Namaku Bastian. Aku kini tengah menempuh pendidikan di sebuah SMA swasta di
Amerika dan kini aku tinggal bersama nenekku. Aku termasuk anak yang famous di
sekolah, selain baik dan pintar aku juga termasuk anak yang ganteng, gitu sih kata
temen-temenku. Aku punya seorang sahabat karib ia bernama Dony. Dony itu orangnya
baik, ramah, supel, pokoknya asiyiklah. Aku sama dia sahabatan udah sejak kami duduk
di bangku SMP.
Hingga suatu ketika kami pun saling jatuh cinta pada wanita yang sama. Ya, sebut saja
dia Dina. Dina itu cewek tercantik di sekolahku, pokoknya semua lelaki ingin dekat
dengannya, selain dia cantik, dia juga baik dan pintar.
Di kantin belakang, berpapasan dengan dina namun dalam kondisi yang tidak
mengenakan karena aku telah menyenggol tangan Dina hingga mangkok bakso yang ia
pegang jatuh dan berserakan.
“Aduh, Kamu ini gimana sih!!!” ujar Dina dengan nada yang sangat tinggi sampai seisi
kantin merhatiin kami semua.
“I.. iyaa.. maaf aku nggak sengaja tadi Din, aku min.. minta maaf”
Aku langsung pergi dan menjauh dari tempat itu. Dari jauh aku melihat wajah Dina
yang kini telah buyar. Tak lama setelah aku beranjak dari tempat itu, Dony pun datang.
“Ehh Dina, kamu kenapa kok berantakan gitu?”
“Itu temen kamu Don , dia udah numpahin bakso aku, yaa jadi gini deh”
“Maklumin-maklumin”
“Din, udah dong jangan marah terus ntar cepet tua loh”
Sesampai di kelas aku melihat mereka berdua yang sedang gandengan. Hmmm, ya
sedikit hancur hati ini. Di satu sisi dia sahabatku, di satu sisi lagi dia wanita yang aku
puja-puja siang dan malam. Semakin hari aku lihat dia dengan Dina semakin dekat serta
kedekatannya itu membuatku semakin hancur.
Suatu ketika aku beranikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya. Dan aku ajak
dia ketemuan di taman belakang sekolah. “Sha ada waktu nggak”
“Hmmm.. Aku mau ketemu sama kamu nanti sepulang sekolah di tanam belakang”
Sejam, dua jam aku tunggu-tunggu kedatangan Dina, hingga akhirnya pun hujan turun
membasahiku dan tanaman-tanaman bunga yang bermekaran. Sampai pada akhirnya
pun aku putus asa bahwa dia tak kan datang.
Tak lama setelah itu Sasha pun datang.
“Dina..”
Dina pun terdiam sejenak. Hujan yang kian lebat menjadi saksi cinta mereka.
Hancur seperti mendengar petir di siang bolong dengan perasaan yang kecewa aku pun
berlari meninggalkan Dina. Tak kuhiraukan dia yang tengah berhujan-hujanan itu. Dia
terus memandangiku dari kejauhan tanpa berkutip satu katapun.
Sejak kejadian itu, aku menjadi anak yang pemalas, pendiam, dan sangat tertutup.
Hingga nilai raporku pun ikut terpuruk. Aku sangat nakal sekarang aku jarang masuk
sekolah dan sering bolos. Hingga suatu hari Dina dan Dony mengunjungi aku ke
rumah,
“Rife, ohh Rife”
“Iya ada apa cu, Rifenya ada di dalam , apa mau nenek panggilkan cu?”
Di rumah ku, Dony dan Dina sempat berbincang tentang perubahan yang aku alami saat
ini, terdengar sedikit pecakapan mereka ,
“Sebenarnya gini Don , Rife itu nembak aku di taman belakang sekolah 2 minggu yang
lewat, tapi aku bilang sama dia kalau kamu udah nembak aku duluan”
“Trus, gara-gara itu dia begini?!
Tak lama aku keluar dari kamarnya, “Ehh kalian, ada apa ya?”
“Udah deh Rife, kamu jujur aja kamu suka ya sama Dina?” Dony langsung menanyakan
hal itu.
“Rife, jujur ya.. Aku memang suka sama Dina tapi, aku ikhlas kok kalau dia jadian
sama kamu”
“iya, aku memang suka sama Dina tapi demi sahabatku ku rela”.
“Makasih Don , kamu memang sahabat terbaikku”
Semenjak hari itu, Pesahabatan mereka semakin kuat karena mereka merasa tak ada
yang perlu diperebutkan, dan cinta tak harus memiliki tapi selain melengkapi. Dony
Dina, Rifepun kini telah lulus SMA dan akan melanjutkan Study nya masing-masing.
Dony yang berpisah dari mereka ia melanjutkan kuliahnya di negeri Paman Sam
Jerman, Sedangkan Sasha dan Rife melanjutkan study tetap di Amerika karena
memikirkan keadaan neneknya Rife yang sudah semakin tua renta.
Nama ................................ Kelas /No. Urut .....................
ANALISIS CERPEN
2. Karya :
4. Analisis Karakter :
6. Alur
a. Perkenalan : dalam cerita ini dilihat dari sisi Rife yang memperkenalkan kehidupannya
yang ditemani oleh Dony dan merasa jatuh cinta dengan Dina
b. Penampilan Masalah : dalam cerita ini dilihat dari ketika Rife sudah menyatakan perasaan cinta
namun dia mengetahui bahwa Dina sudah ditembak oleh Dony dia merasa hancur dan tidak memiliki semangat
dalam hidup.
c. Puncak Ketegangan : dalam cerita ini ketegangan terjadi ketika Dony dan Dina memutuskan
untuk mengunjungi Rife ke rumah dengan nada sedikit kesal karena menanyakan tujuan mereka datang berdua
datang kerumah.
d. Ketegangan menurun / anti klimaks : dalam cerita ini ketegangan menurun ketika Dony tidak apa – apa ketika
Dina tidak menerimanya sebagai kekasihnya.
e. Penutup / penyelesaian : dalam cerita ini Dina memutuskan untuk menerima Rife menjadi
kekasihnya dan Dony telah mengatakan ikhlas.
7. Amanat / Pesan Moral : dalam cerita ini memiliki amanat tidak boleh patah semangat dalam hal cinta , jikapun
ditolak kamu harus bangkit kembali dan tidak boleh patah semangat dalam hidup dan jangan langsung menanggapi
secara berlebihan dan saling mengikhlaskan itu penting dalam menjaga hubungan persahabatan.
8. Gaya Bahasa
10. Sinopsis
Cinta merupakan hal yang sangat lumrah dirasakan dalam setiap orang dan pada umur berapapun.
Atas nama cinta terkadang tidak ada hal yang lebih penting lagi bahkan dengan cinta mampu
merusak kehidupan seseorang. Hal ini tergambar di diri Rife yang merasa bahwa cintanya ditolak
oleh Dina yang membuat nilainya menjadi jelek dan kehilangan sahabatnya Dony, namun apakah
hal itu membuat Rife akan diajauhi Dony , tidak bagi Dony persahabatan diatas cinta dan ketika
semuanya telah diungkapkan semua akan berjalan normal.