Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS PPKN

PERAN INDONESIA DI PERSERIKATAN


BANGSA-BANGSA (PBB)

Disusun Oleh :

Kelompok 4 XI IPA 1
Nur Zhahraeni Hasbi (28)
Muh. Alif Rayhan Zulkarnain (22)
Taufiqurahman (21)
Magfirah Zayyan Rezky Raihan Supit (19)
Nita Zahrani Zulkarnain (27)
Radhwa Bonita Qutratuain B. (30)

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Laporan Diskusi PPKN dengan materi “PERAN INDONESIA DALAM
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)” ini.
Terima kasih sebanyak banyaknya kami ucapkan kepada Ibu St. Ratna yang telah
membantu dan membimbing kami baik secara moral maupun materi sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bantuan yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan dan bantuan agar kami bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Makassar, 2 Februari 2022

Kelompok 4

2
PERAN INDONESIA DI PERSERIKATAN
BANGSA-BANGSA (PBB)

1) Pengertian PBB

PBB adalah singkatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB


adalah organisasi internasional yang didirikan di San Fransisco pada
tanggal 24 Oktober 1945 yang disahkan melalui Piagam PBB, untuk
mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga
Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah
terjadinya konflik serupa. Indonesia baru menjadi anggota PBB pada 28
September 1950, hampir setahun setelah pengakuan kedaulatan Indonesia
oleh Belanda.

2) Tujuan Pembentukan PBB

A. Tertuang dalam Bab 1 Pasal 1 Piagam PBB, yakni sebagai berikut:


 Menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
 Mengembangkan hubungan kerja sama antar bangsa berdasarkan
prinsip kesetaraan.
 Melakukan kerja sama internasional di bidang ekonomi, sosial,
budaya, atau kemanusiaan, dan dalam mempromosikan dan
mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia.
 Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara
yang membahayakan perdamaian dunia.

3) Peran Indonesia di PBB


A. Indonesia berperan dalam rangka menjaga perdamaian dunia

Keseriusan Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dibuktikan


dengan masuknya Indonesia dalam 10 besar kontributor pasukan
Pemeliharaan Perdamaian PBB dari 124 negara penyumbang pasukan.
“Perdamaian bukan semata-mata tidak adanya perang, ini juga tentang
3
komitmen terhadap perdamaian. Hal ini tidak lain adalah upaya
berkelanjutan untuk menjaga stabilitas dan mencegah konflik,” ujar Jusuf
Kalla dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-73. Dari
pernyataan Jusuf Kalla, komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian
tak terbatas hanya dalam menjaga perdamaian dalam bidang militer
ataupun pertahanan, namun juga dalam bidang diplomasi. Hal ini
dibuktikan dengan aktifnya Indonesia dalam sejumlah diplomasi
perdamaian seperti berikut:

A. Pelopor berdirinya ASEAN (Association of Southeast Asian


Nations).
B. Mengadakan Jakarta Informal Meeting (JIM) pada 1984 untuk
menyelesaikan konflik di Kamboja.
C. Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang mana melahirkan
Dasasila Bandung.
D. Menggelar konferensi Colombo pada 1954 untuk meredakan
ketegangan yang ditimbulkan oleh perang dingin dan meningkatkan
perjuangan melawan penjajahan.

B. Indonesia selalu memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai negara

Bantuan kemanusiaan ke negara lain didasarkan berdasar prinsip politik luar


negeri Indonesia, yakni bebas aktif. Definisi atas politik bebas aktif tertuang
dalam Penjelasan UU RI nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar
Negeri, yakni: “politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan
kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan
diri secara apriori pada satu kekuatan dunia serta secara aktif memberikan
sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam
menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya, demi
terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.”

Dalam hal pengiriman bantuan kemanusiaan oleh pemerintah Indonesia ke


negara lain yaitu tiga asas, yaitu kepastian, keadilan, dan kegunaan.

4
C. Membantu menyelesaikan konflik di berbagai negara

“PBB mungkin memiliki peran positif dalam mencegah perang dunia,


tetapi tidak bisa mencegah atau menghentikan konflik regional,” tulis The
United Nations: A Very Short Introduction (2008, hlm. 3). Keterbatasan
PBB dalam mencegah atau menghentikan konflik regional karena tugas PBB
hanya sebagai pengawas keamanan global. PBB tidak dapat mengganggu
kedaulatan nasional atau melakukan intervensi atas konflik yang terjadi.

Indonesia, sebagai salah satu anggota PBB mewujudkan prinsip tersebut


dalam sejumlah konflik yang diatasi, salahsatunya yaitu:

Konflik Israel-Palestina. Analisis Mudore dalam artikel yang berjudul


“Peran Diplomasi Indonesia dalam Konflik Israel-Palestina” yang dimuat di
Jurnal Center of Middle Eastern Studies (Vol. 12, No. 2, 2019)
mengungkapkan bahwa Indonesia berperan sebagai co-sponsor, fasilitator,
mediator, partisipator, inisiator, aktor, motivator, dan justifikator dalam
membantu penyelesaian konflik Israel-Palestina

D. Sebagai pemimpin dan anggota tetap beberapa organisasi di PBB

Kepemimpinan Indonesia dalam organisasi dapat dilihat dari terpilihnya


Menteri Luar Negeri Adam Malik sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB
untuk masa sidang tahun 1974. Selain itu, mengutip dari Antara News
Indonesia juga pernah menjadi presiden ECOSOC (Economic and Social
Council) pada tahun 1970 dan 2000 dan wakil presiden di organisasi yang
sama pada tahun 1969 dan 1999.

Mengutip dari laman United Nations Development Programme, Indonesia


tergabung dalam 22 keanggotaan organisasi PBB, yaitu sebagai berikut:

● FAO (Food and Agriculture Organisation).


● ILO (International Labour Organization).
● IOM (International Organization for Migration).

5
● UNAIDS (United Nations Programme on HIV/AIDS). UNEP (United
Nations Environment Programme).
● CAPSA (Centre for Alleviation of Poverty through Sustainable Agriculture).
● UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization).
● UNFPA (United Nations Population Fund).
● UNHABITAT (United Nations Human Settlements Programme).
● UNHCR (The UN Refugee Agency).
● UNIC (United Nations Information Centres).
● UNICEF (United Nations Children’s Emergency Fund).
● UNIDO (United Nations Industrial Development Organization).
● UNOCHA (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian
Affairs).
● UNORCID (The United Nations Office for REDD+ Coordination).

6
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa saja jasa pbb yang bisa di nikmati bangsa Indonesia?


Syahrani Putri Devi ,(Kelompok 5/ No Urut 33)
Jawab :
1. PBB turut berperan menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda dalam
Perang Kemerdekaan (1945-1950) dengan mengirimkan KTN dan
UNCI.
2. PBB berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke pangkuan RI
denganmengirim misi UNTEA.
3. PBB banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan
budaya melalui organisasi khusus, seperti IMF, IBRD, UNESCO, WHO,
dan sebagainya.

2. Bisa di jelaskan mengapa Indonesia keluar dari PBB?


Dicky Nugraha (Kelompok 2/ No Urut 12)
Jawab :
Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari
Perserikatan Bangsa-bangsa. Keputusan keluarnya Indonesia dari PBB ini
disebabkan adanya rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia tahun
1961.Rencananya, Malaysia terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu,
Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah. Namun, rencana ini ditentang oleh
Soekarno. Soekarno menganggap pembentukan Negara Federal Malaysia
adalah proyek neokolonialisme Inggris. Selain Indonesia, Filipina juga
memiliki pendapat yang sama. Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di
posisi yang berseberangan dengan Malaysia dan Inggris.

7
KESIMPULAN

PBB adalah singkatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB adalah


organisasi internasional yang didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober
1945 yang disahkan melalui Piagam PBB, untuk mendorong kerjasama
internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan
setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Indonesia baru
menjadi anggota PBB pada 28 September 1950, hampir setahun setelah pengakuan
kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Tujuan Pembentukan PBB

A. Tertuang dalam Bab 1 Pasal 1 Piagam PBB

B. Indonesia selalu memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai negara

C. Membantu menyelesaikan konflik di berbagai negara

D. Sebagai pemimpin dan anggota tetap beberapa organisasi di PBB

Anda mungkin juga menyukai