Anda di halaman 1dari 4

Mitos Penciptaan dalam suku Batak Toba

Mitos Penciptaan dan Usal-usul Orang Batak

Masyarakat batak toba memiliki kepercayaan bahwa yang menciptakan segala sesuatu
adalah Allah yang mereka sebut sebagai Debata Mulajadi Nabolon. Debata Mulajadi Nabolon
inilah pencipta kosmos dan segala isinya. Dalam kepercayan orang batak, dunia ini terbagi
menjadi tiga yaitu Banua Ginjang, Banua Tonga , dan Banua Toru.

Debata mulajadi nabolon menciptakan enam Dewa lewat seekor burung yang bertelur.
Nama burung itu ialah manuk hulumbajati. Burung ini bertelur sebanyak 3 butir. Telur ini
kemudian menetas dan konon katanya dari setiap telur keluar dua dewa. Telur pertama
mengeluarkan Batara Guru dan Raja Odap-odap. Telur kedua yaitu Soripada dan Tuan
Dihurmajati. Telur ketiga yaitu Mangala bulan dan Raja Padoha. Batara Guru, Soripada, dan
Mangala Bulan dipilih Debata Mulajadi nabolon menjadi Debata Natolu. Mereka satu kesatuan
di bawah Debata Mulajadi Nabolon. Debata mulajadi nabolon juga menciptakan tiga anak
perempuan untuk dinikahkan dengan ketiga dewa ini.

a. Batara Guru
Batara Guru memiliki kuasa Mencipta. Meskipun demikian kuasa itu tetap
berasal dari Debata Mulajadi Nabolon sendiri, bukan dari dirinya sendiri. Maka, Batara
Guru dapat juga dikatakan sebagai Admistrator Mulajadi Nabolon dalam kuasa mencipta.
Batara Guru memiliki putri yang disebut sebagai Si Boru Deakparujar yang nantinya
juga memiliki peran besar dalam penciptaan .

b. Soripada
Soripada adalah dewa penyelenggara dunia. Dunia yang dimaksud adalah Banua
Tonga. Dewa Penyelenggara maksudnya adalah dewa yang memelihara segala sesuatu
yang telah diciptakan oleh Mulajadi Nabolon. Soripada juga dewa yang menjadi sumber-
sumber kesalehan orang batak. Seperti contoh pangurasan (air suci) dan parsolaman
(perilaku yang suci).1

1
Situmorang, Jonar. 2021. Asal-usul, Silsilah, dan Tradiai Budaya Batak Toba. Yogyakarta : Cahaya Harapan.(hal 34)
c. Mangala Bulan
Mangala Bulan adalah dewa yang disembah untuk mendapatkan berkat seperti
kekayaan, keturunan, dan lain-lain. 2Oleh Karena itu, jika orang batak berdoa kepada
Mulajadi Nabolon, meminta hal-hal seperti kekayaan dan keturunan, maka Mangala
Bulan menjadi perantaranya.3

Mitos Penciptaan

Penciptaan melibatkan Allah Tinggi ( Debata Mulajadi Nabolon, Si Boru Deakparujar,


Malaikat dayang Allah Tinggi (Sileang-leang Mandi) dan Naga Padoha. Pada mulanya Debata
Mulajadi Nabolon telah menciptakan tiga dunia yaitu Banua Ginjang, Banua Tonga, dan Banua
Toru. Namun, yang di Banua Tonga belum terdapat apapun. Banua Tonga masih kosong dan
dikatakan bahwa di situ hanya di isi air. Maka timbullah ide untuk membuat sesuatu di Banua
Tonga. Ide ini muncul dari laporan malaikat dayang Allah tinggi yaitu Si leang-leang Mandi 4

Banua Tonga diciptakan tetaplah dengan kuasa Debata Mulajadi Nabolon, meskipun yang
menjalankannya secara langsung adalah Siboru Deakparujar. Siboru Deakparujar sendiri adalah
keturunan dari salah satu Dewata Trimurti yaitu Batara Guru.
Awal cerita penciptaaan manusia di Banua Tonga adalah dijodohkannya Siboru Deak
parujar dengan Raja Odap-odap. Namun, Siboru Deak Parujar tidak setuju karena melihat rupa
dari Raja Odap-odap yang tidak sesuai dengan keinginannya. Dengan kata lain, rupa Raja Odap-
odap adalah rupa yang buruk. Karena itu, Siboru Deakparujar mencoba untuk lari dari situasi ini.
Siboru Deakparujar akhirnya mencari alasan supaya dia dapat menghindar dari perjodohan itu,
dan dari Raja Odap-odap sendiri. Alasan yang dibuat oleh Siboru Deakparujar adalah pergi untuk
menenun satu ulos. Namun, ulos itu tidak pernah diselesaikan. Karena situasi ini Mulajadi
Nabolon menjadi murka karena rencananya dihalangi. Akhirnya Siboru Deak parujar dibuang ke
Banua Tonga. Namun, disana belum terdapat apapun. Atas dasar ini, akhirnya Mulajadi Nabolon
tergerak hatinya oleh belas kasihan. Dia mengutus sileang-leang mandi untuk membujuk Siboru
Deakparujar kembali ke Banua Ginjang. Namun, Siboru Deakparujar tidak setuju, karena sudah

2
B. Sinaga, Anicetus. 2014. Allah Tinggi Batak-Toba Trasendensi dan Imanensi. Yogyakarta : Kanisius (Hal 84)
3
Situmorang, Jonar. 2021. Asal-usul, Silsilah, dan Tradiai Budaya Batak Toba. Yogyakarta : Cahaya Harapan.(hal 36)
4
Situmorang, Jonar. 2021. Asal-usul, Silsilah, dan Tradiai Budaya Batak Toba. Yogyakarta : Cahaya Harapan.(hal 44)
mengetahui bahwa dia akan tetap dijodohkan dengan Raja Odap-odap. Dengan alasan bahwa dia
nyaman di Banua Tonga. Siboru Deakparujar memohon kepada Mulajadi Nabolon supaya
diperkenankan mengolah Banua Tonga . Mulajadi Nabolon mangabulkan hal ini, dengan
mengirimkan segenggam tanah. Namun, ini bukan semata-mata untuk mendukung Siboru
Deakparujar. Akhirnya Mulajadi Nabolon juga menghancurkan apa yang telah diolah Siboru
Deakparujar di Banua Tonga melalui perantaraan Naga Padoha. Hal ini dilakukan oleh Mulajadi
Nabolon, karena dia masih berharap Siboru Deakparujar kembali ke Banua Ginjang.
Penghancuran hasil pekerjaan Siboru Deakparujar berulang sekali lagi. Namun, ini tidak mampu
membuat Siboru Deakparujar menyerah dan kembali ke Banua Ginjang. Naga padoha yang
selalu merusak pekerjaan yang dilakukan oleh Siboru Deakparujar, Pada puncaknya Siboru
Deakparujar murka dan mencari orang yang telah merusak pekerjaannya. Pada akhirnya Naga
Padoha mengakui apa yang telah dia lakukan, karena hal itu dia lakukan juga karena perintah
dari Mulajadi Nabolon.
Siboru Deakparujar mencari cara supaya dapat menyingkirkan Naga Padoha. Cara yang
dia lakukan adalah dengan menggoda dengan membuat janji akan memberi sesuatu kepada Naga
Padoha dengan syarat Naga Padoha bersedia menuruti segala yang diperintahkannya. Cara ini
berhasil, namun Naga Padoha akhirnya jatuh cinta kepada Siboru Deakparujar. Hal ini membuat
Siboru Deakparujar marah, tetapi dia menahan hal ini. Dia lebih memilih memberitahu hal ini
kepada Mulajadi Nabolon dan meminta pertolongan supaya dapat menyingkirkan Naga Padoha.
Mulajadi nabolon juga murka dengan berita ini. Maka Mulajadi Nabolon mengirim rantai untuk
mengikat Naga Padoha. Namun, rantai itu dapat diputuskan. Namun pada akhirnnya rantai yang
kuat didapatkan oleh Siboru Deakparujar dari Mulajadi Nabolon yang pada akhirnya tidak dapat
diputuskan oleh Naga Padoha. Siboru Deakparujar juga meminta tujuh genggam tanah kepada
Mulajadi Nabolon untuk menguburkan Naga Padoha. Naga padoha murka karena telah
dibohongi oleh Siboru Deak Parujar, tetapi dia tidak berdaya lagi karena telah ditimbun oleh
tanah yang semakin lama semakin besar dan tinggi.
Siboru Deakparujar kembali membentuk Bumi. Bumi yang diciptakan itu semakin
lengkap, karena Siboru Deakparujar membentuk juga tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan yang
asalnya tetap dari Mulajadi Nabolon sendiri. Siboru Deakparujar gembira dengan segala sesuatu
yang telah ada di Bumi. Asal muasal manusia juga berasal dari Siboru Deakparujar. Dia
mendapat keturunan setelah Mulajadi Nabolon mengirimkan Raja Odap-odap ke Banua Tonga.
Siboru Deakparujar akhirnya menyerah pada keadaan bahwa dia harus menikah dengan Raja
Odap-odap. Perkawinan ini melahirkan anak kembar, laki-laki dan perempuan. Raja Ihat manisia
dan Boru Itam Manisia yang pada akhirnya tinggal di Pusut Buhit. 5 Kedua anak ini akhirnya
menikah, yang pada akhirnya melahirkan tiga anak, yaitu Raja Miok-miok, Eng Banua, dan Raja
Bonang-bonang. Si Raja Batak yang menjadi nenek moyang orang batak lahir dari Raja Bonang-
bonang. Si Raja Batak memiliki dua putera yaitu Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon. Dari
kedua putera Raja Batak inilah lahir dan berkembang marga-marga batak hingga saat ini.

5
B. Sinaga, Anicetus. 2014. Allah Tinggi Batak-Toba Trasendensi dan Imanensi. Yogyakarta : Kanisius (Hal 114)

Anda mungkin juga menyukai