A. Peta Konsep
• PBB
• ASEAN Organisasi perdamaian
• GNB Internasional dunia
• OKI
• Istilah
• Tahapan Perjanjian
• Manfaat Internasional
• Diplomatik
1
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
B. Uraian Materi
2
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
• Faktor eksternal, suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
negara lain.
a. Politik Luar Negeri Indonesia
Setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam melaksanakan politik
luar negerinya. Indonesia memiliki politik luar negeri bebas aktif (yang dicetuskan
oleh Moh. Hatta). Bebas dapat diartikan bahwa Indonesai bebas bergaul dengan
negara manapun tanpa mengikatkan diri padas asalah satu blok Barat maupun Timur.
Aktif berarti Indonesia aktif bekerja sama dengan negara lain dalam membentuk
perdamaian dunia.
Berikut ini garis besar Politik Bebas Aktif Indonesia menurut sejumlah
dokumen (Poesponegoro: 2008) yaitu:
1) Tidak mengikatkan diri pada pakta militer yang ada, sehingga berusaha
mengurangi ketegangan-ketegangan yang timbul akibat perselisihan pakta-pakta
tersebut.
2) Menjauhkan diri dari pola penyelesaian perkara melalui kekerasan dan memilih
melalui perundingan damai.
3) Menghapuskan penjajahan sehingga negara dapat hidup saling berdampingan.
Melalui politik bebas aktif, Indonesia lebih menekankan pada peran atau
kontribusi dalam hubungan internasional yang dapat kita lihat pada berbagai hal
berikut ini:
1) Indonesia menjadi anggota BB yang ke-60 pada 28 September 1950, keluar pada
tanggal 7 Januari 1965, dan masuk lagi pada 28 September 1966
2) Indonesia memprakarsai Konferensi Asia Afrika tahun 1955
3) Indonesia memprakarsai Gerakan Non Blok tahun 1961
4) Indonesia mengirim pasukan untuk misi perdamaian PBB ke Kongo, Mesir,
Vietnam, Irak, Somalia, Bosnia, dll.
5) Indonesia memprakarsai dan aktif dalam organisasi regional maupun
internsional (ASEAN, OKI, APEC)
6) Indonesia menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
7) Ikut serta dalam ajang olah raga internasional
8) Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan beberapa negara.
3
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Dalam kerangka hubungan internasional terdapat pola hubugan yang terjadi.
Pola hubungan internasional terdiri atas pola bilateral, multilateral, dan regional.
Bilateral berarti hubungan internasional yang dilakukan oleh dua negara saja.
Contohnya hubungan kerjasama Indonesia-Jepang, Indonesia-Amerika Serikat,
Indonesia-Arab Saudi, dan masih banyak lagi. Multilateral berarti hubungan
internasional yang dilakukan oleh lebih dari dua negara. Contoh kerjasama
multilateral adalah kerja sama Indonesia dengan negara-negara Islam (OKI), kerja
sama Indonesia dengan negara-negara penghasil minyak bumi (OPEC), organisasi
PBB, dan masih banyak lagi. Regional berarti hubungan internasional yang
dilakukan oleh negara-negara dalam satu kawasan wilayah. Contoh hubungan
regional ASEAN (berisi negara kawasan Asia Tenggara), APEC (berisi negara-
negara di kawasan Asia Pasifik), dll.
4
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
negara ikut melaksanakan ketertiban dunia. Berikut ini adalah peran Indonesia dalam
menjaga perdamaian melalui organisasi yang diprakarsai maupun diikuti oleh Indonesia:
a. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB (bahasa Inggris: United
Nations, disingkat UN) adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal
24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan
pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk
mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara
anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi
internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat
permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya
berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota
(non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai
wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)
Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di New York, Amerika
Serikat, dan memiliki hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain terletak
di Jenewa, Nairobi, dan Wina. Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir,
dan sukarela dari negara-negara anggotanya. Tujuan utama PBB adalah:
1) Menjaga perdamaian dan keamanan dunia
2) Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui
penghormatan hak asasi manusia
3) Membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan lingkungan
4) Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang
membahayakan perdamaian dunia
5) Menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam,
dan konflik bersenjata.
Selama Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D.
Roosevelt memulai pembicaraan mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa
dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di atas kapal perang Augusta
di teluk Newfoundland. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun dalam sebuah
konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945,
5
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum yang pertama – dihadiri wakil dari
51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).
Misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup sulit untuk
dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. PBB
berpartisipasi dalam operasi militer di Perang Korea dan Operasi Perserikatan
Bangsa-Bangsa di Kongo, serta menyetujui pendirian negara Israel pada tahun 1947.
Keanggotaan organisasi ini berkembang pesat setelah periode dekolonisasi pada
tahun 1960-an, dan pada tahun 1970-an anggaran untuk program pembangunan
ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk pemeliharaan perdamaian.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi militer, dan
pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang berbeda-
beda.
PBB saat ini terdiri dari lima organisasi utama, yaitu:
1) Majelis Umum (dewan musyawarah utama);
2) Dewan Keamanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai
perdamaian, dan keamanan);
3) Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) (dewan yang mendorong kerjasama dan
pembangunan ekonomi sosial internasional);
4) Sekretariat (yang berfungsi menyediakan studi, informasi, dan fasilitas yang
dibutuhkan PBB)
5) Mahkamah Internasional (badan yudisial utama)
6) Adapun sebuah organ utama PBB yang telah dinonaktifkan adalah Dewan
Perwalian (Trusteeship Council) Perserikatan Bangsa-Bangsa (tidak aktif
semenjak tahun 1994 setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah perwalian
PBB yang tersisa)[14]
Lima dari enam organ utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di
Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa berkedudukan di wilayah internasional
di Manhattan, New York City, USA, sedangkan Mahkamah Internasional
berkedudukan di Den Haag, Belanda. Adapun lembaga-lembaga besar lainnya
berbasis di kantor PBB di Jenewa, Wina, dan Nairobi. Lembaga PBB lainnya
tersebar di seluruh dunia. Lembaga-lembaga khusus yang berada di bawah Sistem
PBB meliputi Grup Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program
Pangan Dunia (FAO), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan
6
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Organisasi Pengungsi Dunia (UNHCR), dan
Organisasi Buruh Dunia (ILO). Pejabat terpenting dalam hierarki PBB adalah
Sekretaris Jenderal, yang saat ini dijabat oleh Antonio Guterres dari Portugal sejak
tahun 2017, menggantikan Ban Ki Moon dari Korea Selatan. Organisasi-organisasi
non-pemerintah dapat memperoleh status konsultatif di ECOSOC dan badan-badan
lain untuk berpartisipasi di PBB. PBB dijalankan oleh sitem yang terdiri atas
beberapa bagian seperti di bawah ini:
DEWAN
PERWALIAN
DEWAN
MAHKAMAH KEAMANAN
INTERNASIONAL
MAJELIS
UMUM
ECOSOC SEKRETARIAT
Indonesia sendiri memiliki ikatan yang erat dengan PBB. Secara resmi
Indonesia menjadi anggota PBB pada tahun 1950 sebagai anggota yang ke-60.
Sempat keluar dari keanggotaan tahun 1965, namun kembali masuk pada 28
September 1966. PBB telah banyak berperan dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia di antaranya dengan:
1) PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk mengawasi pelaksanaan
Perjanjian Renville
2) PBB membentuk UNCI untuk menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.
3) PBB membentuk UNTEA sebagai penengah sengketa Indonesia-Irian Barat.
Bukan saja PBB yang banyak membantu Indonesia, melainkan Indonesia
juga banyak berperan aktif dalam berbagai hal yang dilakukan PBB, di antaranya:
1) Menteri Luar Negeri Adam Malik pernah menjadi Ketua Sidang Umum PBB
7
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
2) Indonesia pernah menjabat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
3) Indonesia menjadi anggota di sejumlah lembaga naungan PBB (ILO, WHO,
FAO)
4) Indonesia menjadi Anggota Penasehat Pusat Penanggulangan Terorisme PBB
5) Indonesia berpartisipasi dalam pengembangan dan implementasi norma
perlindungan HAM
6) Indonesia berpartisipasi dalam berbagai misi perdamaian PBB.
Berikut ini daftar negara yang menghadiri Konferensi Asia Afrika di Bandung
Negara Pengundang Negara Asia Negara Afrika
• Indonesia • Filipina • Mesir
(Ali Sastroamidjojo) • Thailand • Sudan
• Srilanka • Laos • Ethiopia
(Sir John Kotelawala) • Turki • Libya
• Pakistan • Jepang • Liberia
(Muhammed Ali) • Yordania • Ghana
• Myanmar • Kamboja
(U Nu) • Nepal
• India • Libanon
(Pandit Jawaharlal Nehru) • China
• Iran
• Irak
• Suriah
• Arab saudi
• Yaman
Hasil dan keputusan yang dicapai dalam KAA dikenal dengan istilah Dasasila
Bandung. Melalui Dasasila Bandung juga diperjuangkan perdamaian dunia dengan
meredakan ketegangan internasional akibat Perang Dingin. Dasasila Bandung juga
9
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
yang mengilhami lahirnya Gerakan Non Blok. Berikut ini sepuluh pokok Dasasila
Bandung:
1) Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan, serta asas-asas
kemanusiaan yang termuat dalam Piagam PBB.
2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3) Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan semua bangsa
besar maupun kecil.
4) Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain.
5) Tidak melakukan tekanan terhadap negara-negara lain.
6) Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi terhadap integritas
teritorial dan kemerdekaan negara lain.
7) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai seperti
perundingan, persetujuan dan lain-lain yang sesuai dengan Piagam PBB.
8) Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama.
9) Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Terlaksananya KAA tidak terlepas dari peran Indonesia. Selain sebagai salah
satu pelopor dan pemrakarsa, Indonesia juga menyediakan diri sebagai tempat
penyelenggara KAA. Hal ini membuktikan salah satu prestasi Kabinet Ali
Sastroamidjojo dalam menyelenggarakan kegiatan yang bersifat internasional.
14
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Dalam menjalankan tugasnya di negara pengirim, Korps Perwakilan Diplomatik
maupun Korps Perwakilan Konsuler memiliki kekebalan diplomatik atau hak imunitet
yang dijamin oleh hukum internasional, yakni sebagai berikut:
a. Hak ekstrateritorial
Merupakan hak kekebalan dalam daerah perwkilan, seperti daerah kedutaan besar,
daerah kedutaan, termasuk halaman dan bangunannya. Tidak diperkenankan masuk
tanpa ijin khusus dan warga negara yang mencari perlindungan di wilayah gedung
perwakilan negara asing tidak dapat ditangkap begitu saja melainkan harus dengan
perundingan kepada kepala perwakilan setempat.
b. Hak kebebasan/kekebalan
Meskipun harus tunduk pada hukum dan peraturan negara setempat, anggota korps
diplomatik tidak dapat dituntut di pengadilan. Selain itu mereka bebas dari pajak,
bea cukai, bebas dari pemeriksaan, dan bebas mendirikan tempat ibadah di
lingkungan kedutaan.
Tabel Perbedaan Perwakilan Diplomatik Dan Konsuler
Perbedaan Diplomatik Konsuler
Hak ekstrateritorial Ada Tidak ada
Permulaan jabatan Saat surat kepercayaan telah pemberitahuan secara
diserahkan kepada negara layak telah diterima oleh
penerima Negara penerima.
Bidang urusan Politik Non politik
Jumlah utusan satu negara hanya ada satu Satu negara bisa lebih
kedutaan dari satu konsulat
Lingkup kerja Pusat Daerah
Pemberi surat Presiden negara pengirim Menteri Luar Negeri
penugasan negara pengirim
Kantor kerja Ibu kota negara Daerah sesuai kebutuhan
15
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
GLOSARIUM
16
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia