Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MASA KEPEMIMPINAN PRESIDEN SBY

DISUSUN OLEH :
NADA NABILAH
HENI WIWINDA F
AINA PANCA M
RANI OKTAVIA

SMA NEGERI 1 UTAN


TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah

   Setelah memenangkan pemilu secara langsung SBY tampil sebagai presiden pertama dalam
pemilihan yang dilakukan secara langsung. Pada awal kepemimpinan SBY memprioritaskan
pada pengentasan korupsi yang semakin marak di Indonesia dengan berbagai gebrakannya
salah satunya salah dengan mendirikan lembaga super body untuk memberantas korupsi
yakni KPK. Dan dengan Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono atau yang terkenal dengan
sebutan SBY, telah membuat babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia. Beliau dilantik
sebagai presiden keenam Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 bersama
wapresnya Jusuf Kalla yang kemudian kembali terpilih di Pemilu 2009 bersama wapresnya
Boediono. Bersama dengan pasangannya, SBY memiliki komitmen untuk tetap
melaksanakan agenda reformasi. Program pertama pemerintahan SBY-JK dikenal dengan
program 100 hari. Program ini bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang sangat
memberatkan rakyat Indonesia, memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN, serta
mewujudkan keadilan dan demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan agung.
   Langkah tersebut disambut baik oleh masyarakat. Secara umum SBY-JK melakukan
pemeriksaan kepada pejabat yang diduga korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
diberi kebebasan oleh presiden melakukan audit dan pemberantasan korupsi. Hasilnya telah
terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan pejabat pemerintahan sebanyak 31 orang selama
100 hari. Artinya SBY-JK sungguh memilki komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi.
Namun demikian, masih banyak hal yang harus dievaluasi.

1.2  Identifikasi masalah
Dari latar belakang masalah yang terpapar diatas bahwa Masalah melihat semua hal yang
melatar belakangi tentang “Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan  Pendidikan
pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2”  maka penulis menarik beberapa
masalah dengan berdasarkan kepada :
1. Kurangnya pengetahuan para siswa tentang tentang “Perkembangan Politik, Ekonomi,
Sosial-Budaya, dan  Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan
2” dan dengan adanya Makalah ini diharapkan dapat dijadikan pedoman agar para siswa
terutama siswa di SMA NEGERI 1 (NAMA SEKOLAH KALIAN) mengetahui keadaan pra
kepemimpin presiden SBY, berlangsungnya kepemimpinan presiden SBY dan sesudah
kepemimpinan presiden SBY yang meliputi berbagai bidang seperti, bidang politik, ekonomi,
sosial-budaya dan pendidikan pada masa presiden SBY periode 1 dan 2.
2. Tidak meratanya bahan ajar yang sekiranya dapat dijadikan sebagai sarana dan media ilmu
pengetahuan bagi para siswa di SMA NEGERI 1 (NAMA SEKOLAH KALIAN).

1.3  Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang terpapar diatas dapat diperoleh gambaran dimensi
permasalahan yang begitu luas. Namun penulis menyadari adanya keterbatasan waktu dan
kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan
terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi. Pembatasan masalah
ini mengandung konsep pemahaman sebagai berikut: mengetahui keadaan pra kepemimpin
presiden SBY, berlangsungnya kepemimpinan presiden SBY dan sesudah kepemimpinan
presiden SBY yang meliputi berbagai bidang seperti, bidang politik, ekonomi, sosial-budaya
dan pendidikan pada masa presiden SBY periode 1 dan 2.
                                                                                                       
1.4  Rumusan Masalah
1. Bagaimana jalannya kepemimpinan SBY bersama JK dan bersama Boediono?
2. Jelaskan keadaan politik masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
3. Jelaskan keadaan ekonomi masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
4. Jelaskan keadaan sosial masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
5. Jelaskan keadaan budaya masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
6. Jelaskan keadaan pendidikan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
7. Jelaskan keadaan pertahanan dan keamanan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
8. Jelaskan mengenai Hubungan Internasional masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
9. Jelaskan kelebihan dan kekurangan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?

1.5  Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana jalannya kepemimpinan SBY bersama JK dan bersama
Boediono.
2. Untuk menjelaskan keadaan politik masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
3. Untuk memaparkan keadaan ekonomi masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
4. Untuk mendeskripsikan keadaan sosial masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
5. Untuk mencari perbandingan keadaan budaya masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
6. Untuk mengetahui keadaan pendidikan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
7. Untuk mengetahui keadaan pertahanan dan keamanan masa Presiden Megawati, SBY, dan
Jokowi.
8. Untuk mengetahui Hubungan Internasional masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
9. Untuk megetahui kelebihan dan kekurangan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
1.6  Manfaat Penelitian
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat, baik dari aspek teoritis maupun praktis. Secara
teoritis tergambar dalam materi tulisan ini. Adapun secara praktis, tulisan ini diharapkan
dapat berguna bagi individu, masyarakat, dan pemerintah. Semoga menjadi bahan
pembelajaran yang baik bagi generasi bangsa yang ingin mempelajarinya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Pembahasan Teori
MASA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 1 DAN 2
A. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dapat dibagi menjadi dua masa, yaitu masa
pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono.

a. Masa Pemerintahan Presiden SBY bersama Wakil Presiden JK


Pemerintahan SBY-JK berlangsung pada tahun 2004-2009. Dalam pemerintahan ini,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama wakilnya, Jusuf Kalla mencetuskan visi dan
misi sebagai berikut:
Visi :
1.      Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu,
rukun dan damai.
2.      Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan dan hak-hak asasi manusia.
3.      Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan
yang berkelanjutan.
Misi :
1.      Mewujudkan Indonesia yang aman damai
2.      Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis
3.      Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
   Politik Dalam pemilu legislatif 2004, partai yang didirikan oleh SBY, yaitu Partai
Demokrat, meraih 7,45% suara. Kemudian pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai
Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi
mencalonkann ya sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf
Kalla. Dalam masa kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla, beliau didukung oleh koalisi dari
Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia, dan Partai Bulan Bintang. Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY
membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia
pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf
Kalla.
   Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir
pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan
kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para
menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007. Program pertama
pemerintahan SBY-JK dikenal dengan program 100 hari. Program ini bertujuan memperbaiki
sitem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat Indonesia, memperbaiki kinerja
pemerintahan dari unsur KKN, serta mewujudkan keadilan dan demokratisasi melalui
kepolisian dan kejaksaan agung.
   Langkah tersebut disambut baik oleh masyarakat. Secara umum SBY-JK melakukan
pemeriksaan kepada pejabat yang diduga korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
diberi kebebasan oleh presiden melakukan audit dan pemberantasan korupsi. Hasilnya telah
terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan pejabat pemerintahan sebanyak 31 orang selama
100 hari. Artinya SBY-JK sungguh memilki komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi.
Namun demikian, masih banyak hal yang harus dievaluasi. Munculnya kebijakan pembelian
minyak dengan patokan harga dunia membuat masyarakat semakin menderita. Fluktuasi
harga minyak yang berubah-ubah membawa ketidakpastian harga minyak bumi.
   Dampaknya masyarakat diombang-ambingkan dengan harga minyak yang tidak pasti.
Patokan harga luar negeri yang relatif tinggi bagi masyarakat Indonesia membuat beberapa
sektor perekonomian mengalami kenaikan harga. Pidato kenegaraan yang dibacakan di depan
parlemen banyak menerima kritik. Belum lagi kasus bencana alam yang terjadi mulai dari
Aceh, Yogyakarta, Pangandaran, Timika dan masih banyak lagi yang membuat pemerintahan
semakin kesulitan untuk merapatkan barisan dalam memperkuat perekonomian negara.
Kebijakan parsial dan spontan sering datang dan hasilnya mengecewakan masyarakat.
Misalnya kedatangan Presiden AS George W. Bush pada tanggal 20November 2006 yang
dipersiapkan secara besar-besaran dan menghasilkan dana besar telah mengundang banyak
kecaman.
   Masyarakat yang anti AS menuduh Indonesia tidak memiliki agenda pemerintahan yang
pasti. Belum lagi masalah Lumpur PT. Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Masalah lumpur ini telah menenggelamkan empat desa yang dihuni oleh ribuan warga. Selain
itu banyak perusahaan yang terendam lumpur, artinya negara dan masyarakat
dirugikandengan adanya masalah ini. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah
mengupayakan segala macam cara untuk menanganinya termasuk mendatangkan tim dari
luar negeri dan pembentuk tim nasional penanggulangan bencana lumpur.
b. Masa Pemerintahan Presiden SBY bersama Wakil Presiden Boediono

Pemerintahan SBY-Boediono berlangsung dari tahun 2009 sampai sekarang. Dalam


pemerintahan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama wakilnya, Boediono
mencetuskan visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR
1.      Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
2.      Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
3.      Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua  Bidang
 Misi :
MEWUJUDKAN INDONESIA YANG LEBIH SEJAHTERA, AMAN DAN DAMAI
DAN MELETAKKAN FONDASI YANG LEBIH KUAT BAGI INDONESIA YANG
ADIL DAN DEMOKRATIS.
1.      Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk mencapai Kesejahteraan
bagi seluruh Rakyat Indonesia.
2.      Melanjutkan upaya menciptakan Good Government dan Good Corporate
Governance.
3.      Demokratisasi Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk
partisipasi dan kreativitas segenap komponen Bangsa.
4.      Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan memberantas korupsi.
5.      Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negara-negara lain, maka
Pembangunan Masyarakat Indonesia adalah pembangunan yang inklusif bagi segenap
komponen bangsa.
   Pada pemilu 2009, SBY kembali menjadi calon presiden bersama pasangan barunya yaitu
Boediono dan kembali terpilih sebagai presiden Indonesia. Pada periode kepemimpinannya
yang kedua, SBY membentukKabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet
pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil
Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan
SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS,
PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses
pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional.
   Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober
2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan
pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan
perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan
beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.

B.  Kondisi dan Kebijakan


1. Politik
a. Perkembangan Politik Masa Presiden Megawati

1. Membentuk Kabinet Gotong-Royong


Kabinet Gotong-Royong (KGR) dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir pada
tahun 2004 seiring lengsernya Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu. Kabinet ini
dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil banyak partai. Pada masa
Presiden Megawati memimpin, Indonesia sedang porak poranda akibat beragam konflik
seperti konflik komunal (Ambon, Poso, Sampang) dan konflik politik (pemakzulan
Gusdur). Para pelaku ekonomi, kalangan birokrasi, pengamat politik, danmenteri dan
setingkatnya menilai KGR ini cukup tangguh, hal ini dapat dilihat bahwa 26 dari 32 jabatan
menteri dan setingkat menteri dijabat oleh para profesional yang menguasai bidang tugas
masing-masing. Akan tetapi KGR ini mengecewakan karena terkesan lamban dalam
kinerjanya.
2. Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
KPK didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK ini didasari karena
Presiden Megawati melihat institusi Jaksa dan Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk
menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun jaksa dan polri sulit dibubarkan sehingga
dibentuklah KPK.
3. Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan melalui
dua periode yaitu :
a. Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
b. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan pasangan Susilo
Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini merupakan babak baru
pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipilih langsung oleh
rakyat.

b. Perkembangan Politik Masa Presiden SBY

·         Perkembangan Politik Masa SBY-JK


1. Pembentukan Kabinet Bersatu
Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY membentuk
Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu
dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada
tahun 2009.
2. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan
perombakan kabinet untuk pertama kalinya.
3. Pada 7 Mei 2007 Presiden Yudhoyono melakukan perombakan
kabinet untuk yang kedua kalinya
·         Perkembangan Politik Masa SBY-Boediono
1. Pembentukan Kabinet Bersatu jilid 2
Merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
bersama Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai
politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada pilpres 2009 yang mendapatkan kursi
di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang
bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan
profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21
Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya.
2. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri
Keuangan. Pergantian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para menteri keuangan.
3. Menganut  konsep Trias Politika
Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai negara di
aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu negara tidak boleh
dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-
lembaga negara yang berbeda. Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah, pemisahan
kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.
c. Perkembangan Politik Masa Presiden Joko Widodo
Hingga saat ini, elektabilitas pemerintahan Joko Widodo menurun hingga ke
44,94%. Penurunan elektabilitas Joko Widodo disebabkan oleh berbagai hal, seperti: kemelut
pencalonan Kapolri yang masih belum selesai, penandatanganan cek tanpa diketahui pak
Joko Widodo dan kinerja kabinet yang menurut beberapa kalangan masih belum
memuaskan . Disamping itu, pemerintahan Joko Widodo juga mengalami keberhasilan.
Kinerja Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti patut untuk diacungi jempol, ketika
Indonesia berani menunjukkan sikap tegas dalam isu perbatasan dengan negara lain. Selain
itu, reformasi birokrasi kementerian yang dilakukan Joko Widodo juga perlu untuk
diperhatikan. Dalam isu internasional, Indonesia dinilai mulai bersikap tegas untuk
memutuskan peredaran narkoba.

2.  Ekonomi
a. Perkembangan Ekonomi Masa Presiden Megawati
Menurut Presiden Megawati seharusnya pemerintah lebih bijak dengan menyelesaikan
permasalahan ekonomi secara menyeluruh seperti menginventarisasi hutang sekaligus segera
membayarnya. Dengan cara itu diyakini Mantan Presiden Indonesia ini bisa menjadi jalan
alternatif agar mata uang tidak jadi dipotong.
1. krisis ekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan kemerosotan
pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal US$465.
melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi indonesia menjadi tenang. Presiden megawati
berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.
2. ketenangan megawati disambut oleh pasar, tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak ke
Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik hingga
melejit ke angka 800.
3. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, presiden
megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap
BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan
pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah
menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya adalah melindungi perusahaan
negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar negri.
4. Memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158 miliar
dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga menanjak keangka
US$61,02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39 miliar.
5. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club
ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
6. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam
periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan
politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena
BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
7. Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi
belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan
mengganggu jalannya pembangunan nasional.
8. Secara faktual, pemerintahan Megawati menjalankan kebijakan privatisasi berdasarkan
desakan dari luar, khsusunya IMF dan bank dunia. Bedanya, jika Megawati hanya
melanjutkan kesepakatan yang dibuat pemerintahan sebelumnya, Habibie, melalui stuctrual
adjustment program (SAP).
9. Selain itu, pertimbangan melakukan privatisasi dijaman megawati adalah untuk mencari
pendanaan untuk menutupi deficit APBN. Seperti diketahui, Megawati mewarisi sebuah
kondisi ekonomi yang compang camping akibat krisis ekonomi 1997.
10.  Pada periode 1991-2001, pemerintah Indonesia 14 kali memprivatisasi BUMN. Yang
terprivatisasi 12 BUMN.
11.  Pada masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik luar negeri tidak
begitu determinis di bawah kendali sebuah negara.
12.  Di masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar
blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat Sukhoi dengan Rusia dan
kerjasama perdagangan dengan China.
13.  Selain itu, pemerintahan Megawati berusaha keras untuk keluar dari jebakan IMF. Hanya
saja, usaha itu dibiaskan oleh Budiono, menteri keuangan waktu itu, dengan menandatangi
post program monitoring (PPM) yang berarti melanjutkan campur tangan IMF secara
sembunyi-sembunyi.
14.  Untuk perlindungan terhadap perempuan dan TKI di luar negeri, pemerintahan megawati
pernah mengajukan tiga RUU, yaitu Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang
Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan di Lingkungan Kerja dan Rumah Tangga, RUU
Pekerja di Luar Negeri, dan RUU Tindak Pidana Perdagangan Orang.
b. Perkembangan Ekonomi Masa Presiden SBY
·         Perkembangan Ekonomi Masa SBY-JK
1. mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak
(BBM).
2. kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut
diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan
3. kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara
Indonesia
·         Perkembangan Ekonomi Masa SBY-Boediono
1. kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan
utang Negara.
2. Meningkatkan peluang lapangan pekerjaan dan peningkatan penyaluran modal usaha.
3. SBY Pro terhadap pemberantasan korupsi dengan dibentuknya KPK dan juga secara
konsisten memberantas Korupsi.
c. Perkembangan Ekonomi Masa Presiden Joko Widodo
Di bidang ekonomi, Joko Widodo berusaha untuk memberikan ruang fiskal lebih bagi
Indonesia. Sayangnya, banyak tantangan yang menghadang, seperti: melemahnya nilai
Rupiah di pasar internasional, fluktuasi harga BBM dan harga bahan pokok yang terus
meningkat. Dengan situasi yang dialami Indonesia, Indonesia terlihat dalam zona yang tidak
nyaman. Meskipun demikian, bursa saham Indonesia semakin meningkat dan diminati para
investor. Di sisi internasional, Joko Widodo juga berusaha untuk meningkatkan investasi
dengan berkunjung ke Jepang dan Tiongkok pada akhir-akhir ini.

3. Sosial
a. Perkembangan Sosial Masa Presiden Megawati
Depdiknas telah merekrut 4110 guru baru untuk persiapan ditempatkan di Aceh dan
menyiapkan sekitar 3000 guru aktif dari daerah lain untuk mengajar di daerah konflik seluruh
Aceh. Sedikitnya 506 bangunan sekolah di seluruh MAD terbakar, atau 10% dari total
bangunan sekolah di seluruh NAD. Rehabilitasi fisik sekolah baru akan dimulai awal 2004
dan diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun serta dana lebih dari Rp 300 miliar untuk
menyelesaikannya.
b. Perkembangan Sosial Masa Presiden SBY
·         Perkembangan Sosial Masa SBY-JK
1. Penurunan pengangguran terus menurun dari 9,9% pada tahun 2004 menjadi 8,5% pada
tahun 2008
2. Penurunan angka kemiskinan dari 16,7% pada tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 2008
3. Memperbaiki keadaan Aceh setelah porak poranda diterjang Tsunami pada tahun pada 26
Desember 2004.
4. Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Ambon, Sampit dan juga di Aceh.
·         Perkembangan Sosial Masa SBY-Boediono
1 SBY menunjukkan usaha secara signifikan penanggulangan bencana baik melalui aspek
hukum nasional maupun aspek diplomasi dengan dunia internasional
2. SBY telah membuat undang-undang mengenai pornografi dan pornoaksi.
3. Melaksanakan program-program pro-rakyat seperti : BLT, BOS, Beasiswa, Jamkesmas,
dan PNPM untuk dapat memperbaiki perekonomian rakyat.
c. Perkembangan Sosial Masa Presiden Joko Widodo
Diera Presiden Joko Widodo “Revolusi Mental” merupakan isu yang sempat ‘nge-trend’ di
kalangan masyarakat Indonesia. Revolusi Mental menurut Joko Widodo adalah kembali
mengenal karakter orisinil bangsa, seperti: berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah dan
bergotong royong. Namun, implementasi dari hal tersebut masih sulit dirasakan bagi
masyarakat Indonesia hingga saat ini.
  
3. Budaya
a. Perkembangan Budaya Masa Presiden Megawati
Presiden Megawati lebih menonjolkan kepemimpian dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama
dalam menimbang-nimbang suatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi bila keputusan itu
sudah diambil, maka tidak akan bisa berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti ini bukanlah
suatu kelemahan. Karena megawati mempunyai sebuah intuisi yang tajam. Disaat itulah
Presiden megawati bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak
terpikirkan intuisinya.
b. Perkembangan Budaya Masa Presiden SBY
Dalam hal pelestarian budaya, dimasa pemerintahan SBY terlihat jelas kemundurannya.
Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli Indonesia yang diklaim oleh pemerintah
Negara lain. Contohnya sebagai berikut :
1.       Klaim Batik Jawa Oleh Adidas
2.       Klaim Angklung oleh Pemerintah Malaysia
3.       Klaim Gamelan oleh Pemerintah Malaysia
4.       Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
5.       Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
6.       Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
7.       Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
8.       Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
9.       Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
10.    Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
11.    Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
12.    Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
13.    Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
14.    Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
15.    Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
16.    Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
17.    Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
18.    Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
19.    Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
20.    Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
21.    Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
22.    Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah
23.    Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah
24.    Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
25.    Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
26.    Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co
Ltd
27.    Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
28.    Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
29.    Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
30.    Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
31.    Kain Ulos oleh Malaysia
32.    Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
33.    Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia
Namun di masa ini, terdapat keberhasilan dengan pengakuan dari UNESCO bahwa batik
Indonesia adalah warisan budaya Indonesia.
c. Perkembangan Budaya Masa Presiden Joko Widodo
Joko Widodo-JK dalam membidik masyarakat yang berkarakter dan berkhlak mulia.
Revolusi mental merupakan sebuah perubahan yang mendasar dalam mentalitas manusia
melalui cara berpikir, merasa, mempercayai, sehingga akan menghasilkan sebuah perilaku
dan tindakan melalui kebiasaan seharai-hari. Revolusi mental tak akan lepas dari strategi
budaya yang akan membentuk manusia-manusia yang berbudi pekerti, berkarakter, dan
bermoral kebiasaan. Strategi kebudayaan dan Revolusi mental taka akan lepas pula dengan
pemuda yang mana pemuda sangat berperan penting dalam tercapainya sebuah tujuan yang
diharapkan oleh bangsa. Oleh karena itu pada pemerintahan Joko Widodo-JK budaya
dijadikan sebagai salah satu konsep jalan keluarnya segala persoalan bangsa terlebihnya
dalam kesadaran akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia, baik dalam berkarakter, bahasa, perilaku, maupun moralitas.

4. Pendidikan
a. Perkembangan Pendidikan Masa Presiden Megawati
 Melalui PP No. 60 tahun 2000, sampai UU No.32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang mengatur konsep, system
dan pola pendidikan, pembiayaan pendidikan, juga kewenangan di sektor
pendidikan yang digariskan bagi pusat maupun daerah. Dalam konteks ini pula,
pendidikan berusaha dikembalikan untuk melahirkan insan-insan akademis dan
intelektual yang diharapkan dapat membangun bangsa secara demokratis, bukan
menghancurkan bangsa dengan budaya-budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme
dimana peran pendidikan (agama, moral, dan kenegaraan) yang didapat dibangku
sekolah dengan tidak semestinya. Reformulasi konsep pendidikan dan
rekonstruksi pondasi pendidikan nasional, utamanya menyangkut hak-hak
pendidikan masyarakat dan nilai-nilai dasar pendidikan saat ini mutlak untuk
dipikirkan dan direaktualisasi. Salah satu konsepnya adalah Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) yang mulai diimplementasikan pada sekolah-sekolah dasar dan
menengah dibeberapa provinsi di Indonesia, mungkin juga konsep pendidikan
“masyarakat belajar” bagi masyarakat akademi.  Dengan demikian dalam konteks
ini kebijakan otonomi daerah melalui diterbitkannya UU No.32 tahub 2004 dan
UU No. 33 tahun 2004 dan desentralisasi pendidikan dalam rangka perbaikan
pendidikan ini sangat perlu dan mendesak.
b. Perkembangan Pendidikan Masa Presiden SBY
·         Perkembangan Pendidikan Masa SBY-JK
1. Meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN. 
2. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai
pada periode 2004-2009.
3. membangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan
menambah prasarana fisik sekolah.
4. Penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang proses
belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
·         Perkembangan Pendidikan Masa SBY-Boediono
1. Pendidikan dasar 9 tahun dan dilanjutkan secara bertahap pada tingkatan pendidikan
lanjutan di tingkat SMA.Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan
buku-buku yang berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa
yang beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja
keras
2. Meneruskan perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti agar menjadi pilar pendidikan
yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta mampu
menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak
didiknya.
3. program sertifikasi guru untuk menjaga mutu, juga akan ditingkatkan program pendidikan
dan pelatihan bagi para guru termasuk program pendidikan bergelar bagi para guru agar
sesuai dengan bidang pelajaran yang diajarkan dan semakin bermutu dalam memberikan
pengajaran pada siswa.
4. Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.
c. Perkembangan Pendidikan Masa Presiden Joko Widodo
Revolusi karakter bangsa, menurut Joko Widodo-JK dilakukan melalui kebijakan penataan
kembali kurikulum pendidikan nasional. Yang mengedepankan aspek pendidikan
kewarganegaraan. Yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan seperti
pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme, dan cinta tanah air. Joko
Widodo juga akan mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional.
Termasuk pembentukan kurikulum yang menjaga keseimbangan aspek muatan lokal dan
nasional. Joko Widodo-Jk juga membuat program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menjadi
salah satu program utama Joko Widodo. Dan Joko Widodo-Jk berharap dengan adanya Kartu
Indonesia Pintar, anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu bisa bersekolah
sebagimana layaknya anak-anak mampu.
  
5. Pertahanan dan Keamanan
a. Perkembangan Pertahanan dan Keamanan Masa Presiden Megawati
Pada masa pemerintahan presiden Megawati, salah satu yang mendesak adalah perlunya
pengawasan yang lebih ketat terhadap senjata, amunisi dan bahan peledak yang merupakan
tanggung jawab pemerintah. Dan ada indikasi kegiatan terorisme di Asia Tenggara termasuk
Indonesia, cenderung akan berlanjut. Selanjutnya pengamanan, penangkalan, dan pencegahan
yang lebih intensif terhadap kemungkinan itu. Salah satu cara pertahanan dan keamanan yang
dilakukan oleh presiden Megawati adalah yaitu dengan mendirikan Akademi Intelegent yang
pertama kali.
b. Perkembangan Pertahanan dan Keamanan Masa Presiden SBY
Dalam masa pemerintahan SBY, pertahanan dan keamanan sudah baik. Namun pada
pemerintahannya, banyak sekali teroris yang masuk ke Indonesia. Misal, Amrozi, Imam
samudera. Namun, dengan kerja keras dan bantuan dari pemerintah misal Densus 88,
terorisme mampu dibasmi. Peningkatan anggaran pertahanan Indonesia secara signifikan
telah ditunjukkan selama era kepemimpinan Presiden SBY. Ini patut diapresiasi dan
ditindaklanjuti secara cermat karena dengan peningkatan anggaran pertahanan diharapkan
semakin memperbaiki penyelenggaraan sistem pertahanan negara. Kekayaan Angkatan
Bersenjata RI sebagai kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial lainnya, memikul tugas dan
tanggung jawab perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan memperjuangkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembinaan kemampuan ABRI sebagai kekuatan sosial diarahkan agar Angkatan Bersenjata
RI dalam kemanunggalannya dengan rakyat, mampu secara aktif melaksanakan kegiatan
pembangunan nasional, serta dapat meningkatkan peranannya dalam memperkokoh
ketahanan nasional. Di samping itu, operasi Bakti ABRI merupakan peluang untuk
menyumbangkan sesuatu yang berharga kepada masyarakat.
Kelebihan bidang pertahanan dan keamanan :
a. Pemberantasan Terorisme,dengan membentuk pasukan khusus anti terorisme atau
Detasemen khusus 88 Anti Terorisme (Densus 88)
b. Anggaran pertahanan Indonesia ditingkatkan secara signifikan
Kekurangan bidang pertahanan dan keamanan.
c. Banyak teroris yang masuk ke Indonesia, seperti Amrozi dan Imam Samudra
c. Perkembangan Pertahanan dan Keamanan Masa Presiden Joko Widodo
Pada awal masa pemerintahan  Joko Widodo-JK pernah menyampaikan empat pandanganna
terkait pembangunan sektor pertahanan.
Pertama, jaminan pemenuhan kebutuhan pertahanan termasuk yang berkenaan dengan
kesejahteraan prajurit maupun penyedia alutsista.
Kedua, pertahanan yang mandiri dan tidak bergantung pada impor.
Ketiga, pertahanan bukan sekedar memenuhi kekuatan pokok minimum melainkan harus
ditujukan untuk membangun TNI sebagai sebuah kekuatan yang disegani.
Keempat, menempatkan kegiatan pertahanan keamanan Negara  sebagai bagian integral dari
keamanan yang komprehensif.

6. Hubungan Internasional
a. Hubungan Internasional masa Presiden Megawati
Hubungan Internasional pada masa Megawati mengalami sebuah ujian yang sangat berat.
Pada pemerintahan Megawati  Indonesia dituding condong kearah Amerika Serikat.
Pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia selalu diabdikan pada kepentingan
nasional Indonesia, apapun bentuk kerjasamanya dan dengan Negara manapun. Kepentingan
nasional Indonesia yang menggerakkan segala hubungan kerjasama ataupun Hubungan
Internasional Indonesia sebagai Negara yang berdaulat. Pada era kepemimpinan Megawati,
pelakasanaan Hubungan Internasional diabdikan pada kepentingan keamanan nasional
Indonesia.
Beban berat utama yang diemban pemerintahan Megawati adalah mengembalikan citra
dimata Negara-negara ASEAN lainnya bahwa Indonesia menetapkan ASEAN tetap menjadi
batu loncatan politik luar negeri Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh Megawati dengan cara
mengadakan lawatan ke Negara-negara lain. Langkah ini diambil selaras dengan skala
prioritas kabinet gotong royong yang mengutamakan upaya memagari potensi konflik atau
memelihara persatuan dan kesatuan. Hal lain terbukti dari berbagai kebijakan politik dan
ekonomi megawati di ASEAN.
b. Hubungan Internasional masa Presiden SBY
secara keseluruhan banyak pihak yang memberikan penilaian pelaksanaan  Hubungan
Internasional Indonesia pada masa pemerintahan SBY (2004-2014) mengalami peningkatan
dan perkembangan cukup signifikan. Hal ini antara lain ditandai dengan berbagai “prestasi”
yang dicapai dalam forum regional maupun global. Dalam sepuluh tahun masa
pemerintahannya, secara umum SBY menjalankan kebijakan Hubungan Internasional dalam
tiga program utama yaitu:
1. Pertama, pemanfaatan politik luar negeri dalam konteks optimalisasi diplomasi.
2. Kedua, peningkatan kerjasama multilateral dalam rangka meraih beragam peluang
internasional.
3. Ketiga, penegasan komitmen perdamaian dunia dalam rangka turut serta menjaga
ketertiban dunia dalam berbagai persoalan keamanan internasional.
Dalam konteks kerjasama regional. Misalnya pemerintah SBY telah memperlihatkan
komitmennya  untuk senantiasa berkontribusi bagi terwujudnya komunitas ASEAN 2013 dan
memastikan kawasan Asia Tenggara tetap dalam keadaan damai sesuai prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Treaty Of Amity And Cooperation. Masih dalam konteks kerjasama
regional, Indonesia kembali memperlihatkan perannya dalam pembahasan pembentukan
tatanan kawasan (Regional Architecture Building) dengan ASEAN sebagai penggerak utama
dan dilakukannya penambahan keanggotaan East Asia Summit dengan diterimanya Rusia dan
Amerika Serikat secara bersamaan.
Sedangkan dalam konteks kerjasama global, pelaksanaan Hubungan Internasional Indonesia
dilaksanakan untuk memastikan pembangunan Global dan mendorong terjalinnya kemitraan
strategis dan situasi yang kondusif dalam mencapai pembangunan dan kesejahteraan untuk
semua. Dalam kaitan ini terlihat upaya Indonesia untuk secara konsisten terus
memperjuangkan kepentingan nasional, regional, dan Internasional diberbagai forum
multilateral. Sementara itu, SBY melakukan kerjasama dalam Bali Democracy Forum dan
kerjasama pemberantasan kejahatan terorisme.

c.  Hubungan Internasional masa Presiden Joko Widodo


Pada era pemerintahan Joko Widodo dalam menjalin Hubungan Internasional bisa dibilang
terlalu radikal, misalnya kebijakan penenggelaman perahu nelayan asing serta eksekusi
hukuman mati sejumlah warga Negara asing, telah banyak menimbulkan keretakan hubungan
baik kita dengan sejumlah Negara sahabat. Sebenarnya partai demokrat setuju dan
mendukung ketegasan pemerintah terhadap pemberantasan pencurian ikan dan narkoba.
Namun penanganannya seharusnya bisa dilaksanakan secara lebih tepat dan lebih rapi.
Keputusan pemerintah untuk memilih bekerjasama dengan Republik Tiongkok bukan dengan
Jepang dalam hal pembangunan dan pengadaan kereta api cepat Jakarta-Bandung sepenuhnya
adalah kedaulatan Negara. Partai demokrat memberi pendapat pada presiden Joko Widodo
dalam meningkatkan Hubungan Internasional sebaiknya dilakukan dengan semua mitra-mitra
kita. Contohnya dikawasan Asia hubungan baik itu perlu dijaga dengan Negara-negara
ASEAN, Tiongkok, Jepang dan India. Karena bagaimanapun lebih baik Indonesia bersahabat
daripada bermusuhan dengan Negara-negara lain, terkecuali Negara itu mengancam
kedaulatan Bangsa Indonesia serta keutuhan wilayah Indonesia.

7. Kelebihan dan Kekurangan masa Presiden Megawati, SBY, dan Joko Widodo
a. Masa Presiden Megawati
1. Kelebihan Pemerintahan Megawati Selama masa pemerintahan Megawati, ada beberapa
hal positif yang meupakan kelebihan dari pemerintahannya antara lain ialah sebagai berikut: ·
Menstabilkan fundamen ekonomi makro yang meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan
ekonomi, kurs rupiah terhadap dollar, dan angka kemiskinan. · Mulai melakukan
pemberantasan KKN, di antaranya dengan keberanian menusakambangkan dan
memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soeharto, Bob Hasan, dan Probosutedjo), serta
menangkap konglomerat bermasalah, Nurdin Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan
Megawati. · Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang kolaps setelah krisis ekonomi
1998, terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah berhasil
melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan pada saat ini, perbankan nasional menjadi
relative sehat. · Indonesia berhasil keluar dari IMF tahun 2003 yang menandakan Indonesia
sudah keluar dari krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih
mandiri.
2. Kelemahan pemerintahan Megawati adalah sebagai berikut: · Kurangnya pemahaman
dalam bidang ekonomi sehingga keputusan yang diambil tidak berpihak kepada rakyat. ·
Terdapat kepentingan ekonomi dan politik di belakang pemerintahannya. Dianggap gagal
melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengtasi krisis bangsa.
b. Masa Presiden SBY
·         Kelebihan Pemerintahan SBY selama 2 periode
1. Dalam  ketahanan dan keamanan, keberanian menyeret sebagian koruptor-koruptor, baik
pejabat pemerintah di daerah maupun di pusat terhadap lembaga legislatif dan eksekutif telah
dilakukan. Sebagai satu contoh, Gubernur Aceh, Abdullah Puteh dihukum 10 tahun adalah
bukti komitmen tersebut.
2. Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
3. Konversi minyak tanah ke gas.
4. Pemberantasan Terorisme,dengan membentuk pasukan khusus anti terorisme atau
Detasemen khusus 88 Anti Terorisme (Densus 88).
5. SBY menunjukkan usaha secara signifikan penanggulangan bencana baik melalui aspek
hukum nasional maupun aspek diplomasi dengan dunia internasional
·         Kekurangan Pemerintahan SBY selama 2 periode
1. Pada pemerintahan SBY-Boediono banyakterjadi demonstrasi masa untuk melengserkan
SBY-Boediono karenanaiknya harga BBM
2. Banyak kasus-kasus yang tiba-tiba menghilang dan belum terselesaikan contohnya kasus
Bank Century
3. Jumlah utang Negara tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai Rp1.667 triliun pada
awal tahun 2009. Inilah pembengkakkan utang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
4. Pada pemerintahan SBY, banyak sekali teroris yang masuk ke Indonesia.
Misalnya Amrozi, Imam samudera.
5. Banyaknya warisan budaya asli Indonesia yang diklaim oleh pemerintah Negara lain.

c, Masa Presiden Joko Widodo


·         Kelebihan
1. Memiliki panggung politik sebagai orang nomor satu di Indonesia sehingga apapun yang
dilakukan oleh Joko Widodo selalu mendapat sorotan media massa seperti blusukan yang
seringkali ia lakukan.
2. Dalam kepemimpinannya meski selalu mendapat cemohan karena kurang tegas dari orang-
orang yang tidak mendukungnya ia tetap sabar.
3. Joko Widodo ketika menghadapi suatu masalah selalu memikirkan apa penyebab dan
bagaiman nanti akhirnya dan ia tidak terburu-buru, seperti kasus Papa Minta Saham yang
dilakukan oleh Setya Novanto yang mencatut nama Joko Widodo dalam masalah PT.
FREEPORT INDONESIA
·         Kekurangan
1. Program yang dibuat oleh Joko Widodo-Jk yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) masih
banyak ditemukan siswa yang berasal dari keluarga mampu menerima Kartu Indonesia Pintar
(KIP) yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu.
2. Program yang dibuat oleh Joko Widodo-Jk yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS) masih
banyak ditemukan masyarakat mampu menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang
seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.
3. Sejumlah pengamat menyebutkan kelemahan Joko Widodo adalah dia minim pengalaman
memimpin di tingkat nasional dan hubungan internasional. Menurut Sekretaris Dewan
Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon, cawapres Jusuf
Kalla (JK) pernah mengatakan bisa rusak negara ini bila dipimpin oleh Joko Widodo.
4. Joko Widodo itu tidak dapat bertindak tegas karena pergerakannya yang terlihat sangat
dibatasi. Konflik pun semakin nampak dengan banyaknya intervensi dari kebijakan yang
dicanangkan oleh presiden sebagai otoritas terkuat. Selain itu pula berbagai polemik yang ada
di Indonesia seperti KPK vs Kepolisian, Ahok vs DPRD dan lain sebagainya.
2.2  Hipotesis Penelitian
1. Ha : Hipotesis Kerja               Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya,
dan  Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2 berpengaruh pada
kehidupan semua lapisan masyarakat di Indonesia.
2. H0 : Hipotesis Nol                 Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya,
dan  Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2 tidak berpengaruh
pada kehidupan semua lapisan masyarakat di Indonesia.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian
Dalam karya tulis  ini menggunkan jenis penelitian Kualitatif. Yaitu karena penelitian yang
penulis lakukan secara garis besar hampir seluruhnya mendeskripsikan dan memaparkan
tentang masalah yang bersifat analisis.

3.2  Waktu Dan Lokasi Penelitian


Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan sumber informasi tentang “Perkembangan
Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan  Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono
periode 1 dan 2” dilakukan dengan study pustaka, hingga penulisan akhir penelitian. Adapun
untuk lokasi penelitian, penulis melakukan penelitian dari buku-buku sebagai sumber
informasi untuk mendapatkan semua tentang “Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-
Budaya, dan  Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2”, dan
sebagian penulis mencari buku-buku Sejarah peminatan di Perpustakaan sekitar sekolah SMA
NEGERI 1 (NAMA SEKOLAH KALIAN) sebagai penyempurna isi dari makalah ini.

3.3  Metode Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan Menggunakan metode Penelitian deskriptif, yaitu
berdasarkan data yang ada, sedangkan alat pengumpul datanya  yaitu  artikel dari internet,
dan sebagian dari buku Paket, serta Buku dari LKS.

3.4  Instrumen Penelitian
1.       Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan
berupa daftar ceklis (ü) tentang variabel yang diperlukan.
2.       Karakteristik Instrumen yaitu berupa sejumlah pernyataan yang terdapat di study
kepustakaan dengan cara diceklis (ü), variabel yang dibutuhkan mencangkup : Alat tulis,
Artikel, Buku paket Sejarah peminatan, dan buku LKS Sejarah peminatan.
Secara Visual Karakteristik instrumen tersebut dapat Dilihat Pada tabel Berikut :

No Karakteristik Ada Tidak ada


1 Alat tulis √
2 Artikel √
3 Buku paket Sejarah peminatan √
4 Buku LKS Sejarah peminatan √

3.5  Sistematika Penelitian
Karya tulis ini berjudull “Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan  Pendidikan
pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2” meliputi : Halaman Judul, Lembar
Pengesahan, Kata Pengantar, dan Daftar isi.
Pada bagian daftar isi terdapat Bagian isi Makalah yang terdiri dari :
Ø  Pada BAB 1 Pendahuluan meliputi : Latar Belakang Masalah, Identifikasi masalah,
Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
Ø  Pada BAB 2 Kajian Pustaka meliputi : Pembahasan Teori, dan Hipotesis Penelitian.
Ø  Pada BAB 3 Metodologi Penelitian meliputi : Jenis Penelitian, Waktu Dan Lokasi
Penelitian,
Metode Penelitian, Instrumen Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
Ø  Pada BAB 4 Penutup meliputi : Kesimpulan, dan Saran.
Ø  Pada bagian penunjang meliputi : Daftar pustaka.
BAB 4
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terjadi banyak kemajuan di
berbagai bidang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi dan kebebasan berpendapat.
Namun, terdapat beberapa kemunduran juga. Kita tidak dapat melihat kesuksesan suatu
pemerintahan hanya dengan satu pandangan. Kita harus memandang dari berbagai sisi. Jika
dibandingkan dengan pemerintahan pada masa Orde Baru, memang dalam beberapa bidang
terlihat kemunduran. Tetapi bisa saja hal ini dikarenakan pada masa Orde Baru kebebasan
pers dikekang sehingga bagian buruk pada Orde Baru tidak terlihat.
Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, musyawarah mufakat diutamakan.
Sehingga pengambilan kebijakan terkesan lambat. Meski begitu, musyawarah mufakat ini
dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga dapat dikatakan, pada masa pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono telah cukup berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya
dalam hal demokrasi.

5.2  Saran
      Ditujukan untuk :
1. Penulis menyarankan kepada siswa adik  kelas hendaknya bahwa :
Disarankan agar adik kelas dapat mengerti dan memahami tentang langkah-langkah dalam
membuat sebuah karya tulis, dan penulis mengharapkan agar adik kelas dapat menggunakan
karya tulis ini dengan sebaik-baiknya.
2. Penulis menyarankan kepada guru pengajar hendaknya bahwa :
Disarankan kepada guru pengajar agar lebih jelas untuk mengarahkan atau menjelaskan tata
caranya mengenai langkah-langkah dalam membuat karya tulis.
3. Penulis menyarankan kepada sekolah hendaknya bahwa :
Disarankan agar sekolah lebih bisa memberikan sarana dan prasarana yang lebih lengkap
untuk para siswanya agar siswa lebih mudah untuk mendapatkan bahan  membuat karya tulis.

Anda mungkin juga menyukai