Anda di halaman 1dari 7

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Berdirinya OKI adalah akibat jatuhnya kota Jerusalem ke tangan Israel


dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Gagasan pembentukan organisasi ini semakin kuat setelah terjadi


pembakaran Masjidil Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh Israel.
Peristiwa tersebut membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh
dunia.

Raja Hasan II dari Maroko kemudian menyerukan kepada pemimpin


negara Arab khususnya, dan umat Islam pada umumnya untuk secara
bersama-sama menuntut pertanggungjawaban Israel.
Pembentukan OKI
Pada tanggal 22 Agustus 1969, berlangsung konferensi
darurat para menteri luar negeri anggota Liga Arab.

Konferensi tersebut mengeluarkan sejumlah resolusi yang


mendesak agar diselenggarakan KTT negara-negara Islam.

Tugas untuk mempersiapkan KTT tersebut dilaksanakan


oleh pemerintah Arab Saudi dan Maroko.
Arab Saudi dan Maroko kemudian membentuk panitia
penyelenggara KTT yang beranggotakan enam delegasi,
yaitu Malaysia, Palestina, Arab Saudi, Maroko, Somalia, dan
Nigeria.

KTT di Rabat, Maroko, pada tanggal 22–25 September


1969. Keputusan yang dihasilkan, antara lain kecaman
terhadap tindakan Israel dan rencana konferensi tingkat
menteri luar negeri di Jeddah, Arab Saudi.
Berdasarkan keputusan Konferensi Jeddah,
akhirnya dibentuk Organisasi Konferensi Islam
(OKI) di Karachi, Pakistan, pada bulan Desember
1970.

Sekretaris Jenderal OKI yang pertama adalah


Perdana Menteri Malaysia, Tunku Abdul
Rahman.
Tujuan OKI

Memajukan solidaritas Islam di antara negara-negara


anggota.

Mengkonsolidasikan kerja sama di antara negara-negara


anggota dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan, dan bidang kegiatan lainnya.
Berusaha menghapus pemisahan rasial dan diskriminasi, serta
menghilangkan kolonialisme dalam segala bentuknya.

Mengoordinasikan usaha-usaha untuk melindungi tempat suci


dan mendukung setiap perjuangan rakyat Palestina dalam
mendapatkan kembali hak-hak mereka atas tanah Palestina.

Mendukung setiap upaya perdamaian dan keamanan dunia.


Memperkuat perjuangan umat Islam untuk
melindungi martabat umat, independensi, dan
hak masing-masing negara Islam.

Menciptakan suasana yang harmonis untuk


meningkatkan kerja sama dan pengertian antara
negara anggota OKI, serta negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai