedahan
Direncanakan dalam minggu / bulan
Mis. BPH, Gangguan Tyroid
6
Elektif
Dioperasi ketika diperlukan,jk tdk
dilakukan op tdk terlalu
membahayakan
Mis. pengambilan pen, Hernia
sederhana
Pilihan
Keputusan terletak pada pasien
Merupakan pilihan pribadi
Mis. Bedah kosmetik
7
Masalah yang sering dihadapi pasien
8
Penanganan masalah
Mengurangi Kecemasan
Diskusikan kekhawatiran pasien
( mis.berkaitan dengan anestesi perlu ahli
anestesi )
Ungkapkan suatu pemahaman tentang
medikasi praanestesi dan anestesi umum
Diskusikankekawatiran saat-saat terakhir
dengan petugas
Diskusikan masalah finansial
Minta kunjungan pemuka agama jk diperlukan
Rilekssetelah dikunjungi anggota tim
kesehatan 9
Penanganan masalah
Menyiapkan terhadap intervensi pembedahan
Ikut serta dalam persiapan praoperasi
Menunjukkan dan menggambarkan latihan
yang diperkirakan akan dilakukan pasien
setelah operasi
Menelaah informasi tentang perawatan pasca
operasi
Menerima medikasi praanestesi
Tetap berada di tempat tidur
Relaks selama tranformasi ke unit operasi
10
PERAWATAN PRAOPERASI
Dimulai ketika keputusan untuk intervensi
bedah dibuat dan berakhir ketika klien dikirim
ke meja operasi
Lingkup aktivitas :
Penetapan pengkajian dasar klien
Wawancara praoperatif
Menyiapkan anestesi yang diberikan
11
CONTOH AKTIVITAS ASUHAN
FASE PRAOPERATIF
Pengkajian Praoperatif di klinik
Melakukan pengkajian perioperatif awal
Merencanakan metode penyuluhan yang sesuai
kebutuhan pasien
Melibatkan keluarga dalam wawancara
Memastikan kelengakapan pemeriksaan
praoperatif
Mengkaji kebutuhan pasien terhadap ambulasi
dan perawatan pascaoperatif
12
Unit Bedah:
Melengkapi pengkajian praoperatif
Mengkoordinasi penyuluhan pasien dengan staf
kesehatan lain
Menjelaskan fase-fase dalam periode perioperatif
dan hal-hal yang diperkirakan terjadi
Membuat rencana asuhan
Ruang Operatif
Mengkaji tingkat kesadaran pasien
Menelaah lembar observasi pasien
Mengidentifikasi pasien
Memastikan daerah pembedahan
13
Perencanaan:
Menentukan rencana asuhan
Mengkoordinasi pelayanan & sumber2 yang sesuai
Dukungan Psikologis:
Menceritakan kepada pasien apa yang sedang
terjadi
Menentukan status psikologis
Memberi peringatan akan stimuli nyeri
Mengkomunikasikan status emosional pasien pada
anggota tim kesehatan lain yang berkaitan
14
Tindakan-tindakan dalam preoperasi
1. Pemasangan kateter
2. Pemasangan infus
3. Pengosongan gastroinestinalhuknah/clysma
4. Pencukuran rambut
5. Pemberian injeksi
6. Pengukuran vital sign
7. Radiologi thorak
8. EKG
9. Pemeriksaan laboratorium
(darah,urine,feses,dll)
15
10. dll
FASE INTRAOPERATIF
Pemeliharaan keselamatan:
Atur posisi pasien:
Kesejajaran fungsional
Pemajanan area pembedahan
Mempertahankan posisi selama prosedur operasi
Memasang alat grounding ke pasien
Memberikan dukungan fisik
Memastikan jumlah instrumen operasi lengkap
16
17
18
Pemantauan Fisiologis:
Memperhitungkan efek hilangnya
atau masuknya cairan secara
berlebihan pada pasien
Membedakan data kardiopulmonal
yang normal dengan abnormal
Melaporkan perubahan2 pada TTV
19
Dukungan Psikologis:
Meberikan dukungan emosional pada pasien
Berdiri dekat dan menyentuh pasien selama
prosedur dan induksi
Terus mengkaji status emosional pasien dan
mengkomunikasikan dengan anggota tim
kesehatan lain yang sesuai
Pelaksanaan Asuhan:
Memberikan keselamatan untuk pasien
Mempertahankan lingkungan aseptik dan
terkontrol
Secara efektif mengelola sumber daya
manusia (tim kesehatan & pendukung lain)
20
FASE PASCAOPERATIF
Komunikasi dari informasi intraoperatif:
Menyebutkan nama pasien
Menyebutkan jenis pembedahan yang dilakukan
Menggambarkan faktor2 intraoperatif spt.,
pemasangan drain, kateter, dan alat lain, serta (bila
memungkinkan) menyampaikan kemungkinan2 yang
dapat terjadi setelah prosedur operasi
Menggambarkan keterbatasan fisik
Melaporkan tingkat kesadaran pasien
Obserasi KU
Observasi vital sign
Perawatan luka
Observasi tanda infeksi
Pantau kebutuhan cairan dan elektrolit
Mobilisasi pasca operasi
dll
22
Unit Bedah:
Mengevalusi efektifitas asuhan di ruang operasi
Menentukan tingkat kepuasan pasien terhadap
asuhan yang diberikan selama periode periopoeratif
Menentukan status psikologis pasien
Membantu dan merencanakan pemulangan
Di Rumah/Klinik:
Gali persepsi pasien tentang pembedahan dalam
kaitannya dengan anestesi, dampak pada body
image, imobilisasi
Tentukan persepsi keluarga tentang pembedahan
23
STAY AT HOME
AND HAPPY EVERYDAY
24