Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

METODE AMENOREA LAKTASI (MAL)

I. IDENTIFKASI MASALAH
Metode Amenorea Laktasi (MAL) sangat efektif untuk mencegah kehamilan
(pencegahan 98% jika dilaksanakan dengan benar pada 6 bulan pertama
pascapersalinan ; eksklusif ASI(lebih dari 8x sehari); pencegahan 93% jika
dilaksanakan sampai 12 bulan pascapersalinan).
Pada perpanjangn masa menyusui petugas kesehatan dapat menyakinkan
bahwa wanita tersebut tidak akan hamil bila sampai 6 bulan pascapersalinan
melaksanakan MAL dengan baik.
Untuk klien yang akan memakai kontrasepsi jangka panjang (suntikan,
norplant atau AKDR) dan sudah lebih 6 bulan pascapersalinan disarankan
untuk melakukan pemerikaan dalam guna menyingkirkan kehamilan.

II. PENGANTAR
Bidang studi : Keluarga berencana (KB)
Topik : Metode alamiah keluarga berencana
Sub topik : Metode amenorea laktasi (MAL)
Sasaran : Ibu Novianti
Hari / Tanggal : 30 juni 2008
Waktu : 30 menit
Tempat : Dirumah bapak KH

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu dapat
menginformasikan kesehatan keluarga berencana dan metode-metode alamiah
keluarga berencana serta metode amenorea laktasi (MAL)

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS(TIM)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Ibu dapat menjelaskan kembali
1. Pengertian Metode Amenorea Laktasi (MAL)
2. Cara kerja nya
3. Keuntungan kontrasepsi
4. Keuntungan nonkontrasepsi
5. Keterbatasan
6. Yang dapat menggunakan MAL
7. Yang seharusnya tidak menggunakan MAL

V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. MEDIA

1. Materi SAP
2. Leaflet
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan :
-Memberi salam -Menjawab salam
-Menjelaskan tujuan pembelajaran -Mendengarkan
-Menyebutkan materi/pokok bahasan dan
yang akan disampaikan memperhatikan
2 20 menit Pelaksaan : -Menyimak dan
-Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengetian Metode amenorea
Laktasi (MAL)
2. Cara kerja nya
3. Keuntungan kontrasepsi
4. Keuntungan nonkontrasepsi
5. Keterbatasan
6. Yang apat menggunakan MAL
7. Yanng seharusnya tidak
menggunakan MAL
3 6 menit Evaluasi :
-Meminta saudara untuk menjelaskan -Bertanya, dan
atau menyebutkan kembali : menjawab
1. Pengertian metode Amenorea pertanyaan
laktasi (MAL)
2. Cara kerja nya
3. Keuntungan kontrasepsi
4. Keuntungan nonkontrasepsi
5. Keterbatasan
6. Yang dapat menggunakan MAL
7. Yang seharusnya tidak
mengguanakan MAL

-
IbMuemebnejreilkaasnkapnujpiaenrtaatn
aysakaenbdearhnasilan
memperbaiki kesalahan, serta
menyimpulakan

4 2 menit Penutup :
-Mengucapkan terimakasih dan -Menjawab salam
mengucapkan salam
IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, Juni 2008

Sasaran Pemberi Penyuluhan

Saudari, Novianti Mariza Sepriani

Mengetahui,

Pembimbing

PKL

Drs. Sugianto, A. Md. Kep. M. Kes

X. EVALUASI
Metode evaluasi : Diskusi dan tanya
jawab Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal

XI. LAMPIRAN MATERI

Metode Amenorea Laktasi (MAL)


Profil
• Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara esklusif, artinya
hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apa pun
lainnya.
• MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
-Menyusui secara penuh (full breast feeding); lebih efektif bilapemberian
> 8x sehari
-Belum Haid
-Umur bayi kuran dari 6 bulan
• Efektif sampai 6 bulan
• Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya
Cara kerja

• Penundaan / penekanan ovulasi

Keuntungan kontrasepsi

• Efektivitaas tinggi (keberhaasilan 98% pada 6 bulan pascapersalinan)


• Segera efektif
• Tidak menggangu senggama
• Tidak ada efek samping secara sistemik
• Tidak perlu pengawasan medis
• Tidak perlu obat atau alat
• Tanpa biaya

Keuntungan nonkontrasepsi

• Untuk bayi
-Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI)
-Sumber asupan terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal

-Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau
formula, atau alat minum yang dipakai
• Untuk Ibu
-Mengurangi perdarahan pascapersalinan
-Menguangi resiko anemia
-Meningkatkan hubungan psikologik Ibu dan bayi

Keteerbatasan

• Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam waktu
30 menit pascapersalinan
• Mungkin sulit dilaksanakan karea kondisi sosial
• Efektivitas tinggi anya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
• Tidak melidungi terhadap IMS teermasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS

Yang dapat menggunakan MAL

Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan
belum mendapatkan haid setelah melahirka.

Yang seharusnya tidak menggunakan MAL

• Sudah mendapat haid setelah persalinan


• Tidak menusui secara eksklsif

Bayinyasudah berumur lebih dari 6 bulan
• Bekeerja dan terpisah dari bayi lebih dari 6 jam
Hal-hal yang harus disampaikan :
➢ Seberapa sering harus mnyusui
➢ Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam
Bayi disusui secara on demand (menurut kebutuhan bayi). Biarkan ayi
menyelesaikan mengisap dari satu payudara sebelum memberikan
payudara

lain, supaya bayi mendapat cukup banyak susu akhir (hind milk). Bayi
hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau sama sekali
tidak
memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan payudara lain
pada saat menyusui berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi
banyak susu.
➢ Biarkan bayi mngisap sampai dia sendiri yang melepaskan isapannya
➢ Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui waktu
malam membantu mempertahankan kecukupan ketersediaan ASI
➢ Bayi terus disusukan walau Ibu/bayi dalam keadaan sakit
➢ ASI dapat disimpan didalam lemari pendingin
➢ Kapan mulai memberikan makanan padat ssebagai makanan
pendamping ASI.
Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan
berat badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai
dengan umur 6 bulan. (Berat badan sesuai umur, sebulan BB naik minimal
0,5 kg, ngompol sedikitnya 6 x sehari)
➢ Apabila ibu mengantikan ASI dengan minuman dan makanan lain, bayi
akan mengisap kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif
sebagai metode kontrasepsi
➢ Haid
Ketika Ibu mulai haid lagi, itu pertanda Ibu sudah subur kembali dan harus
segera mulai mengguanakan metode KB lainnya.
➢ Untuk kontrasepsi dan kesehatan
-Memerlukan metode kontrasepsi lain ketika mulai mendapatkan haid lagi,
jika tidak lagi menyusui secara eksklusif atau bila bayi sudah berumur 6
bulan
-Konsultasi dengan bidan /dokter atau di klinik/Puskesmas sebelum mulai
memakai metode kontrasepsi lainnya
-Jika suami/pasangan beresiko tinggi terpapar Infeksi Menular Seksual,
termasuk AIDS, Anda harus pakai kondom ketika pakai MAL.
➢ Apa yang harus dilakukan bila menyusui tidak secara eksklusif atau
berhenti menyusui.
-Perlu kondom atau metode kontrasepsi lain ketika tidak menyusui lagi
secara eksklusif.
-Ke klinik KB untuk membantu memilihkan atau memberiakan metode
kontrasepsi lain yang sesuai.
XII. DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi ke 2, Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2006.
Drs. Sugiyono, AMK, M.Kes Promosi kesehatan, STIKES A’ISYIYAH YOGYAKARTA
PROGRAM KEBIDANAN 2006.

Anda mungkin juga menyukai