Anda di halaman 1dari 3

Judul Buku: Cahaya Cinta Pesantren

Penulis: Ira Madan

Penerbit: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Tahun Terbit : 2014

Kota Terbit: Solo

Tebal Buku: 292 Halaman

Ukuran buku: 14 x 20 cm

Kategori: Fiksi Religi

Sinopsis novel Cahaya Cinta Pesantren bercerita tentang seorang perempuan bernama Marshila
Silalahi yang berasal dari Medan. Seorang perempuan cerdas yang dipaksa ibunya untuk masuk
ke Pondok Pesantren Al-Amanah yang harus ia turuti karena orang tuanya tidak sanggup untuk
menyekolahkan Shila ke SMA Swasta.

Shila seperti kebanyakan santri pada umumnya yang tidak begitu suka berada di Pesantren.
Namun ia bertemu dengan teman baru yang kemudian menjadi sahabatnya, mereka adalah
Aisyah, Cut Faradillah (Icut), dan Manda. Mereka ber-empat harus bisa beradaptasi di dunia
Pesantren yang penuh dengan aturan dan kedisplinan yang tinggi.

Tak lama beberapa waktu kemudian membuat Shila dan para sahabatnya telah beradaptasi di
Pondok Pesantren ini. Namun, di sisi lain di Pesantren Al-Amanah, ada sesosok Santriwan yang
menyukainya, namanya Adalah Abu Bakar yang sangat sering mengirimkan Shila surat yang
tidak pernah ia baca, karena Shila hanya ingin bersahabatan dengannya. Karena ia terpesona
dengan senyum manis ustadz muda Pondoknya, beliau bernama Ustadz Rifqie al-Farisi.

Singkat cerita, saat beberapa tahun setelah lulus dari Pondok Pesantren Al-Amanah dan lulus dari
Universitas Negeri di Jepang (beasiswa), Shila dilamar oleh Ustadz yang ia sukai pada saat
menjadi Santri dulu, yaitu Ustadz Rifqie. Mereka pun memutuskan untuk menikah

Namun, sebuah mimpi buruk pun terjadi kepada Shila. Ia mengalami penyakit kanker otak yang
baru ia ketahui setelah melahirkan anak pertamanya, padahal gejalanya sudah terlihat waktu ia
masih menjadi Santri, Shila sering pingsan karena sakit kepala yang hebat. Dokter pun menyuruh
Shila untuk operasi.

Namun, sebelum operasi ia memberikan pesan kepada sahabatnya, Manda. Ia ingin Manda
menikah dengan Ustadz Rifqie karena keberhasilan operasi hanyalah 50%. Dan Pada saat itu
Manda baru saja mendapatkan musibah orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil. Shila
rasa Manda lah orang yang tepat bersama Ustadz Rifqie dan akan menjaga anaknya kelak apabila
ia telah tiada. Setelah dokter keluar dari ruang operasi ia menyampaikan bahwa shila telah
berpulang.

Unsur Ekstrinsik:

a. Nilai Sosial
Mereka menuntut ilmu di pesantren yang sama sehingga menjadikan mereka semakin
akrab dan saling membantu sama lain, saling menyayangi layaknya saudara.
b. Nilai Moral
Karena keinginan dan kebesaran hati orang tua demi keselamatan dan yang terbaik untuk
anaknya di dunia dan akhirat. Sehingga mereka memasukkan anaknya ke sebuah
pesantren.
c. Nilai Pendidikan
Shila mendapat beasiswa ke jepang. Menandakan bahwa pesatren tidak hanya
mempelajari ilmu agama saja namun juga berbagai ilmu.
d. Nilai Agama
Kalau kita mencintai sesuatu karena Allah, maka kita tidak akan pernah kenal yang
namanya kecewa atau sakit hati.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

1. Sampul buku yang menarik


2. Alur cerita yang ringan sehingga mudah dipahami oleh pembaca
3. Mengandung banyak nilai kehidupan

Kekurangan:
Akhir cerita mudah di tebak sehingga membuat pembaca mudah bosan.

Anda mungkin juga menyukai