Saat ini aku kelas 1 SMA, setiap hari aku menghabiskan waktu
bersama dengan ketiga sahabatku yaitu Fariz, Irsyad dan Lala. Kita
Waktu yang kita tunggu pun tiba. Hari ini adalah hari kita berempat
selamanya"
Keesokan harinya, Fariz berencana untuk merayakan pesta
Ada seorang anak bernama Fitri, dia merupakan murid kelas 6 SD yang sangat pintar
dan baik hati. Di sekolah sangat banyak teman yang menyukainya karena sikapnya
tersebut. Tidak jarang, semua ingin berteman dengan Fitri. Ada lagi anak perempuan
bernama Ita, ia berbanding terbalik dengan Fitri. Ia pintar namun sangat sombong.
Temannya hanya dua yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya.
Suatu hari, Ibu guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan membaca pidato dua
minggu lagi. Bu Yati selaku wali kelas 6 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi
siapa saja yang ingin ikut seleksi. Fitri dan Ita jelas ikut berpartisipasi. Setiap hari
mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba,
keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu dinyatakan lolos.
Saat hari perlombaan tiba, Ita terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa
pasti ia akan juara. Sebab sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD
di lomba pidato. Berbeda dengan Fitri, ia tidak henti-hentinya berdoa dan berlatih,
mencoba menghafal kembali teks pidato. Ita pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5
SD kini mendadak lupa teks pidato yang sudah dihafalnya.
Setelah itu, Fitri maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri
kagum termasuk Bu Yati yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba.
Pengumuman pun tiba, Fitri keluar menjadi juara 1 sedangkan Ita harus menahan air
matanya karena dia tidak menang sama sekali. Cerpen pendidikan ini mengajarkan kita
bahwa harus menjadi orang yang rendah hati dan jangan sombong.
sangat deras. Ani yang biasa jalan kaki ke sekolah menjadi sangat
tertera di ponselnya.
"Halo Lala" sapa Ani kepada Lala. Lala si periang menjawab sapaan
Ani dengan semangat "Ani hari ini hujan sangat deras. Bagaimana
Lala, Ani Pun menjawab dengan senyum leba diwajahnya "Boleh la,
aku juga bingung mau berangkat gimana kalau hujan masih deras
seperti ini." Lala menjawab "Iya ni, aku khawatir tentang kamu.
sekolah.