Anda di halaman 1dari 15

Analisis Teks Sejarah

Nama : Muhamad Rizki Fauzia


Kelas : XII MIPA 1

TEKS 1
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah sebuah organisasi internasional dengan
57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan
Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap
terjadinya peristiwa pembakaran. OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi
Konferensi Islam pada 28 Juni 2011.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara
Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25 September 1969, dan
menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan
pada Piagam PBB dan hak asasi manusia. Pembentukan OKI semula didorong oleh
keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam,
khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21
Agustus 1969. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam
di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, mendukung
perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan
membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI saat
ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan
Afrika.
Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan pada
masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI menjelma
sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara-negara muslim di
seluruh dunia.
Untuk menjawab berbagai tantangan yang mengemuka, negara-negara anggota OKI
memandang revitalisasi OKI sebagai permasalahan yang mendesak. Semangat dan dukungan
terhadap perlunya revitalisasi OKI dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa struktur dan
kinerja organisasi OKI dinilai belum efisien dan efektif. Dalam kaitan ini, telah diadakan
rangkaian pertemuan yang berhasil mengkaji dan melakukan finalisasi TOR restrukturisasi
OKI yang disiapkan oleh Malaysia.
Pada pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan (KTT) ke-10 di
Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk memulai upaya konkret dalam
merestrukturisasi Sekretariat OKI, terutama pada empat aspek, yaitu perampingan struktur,
metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan sumber daya manusia. KTT Luar Biasa
OKI ke-3 di Mekkah, Arab Saudi, pada 7-8 Desember 2005 telah mengakomodasi keinginan
tersebut yang dituangkan dalam bentuk Macca Declaration dan OIC 10-years Program of
Actions yang meliputi restrukturisasi dan reformasi OKI, termasuk perumusan Statuta OKI
baru yang diharapkan dapat dilaksanakan sebelum tahun 2015.
Dalam berbagai forum internasional, termasuk OKI, Indonesia telah memberikan
dukungan bagi berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem
sebagai ibu kotanya. Realisasi dari dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk dukungan
diplomatik, yaitu pengakuan terhadap keputusan Dewan Nasional Palestina (Palestinian
National Council) untuk memproklamasikan Negara Palestina pada tanggal 15 November
1988. Dukungan kemudian dilanjutkan dengan pembukaan hubungan diplomatik antara
Pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989. Di samping itu, Indonesia adalah
anggota Committee on Al-Quds (Yerusalem) yang dibentuk pada tahun 1975.
Selain itu, isu terorisme juga telah menjadi perhatian utama OKI. Komitmen OKI
untuk mengatasi masalah terorisme terlihat antara lain pada The Extraordinary Session of
the Islamic Conference of Foreign Ministers on Terrorism di Kuala Lumpur, Malaysia, 1-3
April 2002, yang menghasilkan Kuala Lumpur Declaration on International Terrorism.
Deklarasi tersebut pada intinya menekankan posisi negara-negara anggota OKI dalam upaya
untuk memerangi terorisme dan upaya-upaya untuk mengkaitkan Islam dengan
terorisme. Terorisme merupakan salah satu isu di mana OKI memiliki sikap bersama pada
pembahasan di forum SMU PBB. Inti posisi OKI adalah perlunya pembedaan antara kejahatan
terorisme dan hak sah perlawanan rakyat Palestina untuk merdeka. Dalam kaitan ini, maka
penyelesaian politik konflik Palestina secara adil akan memberikan sumbangan bagi
pemberantasan the root causes of terrorism.

● Struktur

No Sruktur Hasil Analisis

1. Orientasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah sebuah organisasi


internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang
perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan di
Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam
Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang
diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa
pembakaran. OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi
Konferensi Islam pada 28 Juni 2011.

2. Urutan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para


Peristiwa pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat,
Maroko, pada tanggal 22 - 25 September 1969, dan menyepakati
Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam,
penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia.
Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara
Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam,
khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-
Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969. Pembentukan OKI antara lain
ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara
anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota,
mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta
melindungi tempat-tempat suci Islam dan membantu perjuangan
pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI saat
ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas
muslim di kawasan Asia dan
Afrika.
Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih
banyak menekankan pada masalah politik, terutama masalah
Palestina, dalam perkembangannya OKI menjelma sebagai suatu
organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama di berbagai
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar
negara-negara muslim di seluruh dunia.
Untuk menjawab berbagai tantangan yang mengemuka,
negara-negara anggota OKI memandang revitalisasi OKI sebagai
permasalahan yang mendesak. Semangat dan dukungan
terhadap perlunya revitalisasi OKI dilatarbelakangi oleh kenyataan
bahwa struktur dan kinerja organisasi OKI dinilai belum efisien dan
efektif. Dalam kaitan ini, telah diadakan rangkaian pertemuan yang
berhasil mengkaji dan melakukan finalisasi TOR restrukturisasi
OKI yang disiapkan oleh Malaysia.
Pada pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan
(KTT) ke-10 di Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat
untuk memulai upaya konkret dalam merestrukturisasi Sekretariat
OKI, terutama pada empat aspek, yaitu perampingan struktur,
metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan sumber daya
manusia. KTT Luar Biasa OKI ke-3 di Mekkah, Arab Saudi, pada 7-8
Desember 2005 telah mengakomodasi keinginan tersebut yang
dituangkan dalam bentuk Macca Declaration dan OIC 10-years
Program of Actions yang meliputi restrukturisasi dan reformasi OKI,
termasuk perumusan Statuta OKI baru yang diharapkan dapat
dilaksanakan sebelum tahun 2015.
Dalam berbagai forum internasional, termasuk OKI, Indonesia
telah memberikan dukungan bagi berdirinya Negara Palestina yang
merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Realisasi dari dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk dukungan
diplomatik, yaitu pengakuan terhadap keputusan Dewan Nasional
Palestina (Palestinian National Council) untuk memproklamasikan
Negara Palestina pada tanggal 15 November 1988. Dukungan
kemudian dilanjutkan dengan pembukaan hubungan diplomatik antara
Pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989. Di
samping itu, Indonesia adalah anggota Committee on Al-Quds
(Yerusalem) yang dibentuk pada tahun 1975.
Selain itu, isu terorisme juga telah menjadi perhatian utama
OKI. Komitmen OKI untuk mengatasi masalah terorisme terlihat antara
lain pada The Extraordinary Session of the Islamic Conference of
Foreign Ministers on Terrorism di Kuala Lumpur, Malaysia, 1-3
April 2002, yang menghasilkan Kuala Lumpur Declaration on
International Terrorism. Deklarasi tersebut pada intinya menekankan
posisi negara-negara anggota OKI dalam upaya
untuk memerangi terorisme dan upaya-upaya untuk mengkaitkan
Islam dengan terorisme. Terorisme merupakan salah satu isu di mana
OKI memiliki sikap bersama pada pembahasan di forum SMU PBB.
Inti posisi OKI adalah perlunya pembedaan antara kejahatan terorisme
dan hak sah perlawanan rakyat Palestina untuk merdeka. Dalam
kaitan ini, maka penyelesaian politik konflik Palestina secara adil akan
memberikan sumbangan bagi pemberantasan the root causes of
terrorism.

● Kaidah Kebahasaan
A. Pronomina
1. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah sebuah organisasi internasional
dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di
Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab
1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia
Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa
pembakaran.
2. organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah
negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25
September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan
keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi
manusia.
3. Pada pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan (KTT) ke-10 di
Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk memulai upaya
konkret dalam merestrukturisasi Sekretariat OKI, terutama pada empat aspek,
yaitu perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan
sumber daya manusia.

B. Adverbia
1. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969)
dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan
sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran. OKI mengubah
namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada
2. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah
negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25
September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan
keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi
manusia.
3. setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21
Agustus 1969
4. melindungi tempat-tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan
negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI saat ini beranggotakan 57
negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.
5. Untuk menjawab berbagai tantangan yang mengemuka, negara-negara anggota
OKI memandang revitalisasi OKI sebagai permasalahan yang mendesak.
6. Dalam kaitan ini, telah diadakan rangkaian pertemuan yang berhasil mengkaji
dan melakukan finalisasi TOR restrukturisasi OKI yang disiapkan oleh Malaysia.
7. Pada pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan (KTT) ke-10 di
Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk memulai upaya
konkret dalam merestrukturisasi Sekretariat OKI, terutama pada empat aspek,
yaitu perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan
sumber daya manusia.
8. KTT Luar Biasa OKI ke-3 di Mekkah, Arab Saudi, pada 7-8 Desember 2005 telah
mengakomodasi keinginan tersebut yang dituangkan dalam bentuk Macca
Declaration dan OIC 10-years Program of Actions yang meliputi restrukturisasi
dan reformasi OKI, termasuk perumusan Statuta OKI baru yang diharapkan
dapat dilaksanakan sebelum tahun 2015.
9. Dalam berbagai forum internasional, termasuk OKI, Indonesia telah memberikan
dukungan bagi berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan
Yerusalem sebagai ibu kotanya.
10. untuk memproklamasikan Negara Palestina pada tanggal 15 November 1988.
11. Dukungan kemudian dilanjutkan dengan pembukaan hubungan diplomatik antara
Pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989. Di samping itu,
Indonesia adalah anggota Committee on Al-Quds (Yerusalem) yang dibentuk
pada tahun 1975.
12. Komitmen OKI untuk mengatasi masalah terorisme terlihat antara lain pada The
Extraordinary Session of the Islamic Conference of Foreign Ministers on
Terrorism di Kuala Lumpur, Malaysia, 1-3 April 2002.

C. Konjungsi temporal
1. OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada 28
Juni 2011.
2. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah
negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25
September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan
keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi
manusia.
3. Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas
berbagai masalah yang dihadapi umat Islam, khususnya setelah unsur Zionis
membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969
4. Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan
pada masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI
menjelma sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja
sama di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan
antar negara-negara muslim di seluruh dunia.
5. KTT Luar Biasa OKI ke-3 di Mekkah, Arab Saudi, pada 7-8 Desember 2005 telah
mengakomodasi keinginan tersebut yang dituangkan dalam bentuk Macca
Declaration dan OIC 10-years Program of Actions yang meliputi restrukturisasi
dan reformasi OKI, termasuk perumusan Statuta OKI baru yang diharapkan
dapat dilaksanakan sebelum tahun 2015.
6. Dukungan kemudian dilanjutkan dengan pembukaan hubungan diplomatik antara
Pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989. Di samping itu,
Indonesia adalah anggota Committee on Al-Quds (Yerusalem) yang dibentuk
pada tahun 1975.

D. Verba Material
1. OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada 28
Juni 2011
2. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah
negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25
September 1969,dan Menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan
atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia.
3. khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada
tanggal 21 Agustus 1969.
4. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di
antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota,
mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-
tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina
yang merdeka dan berdaulat. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau
berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.
5. Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan
pada masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI
menjelma sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja
sama di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan
antar negara-negara muslim di seluruh dunia.
6. Untuk menjawab berbagai tantangan yang mengemuka, negara-negara anggota
OKI memandang revitalisasi OKI sebagai permasalahan yang mendesak.
Semangat dan dukungan terhadap perlunya revitalisasi OKI dilatarbelakangi oleh
kenyataan bahwa struktur dan kinerja organisasi OKI dinilai belum efisien dan
efektif. Dalam kaitan ini, telah diadakan rangkaian pertemuan yang berhasil
mengkaji dan melakukan finalisasi TOR restrukturisasi OKI yang disiapkan oleh
Malaysia
7. Pada pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan (KTT) ke-10 di
Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk memulai upaya
konkret dalam merestrukturisasi Sekretariat OKI, terutama pada empat aspek,
yaitu perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan
sumber daya manusia.KTT Luar Biasa OKI ke-3 di Mekkah, Arab Saudi, pada 7-
8 Desember 2005 telah mengakomodasi keinginan tersebut yang dituangkan
dalam bentuk Macca Declaration dan OIC 10-years Program of Actions
8. Dalam berbagai forum internasional, termasuk OKI, Indonesia telah memberikan
dukungan bagi berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan
Yerusalem sebagai ibu kotanya. Realisasi dari dukungan tersebut diwujudkan
dalam bentuk dukungan diplomatik, yaitu pengakuan terhadap keputusan Dewan
Nasional Palestina (Palestinian National Council) untuk memproklamasikan
Negara Palestina pada tanggal 15 November 1988.
9. Selain itu, isu terorisme juga telah menjadi perhatian utama OKI. Komitmen OKI
untuk mengatasi masalah terorisme terlihat antara lain pada The Extraordinary
Session of the Islamic Conference of Foreign Ministers on Terrorism di Kuala
Lumpur, Malaysia, 1-3 April 2002, yang menghasilkan Kuala Lumpur Declaration
International Terrorism. Deklarasi tersebut pada intinya menekankan posisi
negara-negara anggota OKI dalam upaya untuk memerangi terorisme dan
upaya-upaya untuk mengkaitkan Islam dengan terorisme. Terorisme merupakan
salah satu isu di mana OKI memiliki sikap bersama pada pembahasan di forum
SMU PBB. Inti posisi OKI adalah perlunya pembedaan antara kejahatan
terorisme dan hak sah perlawanan rakyat Palestina untuk merdeka. Dalam
kaitan ini, maka penyelesaian politik konflik Palestina secara adil akan
memberikan sumbangan bagi pemberantasan the root causes of terrorism.

E. Verba Mental
1. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah
negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25
September 1969, dan Menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan
keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi
manusia.
2. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di
antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota,
mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-
tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina
yang merdeka dan berdaulat. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau
berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.
3. sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan
pada masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI
menjelma sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja
sama di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan
antar negara-negara muslim di seluruh dunia.
4. Pada pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan (KTT) ke-10 di
Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk memulai upaya
konkret dalam merestrukturisasi Sekretariat OKI, terutama pada empat aspek,
yaitu perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan
sumber daya manusia. KTT Luar Biasa OKI ke-3 di Mekkah, Arab Saudi, pada 7-
8 Desember 2005 telah mengakomodasi keinginan tersebut yang dituangkan
dalam bentuk Macca Declaration dan OIC 10-years Program of Actions.
TEKS 2
Legenda Tangkuban Perahu

Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang dewi surgawi yang cantik
jelita. Namanya Dayang Sumbi. Dia tinggal di sebuah gubuk di hutan bersama anjing setianya,
Tumang.
Suatu hari, saat menenun kain, dia kehilangan salah satu alatnya. Bosan mencari
kemana-mana, Dayang Sumbi berkata pada dirinya sendiri, “Barangsiapa bisa menemukan alat
yang hilang dan mengembalikannya kepadaku, jika dia laki-laki, aku akan menjadikannya
seorang suami dan jika dia perempuan, aku akan menjadikannya besar. saudara "
Yang mengejutkan, Tumang menemukan alat dan mengembalikannya kepadanya. Mau
tidak mau, Dayang Sumbi harus memenuhi janjinya sendiri untuk menikahi Tumang, yang
dulunya pernah dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor anjing.
Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki dan menamakannya
Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi remaja sehat yang suka berburu binatang di
hutan. Dayang Sumbi tidak pernah memberi tahu Sangkuriang bahwa Tumang adalah
Ayahnya.
Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang sedang berburu rusa di hutan. Segera mereka
bertemu dengan babi hutan. Sangkuriang bertanya-tanya, "Mengapa tidak ada rusa hari ini?
Tapi, saya pikir babi hutan tidak akan membuat perbedaan." Sangkuriang berteriak Tumang,
"Pergi dan lawan babi hutan. Bunuh saja untukku!"
Anehnya, Tumang tidak membunuh babi hutan karena babi hutan tersebut adalah ibu
Dayang Sumbi. Babi itu pergi dengan selamat. Ini membuat Sangkuriang sangat marah, dia
membunuh Tumang. Kemudian, dia mengambil hati seekor anjing dan memberikannya
kepada Dayang Sumbi.
Setelah makan hati tersebut, Dayang Sumbi bertanya kepada Sangkuriang, "Ngomong-
ngomong, di mana Tumang? Saya belum pernah melihatnya sejak Anda kembali dari berburu."
"Ibu," jawab Sangkuriang pelan. "Saya membunuh Tumang karena ketidaktaatan. Hati yang
Anda makan adalah hati Tumang."
"Kamu! Kamu adalah anak yang bodoh!" Teriak Dayang Sumbi sambil memukulkan sendok
sup ke kepala Sangkuriang dengan keras hingga kepalanya berdarah. "Pergi dari mukaku,
dasar pembunuh. Beraninya kamu membunuh ayahmu sendiri? Kamu adalah anak yang tidak
Berguna!"
Dengan kepala yang berdarah, Sangkuriang lari ke hutan dan naik ke bukit. Bertahun-
tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi pemburu yang tampan dan terampil. Dia telah
melupakan semua masa lalu yang pahit karena dia telah kehilangan ingatannya. Dia bahkan
lupa namanya.
Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan yang dia cintai.
Wanita itu adalah Dayang Sumbi, yang tidak bisa menjadi tua karena dia seorang dewi.
Sangkuriang tidak mengenali ibunya sendiri, tetapi Dayang Sumbi mengenali Sangkuriang
dari bekas luka lama di kepalanya.
Mabuk cinta, Sangkuriang melamarnya. Untuk menghindari pernikahan terlarang antara
ibu dan anak, Dayang Sumbi memintanya untuk membuat danau dan perahu dalam satu
malam sebagai hadiah pernikahan untuknya. Dengan bantuan makhluk gaib dari hutan,
Sangkuriang membangun sebuah danau dan perahu. Dayang Sumbi mengetahuinya dan ia
mengelabui para jin dengan menyulut api sehingga seolah olah matahari telah terbit.
Mengetahui hal tersebut, Sangkuriang sangat marah sehingga dia menendang perahu dan
perahu itu terbalik. Ini menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

● Struktur
No Struktur Hasil Analisis

1. Orientasi Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang


dewi surgawi yang cantik jelita. Namanya Dayang Sumbi.
Dia tinggal di sebuah gubuk di hutan bersama anjing
setianya, Tumang.

2. Urutan Peristiwa Suatu hari, saat menenun kain, dia kehilangan


salah satu alatnya. Bosan mencari kemana-mana, Dayang
Sumbi berkata pada dirinya sendiri, “Barangsiapa bisa
menemukan alat yang hilang dan mengembalikannya
kepadaku, jika dia laki-laki, aku akan menjadikannya
seorang suami dan jika dia perempuan, aku akan
menjadikannya besar. saudara "
Yang mengejutkan, Tumang menemukan alat dan
mengembalikannya kepadanya. Mau tidak mau, Dayang
Sumbi harus memenuhi janjinya sendiri untuk menikahi
Tumang, yang dulunya pernah dikutuk oleh penyihir jahat
menjadi seekor anjing.
Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan
seorang bayi laki-laki dan menamakannya
Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi remaja sehat
yang suka berburu binatang di
hutan. Dayang Sumbi tidak pernah memberi tahu
Sangkuriang bahwa Tumang adalah
Ayahnya.
Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang sedang
berburu rusa di hutan. Segera mereka bertemu dengan
babi hutan. Sangkuriang bertanya-tanya, "Mengapa tidak
ada rusa hari ini? Tapi, saya pikir babi hutan tidak akan
membuat perbedaan." Sangkuriang berteriak Tumang,
"Pergi dan lawan babi hutan. Bunuh saja untukku!"
Anehnya, Tumang tidak membunuh babi hutan
karena babi hutan tersebut adalah ibu Dayang Sumbi.
Babi itu pergi dengan selamat. Ini membuat Sangkuriang
sangat marah, dia
membunuh Tumang. Kemudian, dia mengambil hati
seekor anjing dan memberikannya
kepada Dayang Sumbi.
Setelah makan hati tersebut, Dayang Sumbi
bertanya kepada Sangkuriang, "Ngomong-ngomong, di
mana Tumang? Saya belum pernah melihatnya sejak
Anda kembali dari berburu."
"Ibu," jawab Sangkuriang pelan. "Saya membunuh
Tumang karena ketidaktaatan. Hati yang
Anda makan adalah hati Tumang."
"Kamu! Kamu adalah anak yang bodoh!" Teriak Dayang
Sumbi sambil memukulkan sendok
sup ke kepala Sangkuriang dengan keras hingga
kepalanya berdarah. "Pergi dari mukaku,
dasar pembunuh. Beraninya kamu membunuh ayahmu
sendiri? Kamu adalah anak yang tidak
Berguna!"
Dengan kepala yang berdarah, Sangkuriang lari ke
hutan dan naik ke bukit. Bertahun-tahun berlalu,
Sangkuriang berubah menjadi pemburu yang tampan dan
terampil. Dia telah melupakan semua masa lalu yang pahit
karena dia telah kehilangan ingatannya. Dia bahkan lupa
namanya.
Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang
wanita cantik di hutan yang dia cintai. Wanita itu adalah
Dayang Sumbi, yang tidak bisa menjadi tua karena dia
seorang dewi. Sangkuriang tidak mengenali ibunya sendiri,
tetapi Dayang Sumbi mengenali Sangkuriang dari bekas
luka lama di kepalanya.
Mabuk cinta, Sangkuriang melamarnya. Untuk
menghindari pernikahan terlarang antara ibu dan anak,
Dayang Sumbi memintanya untuk membuat danau dan
perahu dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan
untuknya. Dengan bantuan makhluk gaib dari hutan,
Sangkuriang membangun sebuah danau dan perahu.
Dayang Sumbi mengetahuinya dan ia mengelabui para jin
dengan menyulut api sehingga seolah olah matahari telah
terbit. Mengetahui hal tersebut, Sangkuriang sangat marah
sehingga dia menendang perahu dan perahu itu terbalik.
Ini menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
● Kaidah Kebahasaan
A. Pronomina
1. Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang dewi surgawi yang
cantik jelita.
2. Namanya Dayang Sumbi. Dia tinggal di sebuah gubuk di hutan bersama anjing
setianya, Tumang.
3. "Barangsiapa bisa menemukan alat yang hilang dan mengembalikannya
kepadaku, jika dia laki-laki, aku akan menjadikannya seorang suami dan jika dia
perempuan, aku akan menjadikannya besar. saudara
4. Mau tidak mau, Dayang Sumbi harus memenuhi janjinya sendiri untuk menikahi
Tumang, yang dulunya pernah dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor anjing.
Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki dan
menamakannya Sangkuriang.
5. Dayang Sumbi tidak pernah memberi tahu Sangkuriang bahwa Tumang adalah
ayahnya.
6. Anehnya, Tumang tidak membunuh babi hutan karena babi hutan tersebut
adalah ibu Dayang Sumbi.
7. Kamu! Kamu adalah anak yang bodoh!" Teriak Dayang Sumbi sambil
memukulkan
8. sendok sup ke kepala Sangkuriang dengan keras hingga kepalanya berdarah.
Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi pemburu yang tampan
dan terampil.
9. Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan yang
dia cintai.
10. Wanita itu adalah Dayang Sumbi, yang tidak bisa menjadi tua karena dia
seorang dewi.

B. Adverbia

1. Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang dewi surgawi yang

cantik jelita.

2. Namanya Dayang Sumbi. Dia tinggal di sebuah gubuk di hutan bersama anjing

setianya, Tumang.

3. Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang sedang berburu rusa di hutan.


4. Ini membuat Sangkuriang sangat marah, dia membunuh Tumang
5. Sangkuriang tumbuh menjadi remaja sehat yang suka berburu binatang di
hutan.
6. Dengan bantuan makhluk gaib dari hutan , Sangkuriang membangun sebuah
danau dan perahu.
7. Dengan kepala yang berdarah, Sangkuriang lari ke hutan dan naik ke bukit.
8. Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi pemburu yang tampan
dan terampil.
9. Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan yang
dia cintai.
10. Ini menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

C. Konjungsi Temporal
1. Setelah makan hati tersebut, Dayang Sumbi bertanya kepada Sangkuriang,
"Ngomong-ngomong, di mana Tumang? Saya belum pernah melihatnya sejak
Anda kembali dari berburu.
2. Dia telah melupakan semua masa lalu yang pahit karena dia telah kehilangan
ingatannya
3. Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang dewi surgawi yang
cantik jelita
4. Suatu hari, saat menenun kain, dia kehilangan salah satu alatnya. Bosan
mencari kemana-mana, Dayang Sumbi berkata pada dirinya sendiri,
“Barangsiapa bisa menemukan alat yang hilang dan mengembalikannya
kepadaku, jika dia laki-laki, aku akan menjadikannya seorang suami dan jika dia
perempuan, aku akan menjadikannya besar.
5. Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang sedang berburu rusa di hutan. Segera
mereka bertemu dengan babi hutan
6. Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan yang
dia cintai.
7. Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi pemburu yang tampan
dan terampil.

D. Verba Material
1. Yang mengejutkan , Tumang menemukan alat dan mengembalikannya
kepadanya.
2. Dayang Sumbi harus memenuhi janjinya sendiri untuk menikahi Tumang, yang
dulunya
3. Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki dan
menamakannya Sangkuriang
4. Sangkuriang tidak mengenali ibunya sendiri, tetapi Dayang Sumbi mengenali
Sangkuriang dari bekas luka lama di kepalanya.
5. Dayang Sumbi mengetahuinya dan ia mengelabui para jin dengan menyulut api
sehingga seolah olah matahari telah terbit
6. Sangkuriang bertanya-tanya, "Mengapa tidak ada rusa hari ini? Tapi, saya pikir
babi hutan tidak akan membuat perbedaan."
7. Setelah makan hati tersebut, Dayang Sumbi bertanya kepada Sangkuriang,
"Ngomong-ngomong, di mana Tumang? Saya belum pernah melihatnya sejak
Anda kembali dari berburu.
8. Dia telah melupakan semua masa lalu yang pahit karena dia telah kehilangan
ingatannya.
9. Untuk menghindari pernikahan terlarang antara ibu dan anak, Dayang Sumbi
memintanya untuk membuat danau dan perahu dalam satu malam sebagai
hadiah pernikahan untuknya.

E. Verba Mental
1. Suatu hari, saat menenun kain, dia kehilangan salah satu alatnya.
2. Yang mengejutkan, Tumang menemukan alat dan mengembalikannya
kepadanya. Mau tidak mau, Dayang Sumbi harus memenuhi janjinya sendiri
untuk menikahi Tumang, yang dulunya pernah dikutuk oleh penyihir jahat
menjadi seekor anjing.
3. Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki dan
menamakannya Sangkuriang
4. "Kamu! Kamu adalah anak yang bodoh!" Teriak Dayang Sumbi sambil
memukulkan sendok sup ke kepala Sangkuriang dengan keras hingga kepalanya
berdarah.
5. Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan yang
dia cintai.
6. Mabuk cinta, Sangkuriang melamarnya. Untuk menghindari pernikahan terlarang
antara ibu dan anak, Dayang Sumbi memintanya untuk membuat danau dan
perahu dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan untuknya. Dengan
bantuan makhluk gaib dari hutan, Sangkuriang membangun sebuah danau dan
perahu.
7. Dayang Sumbi mengetahuinya dan ia mengelabui para jin dengan menyulut api
sehingga seolah olah matahari telah terbit.
8. Mengetahui hal tersebut, Sangkuriang sangat marah sehingga dia menendang
perahu dan perahu itu terbalik.
9. Tumang tidak membunuh babi hutan karena babi hutan tersebut adalah ibu
Dayang Sumbi
10. Ini membuat Sangkuriang sangat marah, dia membunuh Tumang
11. "Saya membunuh Tumang karena ketidaktaatan. Hati yang Anda makan adalah
hati Tumang."
12. "Pergi dari mukaku, dasar pembunuh. Beraninya kamu membunuh ayahmu
sendiri? Kamu adalah anak yang tidak berguna!"

● Unsur Intrinsik
A. Tema : Anak Durhaka
B. Tokoh : 1. Sangkuriang ;pemarah,durhaka
"Kamu! Kamu adalah anak yang bodoh!" Teriak Dayang
Sumbi sambil memukulkan sendok sup ke kepala
Sangkuriang dengan keras hingga kepalanya berdarah.
2. Dayang Sumbi ;Baik,selalu menepati janji
Mau tidak mau, Dayang Sumbi harus memenuhi janjinya
sendiri untuk menikahi Tumang, yang dulunya pernah
dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor anjing.
3. Si Tumang ;Baik
Tumang tidak membunuh babi hutan karena babi hutan
tersebut adalah ibu Dayang Sumbi.
C. Latar : hutan, gubuk,bukit
D. Alur : maju
E. Gaya Bahasa : hiperbola
F. Sudut Pandang : orang ketiga
G. Amanat :

Anda mungkin juga menyukai