Anda di halaman 1dari 4

3.

Kisah Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari

cerita rakyat jawa tengah

docplayer.info

Legenda Jaka Tarub merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup populer di kalangan masyarakat
Jawa. Cerita ini bahkan diabadikan dalam naskah populer Sastra Jawa Baru, Babad Tanah Jawi.

Babad Tanah Jawi sendiri adalah naskah sejarah Kesultanan Mataram. Sebagian cerita yang tertulis
di dalamnya memang mendekati fakta sejarah. Namun, sebagian cerita lainnya dinilai cenderung
bersifat khayalan.

Kisah legenda ini berputar pada kehidupan tokoh utama bernama Jaka Tarub (pemuda dari Tarub).
Setelah dewasa, ia digelari Ki Ageng Tarub.

Secara garis besar, legenda ini menceritakan kisah Jaka Tarub yang mencuri salah satu selendang
dari tujuh bidadari kayangan yang sedang mandi di sebuah danau di hutan.

Hingga hari beranjak sore, bidadari-bidadari tersebut harus kembali ke kayangan. Sementara satu
bidadari bernama Nawangwulan harus tertinggal di bumi lantaran selendangnya raib dicuri oleh Jaka
Tarub.

Akhirnya, Jaka Tarub memperistri Nawangwulan hingga dikaruniai seorang anak bernama
Nawangsih.

Setelah sekian tahun membina rumah tangga bersama Jaka Tarub, Nawangwulan akhirnya
menemukan selendangnya yang hilang di lumbung padi belakang rumah Jaka Tarub.

Karena merasa ditipu oleh Jaka Tarub, Nawangwulan marah dan kembali ke kayangan meninggalkan
Jaka Tarub.

Sementara itu, Jaka Tarub harus menanggung akibatnya dengan merawat anaknya sendirian.
Nawangwulan yang marah besar juga tidak sudi lagi menemui Jaka Tarub selamanya.Baru Klinting
dan Legenda Rawa Pening

legenda rawa pening


titidua.net

Rawa Pening kini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di Semarang.
Luasnya mencapai 2.670 hektar yang mencakup empat wilayah kecamatan, yaitu: Ambarawa,
Bawen, Tuntang, dan Banyubiru.

Selain menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata, Rawa Pening juga mengandung cerita
legenda yang juga familiar di tengah-tengah masyarakat Jawa Tengah.

Kisah legenda Rawa Pening bercerita tentang seorang pemuda berwujud naga bernama Baru
Klinting. Ibunya bernama Endang Sawitri, dan ayahnya seorang pertapa di lereng Gunung Telomoyo
bernama Ki Hajar Salokantara.

Baru Klinting yang berwujud naga diperintah oleh ayahnya untuk bertapa ke Bukit Tugur. Kata
ayahnya, suatu saat kelak, tubuhnya akan berubah menjadi manusia.

Dalam perjalanan masa pertapaan Baru Klinting, dikisahkan terdapat sebuah desa yang begitu
makmur namun penduduknya sangat angkuh dan membenci orang miskin. Desa tersebut bernama
Desa Pathok.

Konon, asal-usul terbentuknya Rawa Pening bermula dari keangkuhan penduduk desa tersebut.

Suatu ketika, Baru Klinting yang telah berwujud manusia datang untuk memberikan pelajaran
kepada penduduk desa dengan menantang mereka mencabut lidi yang ia tancapkan ke tanah.

Dari anak-anak, kaum wanita, hingga para laki-laki perkasa, tidak ada satu pun yang berhasil
mencabut lidi tersebut. Mereka pun menantang balik Baru Klinting untuk mencabutnya.

Dengan kesaktiannya, Baru Klinting lantas mencabut lidi tersebut dari tanah.

Secara ajaib, air memancar sangat deras dari dalam tanah di mana lidi tersebut baru saja dicabut.
Dalam waktu singkat, desa tersebut tenggelam dan tidak ada satu pun warga yang sempat
menyelamatkan diri.

Desa Pathok pun berubah menjadi hamparan telaga luas yang kemudian dikenal dengan Rawa
Pening.
Ringkasan 5 Cerita Rakyat Jawa Tengah Paling Populer

Meringkas 5 cerita rakyat Jawa Tengah paling populer. Cerita lengkapnya, silakan kunjungi
halaman yang kami cantumkan.

Berbicara soal tradisi dan kebudayaan, cerita rakyat merupakan salah satu hal yang tidak dapat
dilepaskan dalam kehidupan masyarakat.

Di Jawa Tengah, ada banyak sekali cerita-cerita yang familiar di tengah-tengah masyarakat, baik
dalam bentuk dongeng, mitos, legenda, maupun kisah-kisah yang mendekati fakta sejarah.

Dalam artikel ini, saya rangkum ringkasan 5 cerita rakyat Jawa Tengah paling populer dan familiar di
Indonesia.

Daftar Isi

1. Dongeng Timun Mas

2. Baru Klinting dan Legenda Rawa Pening

3. Kisah Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari

4. Roro Jonggrang dan Asal Usul Candi Prambanan

5. Ajisaka dan Asal Usul Aksara Jawa

1. Dongeng Timun Mas

dongeng timun mas

semarangpos.com

Cerita Timun Mas mungkin telah menjadi salah satu cerita rakyat yang begitu familiar di tengah
masyarakat Indonesia, khususnya daerah Jawa.

Kisah ini sangat populer yang kerap diceritakan di buku-buku dongeng dan film-nya sempat
ditayangkan di televisi.
Dongeng Timun Mas diawali dengan keinginan Mbok Rondo ( seorang janda) yang mengidam-
idamkan seorang anak. Keinginannya tersebut mustahil didapatkan mengingat usianya yang
beranjak tua dan tidak mungkin menikah lagi.

Lantas, Mbok Rondo pun mengikat perjanjian dengan Raksasa Hijau yang dipercaya dapat
mengabulkan keinginannya.

Raksasa tersebut memberikan sebuah timun berwarna kekuningan yang nantinya akan lahir dari
dalamnya seorang bayi.

Raksasa berpesan, apabila bayi yang muncul adalah bayi perempuan, maka Mbok Rondo harus
bersedia menyerahkannya untuk menjadi santapan Raksasa.

Mbok Rondo pun menerimanya dan menyetujui persyaratan yang diminta.

Setelah dirawat selama tujuh hari di bawah lampu sentir, lahirlah dari dalam timun tersebut seorang
bayi perempuan yang cantik dan menenangkan.

Bayi tersebut diambil dari timun yang telah berwarna kuning keemasan tersebut. Maka, Mbok
Rondo menamainya Timun Mas.

Timun Mas tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cantik, pintar, dan baik hati. Mbok Rondo
amat menyayanginya, begitu pun Timun Mas yang juga sangat menyayanginya.

Namun amat disayangkan, Mbok Rondo masih terikat janji dengan Raksasa Hijau untuk
menyerahkan anak perempuannya untuk menjadi santapannya.

Maka, kisah Timun Mas dilanjutkan dengan petualangan Mbok Rondo dan Timun Mas bagaimana
menyelamatkannya dari kejaran Raksasa Hijau yang mau menyantapnya.

Anda mungkin juga menyukai