Anda di halaman 1dari 3

Tujuh Hari Untuk Keshia

Sinopsis

Marshila Silalahi seorang anak cerdas yang berasal dari kota Medan. Sila terpaksa masuk
pesantren untuk memenuhi permintaan kedua orang tuanya.menjadi santri dipondok pesantren Al-
Amanah.

Seperti santri kebanyakan, Sila tak begitu suka dengan kehidupan pesantren hingga akhirnya
ia bertemu dengan santri-santri yang kemudian menjadi bagian penting dalam hidupnya. Cut
Faradhilah atau Icut, Aisyahdan Sherly Amanda yang lebih akrab disapa Manda menjadi sahabat
Shila Sepercik senyuman akhirnya mulai tersembul dari bibir Shila.

Abu Bakar menjadi salah satu santri yang menyukai Shila. Hal-hal konyol sering dilakukannya.
Surat-surat cinta yang bertumpuk tak pernah dibalas oleh Shila Dan Shila selalu ingin menjadi
sahabatnya tanpa embel-embel apapun. Shila sejak awal sudah terpesona pada satu senyuman.
Pemiliknya adalah Ustadz Rifki apapun. Hingga dalam satu kejadian Shila mencuri bros Avira (salah
satu temannya) pemberian dari Ustadz Rifki, Yang ternyata mereka adalah saudara sepupu. Shila
cemburu melihat kedekatan Avira dan Ustadz Rifki.

Shila pernah menjadi utusan pesantrennya ke Jepang untuk pelatihan persiapan belajar ke luar
negeri. Hal ini sempat menjadi perselisihan dengan sahabatnya Icut. Karena saat itu Icut menjabat
sebagai ketua bagian redaksi komunikasi dan informasi di organisasi santri pondok pesantren AL-
Amanah dan di rasa sudah cepat untuk menjadi perwakilan santri, Tapi hal ini tak membuat
persahabatan mereka terputus, karena pada akhirnya mereka menyadari persahabatan lebih
penting dari segalanya.

Singkat cerita,setelah beberapa tahun lulus dari pondok dan menamatkan kuliah di
Universitas di Jepang, Shila dilamar oleh Ustadz Rifki lalu tak lama setelahnya mereka menikah.
Namun beberapa tahun setelah pernikahan, Shila jatuh sakit. Ia terserang kanker otak. Sejak di
pondok, Shila memang sering jatuh pingsa karena sakit kepala yang tak tertahankan. Hingga pada
akhirnya ia harus menjalani operasi.Sesaat sebelum operasi, Shila meminta sahabatnnya Manda
untuk

Menikah dengan suaminya, Saat itu Manda memang baru ditinggalkan orang tua nya yang
meninggal karena kecelakaan Dan alasan yang paling kuat adalah Shila ingin anaknya di rawat oleh
orang yang bisa ia percaya Dan Manda adalah orang yang tepat menurut Shila.

Unsur Intrinsik

Tema : Religi dan Romance

Alur : Maju

Tokoh dan Penokohan :

Marshila Silalahi: Anak yang cerdas, agak nakal


Ayah shila: Ayah yang penyayang kepada anak anaknya
Mamak shila: Ibu yang sayang kepada anak anaknya
Muhammad Alamsyah: Kakak sulung dari Shila yang sangat pintar
Adib Pratama: Kakak kedua shila pintar
Andika Putra: Kakak ketiga dari shila yang paling cerdas dari yang lain
Cut Faradhilah: Teman Shila yang baik, sopan, dan pintar
Aisyah : Teman Shila yang ramah
Sherli Amanda : Teman Shila yang baik hati dan pandai menari
Rifqie Al-Farisi : Laki-laki taman yang menjadi suami dari Shila yang baik dan peduli kepada
isrinya Shila.
Muhammad Faris Audah : Anak dari Shila dan Rifqie yang hebat, taat kepada orag tua

Latar Waktu

Sejak kemarin, Hari itu, Minggu depan, Di tengah malam, Siang hari, Sore

Latar Tempat

Istana Maimun, Tempat yg asing, Di kantin depan, Masjid, Jepang,

Suasana

Bahagia dan sedih

Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Dengan sebutan kata “aku” hal tersebut membuktikan bahwa novel ini menggunakan sudut
pandang orang pertama

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Cahaya Cinta Pesantren ini memiliki gaya bahasa
sederhana dengan berbagai kata kiasan sebagai penunjang menjadikan novel ini semakin enak
di baca.

Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah tidak ada orang tua yang ingin
menyengsarakan anaknya. Segala sesuatu yang didasari rasa ikhlas akan terasa mudah bila
dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai