Anda di halaman 1dari 4

Penulisan Cerpen

Disusun oleh: kelompok 1


1. ALDI
2. Della Puspita
3. Mery
4.Sheryn
5.Suci
KELAS : XI.5
Mapel : Bahasa Indonesia

SMA NEGERI 1 JEBUS-KAB.BANGKA BARAT


PROVINSI BANGKA BELITUNG
2023 / 2024
CERPEN
CINTA TAK HARUS MEMILIKI (KISAH CINTA BEDA AGAMA)
Cinta..
Cinta memang tak selamanya indah karena tak selamanya cinta harus memilki. begitu juga yang
dirasakan seorang gadis yang bernama Lia. Saat itu ia sedang duduk di bangku SMA kelas XII
MIPA1 di Bingai. Lia adalah seorang gadis yang pendiam dan dikenal ramah oleh orang-orang.
ketika itu, adalah hari pertama masuk sekolah, semua murid-murid sangat senang karena sudah
hampir 2 bulan libur, tidak bertemu dengan teman sekelas maupun sahabat, terutama si Lia
yang sangat merindukan seorang pria yang sangat ia cintai sejak pertama masuk SMA sampai
sekarang ini. Seperti biasanya, hari pertama masuk sekolah belum mulai belajar karena masih
suasana hari lebaran.
Beberapa hari kemudian, sekolah kami sudah mulai proses belajar mengajar, kegiatan organisasi
dan sebagainya.
Saat itu, di kelas XII MIPA1 belajar mata pelajaran bahasa indonesia, tetapi gurunya tidak dapat
hadir berhubung karena urusan keluarga. Jadi, mereka dibebaskan di ruangan, tidak ada tugas
maupun pekerjaan rumah (PR). Mereka semua sangat senang dan menghabiskan waktu mata
pelajaran itu dengan tidur di kelas, nyanyi dan lain-lain. ketika itu, Lia melihat seorang pria yang
ia cinta yang bernama Rifa memainkan gitar dan menyanyikan sebuah lagu tentang ungkapan
cinta. Hati Lia berdetak sangat kencang ketika mendengar dan melihatnya, Ia membayangkan
bahwa Rifa menyanyikan lagu itu untuknya.
Tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat, mereka menjalankan Ujian Nasional(UN), Lia pergi ke
sekolah bersama temannya. Sesampai di depan ruang koperasi, tak sengaja Lia melihat teman
dekatnya yang bernama Dina duduk berdua bersama orang yang ia cintai sambil berpegangan
tangan dengan mesra, Lia mencoba menahan air matanya dan berlari menuju ke ruangannya
agar Rifa tidak melihatnya dengan keadaan menangis. Dan ketika Lia duduk di kursinya, teman
sebangku Lia yang bernama Diyah berkata bahwa Dina dan Rifa sedang menjalin hubungan. Lia
merasa sangat sedih dan menyesal karena sudah menunggu Rifa dari awal masuk sekolah
sampai sekarang ini dan selalu berharap bahwa cintanya akan dibalas oleh orang yang ia cintai.
Hari ini adalah hari kesialan bagi Lia, karena ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.
Keesokan harinya, Siswa kelas XII merayakan hari perpisahan di GOR dekat sekolahnya. ketika
Lia ingin memasuki gedung itu,

Rifa menarik tangannya dan berkata “tolong kasih aku waktu, aku ingin mengatakan sesuatu
sama kamu. Lia, aku sayang sama kamu, aku tau kamu pasti sakit hati ketika kamu melihat aku
berdua dengan Dinda. tapi asal kamu tau, perasaan sayangku hanya untukmu dan hanya kamu
dihatiku”.

Lia terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa. Lalu Rifa memegang tangannya dan menekukkan
kedua kakinya.

“Lia, aku ingin menjadi bagian didalam hidupmu, aku ingin menjadi seseorang yang spesial di
hidupmu, maukah kamu menjadi pacarku?” kata Rifa

Lia menjawab iya dengan mengangguk-anggukkan kepalanya sambil meneteskan air mata. Lalu
Rifa memeluknya dengan sangat erat.

***
Rifa dan Lia akhirnya bersatu, hubungan mereka bisa dibilang sangat romantis, dan ketika
mereka mempunyai masalah mereka memecahkan masalah itu dengan hati yang tenang tanpa
emosi sampai-sampai teman-teman mereka iri melihat hubungan mereka. Hampir setiap hari
mereka bertemu, dan tak pernah ada rasa bosan.

***
Tak terasa hubungan mereka sudah 11 bulan. Selama menjalin hubungan itu, Lia selalu
membahas tentang hubungan mereka yang beda agama. Tetapi, Rifa selalu menolaknya
dan berkata ” sayang, kita jalani aja dulu. jangan bahas tentang itu yaaa. pleasee… “

Tepatnya pada hari minggu, Lia pergi ke gereja di dekat rumahnya. Saat kebaktian itu
pendetanya mengatakan ” ada tertulis di ayat alkitab bahwa terang dan gelap tidak akan bisa
bersatu. Maka kamu, Hai seorang pria dan seorang gadis… carilah Pria yang seimbang atau
seiman “.
Ketika selesai beribadah, Lia langsung pulang ke rumah dan berlari menuju kamarnya. Ia
menangis ketika mendengar perkataan pendeta itu. Hampir berjam-jam Lia memikirkan
kelanjutan hubungan mereka, Lia merasa jika hubungannya dilanjutkan, semuanya akan sia-
sia,ia merasa inilah saat yang tepat untuk membahas tentang hubungan mereka yang beda
agama. Lalu ia menelpon Rifa dan memintanya untuk menemuinya di tempat biasa mereka
bertemu.
***
Keesokan harinya, Lia dan Rifa bertemu di tempat biasa mereka bertemu. Mereka berbincang-
bincang bagaimana kelanjutan hubungan mereka. Dan pada akhirnya mereka berdua
memutuskan bahwa hubungan mereka cukup sampai disini saja. Mereka berdua menangis dan
berpelukkan.

Rifa berkata dengan suara sedikit pelan” Lia, aku ingin meminta sesuatu sama kamu untuk
terakhir kalinya “.
“apa Ri? “ balasnya sambil menatap mata Rifa.
” nanti malam,aku ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya “ katanya sambil
meneteskan air mata.
” iya ri, aku mau “ balas Lia dan memeluknya.

Pada malam hari, tepatnya pada malam minggu mereka berkencan untuk terakhir kalinya.

***
Kini, mereka sudah berpisah dan menjalani hidup mereka masing-masing, Lia yang pergi ke luar
kota dengan tujuan untuk kuliah, sedangkan Rifa masih disana dan kuliah di sana.

Anda mungkin juga menyukai