Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perdamaian Dunia
Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamian, dan kebahagiaan begi
seluruh negara atau bangsa. Perdamaian dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi
manusia, teknologi, pendidikan. Teknik, pengobatan, diplomat atau pengakhiran seluruh
bentuk pertikaian.
2.2 Peran Indonesia Dalam Menjaga Perdamaian Dunia
1.Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia diwujudkan melalui partisipasi dan
kontribusi aktif dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB atau MPP PBB. Dalam
konteks internasional, partisipasi tersebut merupakan indikator penting dan konkrit
dari peran suatu negara dalam memberikan kontribusi dalam menjaga perdamaian
dan keamanan internasional. Sedangkan dalam konteks nasional, keterlibatan
tersebut merupakan sarana peningkatan profesionalisme individu dan organisasi
yang terlibat secara langsung dalam penggelaran operasi internasional.
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui MPP PBB dimulai pada tahun
1957. Saat itu Indonesia mengirimkan 559 personel infanteri sebagai bagian
dari United Nations Emergency Force (UNEF) di Sinai. Pengiriman tersebut diikuti
dengan kontribusi 1.074 personel infanteri (1960) dan 3.457 personal infantri (1962),
sebagai bagian dari United Nations Operation in the Congo (ONUC) di Republik
Kongo.
2. Indonesia dalam Gerakan non blok
GNB yang merupakan kependekan dari Gerakan Non-Blok mempunyai makna yang
sangat penting dalam peran bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan netral.
Dimana netral disini artinya Indonesia tidak memihak pada blok tertentu, baik itu Timur
ataupun Barat. Kemunculan 2 kubu dari 2 negara adidaya, yaitu Uni Soviet yang menjunjung
tinggi kepercayaan sosialis-komunis dan Amerika yang menjadi negara liberalis-kapitalis.
Dengan terbentuknya 2 kubu dari 2 negara adidaya ini, tidak membuat negara lain menyetujui
adanya kedua kubu tersebut. Beberapa negara yang tidak menyetujui kemunculan 2 kubu ini
akhirnya membuat gerakan sendiri yakni GNB yang merupakan kependekan dari Gerakan
Non-Blok mempunyai makna yang sangat penting dalam peran bangsa Indonesia
sebagai negara yang merdeka dan netral. Dimana netral disini artinya Indonesia tidak
memihak pada blok tertentu, baik itu Timur ataupun Barat. Gerakan Non-Blok (GNB)
dimulai oleh 5 negara yang terdiri dari Indonesia, India, Ghana, Mesir, dan Yugoslavia.
Kelima negara ini membentuk GNB dengan tujuan khusus, yaitu:
1. Melindungi keamanan internasional yang terjadi dalam banyak negara dan
membuatnya menjadi lebih damai.
2. Membantu proses pencapaian pelepasan senjata dengan menggunakan kebijakan
pengawasan internasional efektif.
3. Membantu proses pembentukan tata ekonomi yang lebih damai di seluruh dunia.
indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif. Oleh karena itu, Indonesia berusaha
menunjukkan peran serta dalam organisasi Gerakan Non-Blok. Peran serta Indonesia dalam
Gerakan Non-Blok sebagai berikut
1. Sebagai salah satu negara pemrakarsa.
2. Sebagai salah satu negara pengundang pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB yang
pertama
3. Indonesia turut memecahkan masalah-masalah dunia berdasarkan perdamaian dunia,
memperjuangkan HAM, dan tata ekonomi dunia yang berdasarkan pada asas keadilan.
Indonesia memandang GNB sebagai wadah yang tepat bagi negara- negara
berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya. Sikap ini secara konsekuen
diaktualisasikan Indonesia dalam kiprahnya di GNB
4. Ketua GNB pada tahun 1992-1995. Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara
KTT X GNB di Jakarta. Peserta yang menghadiri KTT X berjumlah 106 negara
5. Dalam GNB, Indonesia memiliki peran penting sebab negara ini memiliki prinsip
politik luar negeri yang bebas aktif, tidak mendukung pakta militer atau aliansi militer
manapun. Prinsip tersebut dianggap sesuai dengan tujuan didirikannya GNB.

3.Organisasi kerja Sama Islam [oki]


Organisasi kerja sama islam ini adalah organisasi internasional yang anggotanya terdiri atas
negara negara islam seluruh dunia.
Dalam OKI, beberapa peran Indonesia sebagai berikut.
a. Indonesia memberi dukuhgan bagi berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat
dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Dukungan dilanjutkan dengan pembukaan hubungan
diplomatik antara pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989.
b. Memfasilitasi upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah Filipina (GRP) dengan Moro
National Liberation Front (MNLF) dengan mengacu kepada Final Peace Agremeent/
Perjanjian Damai, 1996.
c. Indonesia juga aktif dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi
perdamaian dan toleransi
4.Misi Garuda
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia juga diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi
aktif melalui Misi Garuda atau Misi Kontingen Garuda. Kontingen Garuda adalah pasukan
penjaga perdamaian yang anggotanya diambil dari militer Indonesia yang bertugas di bawah
naungan PBB.
Peran aktif Indonesia dalam mengirimkan Kontingen Garuda untuk misi perdamaian pada
masa perang dunia. Negara-negara yang pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda
adalah Negara-negara di Timur Tengah seperti Mesir, Libanon, Palestina, Irak. Negara Asean
seperti Filipina, Kamboja, dan Vietnam. Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan
Bosnia
5. ASEAN (Association of South East Asian Nation).
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang lainnya
adalah berperan aktif dan menjadi pelopor ASEAN (Association of South East Asian Nation).
ASEAN didirkan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pembentukan ASEAN
ini diwakili oleh lima wakil negara dari negara-negara di Asia Tenggara. Lima wakil tersebut
yaitu:
1. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia
2. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri Malaysia
3. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina
4. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura
5. Thanat Khoman, Menteri Luar Negeri Thailand
Kelima negara tersebut kemudian menandatangani deklarasi ASEAN atau The ASEAN
Declaration, dan lebih dikenal dengan Deklarasi Bangkok Pelaksanaan Konferensi Tingkat
Tinggi ASEAN pertama, diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT
tersebut dihasilkan dua dokumen penting yaitu: 1) Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi
tentang program yang merupakan kerjasama ASEAN, dan 2) Perjanjian Persahabatan kerja
sama.
6. Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) diawali dari ide Soekarno yang
disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Colombo. Idenya datang karena
setelah Perang Dunia II, banyak negara yang masih bersitegang karena adanya Blok Barat
dan Blok Timur. Di Konferens Colombo (Sri Lanka), pemikiran untuk menyelenggarakan
KAA menjadi bahan pembicaraan utama. Tindak lanjut dari pembicaraan tersebut adalah
dengan diadakannya Konferensi Panca Negara di Kota Bogor. Konferensi ini menghasilkan
beberapa keputusan, yaitu:
1. Mengadakan KAA pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung,
Indonesia.
2. Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara-negara sponsor
yaitu Indonesia,Myanmar,Sri Lanka, India dan Pakistan.
3. Menetapkan 25 negara Asia-Afrika yang akan diundang.
Konferensi ini menghasilkan Basic Paper on Racial Discrimination, Basic Paper on Radio
Activity dan Declaration on the Promotion of World Peace and Co-operation. Dokumen
Declaration on the Promotion of World Peace and Co-operation inilah yang kemudian dikenal
sebagai Dasasila Bandung.
7. Deklarasi Djuanda
Pada tahun 1956 Deklarasi Djuanda mulai dipertimbangkan, karena adanya tuntutan dari
pimpinan Departemen Pertahanan Keamanan Republik Indonesia (RI). Perdana Menteri
Djuanda Kartawidjaja adalah yang pertama kali mencetuskan deklarasi ini. Untuk lebih
tepatnya, Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja membuat deklarasi ini sebagai aksi protes
terkait hukum laut di Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957.
Pada saat itu, hukum laut Indonesia dianggap tidak dapat memberikan keuntungan kepada
masyarakat di sekitar. Di periode waktu tersebut Ordonansi Laut dan Daerah Maritim dari
Belanda dijadikan sebagai dasar pembuatan hukum laut Indonesia.
Setelah itu, UU No. 4/PRP Tahun 1960 mulai dikukuhkan dan hal ini membuat teori
"Wawasan Nusantara" dibentuk secara nyata. Tidak berhenti sampai di situ saja, deklarasi ini
kembali diperjuangkan dengan memanfaatkan keberadaan UNCLOS dari PBB.
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah mengikuti berbagai konferensi yang
berkaitan dengan hukum laut yang diselenggarakan oleh PBB. Setelah deklarasi ini
diperjuangkan selama 25 tahun, akhirnya hukum laut Indonesia diakui oleh dunia
internasional pada tangal 16 November 1994
8. Jakarta Informal Meeting (JIM)
Jakarta Informal Meeting (JIM) merupakan upaya peran Indonesia dalam perdamaian
dunia, terutama di kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu Menteri Luar Negeri
Indonesia, Ali Alatas. JIM merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja. Melalui
JIM, masalah Kamboja dapat diselesaikan berdasarkan Perjanjian Paris pada tanggal 23
Oktober 1991.
9.Kerja Sama Negara Negara Kawasan Utara Dan Selatan
Peran Indonesia sendiri dalam kerja sama kawasan Utara dan Selatan adalah pada saat
Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok yang ke-X di Jakarta pada 1-7 September
1992, Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus ketua dari Gerakan Non-Blok. Pada saat itu,
Indonesia mendorong kembali diadakannya dialog antara kawasan Utara dan Selatan. Tujuan
mendasar dari dialog Utara Selatan adalah mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan
antara negara-negara industri kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G15).
Konferensi Paris diharapkan bisa menghasilkan perubahan hubungan ke arah persamaan
dalam Orde Ekonomi Internasional Baru sehingga negara-negara berkembang menginginkan
distribusi kekayaan yang lebih adil dan menuntut partisipasi yang lebih besar dalam
hubungan ekonomi internasional.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang dan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
Kelompok 1 dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang berjudul "Peran
Indonesia dalam Perdamaian Dunia melalui Hubungan Internasional" ini berisi tentang segala
aspek yang berkaitan dengan materi tersebut. Disajikan secara sistematis dengan bahasa yang
sederhana, sehingga diharapkan pembaca mudah memahami serta dapat mengambil manfaat
dari makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh kami, akan tetapi sebagai manusia biasa sangat
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik agar dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, Kami berharap semoga makalah ini dapat memotivasi pembaca untuk lebih
memahami materi "Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia melalui Hubungan
Internasional" ini serta memberikan manfaat dan inspirasi kepada para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri,seperti halnya individu sebagai
makhluk sosial. Negara tentunya akan memerlukan Negara atau komponen yang lain
.bahkan adapula Negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek
ekonomi,sosial,dan politik. Jika adanya keterkaitan antar Negara dengan Negara lain
tersebut tentunya ada sebuah hubungan yang baik. Salah satunya merupakan Negara
kita sendiri yaitu Negara Indonesia dengan Negara-negara lain.dinamakan masyarakat
global, ditandai adanya saling ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang
ketat dalam suatu kompetensi dan dunia cenderung berkembang kearah perebutan
pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional maupun lingkup global.
Namun pada kenyataannya masih banyak hubungan yang bertentangan antara
Negara satu dengan Negara yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan
terusiknya perdamaian dunia. Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam
hal sosial,ekonomi,politik,agama maupu kebudayaan.terjadinya konflik akibat adanya
keserakahan, kurang saling menghargai dan mengerti antara satu dengan yang lain. Dari
masalah diatas dalam makalah ini akan membahas apa yang dimaksud dengan
perdamaian dunia itu sendiri dan cara mewujudkan perdamaian dunia serta partisipasi
Indonesia dalam perdamaian dunia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian perdamaian dunia
2. Bagaimana peran Indonesia dalam perdamaian dunia
1.3 Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia
2. Untuk mengetahui peran Indonesia dalam perdamaian dunia
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Indonesia telah berperan penting dalam menjaga perdamaian dunia melalui diplomasi,
kerjasama regional, dan partisipasi dalam organisasi internasional seperti PBB dan
ASEAN.Sebagai negara dengan sejarah panjang dalam konflik dan perjuangan kemerdekaan,
Indonesia memiliki pengalaman berharga dalam mediasi konflik dan promosi
perdamaian.Indonesia juga aktif dalam upaya penyelesaian konflik di kawasan Asia
Tenggara, seperti konflik di Aceh dan Timor Timur, yang telah menghasilkan kesepakatan
perdamaian.
Selain itu, Indonesia telah berkontribusi dalam misi perdamaian PBB di berbagai negara,
seperti Lebanon, Sudan, dan Kongo.Penting untuk diingat bahwa peran Indonesia dalam
perdamaian dunia terus berkembang, dan negara ini harus terus berusaha untuk
mempromosikan perdamaian dan stabilitas di tingkat global.
Makalah ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi dan tanggung jawab besar
dalam mewujudkan perdamaian dunia, dan kerjasama internasional harus terus ditingkatkan
untuk mencapai tujuan tersebut
3.2Saran
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia, bahwa kedudukan bangsa Indonesia sangat penting
dalam pergaulan internasional demi menegakkan perdamaian dunia. Upaya Indonesia untuk
ikut berperan serta dalam perwujudan perdamaian dunia tentunya akan efektif jika didukung
oleh warga negaranya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2Rumusan Masalah .......................................................................................
1.3Tujuan penulis ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1Pengertian perdamaian dunia ....................................................................
2.2Peran Indonesia dalam perdamaian dunia ................................................
BAB II PENUTUP ...................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai