Anda di halaman 1dari 4

BAB IV Peran Bangsa Indonesia dalam

Perdamaian Dunia
Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Nama : Ade Yunita

M. Bagus Ar-Rifqy

Meyna Cahyani Sahda

Ketua : M. Bagus Ar-Rifqy

Sekretaris : Ade Yunita

Anggota : Meyna Cahyani Sahda

SMAN 1 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2018/2019
1. Latar Belakang
Berdirinya OKI adalah akibat jatuhnya kota Jerusalem ke tangan Israel dalam Perang Enam
Hari tahun 1967. Gagasan pembentukan organisasi ini semakin kuat setelah terjadi pembakaran
Masjidil Aqsa oleh Israel yang membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

2. Pembentukan OKI
Pada tanggal 22 Agustus 1969,berlangsung konferensi darurat para menteri luar negeri
anggota Liga Arab yang mengeluarkan sejumlah resolusi yang mendesak agar diselenggarakan
KTT negara-negara Islam. Selanjutnya, diselenggarakan KTT di Rabat, Maroko, pada tanggal
22-25 September 1969. Keputusan yang dihasilkan, antara lain kecaman terhadap tindakan Israel
dan rencana konferensi tingkat menteri luar negeri di Jeddah,Arab Saudi. Akhirnya dibentuk
Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Pakistan, pada Desember 1970. Sekretaris Jenderal OKI
yang pertama adalah Perdana Menteri Malaysia, Tunku Abdul Rahman.

3. Tujuan OKI
Tujuan pembentukan OKI adalah sebagai berikut.

a. Memajukan solidaritas Islam di antara negara-negara anggota.


b. Mengkonsolidasikan kerja sama di antara negara-negara anggota dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan bidang kegiatan lainnya.
c. Berusaha menghapus pemisahan rasial dan diskriminasi, serta menghilangkan
kolonialisme dalam segala bentuknya.
d. Mengoordinasikan usaha-usaha untuk melindungi tempat suci dan mendukung setiap
perjuangan rakyat Palestina dalam mendapatkan kembali hak-hak mereka atas tanah
Palestina.
e. Mendukung setiap upaya perdamaian dan keamanan dunia.
f. Memperkuat perjuangan umat Islam untuk melindungi martabat umat, indepedensi, dan
hak masing-masing negara Islam.
g. Menciptakan suasana yang harmonis untuk meningkatkan kerja sama dan pengertian
antara negara anggota OKI, serta negara-negara lain.
4. Anggota OKI
Pertama kali dibentuk, jumlah anggota OKI hanya 27 negara, sekarang anggota OKI
sebanyak 57 negara.

Keanggotaan Indonesia dalam OKI tergolong sangat unik, karena Indonesia bukan
negara Islam, tetapi merupakan negara dengan jumlah penganut agama Islam terbanyak
di dunia.

5. Peran Indonesia dalam OKI


Indonesia adalah salah satu pendiri OKI pada tahun 1969 di Maroko. Indonesia
pernah menjadi Wakil Sekretaris Jenderal, anggota Komite Al-Quds yang diketuai oleh
Raja Hasan II dari Maroko.

Di bidang politik, dalam KTT OKI 1981 di Thaif, Arab Sudi, Indonesia
mengajukan resolusi Solidaritas Islam yang diterima oleh peserta KTT secara spontan
yang kemudian menjadi dasar bagi pembentukan komite Islam. Indonesia berperan dalam
mendamaikan sengketa antara Pakistan dan Bangladesh juga diakui negara Islam.
Masalah minoritas Muslim Moro di Filipina Selatan juga turut diperjuangkan Indonesia
dalam forum OKI.

Dalam konferensi Menteri Penerangan OKI tahun 1988, Indonesia memprakarsai


gagasan perlunya membentuk Tata Informasi Baru Dunia Islam untuk mengimbangi
dominasi Barat atas informasi dunia. Peran lain Indonesia ketika menjadi tuan rumah
pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI pada tanggal 9-13 Desember 1996
dengan fokus pembicaraan menyangkut citra Islam dunia internasional.
jika aku bisa, nanti, aku akan membeli sebuah rumah sederhana terutama nyaman yang
jauh dari kebisingan kota. Aku akan tinggal dengan bahagia bersama keluarga kecil ku di
rumah impianku. Aku akan mempunyai sebuah rumah di tengah taman dan perkebunan
yang hijau, setiap pagi aku akan membuka jendela dan melihat danau yang indah di dekat
rumah impianku bersama keluargaku. Aku akan membuat rumah pohon di sebelah rumah
impianku, di rumah pohon itu terdapat koleksi buku dan novel. Disana aku akan
membaca buku setiap sore sambil menikmati pemandangan indah rumah impianku.
Rumah impianku bertema alam. disana aku dan keluargaku akan hidup bahagia dan
damai.

Anda mungkin juga menyukai