Anda di halaman 1dari 16

PORTOFOLIO SEJARAH INDONESIA

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

DISUSUN OLEH:
YOSLIN MERYSA
GURU PEMBIMBING
DWI ANGGAWATI S.PD

XII IPA 2
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Babelan
Jl. Taman Kebalen Indah, Kec Babelan, Kab. Bekasi 17610
Tahun Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kebaikan-Nya
sehingga penyusunan makalah yang berjudul Organisasi Konferensi Islam (OKI)
dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan tugas mata


pelajaran Sejarah Indonesia yang diberikan oleh Ibu Dwi Anggawati S.pd.. Dalam
penyusunan artikel ini penulis mengucapkan terimakasih karena banyak mendapat
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.

Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan luar negeri Indonesia
dalam perdamaian dunia melalui peristiwa Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Penulis menyadari dalam penyusunan artikel ini masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan tulis
makalah selanjutnya.

Bekasi, 18 Januari 2024

Yoslin Merysa

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Massalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................... 3
1.4 Manfaat................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4

2.1 Liga Arab.............................................................................................. 4


2.2 Latar Belakang Organisasi Konferensi Islam (OKI)............................ 5
2.3 Negara Penggagas Organisasi Konferensi Islam (OKI)....................... 6
2.4 Tujuan dan Manfaat Organisasi Konferensi Islam (OKI)..................... 6
2.5 Indonesia Mewakili Organisasi Konferensi Islam (OKI)..................... 8
2.6 Langkah Membuat Video Pembelajaran............................................... 9

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 11
3.2 Saran..................................................................................................... 12
3.3 Daftar Pusaka........................................................................................ 13

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi yang menaungi
negara-negara Islam di dunia. Organisasi ini terbentuk karena banyaknya
permasalahan yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
Salah satu permasalahan tersebut adalah pembakaran masjid Al-Aqsha di
Yerusalem pada 21 Agustus 1969
Peristiwa tersebut mendorong Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja
Hassan II dari Maroko memelopori penyelenggaraan Konferensi Tingkat
Tinggi Islam.
Konferensi ini didukung oleh beberapa negara Islam seperti Maroko,
Malaysia, Päkistan, Arab Saudi, Somalia, dan Nigeria.Organisasi Konferensi
Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di
Rabat, Maroko pada tanggal 12 Rajab 1389 H/ 25 September 1969. Dipicu
oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Agsha yang terletak di kota Al Quds
(Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969oleh pengikut fanatik kristen dan
yahudi di Jerusalem, telah menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari
kalangan umat Islam.
Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengorganisir dan
menggalang kekuatan dunia Islam serta mematangkan sikap dalam rangka
mengusahakan pembebasan Al Quds.
Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko,
dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari Iran, Malaysia, Niger, Pakistan,
Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) Islam yang pertama pada tanggal 22-25 September 1969 di Rabat,
Maroko. Konferensi in merupakan titik awal bagi pembentukan Organisasi
Konferensi Islam (OKI).

4
Secara umum latar belakang terbentuknya OKI adalah sebagai berikut :
Tahun 1964 : Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Mogadishu
timbul suatu ide untuk menghimpun kekuatan Islam dalam suatu wadah
internasional.
Tahun 1965 : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah Saudi
Arabia yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam sebagai suatu
kekuatan yang menonjol dan untuk menggalang solidaritas Islamiyah dalam
usaha melindungi umat Islam dari zionisme khususnya.
Tahun 1967 : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh
karenanya solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah meningkat.

Tahun 1968 : Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan ke


beberapa negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut untuk membentuk
suatu Organisasi Islam Internasional.

Tahun 1969 : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al Agsha.

Peristiwa tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan umat Islam terhadap


Zionis Israel.

Seperti telah disebutkan diatas, Tanggal 22-25 September 1969


diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Islam di
Rabat, Maroko untuk membicarakan pembebasan kota Jerusalem dan Mesjid Al
Aqsa dari cengkeraman Israel. Dari KTT inilah OKI berdiri. Akhir-akhir ini OKI
mengubah namanya yang dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam menjadi
Organisasi Kerja Sama Islam pada tanggal 28 Juni 2011.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, terdapat


beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Rumusan masalah
dilakukan agar permasalahan tetap berada pada lingkup yang sesuai serta terarah.
Adapun rumusan masalah akan dituangkan dalam beberapa pertanyaan, sebagai
berikut.

1. Apa itu Liga Arab?

5
2. Bagaimana Latar belakang dari OKI?

3. Siapa Negara Penggagas OKI?

4. Apa Tujuan dan Manfaat OKI?

5. Kapan dan pada masa siapa Indonesia Mewakili Negara OKI?

1.3. Tujuan

1. Menjelaskan latar belakang kronoligis peristiwa Organisasi Konferensi


Islam (OKI)

2. Menjelaskan tujuan dibentuknya Organisasi Konferensi Islam (OKI)

3. Menjelaskan proses pembentukan Organisasi Konferensi Islam (OKI)

1.4. Manfaat

1. Mengembangkan dan melatih daya pikir kritis, analisis, dan objektif


dalam mengkaji suatu peristiwa sehingga dapat lebih peka dalam
menanggapi suatu peristiwa.

2. Mengembangkan serta menambah penulisan karya ilmiah, terutama


dalam bidang penulisan sejarah.

6
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Liga Arab

Liga Arab dibentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan


Arab. Selain itu guna menyelesaikan perselisihan di antara para anggotanya, dan
mengoordinasikan tujuan-tujuan politik. Para anggota Liga Arab membentuk
sebuah dewan, dengan setiap negara bagian menerima satu suara.

Ketika Israel dibentuk pada 1948, negara-negara liga bersama-sama


menyerang namun diusir ole Israel. Dua tahun kemudian, negara-negara Liga
Arab menandatangani perjanjian pertahanan timbal balik. Sebanyak 15 negara
Arab akhirnya bergabung dengan organisasi, yang mendirikan pasar bersama pada
tahun 1965.

Negara-negara anggota Liga Arab mencakup lebih dari 13 juta kilometer


persegi (lima juta mil persegi) dan melompati dua benua: Afrika dan Asia. Daerah
ini sebagian besar terdiri dari gurun kering, seperti Sahara.

Namun demikian, juga berisi beberapa tanah yang sangat subur seperti
Lembah Nil, Lembah Jubba dan Lembah Shebelle di Tanduk Afrika, Pegunungan
Atlas di Maghreb, dan Bulan Sabit Subur yang membentang di atas Mesopotamia
dan Levant. Daerah tersebut terdiri dari hutan lebat di Arabia selatan dan bagian
dari sungai terpanjang di dunia, Sungai Nil.

Awalnya, pada 1945, Liga Arab hanya ada enam anggota. Hingga kini,
Liga Arab memiliki 22 anggota, termasuk tiga negara Afrika di antara yang
terbesar berdasarkan wilayah (Sudan, Aljazair dan Libya) dan negara terbesar di
Timur Tengah, (Arab Saudi)

Lima negara memiliki status pengamat yang memberikan hak mereka untuk
menyampaikan pendapat dan memberikan nasihat, meski menolak hak memilih.

7
Sebanyak 22 negara itu antara lain; Aljazair, Bahrain, Komoro, Djibouti,
Mesir, Irak, Jordan, Kuwait, Libanon, Libya, Mauritania, Maroko, Oman,
Palestina, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab,
dan Yaman. Sementara lima negara pengamat yakni Brasil, Eritrea, India,
Venezuela, dan Armenia.

Libya ditangguhkan pada 22 Februari 201 1, setelah dimulainya Perang


Saudara Libya. Suriah juga ditangguhkan pada 16 November 2011. Pada 6 Maret
2013, Liga Arab memberikan kursi Koalisi Nasional Suriah di Liga Arab. Pada 9
Maret 2014, Sekretaris Jenderal Nail al-Arabisaid mengatakan kursi Suriah akan
tetap kosong sampai oposisi menyelesaikan pembentukan lembaganya.

2.2. Latar Belakang Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Organization of Islam Conference (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam


(OKI) dibentuk dengan latar belakang rasa khawatir umat Islam atas jatuhnya kota
Jerusalem ke tangan bangsa Yahudi-Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Di dalam kota Jerusalem (Darussalam) berdiri dengan megahnya Mesjid Al-
Agsha yang dibangun oleh Nabi Daud a.s. (1000 SM). Mesjid Al-Agsha pernah
menjadi lambang pemersatu umat Islam.

Sebab langsung lahirnya organisasi ini adalah pembakaran Mesjid Al-


Aqsha pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh Israel yang sejak tahun 1967
menduduki Jerusalem. Pembakaran Mesjid Al-Agsha tersebut membangkitkan
amarah umat Islam dari dunia Arab dan dari seluruh dunia.

Dengan terjadinya peristiwa itu, Raja Hassan II dari Maroko menyerukan


kepada para pemimpin dunia Arab khususnya dan dunia Islam umumnya untuk
bersama-sama menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejadian itu. Raja Hassan
II menyatakan agar para pemimpin dunia Islam mengadakan pertemuan untuk
menggalang kerja sama yang efektif agar tercapai pembebasan Jerusalem dan
Mesjid Al-Agsha dari cengkeraman kejahatan Israel.

Abdul Halig Hasunah (Sekretaris Jenderal Liga Arab) mengemukakan


pernyataan resmi dan mengajak umat Islam dan Nasrani di seluruh dunia untuk

8
merapatkan barisan menghadapi musuh bersama, yaitu keangkuhan dan
kesombongan bangsa Yahudi-Israel. Di samping itu, ia menyerukan kepada PBB
agar keputusan-keputusan yang telah diambil untuk melindungi tempat-tempat
suci di Jerusalem dari kedengkian Zionis Yahudi, segera di laksanakan.

2.3. Negara Penggagas Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Pada tanggal 22 Agustus 1969 berlangsung pertemuan kilat antara para


duta besar dan negara-negara anggota Liga Arab. Dalam pertemuan ini dibahas
persiapan-persiapan Konferensi darurat para menteri luar negeri negara-negara
anggota Liga Arab.

Dalam konferensi darurat ini berhasil diputuskan beberapa resolusi yang


mendesak. agar sebuah Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Islam
diselenggarakan. Dalam konferensi darurat itu, Kerajaan Saudi Arabia dan
Maroko, ditunjuk untuk memikirkannya dan mengadakan persiapan-persiapan
seperlunya agar terwujud Konferensi Tingkat Tinggi dari negara-negara Islam
di seluruh dunia.

Pada tanggal 22 Agustus 1969 berlangsung pertemuan kilat antara para duta besar
dan negara-negara anggota Liga Arab. Dalam pertemuan ini dibahas persiapan-
persiapan Konferensi darurat para menteri luar negeri negara-negara anggota Liga
Arab.

Dalam konferensi darurat ini berhasil diputuskan beberapa resolusi yang


mendesak. agar sebuah Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Islam
diselenggarakan. Dalam konferensi darurat itu, Kerajaan Saudi Arabia dan
Maroko , ditunjuk untuk memikirkannya dan mengadakan persiapan-persiapan
seperlunya agar terwujud Konferensi Tingkat Tinggi dari negara-negara Islam
di seluruh dunia.

2.4. Tujuan Dan Manfaat Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Tujuan didirikannya OKI antara lain:

9
1. Memajukan solidaritas Islam di antara negara-negara anggota,

2. Mengkonsolidasikan kerja sama di antara negara-negara anggota dalam bidang


ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan bidang kegiatan lainnya,
Berupaya menghapus pemisahan rasial dan diskriminasi sera menghilangkan
kolonialisme dalam segala bentuk.

4. Mendukung setiap upaya menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.

5. Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk melindungi tempat-tempat suci dan


mendukung setiap perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak-
hak mereka atas tanah Palestina

б. Memperkuat perjuangan mat Islam untuk melindungi martabat mat


independensi hak masing-masing negara Islam, serta

7. Menciptakan suasana yang harmonis untuk meningkatkan kerja sama dan


pengertian antara negara anggota OKI dan negara-negara lain.

Manfaat kerjasama OKI :

a. Bidang Ekonomi

Salah satu tujuan utama pembentukan OKI adalah untuk memperkuat


kejasama ekonomi antara negara-negara islam. Misalnya kerjasama dalam bidang
perdagangan yang bertujuan untuk mencapai integrasi ekonomi yang mengarah
pada terbentuknva suatu pasar umum Islam

Pusat untuk Pengembangan Perdagangan in adalah bagian dari anak


perusahaan Organisasi Konferensi Islam, yang telah dipercaya untuk melakukan
promosi perdagangan di antara negara anggota Organisasi Konferensi Islam.
Markas Pusatnva adalah di Casablanca (Kerajaan Maroko).

Kamar Dagang dan Islam industri adalah bagian afiliasi dari Organisasi
Konferensi Islam (OKI) dan merupakan sektor swasta dari ke 57 negara anggota
yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama dalam bidang
perdagangan, teknologi Informasi, asuransi / reasuransi, pengiriman, Bank,
promosi peluang investasi, maupun usaha patungan antar negara anggota

10
b. Bidang Sosial Budaya

Manfaat OKI dalam bidang sosisal budaya juga tak kalah pentingnya,
diantaranya adalah :

 Dengan pembentukan Komisi Internasional Peninggalan Kebudayaan


Islam yang menangani masalah-masalah yang menyangkut pemeliharaan
hasil-hasil budaya Islam yang ada di negara-negara Islam;
 Akademi Fikih Islam yang bertujuan mempelajari masalah-masalah yang
menyangkut kehidupan "itihad" yang berasal dari tradisi Islam;
 Komisi Hukum Islam Internasional gun menyumbangkan kemajuan
prinsip-prinsip Hukum Islam beserta kodifikasinya.
 Memberikan semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam
memperjuangkan hak-hak mereka dan kebebasan mendiami daerahnya.
 Membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan
herdaulat

c. Bidang Pertahanan

Manfaat OKI terus berusaha untuk meredam adanya Islamphobia yang


akhir-akhir in marak terjadi. Yakni dengan lebih memperhatikan gerakan
Islamphobia dan maraknya aksi penistaan terhadap kesucian agama Islam di
negara-negara barat vang member kesan sama antara islam dan gerakan terorisme.

Peran media yang sedemikiandalam memburukkan wajah Islam, mereka


menvatakan hal tersebut melani kekuatan medianya. Padahal, Islam adalah agama
yang dengan keras menolak terorisme dan bahkan mengajarkan prinsip kasih
sayang antar sesama manusia.

2.5. Indonesia Mewakili Negara Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Setelah 46 tahun menjadi anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam),


akhirnya Indonesia untuk pertama kalinya memiliki Wakil Tetap (Permanent
Representative) RI untuk organisasi internasional yang berdiri pada tahun 1969
dan beranggotakan 57 Negara itu.

11
Pada Rabu (6/4/2016), Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI
untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menyerahkan secara resmi surat
kepercayaan (Credential Letter) kepada Sekjen OKI, HE Iyad Ameen Madani di
Markas Pusat OKI Jeddah. Dalam pertemuan tersebut Maftuh Abegebriel juga
menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Luar
Negeri Retno Marsudi

2.6. Langkah Membuat Video Pembelajaran

1. Carilah dan kumpulkan materi dari berbagai sumber

12
2. Buatlah power point dari materi yang sudah dicari

3. Buatlah video mengenai power point yang sudah dibuat

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

OKI (Organisasi Konferensi Islam) merupakan suatu organisasi yang


didirikan atas prakarsa raja Maroko yaitu Raja Husein II dan Raja dari Arab yaitu
Raja Faisal. Hal ini tertuang dalam sebuah deklarasi yang disebut Deklarasi Rabat
(Maroko) pada tanggal 25 September 1969.

OKI merupakan suatu organisasi islam yang pada sat ini telah memiliki
anggota sebanyak 57 negara. Dimana beberapa negara diantaranya merupakan
negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama islam. Organisasi in
memiliki seorang perwakilan tetap di PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).

Pada sat awal berdirinya, OKI merupakan organisasi internasional yang


lebih dominan melakukan penekanan pada bidang politik, khususnya pada
masalah yang dialami ole negara Palestina. Namun seiring dengan
perkembangannya yang cukup pesat, OKI menjelma menjadi organisasi yang

14
menjadi wadah hubungan keriasama bag negara-negara islam diseluruh dunia baik
itu masalah politik, ekonomi, sosiaL, budaya, maupun masalah ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Manfaat OKI melakukan beberapa revitalisasi guna menjawab berbagai


macam tantangan serta permasalahan yang mendesak seperti struktur dan kinerja
organisasi ini yang dinilai belum efektif dan efisien. Para anggota OKI melakukan
serangkaian pertemuan guna membahas dan mengkaji lalu kemudian melakukan
finalisasi TOR restrukturisasi OKI yang disiapkan ole negara Malaysia.

Pada Rabu (6/4/2016), Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI
untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menerahkan secara resmi surat
kepercayaan (Credential Letter) kepada Sekjen OKI, HE Iyad Amen Madani di
Markas Pusat OKI Jeddah. Dalam pertemuan tersebut Maftuh Abegebriel juga
menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Luar
Negeri Reno Marsudi

3.2. Saran

Dengan dibuatnya karya ilmiah ini, kami berharap pembaca dapat termotivasi
untuk melanjutkan perjuangan para pejuang bangsa Indonesia dalam politik luar
negeri Indonesia. Mulai dari menanamkan pendidikan politik kepada para pelajar
dengan cara mensosialisasikan gedung-gedung yang sudah menjadi bukti sejarah
bahwa indonesia telah lama mengikuti politik luar negeri dengan begitu bangsa
Indonesia jauh mendalami apa itu perjuangan negara Indonesia dalam politik luar
negeri yang bebas aktif. Sifat gigih dan pantang menyerah dari para tokoh yang
berusaha untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yakni untuk ikut
melaksanakan ketertiban dunia dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi guru yang menilai, diharapkan dapat mengoreksi makalah ini dan
memberitahu mana bagian yang perlu diperbaiki agar kami bisa lebih
mengembangkan dan memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya

15
Daftar Pustaka

https://setkab.go.id/organisasi-kerja-sama-islam-oki-dan-deklarasi-jakarta/

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9234/bab%20ii.pdf?
sequence=2&isAllowed=y

Ringo Rahata, A. K. (2021). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas ATI.


Daerah

Istimewa Yogyakarta: Intan Pariwara.

16

Anda mungkin juga menyukai