Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI


SOEKARNO PUTRI”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4:
MIRNA HANDAYANI
SUHARYANI
WAYAN KARTINI
NOVI APRIANI
RIJATUL AZALI
I NYOMAN MAWAYASE

KELAS XII IPS 3


SMA NEGERI 1 UTAN
TAHUN 2020
“MEGAWATI SOEKARNO PUTRI “

A. LATAR BELAKANG MEGAWATI SOEKARNO PUTRI


Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau umumnya lebih dikenal
sebagai Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak Mega" (lahir
di Yogyakarta, 23 Januari 1947; umur 69 tahun) adalahPresiden Indonesia yang kelima yang
menjabat sejak 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia
pertama dan anak dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak
ayahnya menjadi Presiden Indonesia. Pada 20 September 2004, ia kalah suara dari Susilo
Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua.
Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada
tahun 2001. Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai
Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat Wakil
Presiden pada pemerintahan PresidenAbdurrahman Wahid (Gus Dur).
Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak
memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.
Pendidikan :
· SD Perguruan Cikini Jakarta, (1954-1959)
· SLTP Perguruan Cikini Jakarta, (1960-1962) R SLTA Perguruan Cikini Jakarta, (1963-1965)
· Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung, (1965- 1967), (tidak selesai)
· Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta, (1970- 1972), (tidak selesai)
Karier :
· Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Bandung), (1965)
· Anggota DPR-RI, (1993)
· Anggota Fraksi PDI Komisi IV
· Ketua DPC PDI Jakarta Pusat, Anggota Fraksi PDI DPR- RI, (1987-1997)
· Ketua Umum PDI versi Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Surabaya (1993-sekarang)
· PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999- sekarangWakil
Presiden Republik Indonesia, (Oktober 1999-23 Juli 2001)
Presiden Republik Indonesia ke-5, (23 Juli 2001-2004)

B. KEBIJAKAN

1. Bidang Ekonomi
· Untuk mengatasi utang luar negeri sebesar 150,80 milyar US$ yang merupakan warisan Orde
baru, dikeluarkan kebijakan yang berupa penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar,
sehingga hutang luar negeri dapat berkurang US$ 34,66 milyar.
· Untuk mengatasi krisis moneter, Megawati berhasil menaikkan pendapatan per kapita sebesar
US$ 930. Kurs mata uang rupiah dapat diturunkan menjadi Rp 8.500,00.
· Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, dikeluarkan kebijakan
yang berupa privatisasi terhadap BUMN dengan melakukan penjualan saham Indosat sehingga
hutang luar negeri dapat berkurang.
· Memperbaiki kinerja ekspor, sehingga ekspor di Indonesia dapat ditingkatkan.
· Untuk mengatasi korupsi, dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
· Memutuskan hubungan kerja dengan IMF
· Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan dengan melakukan pembaruan
ketentuan perundang – undangan.
· Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
· Menciptakan situasi kondusif bagi investor,
· Meningkatkan kegiatan ekspor.
· Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.
· Kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar blok AS dan sekutunya, seperti
kerjasama pembelian pesawat Sukhoi dengan Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China.

2. Bidang Politik

• Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan melalui dua
periode yaitu :
a) Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
b) Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Pemilu tahun 2004
merupakan pemilu pertama
• Memelihara dan memantapkan stabilitas Nasional.
• Menjaga keutuhan NKRI.
• Mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk suksesnya penerapan UU tersebut. Segi
yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.
• Melanjutkan amandemen UUD 1945
• Meluruskan otonomi daerah.

3. Kebijakan Megawati Dalam Bidang Budaya

Pada saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Megawati, masyarakat berpegang pada kebudayaan
indonesia. Pada masa pemerintahan Megawati, pemerintah mencanangkan bahwa tahun 2004
sebagai tahun budaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pencanangan tahun budaya itu
dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gede Ardika, pada tanggal 23 Februari
2004 di Gedung Prof. Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh. Momentum tahun 2004 sebagai
tahun kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan suatu kesadaran untuk
menggali kembali nilai-nilai budaya asli daerah Aceh yang juga budaya nasional serta komitmen
untuk menyelesaikan berbagai persoalan, baik sosial politik dan kesejahteraan atau
pembangunan Aceh melalui pendekatan budaya dan adat yang diyakini dan berlaku secara turun
temurun sekaligus etentitas masyarakat Aceh.
C. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

1. Mendirikan Lembaga pemberantas korupsi KPK pada tahun 2003, karena Megawati
Soekarnoputri melihat institusi Jaksa & Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk
menangkap koruptor dinilai tak mampu, namun jaksa dan Polri sulit dibubarkan,
sehingga dibentuk lah KPK.
2. Menghentikan aktivitas pertambangan Freeport di Papua karena dianggap melanggar
aturan Internasional tentang AMDAL (dampak lingkungan). Lantas anehnya kemudian
aktivitas Freeport dibuka kembali di masa rezim SBY-JK.
3. Menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepri. Anehnya,
kemudian kontrak Natuna disambung kembali oleh SBY-JK diberikan kepada
ExxonMobile.
4. Menghentikan kontrak pertambangan Migas Caltex di Riau daratan. Anehnya, kemudian
kontrak migas Riau disambung kembali oleh SBY-JK dan diberikan kepada Chevron.
5. Membubarkan BUMN terkorup pada masa itu yaitu Indosat karena merugikan negara
puluhan Trilyun & banyak praktek ilegal di Indosat. Asset dari pembubaran BUMN
korup Indosat kemudian dipakai untuk membayar hutang negara yang saat itu jatuh
tempo. Kemudian sebagai ganti Indosat dibuat lembaga yang lain yaitu Satelindo.
6. Menangkap 17 jenderal korup (termasuk jenderal ketua PBSI) yang dicokok langsung
saat Thomas Cup di Singapura, dan menangkap Ketua Partai Golkar Akbar Tanjung yang
terlibat korupsi dana JPS senilai Rp40 milyar. Dampaknya, pada pemilu berikutnya
Megawati dijegal Black Campaign buatan Golkar sebagai balas dendam dari para
jenderal & partai Golkar.
7. Megawati membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang
menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri.
Berani menghentikan hutang baru. (Zero hutang / tidak meminjam selama
kepemimpinannya).
8. Menangkap 21 pengemplang BLBI antara lain : David Nusa Wijaya, Hendrawan, Atang
Latief, Uung Bursa, Prayogo Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Rahardja,
Sudwikatmono, Abdul Latief, dsb… (BLBI dikucurkan oleh Suharto tahun 1996 sebesar
600 Trilyun). Namun dalam masa rezim SBY-JK, para pengemplang BLBI tersebut
diundang ke istana oleh SBY-JK tahun 2007 dengan istilah “gelar karpet merah”
undangan jauman makan. Dan lepaslah para pengemplang yang merugikan negara
tersebut.
9. Mega mengeluarkan Keppres no 34 Tahun 2004 tentang penertiban bisnis TNI. Dimana
aparat TNI sering dipakai untuk memback-up ilegal logging & kejahatan lainnya ditindak
tegas dengan pemecatan ditambah kurungan penjara.
10. Mendirikan Akademi Intelijen yang pertama di Indonesia.
11. Melakukan pembangunan infrastruktur yang vital setelah pembangunan berhenti sejak
1998. Diantaranya Tol Cipularang (Cikampek-Bandung) sekaligus dalam rangka
peringatan KAA, Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Tol Cikunir, Rel ganda kereta
api. Dimulainya membenahi sistem transportasi dengan Busway di Jakarta. (selanjutnya
Jembatan Suramadu rampung pembangunannya setelah Mega selesai menjabat).
12. Mengembalikan proporsi pendapatan Gas Arun sebagian besar kepada rakyat Aceh
dengan status daerah Otonomi Khusus dan menangkap petinggi GAM dan anggota GAM
yang bersenjata dan yang sering melakukan pembakaran dan penarikan pajak tidak sah,
dengan melibatkan wartawan dan jurnalis untuk pengecekan pelanggaran HAM. Berhasil
membebaskan turis yang disandera GAM. Sepertinya ibu Megawati sudah lama
memikirkan Aceh, dan pidato Ibu Presiden Cut Nyak Megawati di Aceh menggelegar di
siang bolong membangunkan dan memberikan harapan bagi rakyat Aceh.
13. Paling Banyak Undang-Undang yang telah disahkan (sekitar 40 UU dan 20 Keppres)
dalam waktu 3 tahun untuk memberikan kondisi kondusif bagi legislatif menjalankan
fungsinya.
14. Penghargaan Internasional sebagai Top 8 most powerful women in the world dan artikel
majalah Time sebagai the princess who settled for the precidency.

KEGAGALAN
o Salah satu hal yang paling mencolok tentang maraknya privatisasi BUMN. Kebijakan
privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum dapat diartikan bahwa
kepemilikan BUMN oleh negara dihilangkan atau paling tidak diminimalisir karena
kepemilikan atau pengelolaan berpindah ke tangan swasta. Kepemilikan publik
berubah menjadi kepemilikan privat. Hal ini dapat dikatakan menyimpang karena
pada dasarnya BUMN adalah salah satu sarana pemasukan kepada Negara yang harus
dipertimbangkan dengan seksama. Kurangnya pemahaman dalam bidang ekonomi
sehingga keputusan yang di ambil tidak berpihak kepada rakyat
o kebijakan privatisasi PT. Semen Gresik dan PT Indosat. Privatisasi juga banyak
dikecam karena dipandang merugikan negara triliunan rupiah akibat harga jualnya
yang terlalu murah. Keputusan pemerintah pada waktu itu untuk menjual PT Semen
Gresik dan PT Indosat sebagai cara cepat untuk mendapatkan dana segar guna
menutupi defisit APBN cenderung tidak menunjukkan langkah strategis ke depan
yang ingin dicapai pemerintah dalam konteks perencanaan pembangunan, khususnya
di sektor industri. Privatisasi tersebut juga sangat elitis dan tidak melibatkan
partisipasi masyarakat luas dalam hal kepemilikan saham.
o Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.
o Dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis
bangsa
o Pada masanya, megawati melakukan kebijakan menjual aset-aset negara ( Misal
TELKOM) sehinggakepemilikan sebagian jatuh ke tangan asing
o Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan merupakan salah satu kegagalan yang sangat
besar dari pemerintahan Megawati

D. KARIER POLITIK
1986
Tahun 1986 ia mulai masuk ke dunia politik, sebagai wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat.
Karier politiknya terbilang melesat. Mega hanya butuh waktu satu tahun menjadi anggota DPR
RI.
1993
Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih
secaraaklamasi sebagai Ketua Umum PDI.
1996
Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun
didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua
Umum PDI.
Mega tidak menerima pendongkelan dirinya dan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih
merasa sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh
pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha
mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soerjadi yang didukung pemerintah memberi
ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan Diponegoro.
Ancaman Soerjadi kemudian menjadi kenyataan. Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-
benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkan
puluhan pendukung Mega meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang
dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli. Kerusuhan itu pula yang membuat beberapa aktivis
mendekam di penjara.
Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin
mantap mengibarkan perlawanan. Ia memilih jalur hukum, walaupun kemudian kandas di
pengadilan. Mega tetap tidak berhenti. Tak pelak, PDI pun terpisah menjadi PDI di bawah
Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. Pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI
yang sah. Namun, massa PDI lebih berpihak pada Mega.
1997
Keberpihakan massa PDI kepada Mega makin terlihat pada pemilu 1997. Perolehan suara PDI di
bawah Soerjadi merosot tajam. Sebagian massa Mega berpihak ke Partai Persatuan
Pembangunan, yang kemudian melahirkan istilah "Mega Bintang". Mega sendiri memilih golput
saat itu.
Pemilu 1999, PDI Mega yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan berhasil memenangkan
pemilu. Meski bukan menang telak, tetapi ia berhasil meraih lebih dari tiga puluh persen suara.
Massa pendukungnya, memaksa supaya Mega menjadi presiden. Mereka mengancam, kalau
Mega tidak jadi presiden akan terjadi revolusi.
Namun alur yang berkembang dalam Sidang Umum 1999 mengatakan lain, dan memilih KH
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden. Ia kalah tipis dalam voting pemilihan presiden adalah
373 banding 313 suara.
2001
Pelantikan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2001.
Namun, waktu juga yang berpihak kepada Megawati Sukarnoputri. Ia tidak harus menunggu
lima tahun untuk menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid, setelah Sidang Umum
1999 menggagalkannya menjadi Presiden. Sidang Istimewa MPR, Senin (23/7/2001), telah
menaikkan statusnya menjadi Presiden, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut
mandatnya oleh MPR RI.
2004
Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di
Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden secara langsung
dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses
demokratisasi di Indonesia. Ia mengalami kekalahan (40% - 60%) dalam pemilihan
umum presiden 2004 tersebut dan harus menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo
Bambang Yudhoyono mantan Menteri Koordinator pada masa pemerintahannya.
2014
Megawati dan PDI-P menunjuk Joko Widodo untuk maju dalam Pemilihan umum Presiden
Indonesia 2014. Akhirnya melalui proses pemilu yang cukup panjang, Joko Widodo dan Jusuf
Kalla terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014 - 2019.
Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P, Semarang, Jawa Tengah, 20 September 2014,
Megawati ditunjuk kembali untuk menjadi Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020.[9]

Kebijakan megawati dalam bidang sosial

Departemen Pendidikan Nasional telah merekrut guru baru sejumlah 4110 orang degnan
penempatan di Aceh dan menyiapkan sekitar 3000 guru aktif dari daerah lain untuk mengajar di
daerah konflik seluruh Aceh. Ada sekitar 506 bangunan sekolah di seluruh MAD terbakar, atau
10% dari total bangunan sekolah di seluruh NAD. Rehabilitasi fisik sekolah baru akan dimulai
awal 2004 dan diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun serta dana lebih dari Rp 300 miliar
untuk menyelesaikannya.
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno. Ia Biasa dikenal dengan nama Megawati
Soekarnoputri.

Megawati adalah presiden kedua yang menjabat pada masa pemilu multipartai pasca
tumbangnya orde baru. Nama gotong royong juga dipilih megawati untuk menguatkan visi misi
utama pemerintahannya, yaitu rekonsiliasi nasional.

Ekonomi di bawah pemerintahan Megawati tidak mengalami perbaikan yang nyata dibandingkan
sebelumnya, meskipun kurs rupiah relatif berhasil dikendalikan oleh Bank Indonesia menjadi
relatif lebih stabil.

Megawati Soekarno Putri berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam menghadapi
persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki determinasi dalam
kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan
pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe Darussalam.

Sebagai presiden pertama wanita di Indonesia, ia merupakan presiden pertama peletak dasar ke
arah kehidupan demokrasi. Pembaharuan yang dilakukan sebagian besar di bidang ekonomi dan
politik, sebab pada pemerintahannya, masalah yang dihadapi kebanyakan merupakan warisan
pemerintahan Orde Baru yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan hukum.

3.2 SARAN

Dengan penyusunan makalah ini hendaknya kita mengetahui dan memahami tentang hal-hal
yang menyangkut dengan kepemimpinan Megawati Soekarno Putri. Untuk penyempurnaan
makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi
penyempurnaan karya ilmiah ini dimasa yang akan datang dan kita mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata.

Anda mungkin juga menyukai