Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meilinda Gregoria Bari

NIM : 1870750011

Mata Kuliah : Organisasi Internasional

Dosen : Rutha Hana Simatupang,SH.,MH

Sumber : Rudy,T.May.1993.Administrasi dan Organisasi Internasional,Bandung: PT

Rafika Aditama

Bab 11
Munculnya Organisasi Konferensi Islam
Organisasi Konferensi Islam atau OKI adalah suatu organsasi terdiri dari 46 negara-negara
islam. Indnonesia merupakan salah satu anggota dari organisasi Konferensi Islam ini.
Adapaun munculnya organisasi konferensi islam ini meliputi :
1. Jatuhnya yerusalem ke tangan israel pada 7 juni 1967 dalam perang 6 hari.
2. Adanya peristiwa masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang dibakar oleh pemuda Yahudi
bernama bernama Michael Rohin pada 21 agustus 1969.
Organisasi Konferesni Islam ini di sponsori oleh Raja Hasan II Maroko dengan mengadakan
pembicaraan pada tanggal 22-25 desember 1969 dalam KTT negara-negara islam dan
kemudian dilanjutkan dengan KTT di Jeddah pada bulan maret 1970 disusul lagi pada bulan
desember 1970 di Kota Karachi Pakistan serta KTT III di Jeddah pada 28 febuari-maret 1972.
KTT tersebut diselenggarakan oleh 6 negara yang terdiri dari Malaysia, Pakistan, Saudi Arabia,
Somalia, dan Nigeria. Dan masalah yang dibahas dalam KTT antara lain :
1. Masalah terjadinya tragedi Masjid Al-Alqsha
2. Dari peristiwa tragedi Masjid Al-Alqsha telah malahirkan perasaan kesatuan yang
mendalam di kalangan umat Islam maupun umat nasrani.
3. Dalam waktu yang relatif singkat para pemimpin islam harus mempersiapkan konsep-
konsep yang akan mendukung perjuangan islam melawan Zionis Isreale pada sidang
umum PBB yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
A MAKSUD DAN TUJUAN DARI OKI
1. Maksud dari pendirian OKI, adalah jawaban terhadap deru geombnag israe; yang
menyebabkan timbulnya amarah dunia islam dalam rangka mempersatukan negara-
negara islam agar dapat menjawab dan menghadapi tantangan secara bersama-
sama.
2. Tujuan dari pendirian OKI, yaitu:
a. Berusaha merebut kembali yerusalem dan mendirikan kembali mesjid Al-Aqsha
di tempat semula.
b. Kaum palestina dapat kembali menduduki tanah airnya dan diakui
eksistensinya.
c. Menyatukan paduan negara-negara islam untuk dapat memecahkan segala
permasalahannya yang berkaitan dengan dunia islam.
B. ARAH PERKEMBANGAN
Beberap hal yang terjadi setelah terbentuknya organisasi ini, yaitu :
1. Adanya negara anggota yang tidak memegang teguh apa yang telah disepakati bersama.
2. Munculnya persoalan Afganistan kedalam agenda OKI bersama-sama dengan maslaah
palestina sehingga menjadi pokok perhatian menjadi pudar.
3. OKI memfokuskan perhatiannya ke dalam hal yang bersifat kemanusiaan dan
kepentingan umum dunia islam.
C. KEANGGOTAAN INDONESIA DALAM OKI
Indonesia sebagai anggota OKI telah mengambil bagian di dalam keorganisasian di
mana pada Konferensi Jeddha yang ke-3 telah mengirimkan anggot delegasinya dengan
dibekali petunjuk dan pengarahan khusus yang tertuang didalam intrusksi Presiden Nomor 2
Tahun 1977 mengenai persoalan Pokok KTT yang akan membahas masalah penegsahan
rancangan Piagam Konferesnsi yang berisi.
1. Bahwa Partisipasi RI dalam konferensi yang lalu dimaksudkan untuk menjalin
kerjasama antara RI dengan negara-negara Islam yang sejalan dengan usaha Indonesia
dalam mengembangkan kerjasama internasional berdasarkan Piagam PBB,
2. Bahwa Indonesia tetap menginginnkan agar kerjasama yang dimaksudkan tidak bersifat
mengikat dan agar selonggar mungkin.
3. Bahwa sejauh yang menyangkut masalah politik, Pemerintahan Indonesia tetap pada
pendiriannya sebagaimana yang telah dikemukakan di dalam sidang-sidang PBB, atau
dalm forum resmi lainnya, karena Indonesia selalu berpedoman pada Pancasila dan
UUD 1945.
D. KESIMPULAN
1. OKI beranggotakan negara Islam dan negara yang mayoritas penduduknya beragama islam.
2. pokok bermasalahan yang menjadi latar belakang berdirinya OKI adalah karena terbakarnya
masjid Al-Aqsha dan perebutan yerusalem tahun 1967 oleh Zionis Israel
3. OKI dalam perkembangannya tidak lagi mempersoalkan palestina dan persoalan utama,
melainkan ikut memikirkan semua persoalan yang dihadapi secara bersama oleh dunia islam.
4. indonesia ikut mempengaruhi bagaimana tatacara hubungan negara anggota OKI di dalam
piagam KTT di Jeddah.
5. Indonesi amengajukan prinsip hubungan yang tidak mengikat.
6. organisasi ini dapat di sebutk sebagai organisasi Internasioanl, walapun hanya negar islam
yang menjadi anggotanya, atau paling tidak negara dengan penduduknya mayoritas islam.

Anda mungkin juga menyukai