Anda di halaman 1dari 13

JUDUL : Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan

LATAR BELAKANG MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA

(SLIDE 1)
Faktor Eksternal
a. Munculnya paham –paham baru di dunia :
1. Pan-Islamisme (bersatunya umat muslim)
2. Nasionalisme (Cinta tanah air)
3. Sosialisme (Menyejahterakan semuanya)
4. Liberalisme (Kebebasan dan persamaan hak)
5. Demokrasi (Kekuasaan ada dalam rakyat)

b. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905


Faktor Internal
1. Perluasan pendidikan
2. Kegagalan perjuangan di berbagai daerah
3. Rasa senasib sepenanggungan
4. Perkembangan berbagai organisasi etnik kedaerahan dan keagamaan

(SLIDE KE 2)
Penjelasan faktor internal :
1. PERLUASAN PENDIDIKAN
Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis tahun 1901 :
1. Irigasi / pengairan
2. Emigrasi / transmigrasi
3. Edukasi/ pendidikan
segi positif yang paling dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan , seperti :
1. Semakin banyak orang Indonesia berpendidikan modern
2. Munculnya kaum intelektual yang kemudia mempelopori gerakan pendidikan,
sosial, politik
3. Munculnya para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia
GAMBAR 1 : C.T Van Deventer : Yang mencetuskan geraakan politiK etis
GAMBAR 2 :Institute Teknologi Bandung/ Technische Hoogeschool te
Bandoeng 3 Juli 1920
GAMBAR 3: Sekolah Dokter Djawa/ School tot Opleiding van Indische
Artsen (STOVIA)
(SLIDE 3)
Peluasan Pendidikan juga berkembang dengan adanya Misionaris (agama Katolik) dan
Zending (agama Kristen Protestan) mendirikan berbagai sekolah di pusat-pusat
penyebaran agama Kristen.
Sekolah keagamaan :Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama,
Sekolah kebangsaan : Taman Siswa

Misionaris/zending Sekolah Muhammadiyah

Pesantren Nahdatul Ulama Sekolah Taman Siswa


Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme.
Pendidikan menyebabkan terjadinya transformasi ide dan pemikiran yang mendorong
semangat pembaharuan masyarakat.
(SLIDE 4)
2. KEGAGALAN PERJUANGAN di BERBAGAI DAERAH

Contoh : Perang Diponegoro, Jawa

Perang Pattimura, Maluku

Contoh Sarekat Islam

Budi Utomo,Soetomo

(SLIDE5)

3. RASA SENASIB SEPENANGGUNGAN


Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik, ekonomi,
dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia
telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal
inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun kebersamaan dalam
pergerakan kebangsaan Indonesia.
4. PERKEMBANGAN ORGANISASI ETNIS, KEDAERAHAN, dan KEAGAMAAN

Organisasi Etnis :
1. Serikat Pasundan , 20 Juli 1913 di Jawa Barat
2. Perkumpulan Kaum Betawi dipelopori M.Husni Thamrin, 1927 di Jakarta

Logo Serikat/ Paguyuban Pasundan


Organisasi Kedaerahan :
1. Trikoro Dharmo (1915)
2. Jong Java (1915)
3. Jong Sumatranen Bond (1917)

Kongres Jon Java


Organisasi Keagamaan:
1. Jong Islamiten Bond , 1 Januari 1925 di Jakarta
2. Muda Kristen Jawi yang menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK), 1920
3. Muhammadiyah, 18 November 1912 di Yogyakarta
4. Nahdatul Ulama, 31 Januari 1926 di Jawa Timur

muhammadiyah nahdatul u’lama


Beberapa tokoh pejuang wanita zaman dulu adalah RA Kartini, Dewi Sartika, dan Maria
Walanda Maramis. RA Kartini adalah putri Bupati Jepara Jawa Tengah yang
memperjuangkan emansipasi (persamaan derajat) antara laki-laki dan perempuan.

R.A Kartini Dewi Sartika Maria Walanda Maramis


ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

1. BUDI UTOMO
-Di dirikan tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta
- Dengan tujuan untuk mengusahakan kemajuan dalam pendidikan. organisasi ini
bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik.
-Latar belakang budi uotomo adalah menyebarnya paham nasionalisme di
Indonesia, yang memunculkan organisasi modern dan lembaga-lembaga
pendidikan yang mengadopsi pemikiran modern dari bangsa barat.
gambar
Tokoh Penggagas Tokoh Pendiri Lain

Wahidin Goenawan Tjipto Mangunkusumo ketua : Soetomo


Soedirohoesodo

2. SAREKAT ISLAM
-Sarekat Islam awalnya SDI (Sarekat Dagang Islam ) didirikan pada tanggal 16
Oktober di Surakarta
-Dengan tujuan untuk menghimpun para pedagang pribumi muslim agar dapat
bersaing dengan pedagang-pedagang besar asing (khususnya Tionghoa)
-Latar belaknag terbentuknya Sarekat Islam adalah kesuksesan perjalanan aspek
ekonomi dagang para pribumi, sehingga ada niatan untuk mengembangkan dan
maju ke dunia politik sehingga nama SDI (Sarekat Dagang Islam) diubah menjadi
SI (Sarekat Islam) pada tanggal 30 September 1912.

Pendiri Sarekat Islam Logo Sarekat Islam

Haji Samanhudi
3. INDISCHE PARTIJ
-Indische partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh Tiga
Serangkai
-Dengan tujuan untuk membangunkan patriotisme, nasionalisme bangsa Indonesia
(bidang politik)
-Latar belakang terbentuknya indische partij yaitu pernyataan douwes dekker, ia
berkta bahwa untuk mengubah sistem yang berlaku, bangsa Indoensia harus
melakukan perlawanan melalui aksi melawan kolonial.

Tiga Serangkai Suwardi Suryaningrat E.F.E. Douwes Dekker


(Ki Hajar Dewantara) (Danudirjo Setiabudi)

Dr. Cipto Mangunkusumo

4. PERHIMPUNAN INDONESIA
-Berdiri pada tanggal 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda
-Dengan tujuan mencapai Indonesia merdeka, memperoleh suatu pemerintahan
Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat
-latar belakang terbentuknya PI adalah anak-anak Indonesia diberikannya
kesempatan untuk mengikuti sejolah di Belanda, dan karena pemuda ini tinggal di
negeri orang, sehingga mereka saling mengadakan perkumpulan unttuk sekedar
berjumpa
Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia:

Moh. Hatta Ali Sastromijoyo Iwa Kusumasumantri

beberapa keputusan penting kongres II 27-28 Oktober 1928:


-Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
- Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan
Indonesia.
-Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.
5. PARTAI NASIONAL INDONESIA
-PNI didirikan tanggal 4 Juli 1927 di Bandung
-Latar belakang terbentuknya PNI olesh situasi sosial politik yang kompleks dan mau
tidak mau organisasi ini harus dapat menyesuaikan diri pada orientasi baru
-Dengan tujuan adalah Indonesia merdeka merdeka. dengan ideologi nasionalisme.
- Asas: Self Help (berdikari), Nonkoperatif, Marhaenisme

-Kegiatan politik PNI dianggap mengancam pemerintah Belanda, sehingga para tokoh
PNI ditangkap dan diadili. tahun 1929 Soekarno, Maskoen, Gatot Mangkupraja, dan
Supriadinata diadili Belanda.
-Pembelaan Soekarno di hadapan pengadilan diberi judul “Indonesia Menggugat”.
-Tahun 1931, PNI dibubarkan

Gedung Indonesia Menggugat Pengadilan di Bandung

PERGERAKAN NASIONAL PADA MASA


PENDUDUKAN JEPANG

1. PROSES PENGUASAAN JEPANG di INDONESIA


pada 8 desember 1941 : Jepang menyerang pangkalan militer AS di Pearl Harbour
pada 11 Januari 1942: Jepang mendarat di Tarakan, Kaltim dan 24 Januari menguasai
kota minyak Balikpapan dan wilayah kalimantan lainnya
pada 1 Maret 1942 : Jepang menguasai Pulau Jawa
pada 8 Maret 1942: Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang melalui perjanjian
Kalijati, Subang, Jawa Barat. Ditandatangani oleh letjen ter poorten (panglima
angkatan perang belanda) kepa letjen imamura (pimpinan pasukan jepang)
GAMBAR 1: Peta gerakan tentara Jepang masuk ke Indonesia
GAMBAR 2: Belanda menyerah tanpa syarat ke Jepang, di Kalijati
GAMBAR 3: Letjen Poorten
GAMBAR 4: Letjen Imamura

2. KEBIJAKAN PEMERINTAH MILITER JEPANG di INDONESIA


1) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra, dengan pusat di
Bukittinggi.
2) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan Madura dengan pusat di
Jakarta.
3) Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan,
dan Maluku dengan pusat di Makassar.

A. MEMBENTUK ORGANISASI SOSIAL


1. Gerakan 3 A (Jepang Cahaya, Pelndung, Pemimpin Asia) ketua Mr. Syamsudin
2. Membentuk PUTERA (pusat tenaga rakyat) pada 1 Maret 1943 dipimpin oleh
Empat Serangkai, yaitu Soekarno, Ki Hajar Dewantara, Mohammad Hatta, K.H.
Mas Mansyur.
3. membentuk Jawa Hokokai (kebaktian Jawa) , 1994 tujuannya rela berkorban
untuk Jepang
4. membentuk Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia), dipimpin K.H. Hasyim
Ashari dan K.H. Mas Mansyur

Soekrno, Ki.H. dewantara, m hattta, K.H Mas


Mansyur K.H Hasyim Ashari
B. PEMBENTUKAN ORGANISASI SEMI MILITER DAN MILITER
Organisasi Semi Militer :
1. Seinendan (Organisasi Barisan Pemuda) dibentuk pada tanggal 9 Maret 1943,
usia 14-22 tahun . Tujuannya memberi bekal bela negara agar siap
mempertahankan tanah airnya .
2. Fujinkai (Himpunan kaum wanita) , Agustus 1943, usia di atas 15 tahun terikat
latihan semimiliter
3. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), 29 April 1943, usia 23-25 tahun, membantu
tugas kepolisian.
4. Syunshintai (barisan pelopor), 25 September 1944 , tujuan meningkatkan
kesiapsiagaan rakyat .
5. Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa), 1944 tujuan berbakti kepada Jepang

Organisasi Militer :
1. Heiho (Prajurit Pembantu Jepang), 22 April 1943, usia 18-25 tahun
2. PETA (Pembela Tanah Air), 3 Oktober 1943

Heiho Seinendan Peta Fujinkai

C. PENGERAHAN ROMUSHA
Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan mencari bantuan
tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas
Jepang. Seperti; membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan
sebagainya. Jumlah Romusha palingbesar berasal dari Jawa, yang dikirim ke luar
Jawa, bahkan sampai ke Malaya, Myanmar, dan Thailand.
Jepang menyengsarakan kaum wanita , yaitu adanya Jugun Ianfu, wanita yang
dipaksa Jepang untuk menjadi wanita penghibur Jepang di berbagai pos medan
pertempuran.

Kerja paksa romusha Jugun Ianfu Berdampak Busung Lapar


D. EKSPLOITASI KEKAYAAN ALAM
Pada masa panen, rakyat wajib melakukan setor padi sedemikian rupa sehingga
mereka hanya membawa pulang padi sekitar 20% dari panen yang dilakukannya.
Kondisi ini mengakibatkan musibah kelaparan dan penyakit busung lapar di
Indonesia. Banyak penduduk yang memakan umbi-umbian liar, yang sebenarnya
hanya pantas untuk makanan ternak.

3. SIKAP KAUM PERGERAKAN


A. Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
1. Putera (Pusat Tenaga Rakyat); Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar
Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur
2. Barisan Pelopor dipimpin Soekarno
B. Gerakan Bawah Tanah (sembunyi-sembunyi)
Tokoh-tokoh; Sutan Sjahrir, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Achmad Subarjo,
Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin
C. Perlawanan Bersenjata
1. Perlawanan Rakyat Aceh di lakukan oleh (Tengku Abdul Djalil)
menentang peraturan-peraturan Jepang. Pada 10 November 1942, ia
melakukan perlawanan, akhirnya tertangkap dan ditembak mati
2. Perlawanan Singaparna, Jawa Barat dipelopori oleh (K.H. Zainal
Mustofa) menentang seikerei yakni menghormati Kaisar Jepang . Pada 24
Februari 1944 melawan dan dihukum mati .
3. Perlawanan Indramayu, Jawa Barat. pada Juli 1944 di pimpin oleh (H.
Madrian) menolak pungutan padi yang tinggi.
4. Perlawanan PETA di Blitar, Jawa Timur merupakam perlawanan
terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
dipimpin oleh Supriyadi pada 14 Februari 1945

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA


PENJAJAHAN

A. Perubahan pada Masa Kolonial Barat


1) Perluasan Penggunaan Lahan
\

Perkebunan di Sumatera Selatan


Pada masa penjajahan, terjadi perubahan besar dalam perkembangan
perkebunan di Indonesia. Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor
dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Bukan hanya pemerintah kolonial
yang mengembangkan lahan perkebunan di Indonesia, tetapi juga perusahaan-
perusahaan swasta.

2) persebaran penduduk dan Urbanisasi


Persebaran penduduk Indonesia tidak sebatas dalam lingkungan nasional,
tetapi juga lintas negara. Sebagai bukti, perhatikan gambar di bawah ini.

Peta Negara Suriname

negara Suriname di Amerika Latin, di dalamnya banyak terdapat warga


keturunan suku Jawa, hidup turun temurun di Suriname sejak penjajahan
Belanda. Hal ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah Belanda untuk
mengirim banyak tenaga kerja ke Suriname, yang juga merupakan wilayah
jajahan Belanda.

3) Pengenalan Tanaman Baru


Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan di Indonesia.
Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan pertanian
dan perkebunan di Indonesia.

4) Penemuan Tambang-tambang

Peta Hasil Tambang di Indonesia

Pembukaan lahan pada masa kolonial Barat dilakukan untuk pertambangan minyak
bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk pertambangan ini terjadi pada
akhir abad XIX dan awal abad XX.

5) Transportasi dan Komunikasi


Pada zaman penjajahan Belanda, banyak dibangun jalan raya, rel kereta api,dan
jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi
tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat.

B. Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan Jepang


1) Perubahan dalam Aspek Geografi

Tanaman Jarak
Jepang menggerakan tanaman rakyat yang mendukung Jepang dalam PD II. Tanaman
jarak dikembangkan sebagai bahan produksi minyak yang dibutuhkan sbagai mesin
perang.

2) Perubahan dalam Aspeek Ekonomi


Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang perekonomian di
Indonesia. Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. rakyat
Indonesia pun mengusahakannya sendiri. seperti Pakaian yang terbuat dari benang goni
menjadi tren pada masa pendudukan Jepang.

Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang menyebabkan
terjadinya kemiskinan luar biasa. Angka kematian sangat tinggi. contoh, di Kabupaten
Wonosobo Jawa Tengah angka kematian mencapai 50%. timbul penyakit-penyakit
sosial, Gelandangan, pengemis, kriminalitas.

3) Perubahan dalam aspek pendidikan


Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung sekolah dasar
menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah; gedung sekolah lanjutan menurun dari 850
menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi pun macet.

4) Perubahan dalam aspek politik


Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan alasan
untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang mulai
mendapat simpati rakyat.
GAMBR Bung Karno menggunakan Putera untuk mengonsolidasi perjuangan pergerakan nasional
Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia
atas kekuasaannya di Indonesia. hal ini menimbulkan beragam tanggapan dari para tokoh
pergerakan nasional. Kelompok pertama adalah kelompok yang masih mau bekerja sama
dengan Jepang, tetapi tetap menggelorakan pergerakan nasional. Adapun kelompok kedua
adalah mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan
gerakan bawah tanah

5) Perubahan dalam aspek Budaya


Jepang berusaha ‘menjepangkan’ Indonesia. Ajaran Shintoisme diajarkan pada
masyarakat Indonesia seperti Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan
lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang tetapi
Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai