Anda di halaman 1dari 6

Resensi - Assalamualaikum Calon Imam,

Perjalanan Cinta Seorang Muslimah


Senin, 19 Februari 2018 9:00 WIB

Buku setebal 476 berjudul 'Assalamualaikum Calon Imam' yang turut meramaikan jagat buku
populer Tanah Air. (ANTARA FOTO/Hanni Sofia S).

Surat-surat cinta Nafisya untuk calon imamnya tak dipungkiri layaknya pedang yang menghujam
langsung ke ulu hati. Manis, romantis, bahkan kadang menyayat hati.
Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Ketika genre novel percintaan remaja sedang
kekinian, maka buku setebal 476 berjudul Assalamualaikum Calon Imam turut
meramaikan jagat buku populer Tanah Air.

Kehadirannya memang tampak berbeda karena memilih segmen yang lebih sempit
ketimbang novel senada kompetitornya, yakni remaja muslimah.

Cover buku yang dipilih pun terlampau lembut dan sangat mudah disukai oleh segmen
yang dibidiknya yakni merah muda dipadu warna krem pias dengan model perempuan
berhijab memunggungi pembaca.

Unik, menjadi kesan pertama bagi siapapun yang memegang novel terbitan Coconut
Books yang cetak pada November 2017 itu.

Buku karya Ima Madaniah ini menjadi semakin menarik lantaran ditulis oleh remaja
yang lahir di Bandung pada 24 Desember 1998.

Pada usia yang masih teramat muda, Ima mampu menyajikan jalan hidup dan
keresahan menemukan jodoh terbaik dalam bahasa dan kosakata yang amat kaya.

Ima Madaniah mengisahkan tentang perjalanan seorang tokoh remaja muslimah


bernama Nafisya Kaila Akbar untuk menemukan calon imam terbaiknya.

Nafisya terlahir di lingkungan keluarga yang agamis dan Islami sehingga cerita di
dalamnya kental dengan filosofi ke-Islaman yang dalam.

Nafisya juga dikisahkan sebagai remaja putri yang sholehah, rajin beribadah, dan
menolak untuk jatuh cinta karena tak ingin rasa cintanya kepada Tuhan berkurang
sedikit saja.

Penulis buku dengan nama pena Madani itu mampu menghidupkan karakter tokoh
Nafisya dengan amat kuat di samping tokoh-tokoh pendukung lain yang disajikan
dengan karakter yang tak kalah kuatnya sepeti Jidan, Kak Salsya, Ummi, hingga
Dokter Alif.

Wajar jika buku karyanya ini telah dibaca oleh lebih dari 3 juta kali dalam versi
wattpadnya.

Penuh Kejutan

Novel ini menjadi sangat sulit untuk dilepaskan hingga halaman terakhir karena
menyajikan jalan cerita yang penuh kejutan, menghentak-hentakkan, dan sulit ditebak.

Sewajarnya novel kisah cinta monyet yang hambar, buku ini sangat jauh dari kesan
membosankan.

Novel yang segera difilmkan dengan judul yang sama itu tidak sekadar menceritakan
pilunya Nafisya ketika lelaki yang dicintainya yakni Jidan justru diam-diam ingin
melamar sang kakak, Salsya.

Hatinya kian hancur ketika keinginan Jidan yang dicintai dan disebutnya sebagai
makhluk marsnya itu benar-benar mewujudkan keinginan untuk melamar bahkan
menikahi Salsya.

Novel ini juga diwarnai dengan bumbu pahitnya trauma yang harus ditanggung sang
anak ketika orang tuanya harus bercerai. Hal itu pulalah yang dialami Nafisya dan
Salsya hingga membuat Nafisya khususnya kehilangan kepercayaan kepada laki-laki.

Bahkan ketika Dokter Alif hadir dalam hidupnya sebagai dosennya yang galak tetapi
memesona, Nafisya benar-benar tak ingin memupuk perasaan kagumnya.

Dendamnya kepada Abi (ayahnya) yang telah meninggalkan Ummi dan


menceraikannya untuk hidup bersama perempuan lain ibarat amat kesumat dan sulit
bagi Nafisya untuk memaafkan pria manapun.

Meski pada akhirnya, ia dibenturkan pada berbagai persoalan hidup yang


membuatnya untuk kemudian dapat memahami mengapa kedua orang tuanya
berpisah.

Mahasiswa Fakultas Farmasi itu pun mulai dapat menerima kehadiran kembali Abi
dalam hidupnya seiring semakin intensnya pertemuan dengan Dokter Alif yang kerap
kali memberikan detensi (hukuman) kepadanya karena beberapa kali tak mengerjakan
tugas.

Sejatinya, siapa tak tertarik pada sosok Dokter Alif yang ganteng, cerdas, mapan, dan
masih single itu. Di usia yang 29 tahun, ia menjadi idola mahasiswa di dua fakultas
sekaligus; kedokteran dan farmasi.

Sayangnya, Fisya tak yakin perasaannya kepada Dokter Alif adalah peracaan cinta
sejati atau sekadar kekaguman seorang mahasiswa kepada dosennya.

Serba kebetulan pun banyak terjadi sepanjang cerita novel ini meski bukan semata
kebetulan ketika Dokter Alif menyampaikan keinginan untuk melamar Nafisya.

Fisya memang tidak serta merta mengiyakan karena masih terjebak dalam kegalauan
panjang dan patah hati mendalam lantaran Jidan dan Salsya akan menikah dalam
waktu dekat.

Sulit Ditebak

Cinta dan sayangnya kepada Abi yang ternyata menderita sakit gagal ginjal (yang
dirahasiakan darinya) membuat Nafisya justru meminta Dokter Alif menikahinya di
hadapan sang ayah.

Nafisya pun pada akhirnya mampu memenuhi harapan tertinggi sang ayah untuk bisa
menikahkan putri-putrinya termasuk dirinya sebelum menghembuskan napas terakhir.

Maka sebelum, perjalanan kisahnya usai di bangku kuliah ia menjalankan peran


sebagai istri seorang Dokter Alif.

Dalam perjalanannya, Nafisya nyatanya menderita multiple sclerosis yang makin


parah dari waktu ke waktu hingga ancaman kebutaan permanen.

Derita itu ia simpan rapat-rapat dari sang suami bahkan ia diam-diam mempersiapkan
perceraian agar suaminya bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dan bahagia
bersama perempuan lain. Tentu saja sang dokter menolak.

Nafisya tidak menyerah, ia terus meminta berpisah dengan alasan tak bahagia sampai
kemudian Dokter Alif menjatuhkan talak padanya.

Kejutan lain terjadi ketika Nafisya mengalami koma akibat sakitnya yang kian parah.
Bumbu-bumbu kata mutiara dan ayat-ayat Islami baik dari hadist Nabi maupun Al-
Quran mengalir deras tanpa ada kesan menggurui dalam novel ini.
Sebuah akhir yang bahagia didapatkan setelah pembaca dibuat terengah-engah dengan
perjalanan penuh haru seorang muslimah bernama Nafisya.

Surat-surat cinta Nafisya untuk calon imamnya tak dipungkiri layaknya pedang yang
menghujam langsung ke ulu hati. Manis, romantis, bahkan kadang menyayat hati.

Sampai kemudian ia menemukan salam bukan lagi untuk calon imamnya namun
untuk imamnya yang sebenarnya.

Novel ini menjadi semakin layak untuk dibaca siapa saja yang menginginkan warna
lain kisah percintaan penuh kejutan yang benar-benar tidak biasa. (ANT/BPJ/MTh).

Mei 18, 2018


RESENSI NOVEL ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM

Haii...sobat apa kabar? pasti baik inshaallah ....nahh saya akan meresensi buku Assalamualaikum
Calon Imam, yang di kasih gratis sama produser nya langsung kereenn banget kann!!! nahh saya
akan berbagi pengetahuan nih...dengan membaca novel tersebut kita akan mengetahui bahwa
jodoh tidak kemana, langsung simak resensi saya ya. Saya baca novel ini cuma 2 hari, itu karena
penasaran banget sama buku ini. Simak yuk!.

1. Identitas Buku

 Judul : Assalamualaikum Calon Imam


 Penulis : Ima Madaniah
 Penerbit : Coconut Books
 Tahun : 2018
 Tebal Buku : 3 cm
 Halaman : 476
 Edisi : Kedua
 Sinopsis :
Trauma yang dapat membuat seorang wanita menjadi takut menikah adalah hal yang wajar,
inilah yang dirasakan seorang wanita muslimah yang sholihah bernama Nafisya. Perasaan yang
mengganjal hati seorang mahasiswa jurusan farmasi ini kian menyurut tatkala seorang ayah
sudah pergi sejak lama, bukan ke Rahmatullah tetapi ke istri kedua nya. Namun di balik
kesedihan itu hadirlah makhluk mars yang selalu membuat nya tersenyum hingga akhirnya takdir
berkata lain.
Seorang dokter tampan dengan tinggi semampai, wajah dingin, dan sebut saja dosen
killer yang mengajar di Fakultas Farmasi, datang menemuinya untuk memberikan detensi yang
cukup berat bila kalian tidak belajar. Namun hal ini bisa Nafisya lalui dengan mudah nya dan
mendapatkan nilai A dalam ujiannya. Ujian yang Allah berikan kepada Nafisya selalu dihadapi
dengan kepala dingin, selalu bersyukur dengan keteguhan hati.
Ia berpikir bahwa apakah sebuah pernikahan harus diakhiri dengan perceraian? Tetapi
Allah punya rencana terbaik dibandingkan hambanya. Jika kamu berpikir seperti itu lalu buat apa
Allah berfirman dalam surah Adz-Zariyat ayat 49 ? dan Rasulullah mengajarkan bahwa kita
harus taat pada suami agar kamu menjadi wanita sholihah, maka jangan takut sesungguhnya
Allah Maha Benar dan Maha Mengetahui segala isi hati hambanya.

 Sudut pandang : Orang pertama


 Penulis : Ima Madaniah, lahir di bandung, 24 Desember 1998. Baru menyelesaikan
pendidikan tingkat sekolah menengah kejuruan. Memiliki hobi menulis dan tertarik pada bidang
medis yang sama cita-cita nya dengan Ibnu Sina dan ingin menjadi hafidz Qur’an. (Aaammiinn)

 Unsur Intrinsik

 Tema : Persahabatan, percintaan dan kasih sayang


 Amanat : Selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan pada kita, jalani hidup ini
dengan ke istiqomahan kita terhadap Allah dan yakinlah bahwa Allah memiliki rencana
terbaik untuk hambanya.
 Alur : Alur maju

 Unsur Ekstrinsik

1. Gaya Bahasa : Alegori : "Duh, calon Ummi Abi banget nih…jadi iri, " goda Dinda
didukung sorak ricuh teman-teman lain. Pada kata Ummi Abi itu
bertautan.
2. Nilai Moral : “Saat rindu telah kutikam dalam sepertiga malam, Dia tunjukkan sebuah
luka berbalut keihklasan”. Nilai moral yang terkandung dalam novel tersebut adalah
sholat tahajud di sepertiga malam dan mencurahkan seluruh isi hati pada waktu yang
sama.
3. Nilai Budaya : Islam Modern
4. Nilai Agama : Selalu bersyukur dan istiqomah dalam menjalankan ibadah kepada Allah
tanpa mengeluh karena Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya yag
beriman
5. Nilai Sosial : Membantu seorang anak yang mengalami kecelakaan besar di jalan raya
kemudian Nafisya menolongnya untuk dibawa ke rumah sakit
6. Kelebihan Buku : Buku ini banyak sekali mengajarkan kita untuk selalu istiqomah pada
Allah dan memberikan motivasi untuk para jomblo untuk tidak berkecil hati jika jodoh
tidak akan salah kamar. Jika kamu mau punya jodoh maka berubah menjadi lebih baik
ya!!
7. Kekurangan Buku : Buku ini memiliki permasalahan pada pengejaan kata yang kurang
baku seperti kata notification pada halaman 10 yang berarti “pemberitahuan” dan juga
ada beberapa kesalahan kata yang sering terjadi seperti dihalaman 306 terdapat kata hafiz
alquran yang seharusnya hafidz Al-Qur’an.
8. Kesimpulan : Novel ini memberikan pelajaran hidup yang dapat kita ambil hikmah nya
untuk selalu bersyukur dan taat, dalam mengarungi bahtera kehidupan. Buku ini sudah
dibaca oleh 3 juta pasang mata dan sudah di film kan yang pemainnya Natasha Rizki dan
Miller Khan pada tanggal 9 Mei 2018. Sebagai buku yang bergenre Islam akan semakin
bagus apabila pengejaan kata dan kalimat menjadi lebih baku agar lebih enak dibaca,
walaupun dengan kata-kata tersebut kita menjadi lebih bersahabat dengan novel.

Baiklah sobat itulah resensi saya tentang novel Assalamualaikum Calon Imam mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam kata maupun pengetikan, karena manusia tempatnya kesalahan.
Semoga kalian suka dan tunggu blog saya selanjutmya ! .

Anda mungkin juga menyukai