KORUPSI
PAK EDHY
PRABOWO
PENDIDIKAN BUDAYA
ANTI KORUPSI
Anggota:
Chamomile
9. Eka Mei Nurrahayu (P1337424220031)
10. Fika Silsa Ibnatayya (P1337424220042)
11. Umi Hamik M (P1337424220043)
12. Asri Wahyu Lestari (P1337424220046)
SIAPA EDHY PRABOWO???
● Edhy Prabowo adalah sosok yang dekat dengan Prabowo Subianto, jika merujuk
riwayat hidupnya dalam situs online KKP. Setelah lulus strata satu dari Universitas
Moestopo, Jakarta, tahun 1997, Edhy bekerja dan berorganisasi di perusahaan maupun
lembaga yang dipimpin Prabowo.
●
● Pada tahun 1997 Edhy duduk sebagai ketua harian di Perguruan Pencak Silat Satria
Muda Indonesia (PPSMI). Dibentuk tahun 1955, lembaga ini baru diresmikan pada
1987 oleh sejumlah orang, satu di antaranya Prabowo Subianto. Saat menjadi atlet
pencak silat semasa berstatus mahasiswa, Edhy disebut pernah memenangkan
sejumlah kejuaraan.
●
● Tahun 2007, Edhy bertugas di bidang pengembangan prestasi Ikatan Pencak Silat
Seluruh Indonesia (IPSI). Ia masuk induk olahraga bela diri tradisional itu tiga tahun
setelah Prabowo Subianto menjadi ketua umum IPSI.
● Saat ini Edhy menjabat ketua harian, sementara Prabowo masih berstatus orang nomor
satu di IPSI.
● Tahun 2004, setelah Prabowo memenangkan pemilihan ketua umum Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia, Edhy memimpin bidang pendidikan dan latihan organisasi
itu.
● Dan usai Prabowo mendirikan Gerindra tahun 2008, Edhy mengepalai urusan bidang
kepemudaan serta olahraga di partai itu. Hingga hari ini, Edhy masih memegang
jabatan di tiga organisasi tadi.
●
● Sebelum lolos ke Senayan menjadi anggota DPR tahun 2009, Edhy bekerja di
beberapa perusahaan yang dibentuk Prabowo. Setahun setelah lulus kuliah, Edhy
bekerja sebagai asisten pribadi direktur utama PT. Nusantara Energy Plant Indonesia.
Lima tahun sebelum menjadi anggota DPR, dia masih menjalani pekerjaan itu.
●
● Merujuk pemberitaan Tempo, tahun 2005 Prabowo masih menjabat direktur di
perusahaan itu. Edhy juga pernah menjadi pimpinan di dua perusahaan lain yang
dikuasai Prabowo, yaitu PT. Kertas Nusantara dan PT. Kiani Lestari Jakarta.
ANALISA KASUS.......
● Pada Kamis, 26 November 2020 kedua tersangka APM selaku staf khusus Menteri
Kelautan dan Perikanan (KP) yang juga bertindak selaku Ketua Pelaksana Tim Uji
Tuntas (Due Diligence) Perizinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster pada
Kementerian KP, dan AM (Swasta) secara kooperatif telah menyerahkan diri dan
menghadap penyidik KPK, kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan.
● Berdasarkan informasi yang diterima KPK, sejumlah tim lalu dibentuk hingga
kemudian mereka melakukan operasi tangkap tangan pada Rabu (25/11) sekitar pkl
00.30 di sejumlah lokasi yakni Bandara Soekarno Hatta, Depok, Tangerang Selatan,
dan Bekasi.
●
● Total ada 17 orang yang diamankan dan diperiksa KPK, termasuk Menteri KKP Edhy
Prabowo dan istrinya yang juga merupakan anggota DPR, serta dua orang dirjen di
Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah staf khusus Menteri Edhy, staf
istri menteri Edhy, juga pengusaha.
Dari ketujuh belas orang itu, KPK akhirnya menetapkan tujuh
orang tersangka.
1) Puluhan
kapal cantrang dari Jawa mulai beroperasi di Natuna, konflik denga
n nelayan lokal disebut 'di depan mata'
2) Komunitas warga yang melawan penangkapan lobster berlebihan
3) Pemuda “kurang kerjaan” berhasil
ubah saluran air penuh sampah dan bau jadi tempat wisata ikan koi
tinggi.
berikut bisa dilihat rincian harga benih
lobster........ Kamis (26/11/2020)
1. Harga bibit / benih udang raksasa apabila sudah dewasa, harga lobster sangat
(lobster air tawar) di kisaran Rp 2.500 tinggi.
2. Harga benih lobster air tawar berkualitas
di kisaran Rp6.000 1. Lobster batu: Rp 210.000 – Rp 400.000
3. Harga benih lobster air tawar ukuran 2 per kg
inchi up di kisaran Rp3.500 2. Lobster Pakistan: Rp 400.000 per kg
4. Harga benih Lobster Air Tawar 2.5-3 3. Lobster pasir: Rp 390.000 per kg
inch up di kisaran Rp 5.000 4. Lobster bambu: Rp 250.000 – Rp
5. Harga benih lobster pasir di kisaran Rp 1.200.000 per kg
4.500 5. Lobster batik: Rp 900.000 per kg
6. Harga benih lobster mutiara di kisaran 6. Lobster mutiara: Rp 1.500.000 per kg
Rp 15.000 sampai Rp 20.000.
● Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Menteri Kelautan dan
Perikanan Edhy Prabowo sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait izin
ekspor benih lobster atau benur. Berdasarkan hasil penyidikan, Edhy Prabowo dan
istrinya juga ditemukan telah membelanjakan uang panas tersebut ketika berkunjung
ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
●
● Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyampaikan, Edhy Prabowo dan istri,
Iis Rosita Dewi, telah menggelontorkan uang sekitar Rp 750 juta untuk membeli
berbagai barang konsumsi pribadi.
●
● "Uang itu digunakan untuk belanja barang mewah oleh EP (Edhy Prabowo) dan IRW
(Iis Rosita Dewi) di Honolulu pada 21 sampai 23 November 2020, sejumlah sekitar Rp
750 juta. Uang itu dibelanjakan jam tangan rolex, tas Tumi dan LG, baju Old Navy,"
ungkap Nawawi dalam jumpa pers di Gedung KPK, seperti dikutip Kamis
(26/11/2020).
● KPK sendiri telah melakukan penyidikan kepada Edhy Prabowo dan istri sejak Mei
2020. Pada saat itu ditemukan kiriman uang sebesar USD 100 ribu, atau sekitar Rp 1,4
miliar (kurs Rp 14.144 per dolar AS) dari Direktur PT DPP Suharjito.Uang tersebut
dikirimkan melalui Safri yang juga merupakan Staf Khusus Menteri KKP, dan Amirul
Mukminin selaku pihak swasta.
●
● Selain itu, Safri dan Andreu Pribadi Misata (Staf Khusus Menteri KKP/Ketua
Pelaksana Tim Uji Tuntas) pada Agustus 2020 juga kepergok menerima uang senilai
Rp 436 juta dari Ainul Faqih, seorang staf istri Menteri KKP Edhy Prabowo.
●
● Lalu pada 5 November 2020, diduga terdapat transfer dari rekening pemegang
PT Aero Citra Kargo Amri dan Ahmad Bahtiar ke rekening salah satu bank atas nama
Ainul Faqih. Jumlahnya sebesar Rp 3,4 miliar yang diperuntukan bagi keperluan Edhy
Prabowo dan istri, serta Safri dan Andreu Pribadi Misata
DAMPAK HAL YANG DILAKUKAN OLEH EDHY
PRABOWO.......
● Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo untuk memberi izin ekspor benih lobster
menuai kontroversi.Salah satunya dapat dari Menteri KKP periode sebelumnya, Susi Pudjiastuti. Melalui
Instagram dan Twitter, Susi menyampaikan dengan tegas ketidaksetujuannya atas rencana Edhy mengijinkan
ekspor lobster.
● Susi menganggap benih lobster yang ditangkap dan dijual ke negara lain akan merugikan Indonesia,
baik dari segi finansial maupun keutuhan ekosistem
● "Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual
bibitnya; dengan harga seperseratusnya pun tidak. Astagfirullah... karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan
nikmat dari-Nya," tulis Susi di akun Twitter @susipudjiastuti.
● Selama menjabat Menteri KKP 2014-2019 Susi terkenal tegas melindungi keberadaan telur dan benih
lobster di lautan
● Ia melarang keras segala bentuk penangkapan apalagi penjualan benih-benih lobster.
● Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No.56/Permen-KP/2016
tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari
Indonesia.Berkaitan dengan hal ini, pakar krustasea atau udang-udangan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), Rianta Pratiwi angkat bicara.
● "Saya setuju sekali dengan pendapatnya ibu Susi," kata Rianta dihubungi Kompas.com
melalui sambungan telepon, Kamis (19/12/2019)
● Menurut Rianta, jika benih lobster bebas diambil oleh nelayan untuk diekspor, maka
imbasnya adalah kehancuran ekosistem.
● Untuk penangkapan lobster dan segala jenis ikan yang ada di laut,
sebenarnya sah-sah saja. Asal, bukan bibitnya yang diambil dan berdasar
pada peraturan yang berlaku.
● Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia (KKP RI) Nomor 1/permen/KP/2015 tentang penangkapan lobster
(Panulirus spp.), kepiting (Syclla spp.), dan rajungan (Portunus pelagicus
spp.). Permen tersebut menegaskan, penangkapan lobster diperbolehkan jika
ukuran panjang karapas (cangkang keras) lebih dari delapan sentimeter,
tidak dalam kondisi bertelur, dan beratnya lebih dari 100 gram.Selain itu,
jika nelayan menangkap lobster yang sedang dalam keadaan bertelur maka
wajib dilepaskan kembali ke laut
●
PASAL – PASAL DAN SANKSI YANG BERLAKU SESUAI
UNDANG-UNDANG.........
● Lima orang sebagai penerima suap yakni Edhy Prabowo; stafsus Menteri
KKP, Safri; Andreu Pribadi Misata yang juga stafsus Menteri KKP;
Pengurus PT ACK, Siswadi; staf isteri Menteri KKP, Ainul Faqih; dan
Amiril Mukminin.
● Mereka disangkakan melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal
11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor
20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
● Sedangkan pihak pemberi suap adalah Direktur PT DPP, Suharjito. Ia
disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP.
● Hal ini jelas, secara regulasi praktik ini merupakan praktik monopoli.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, praktik monopoli
didefinisikan sebagai pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih
pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan/atau pemasaran
atas barang dan/atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
●
● Dalam UU No 5/1999 tersebut, praktik monopoli dilarang. Ini dapat
dilihat pada pasal 7 UU Nomor 5/1999. Penunjukan satu perusahaan freight
forwarder telah mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke
dalam persaingan usaha atas barang atau jasa yang sama dan sangat jelas
perusahaan tersebut menguasai 100% pasar penyedia jasa kargo benih
lobster. Ini merupakan kejahatan yang bisa ditindak menggunakan UU
Nomor 5/1999.
Kontribusi Mahasiswa Dalam Upaya Pencegahan Korupsi........