Disusun oleh :
Peny
usun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Sekolah VOC....................................................................................... 3
B. Pendidikan Sekolah Pribumi............................................................... 4
C. Pendidikan Belanda di Indonesia........................................................ 5
PENUTUP................................................................................................. 7
A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
.............................................................................................................................8
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai bentuk praktek
pendidikan : praktek pendidikan Hindu, pendidikan Islam, pendidikan zaman
VOC, praktek pendidikan kolonial Belanda, pendidikan zaman pendudukan
Jepang dan pendidikan zaman setelah kemerdekaan (Somarsono 1985).
Berbagai praktek pendidikan memiliki dasar filosofis dan tujuan yang
berbeda-beda.
Praktik pendidikan zaman Indonesia merdeka sampai tahun 1965 bisa
dikatakan banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Praktek
pendidikan zaman kolonial Belanda ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan penduduk pribumi secepat-cepatnya melalui pendidikan Barat.
Diharapkan praktek pendidikan Barat ini akan bisa mempersiapkan kaum
pribumi menjadi kelas menengah baru. Praktek pendidikan kolonial ini tetap
menunjukkan diskriminasi antara anak pejabat dan anak kebanyakan.
Kesempatan luas tetap saja diperoleh anak-anak dari lapisan atas. Dengan
demikian, sesungguhnya tujuan pendidikan adalah demi kepentingan penjajah
untuk dapat melangsungkan penjajahannya. Yakni, menciptakan tenaga kerja
yang bisa menjalankan tugas-tugas penjajah dalam mengeploitasi sumber dan
kekayaan alam Indonesia. Di samping itu dengan pendidikan model barat akan
diharapkan muncul kaum bumi putra yang berbudaya barat, sehingga tersisih
dari kehidupan masyarakat kebanyakan.
Pendidikan zaman Belanda membedakan antara pendidikan untuk
orang pribumi. Demikian pula bahasa yang digunakan berbeda. Namun perlu
dicatat, betapapun juga pendidikan Barat (Belanda) memiliki peran yang
penting dalam melahirkan pejuang-pejuang yang akhirnya berhasil melahirkan
kemerdekaan Indonesia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sekolah VOC?
2. Bagaimana keadaan pendidikan Bumi Putera?
3. Bagaimana pendidikan Belanda di Indonesia?
C. Tujuan
1. Memahami sekolah zaman VOC
2. Memahami pendidikan Bumi Putera
3. Memahami pendidikan Belanda di Indonesia
2
PEMBAHASAN
3
negeri Belanda. Untuk mendapat pendidikan guru, ketika kembali ke tanah air,
mereka diangkat menjadi guru.
4
2. Hasil perkembangan sistem sekolah untuk anak-anak pribumi sekitar
tahun 1920.
5
perkembangan yang berarti, akan tetapi setelah tahun 1900 jumlah anak-
anak pribumi yang memasuki E.L.S. meningkat.
Kemudian jenis kedua adalah sekolah menengah. Sekolah
menengah terdiri dari H.B.S. (Hooger Burger School) lima tahun dan
H.B.S. tiga tahun. Sekolah ini didirikan pada tahun 1867 di Jakarta.
Sebelumnya telah ada Gymnasium enam tahun didirikan pada tahun 1860
di Jakarta yang diberi nama Gymnasium III. Tamatan H.B.S. lima tahun
dapat melanjutkan ke Universitas, dan H.B.S. tiga tahun ke sekolah
kejuruan atau dapat juga ke H.B.S. lima tahun di kelas IV.
Pada tahun 1903 didirikan sekolah M.U.L.O. tiga tahun dan
dianggap sederajat dengan H.B.S. tiga tahun. Tamatan M.U.L.O. dapat
melanjutkan ke H.B.S. lima tahun di kelas IV. Baik H.B.S. tiga tahun
maupun M.U.L.O. sebenarnya dipersiapkan untuk memasuki sekolah
kejuruan. Pemilik ijazah M.U.L.O. mempunyai arti penting karena
mendapat posisi yang baik di dalam masyarakat. (Creutsberg, 32)
Kemudian tahun 1919 didirikan A.M.S. (Algemeene Middlebare
School). Sekolah ini merupakan lanjutan M.U.L.O. yang lama belajarnya
tiga tahun, Jenis ketiga adalah Universitas, yang terdiri dari tiga sekolah
tinggi, yaitu: Kedokteran Batavia 1927, ITB 1920, dan Recht Hoge School,
Jakarta 1924
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan formal di Indonesia pertama kalinya dilaksanakan oleh
Zending. Pendidikan ini amat terbatas karena mempunyai tujuan untuk
membina kader pendeta. VOC tidak mencampuri urusan pendidikan
rakyat, kecuali bergerak dalam bidang perdagangan. Kemudian ketika
VOC digantikan oleh penguasa kolonial Belanda, pendidikan mendapat
perhatian kendati terbatas untuk kalangan masyarakat Belanda dan
segelintir golongan bangsawan.
B. Saran
Mempelajari sejarah itu berguna untuk mengetahui masa lalu yang
tidak pernah kita alami
7
DAFTAR PUSTAKA
Prayudi, Gusti Muhammad, dan Dewi Salindri, 2015, Pendidikan pada Masa
Pemerintahan Kolonial Belanda di Surabaya Tahun 1901-1942, dalam
Publika Budaya, Volume 1 Nomor 3, Fakultas Sastra, Universitas Jember.