Penduduk asli Australia yang dikenal sebagai kaum Aborigin Australia, memiliki
sejarah budaya yang terpanjang di dunia, sejak zaman Es yang terakhir. Meskipun misteri
dan perdebatan mengaburkan banyak aspek dalam prasejarah Australia, secara umum
diakui bahwa manusia pertama berkelana melintasi lautan dari Indonesia sekitar 70.000
tahun yang lalu.
Bangsa Eropa mulai menjelajahi Australia di abad 16; pertama para navigator Portugis
diikuti oleh para penjelajah Belanda dan disusul oleh pengusaha sekaligus bajak laut Inggris
William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh panjang pantai timur di
tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah perjalanannya; dan tak lama kemudian ia
mengklaim benua ini untuk Inggris dan menamakannya New South Wales.
Di tahun 1779, Joseph Banks (seorang naturalis dalam armada Kapten Cook) mengusulkan
cara agar Inggris dapat mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan
mengirimkan narapidana ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar
menuju Botany Bay, terdiri dari 11 kapal dan 750 narapidana pria maupun wanita. Armada
ini tiba tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang
memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New South Wales
merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan menghantui
koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan pemerintah yang
penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah budaya yang kemudian
menjadi dasar dari legenda 'Aussie battler’ .
Dalam beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke
Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini.
Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum Aborigin terusir paksa
dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut tanah untuk pertanian atau
pertambangan.
Di akhir abad ke 19, banyak orang yang mengagungkan daerah pedalaman atau ‘the
bush’ (yaitu daerah yang jauh dari kota) dan orang-orangnya. Forum besar untuk
'nasionalisme pedalaman' ini adalah majalah Bulletin yang sangat populer. Halaman-
halamannya penuh dengan humor dan sentimen terhadap kehidupan sehari-hari dan para
penulis yang terkenal adalah legenda pedalaman Henry Lawson dan 'Banjo’ Paterson.
Australia menjadi nagara saat federasi dari koloni-koloni yang terpisah terbentuk pada
tanggal 1 Januari 1901. Tentara Australia turut berperang bersama Inggris dalam Perang
Boer dan PDI. Negara ini terpukul berat oleh masa Depresi, saat harga untuk wol dan
gandum (dua produk utama dalam ekonomi) jatuh. Di tahun 1931, hampir sepertiga pencari
nafkah menjadi pengangguran, dan kemiskinan pun merajalela. Namun, di tahun 1933,
perekonomian Australia mulai pulih. Saat PDII pecah, balatentara Australia turut berjuang
bersama Inggris di Eropa, namun Amerika Serikat-lah yang membantu melindungi Australia
dari serbuan pasukan udara Jepang, dengan mengalahkan mereka di Perang Laut Coral.
Setelah PDII, datanglah arus imigrasi dari Eropa, yang memberikan sumbangsih besar
terhadap negara, menghidupkan kembali budaya dan memperluas wawasan pandang
Australia. Era pasca perang ini merupakan saat-saat booming di Australia, karena adanya
permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah. Australia mengikuti Amerika Serikat
dalam Perang Korea, dan di tahun 1965 mengirimkan pasukan untuk membantu AS di
Perang Vietnam, meskipun dukungan terhadap keterlibatan Australia ini tidaklah
menyeluruh. Masalah bagi banyak pemuda Australia adalah wajib militer yang diterapkan
dalam tahun 1964.
Kerusuhan akibat wajib militer ini merupakan salah satu faktor naiknya partai Buruh
Australia (Labor Party) ke jenjang kekuasaan di tahun 1972, di bawah kepemimpinan Gough
Whitlam. Pemerintahan Whitlam menarik pasukan Australia dari Vietnam, menghapuskan
biaya pendidikan tinggi dan dinas nasional, menerapkan sistem perawatan kesehatan yang
gratis dan tersedia untuk umum, serta mendukung hak tanah bagi masyarakat Aborigin.
Di paro terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang
dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui seni,
sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi semakin kurang relevan. Para
imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos mereka sendiri, untuk berbaur dengan
kalangan kolonial Australia. Juga ada pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin
Australia merupakan fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.
‘Impian Besar Australia’ yaitu memiliki rumah, yang dimulai di masa keemasan di tahun
1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan suburbanisasi besar-besaran di kota-kota
Australia, khususnya di Sydney dan Melbourne. Arsitektur Australia masa kini sebenarnya
tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri seringkali mendominasi proyek-
proyek pembangunan besar. Dalam banyak hal, bangunan ‘modern’ yang paling menarik
sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya Victoria atau dari era lainnya.
Meskipun demikian tetap ada pengecualian, dan yang terkenal antara lain Convention
Centre di Darling Harbour Sydney, Melbourne Museum, serta Cultural Centre di Uluru-Kata
Tjuta National Park di bagian tengah Australia, yang didesain sesuai konsultasi dengan
dengan pemilik tradisional cagar alam tersebut. Kompleks Federation Square Melbourne,
dengan bentuk geometriknya yang tajam, mencerminkan arsitektur modern yang penuh
tantangan, tepat di jantung kota.
Sehatnya perekonomian saat ini terbukti dari dolar Australia yang relatif tinggi,
peningkatan perdagangan dengan Cina dan beberapa keuntungan yang tinggi dan mencetak
rekor pada bisnis-bisnis setempat. Semua ini dibarengi dengan inflasi dan angka
pengangguran yang rendah. Namun, di sisi negatifnya adalah meningkatnya defisit
perdagangan negara sampai $20 miliar, hutang rumah tangga rata-rata yang melonjak tinggi
dan harga perumahan di pusat urban yang semakin tak terjangkau.
Sesungguhnya pada tahun 1847, Earl Grey, menteri urusan jajahan pada waktu itu, telah
menyadari perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni-koloni yang
berbeda-beda di Australia itu. Misalnya bea ekspor dan impor, lalu lintas surat-surat pos,
dan organisasi transport.
Dorongan untuk bersatu itu dating juga dari organisasi para pekerja yang di Australia
disebut trade union. Berbagai terde union di koloni-koloni yang berbeda itu menghendaki
keseragaman aksi terhadap tenaga kerja cina. Jumlah jam kerja perhari, serta perlindungan
hak asasi mereka.
Dalam dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari dua koloni-
koloni di Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia.Hasil referendum di
empat koloni tersebut pada tahun 1898 diperoleh hasil sebagai barikut:
Koloni-koloni yang lain merasa bahwa federasi tanpa New South Wales merupakan
sesuatu yang tidak masuk akal. Perasaaninilah yang mendorong mereka menyetujui
beberapa amandemen dalam pertemuan kepal-kepal pemerintahan yang diadakan
sesuadah referendu tersebut.
Pada tahun 1899 diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni
menyelenggarakan referendum, dan hasilnya adalah :
Mayoritas penduduk di lima koloni menyetijui federasi dengan konstitusi yang sudah
mendapat amandemen
Jumlah suara yang di setujui di New Soulth Wales melebihi jumlah yang ditentukan,
sehingga referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.
Tanpa menunggu Australia Barat, kelima koloni mengirimkan rancangan konstitusi
federasi itu ke Inggris untuk disahkan oleh parlemen Inggris. Pemerintahan Inggris dalam
tahun 1900 mengeluarkan undang-undang yang mengijinkan pembentukan federasi tanpe
Australia Barat. Undang-undang ini disebut Australian Commonwealth act. Sementara itu
Australia barat mengadakan referendum dan hasilnya adalah 44.800 setuju, dan 19.601
menolok. Dengan hasil ini maka Australia Barat bergabung dalam federasi. Dengan
demikian, ketika commonwealth of Australia menjadi kenyataan, federasi itu meliputi enam
koloni yang nantinya menjadi Negara bagian.
E. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan federal dalam garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Commonwealth of Australia di dasarkan pada konstitusi tertulia yang hanya bisa diubah
melalui referendum.
Kepala Negara, yang resminya memegang kedaulatan atas Australia adalah Gubernur
Jendral sebagai wakil raja/ratu Inggris. Dalam praktek pemerintahan sehari-hari, gubernur
jendral hanya sebagai lambing, karena pemerintahan sehari-hari di pimpin oleh perdana
menteri.
Parlemen terdiri dari dua badan, senate dan house of refresentatives. Senat merupakan
wakil Negara-negara bagian.
Suatu rancangan harus didiskusikan dengan senate dan house of representatives. Suatu
undang-undang harus di setujui oleh kedua badan perlemen tersebut dan di tanda tangani
oleh Gubernur Jenderal.
Tiap Negara bagian di kepalai oleh gubernur yang mewakili gubaernur Jenderal.
Parlemen di Negara-negara bagian terdiri dari dua badan kecuali di queensland hanya
terdiri dari satu badan
Kepala pemerintahan di Negara bagian di sebut premier yang dalam bahasa Indonesia
juga diterjemahkan perdana menteri
f. Perumahan rakyat
h. Transportasi local
F. Partai Politik
Di Australia hanya ada tiga partai utama, yaitu Partai Buruh Australia, Partai Liberal, dan
partai country. Partai liberal dan partai country biasanya sling mendukung dan bergabung
atau berkoalisi menghadapi partai Buruh , karena itu dalam berbagai literatur, keduanya
disebut Non-Labor atau Non-Labor Coalition.
Ketiga partai menitik beratkan dukunganya pada system pemerintahan yang didasarkan
pada pemilihan biasa secara rahasia. Berkaitan de3nga usaha masing-masing untuk
memperoleh kekuasaan, kedua pihak. Partai Buruh dan koalisi liberal-country, sering
menuduh pihak lain berbuat di luar system parlemen untuk mencapai tujuannya.
Pada tahun 1954, dalam tubuh partai Buruh terjadi perpecahan sehingga lahir partai
buruh demokratis. Partai ini di bentuk sebagai partai yang anti komunis, dan menarik
anggota-anggotanya dari kelompok indutri. Partai ini yakin nagwa partai buruh Australia
sudah disusupi oleh paham dan orang-orang komunis yang menyebabbkan partai tersebut
terlalu radikal untuk ukuran Australia. Partai buruh demokratis ini mampu bertahan selam
24 tahun : tahun 1978 partai ini dinyatakan bubar.
Pada tahun 1977 suatu partai baru lahir lagi di Australia. Namanya adalah partai
Demokrat Australia. Partai ini didirikan oleh pendukung-pendukung Partai Buruh dan partai
Liberal yang merasa yakin mempunyai sudut pandang yang sangat dekat, dank arena itu
bersatu membentuk satu partai.
Kaum Aborigin di Australia diperkirakan tiba di sini dengan perahu dari Asia Tenggara
pada saat Abad Es terakhir, yaitu setidaknya 50.000 tahun yang lampau. Di masa
penjelajahan dan bermukimnya bangsa Eropa, sekitar satu juta orang Aborigin telah tinggal
di benua ini sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Mereka terbagi dalam 300 klan dan
berbicara dalam 250 bahasa dan 700 dialek. Setiap klan mempunyai hubungan spiritual
dengan tanah tertentu, tapi juga berkelana jauh untuk berdagang, mencari air dan hasil
bumi musiman, serta untuk mengadakan ritual dan pertemuan totemik.
Meskipun tanah air mereka sangat beragam – mulai dari gurun pedalaman dan hutan
hujan tropis sampai pegunungan bersalju – semua orang Aborigin memiliki kepercayaan
yang sama mengenai “Dreamtime” atau “Masa Impian”, sebuah alam magis yang abadi.
Menurut mitos kaum Aborigin, para leluhur roh totem membentuk seluruh aspek kehidupan
saat Masa Impian penciptaan dunia. Para leluhur roh ini senantiasa menghubungkan
fenomena alam, dan juga masa lalu, masa kini dan masa depan, melalui semua aspek
budaya Aborigin.
BAB II
1. Willem Jansz.
Benua Australia terletak di belahan bumi paling selatan. Ia bertetangga dengan benua
Asia. Jika didasarkan pada ukurannya, maka Australia merupakan benua dengan cakupan
wilayah yang paling kecil. Dan apabila didasarkan pada urutan penemuannya, Australia
digolongkan sebagai benua termuda sebab memang ia merupakan benua yang ditemukan
paling akhir. Lantas, siapakah tokoh yang pertama kali menjejakkan kakinya di tanah
kangguru tersebut? Dunia mengakui nama Willem Janszoon (1570-1630) sebagai
tokoh penemu Australia. Meskipun pada faktanya, nelayan dari Nusantara sudah
berkunjung secara sporadis ke Australia jauh lebih dulu ketimbang Willem Jansz.
a. Siapa Willem Jansz?
Pria ini berkebangsaan Belanda. Ia seorang gubernur kolonial dan seorang ahli
navigasi yang handal. Willem Jansz sendiri dipekerjakan oleh Kerajaan Belanda. Ia bahkan
pernah bekerja sebagai gubernur Benteng Henricus yang terletak di Pulau Solor.Karir politik
Willem Jansz ini cukup gemilang sebab ia juga pernah ditunjuk sebagai Dewan India. Ia juga
pernah bertugas sebagai laksamana pelayaran untuk dewan Pertahanan Belanda. Bahkan
pada tahun 1619, berkat jasanya, ia dihadiahi emas yang setara dengan 1000 gulden.
Beranjak pada tahun berikutnya, Willem kembali mengunjungi Benua Australia yang
kedia kali. Kabarnya ia tiba di pesisir Australia Barat. Pada kunjungan kedua inilah, Willem
mulai mengelilingi wilayah Australia secara penuh. Perjalanan Willem ini tercatat dengan
baik pada sebuah peta yang disimpan dengan rapi di Amsterdam.
Selama hidupnya, Willem Jansz banyak menghabiskan waktu di wilayah nusantara
yang pada saat itu dikenal dengan nama Batavia. Ia tercatat kembali ke sana pada tahun
1627. Sekembalinya dari Batavia, ia kemudian memimpin ekspedisi menuju India. Perjalanan
terakhir Willem tercatat pada tahun 1629 dimana ia berlayar kembali pulang ke Belanda.
Saat itu ia dikabarkan berumur kurang lebih 60 tahun. Keinginannya untuk pensiun pun
muncul seiring dengan fisiknya yang perlahan menurun. Sayangnya, masa-masa pensiun
Willem ini luput dari catatan sejarah. Bahkan tahun dan kota dimana ia meninggal juga tidak
diketahui. Penemu Australia itu kemudian dianggap meninggal di tahun 1630.
2. Orang-orang Eropa
Australia merupakan Benua terkecil dan terakhir kali ditemukan di belahan bumi
selatan. Penemuan benua ini berdasarkan atas teori ahli ilmu benua Yunani, Ptolomeus yang
berbunyi Terra Australis Inqcocnita yang artinya tanah selatan yang belum diketemukan.
Untuk itu para pelaut Eropa berupaya menemukan benua tersebut. Para tokoh penemu
benua tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tahun 1606 bangsa Belanda bernama Wlliem Jansz singgah di kawasan Teluk
Carpentaria.
b. Tahun 1644 juga orang Belanda bernama Abel Tasman menemukan Tasmania dan
Selandia Baru.
c. Tahun 1770, seorang bangsa Inggris bernama James Cook menemukan Pantai timur
Australia yang lebih subur dan Selandia Baru yang terdiri dua pulau yang terdiri dua Pulau
Utara dan Pulau Selatan.
Australia berasal dari kata australis yang dalam bahasa Latin berarti selatan. Negara
ini dalam ragam percakapan sering disebut sebagai Oz sejak awal abad ke-20.[C 5] Aussie
adalah istilah percakapan bagi "orang/bangsa Australia".
Penggunaan terdini kata Australia yang terdokumenkan dalam bahasa Inggris adalah
pada tahun 1625 dalam "A note of Australia del Espíritu Santo, yang ditulis oleh Master
Hakluyt" dan diterbitkan oleh Samuel Purchas dalam Hakluytus Posthumus, sebuah
kesalahan dari nama Spanyol asli Austrialia del Espíritu Santo untuk sebuah pulau di
Vanuatu.[21] Bentuk kata sifat bahasa Belanda Australische digunakan dalam buku
berbahasa Belanda di Batavia (Jakarta) pada tahun 1638, yang merujuk pada daratan yang
baru saja ditemukan di selatan.[22] Australia kemudian digunakan dalam terjemahan tahun
1693 dari Les Aventures de Jacques Sadeur dans la Découverte et le Voyage de la Terre
Australe, sebuah novel Perancis tahun 1676 karya Gabriel de Foigny, di bawah nama pena
Jacques Sadeur.[23] Merujuk seluruh wilayah Pasifik Selatan, Alexander Dalrymple
menggunakannya dalam An Historical Collection of Voyages and Discoveries in the South
Pacific Ocean pada 1771. Di akhir abad ke-18, nama tersebut digunakan untuk merujuk
Australia secara lebih spesifik, dengan pakar botani George Shaw dan Sir James Smith
menulis "tanah yang luas, atau tepatnya benua, Australia, Australasia, atau Belanda Baru"
dalam bukunya dari tahun 1793 Zoology and Botany of New Holland,[24] dan James Wilson
menyertakannya pada sebuah diagram dari tahun 1799.[25]
"Aku mengizinkan diriku sendiri untuk melakukan sembarang inovasi terhadap istilah
asli, tampaknya ia akan berganti menjadi Australia; sebab lebih terasa nyaman di telinga,
dan ia adalah perpaduan nama-nama bagian bumi lain yang sama hebatnya."[26]
Inilah satu-satunya kemunculan kata Australia di dalam naskah itu; tetapi dalam
Lampiran III, General remarks, geographical and systematical, on the botany of Terra
Australis karya Robert Brown, Brown menggunakan bentuk kata sifat Australian di dalam
makalah itu,[27]—penggunaan yang pertama dikenal dalam bentuk itu.[28] Meskipun
konsepsi yang merakyat, buku tersebut tidak bersifat instrumental dalam pengadopsian
nama itu: nama itu secara bertahap mulai dapat diterima selama sepuluh tahun berikutnya.
[29] Lachlan Macquarie, seorang Gubernur New South Wales, menggunakan kata ini dalam
surat-suratnya yang dikirimkan ke Inggris, dan pada 12 Desember 1817 Macquarie
mengatakan kepada Kantor Kolonial bahwa kata itu diadopsi secara resmi.[30] Pada 1824,
Angkatan Laut Inggris setuju bahwa benua itu secara resmi akan disebut sebagai Australia
Sejarah ternyata memang tak selamanya benar. Baru-baru ini sejarah tentang siapa
orang pertama yang menemukan benua Australia terkuak. Apa yang diyakini orang bahwa
penemu benua Australia yang pertama adalah Kapten James Cook, seorang ahli ilmu bumi
dan navigator asal Inggris, ternyata salah.
Sebab, Kapten James Cook yang dianggap menemukan benua kanguru ini tercatat
mendarat di Botani Bay atau sekarang jadi Sidney Harbour pada tahun 1770. Sedangkan dari
fakta terbaru ditemukan bahwa yang pertama mendarat di sana adalah pelaut Portugal
bernama Christopher de Mendonca pada tahun 1522. Hal ini terungkap dari dokumen yang
ditemukan di koleksi perpustakaan Los Angeles Amerika.
Penempatan manusia di Australia diduga berawal pada 42.000 sampai 48.000 tahun
lalu,[32] mungkin dengan perpindahan manusia melalui jembatan tanah dan
penyeberangan-laut jarak dekat dari kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Para
penghuni perdana ini mungkin moyang dari penduduk asli Australia modern. Pada masa
pendudukan Eropa di akhir abad ke-18, sebagian besar penduduk asli Australia
mempertahankan hidupnya dengan cara memburu, dengan tradisi lisan dan nilai-nilai
kerohanian yang kompleks berdasarkan penghormatan atas tanah air dan sebuah
kepercayaan zaman impian. Penghuni Kepulauan Selat Torres pada awalnya merupakan
pekebun dan pemburu-pengumpul.[33]
Letnan James Cook memetakan pantai Timur Australia di HM Bark Endeavour
mendakwakan tanahnya untuk Inggris pada tahun 1770. Replika ini dibuat di Fremantle,
Australia Barat pada tahun 1988 untuk ulang tahun yg ke-200 Australia.
Setelah kunjungan sporadis oleh para nelayan dari Nusantara,[34] orang Eropa
pertama yang melihat daratan utama Australia, sekaligus menjadi orang Eropa pertama
yang menjejakkan kaki di benua Australia adalah seorang mualim Belanda, Willem Janszoon.
Dia melihat pantai Semenanjung Tanjung York pada tanggal yang tak diketahui pada awal
tahun 1606, dan menjejakkan kakinya untuk kali pertama pada 26 Februari di Sungai
Pennefather di pantai barat Tanjung York, dekat sebuat tempat yang kini menjadi kota
Weipa.[35] Bangsa Belanda mengaku bahwa seluruh seluruh pantai barat dan utara
"Belanda Baru" pada abad ke-17, tetapi tidak mengupayakan pendudukan.[35] William
Dampier, seorang penjelajah Inggris mendarat di pantai barat-laut Australia pada 1688 dan
melakukannya lagi pada 1699 di tengah perjalanan pulangnya. Pada 1770, James Cook
berlayar dan membuat peta di sepanjang pantai timur Australia, yang kemudian ia namai
sebagai New South Wales dan diaku sebagai milik Britania.[36] Replika kejadian ini lalu
didirikan di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan ulang tahun
Australia yang ke-200. Temuan Cook menyiapkan jalan untuk pelaksanaan sebuah koloni
mahkota baru. Koloni Mahkota New South Wales dibentuk pada 26 Januari 1788, ketika
Kapten Arthur Phillip memimpin rombongan First Fleet ke Port Jackson.[37] Tanggal itu
menjadi hari nasional Australia, Hari Australia. Van Diemen's Land, kini dikenali sebagai
Tasmania, diduduki pada 1803 dan menjadi koloni terpisah pada 1825.[38] Britania Raya
secara resmi mengakui bagian barat Australia sebagai miliknya pada 1828.[39] Ekspedisi ini
telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang menjadi rangsangan untuk
mendirikan koloni bagi para terhukum Inggris, sebagai ganti hilangnya koloni-koloni di
Amerika (yang merdeka saat itu).
Koloni-koloni terpisah dibentuk sebagai pecahan dari New South Wales: Australia
Selatan pada 1836, Victoria pada 1851, dan Queensland pada 1859.[40] Teritorial Utara
dibentuk pada 1911 ketika ia memisahkan diri dari Australia Selatan.[41] Australia Selatan
dibentuk sebagai "provinsi bebas"—sebab ia tidak pernah menjadi koloni tahanan.[42]
Victoria dan Australia Barat juga dibentuk sebagai "provinsi bebas", tetapi kemudian
menerima tahanan yang dikirim.[43][44] Sebuah kampanye oleh pemukim New South Wales
memicu berakhirnya pengangkutan tahanan ke koloni itu; kapal laut tahanan terakhir tiba
pada tahun 1848.[45] Port Arthur, Tasmania adalah penjara terbesar Australia untuk
menampung tahanan kiriman.
Penduduk asli Australia diduga sebanyak 350.000 jiwa ketika orang Eropa mulai
melakukan pendudukan,[46] menurun drastis selama 150 tahun setelah awal pendudukan,
terutama disebabkan oleh penyakit infeksi.[47] "Generasi yang terampas" (penghilangan
anak-anak Aborigin dari keluarga mereka), di mana sejarawan seperti Henry Reynolds
memandangnya sebagai genosida,[48] juga berperan bagi menyusutnya populasi penduduk
asli.[49] Tafsiran sedemikian tentang sejarah Aborigin masih dipertentangkan oleh
komentator kolot seperti mantan Perdana Menteri John Howard dibesar-besarkan atau
dibuat-buat untuk kepentingan politik dan ideologi tertentu.[50] Perdebatan ini dikenal di
Australia sebagai perang sejarah.[51] Pemerintah Federal meraih kekuasaan untuk
membuat undang-undang yang menghormati Aborigin setelah diselenggarakannya
Referendum Australia 1967 tentang Aborigin.[52] Kepemilikan tradisional atas tanah—gelar
aborigin—tidak diakui sampai tahun 1992, ketika Mahkamah Agung pada kasus Mabo
versus Queensland (Nomor 2) membatalkan gagasan Australia sebagai terra nullius ("tanah
tak bertuan") sebelum pendudukan oleh orang Eropa.[53]
Last Post diperdengarkan di dalam upacara Hari ANZAC di Port Melbourne, Victoria.
Upacara serupa dilakukan di sebagian besar pinggiran kota dan kota-kota kecil.Pada 1
Januari 1901 federasi enam koloni dibentuk setelah satu dasawarsa perencanaan,
konsultasi, dan pemungutan suara.[59] Persemakmuran Australia dibentuk dan ia menjadi
dominion Imperium Britania pada 1907. Wilayah Ibu Kota Federal (kemudian diubah
menjadi Wilayah Ibu Kota Australia) dibentuk pada tahun 1911 sebagai lokasi bagi ibu kota
federal masa depan, Canberra. Melbourne pernah menjadi pusat pemerintahan sejak tahun
1901 sampai 1927 ketika Canberra dibangun.[60] Hak dan tanggung jawab pengelolaan
Teritorial Utara dialihkan dari pemerintah Australia Selatan kepada parlemen federal pada
tahun 1911.[61] Pada tahun 1914, Australia menggabungi Britania pada Perang Dunia I,
dengan dukungan dari Partai Liberal yang demisioner dan Partai Buruh yang baru memulai
tugasnya.[62] Bangsa Australia turut serta dalam banyak perang besar, misalnya dalam
Barisan Barat.[63] Dari 416.000 yang ditugaskan, kira-kira 60.000 terbunuh dan 152.000
luka-luka.[64] Banyak orang Australia menganggap kekalahan Korps Tentara Australia dan
Selandia Baru (ANZAC) dalam Gallipoli sebagai kelahiran bangsa—aksi militer besar
pertama.[65][66] Kampanye Jalur Kokoda dipandang oleh banyak pihak sebagai analogi
bangsa-terhadap apa yang terjadi dalam Perang Dunia II.[67]
Masih menurut Elkin (1956) penduduk asli Australia memasuki Australia dari arah
utara. Diperkirakan pintu masuknya adalah garis pantai utara, mulai dari Semannjung York
di sebelah Timur sampai pantai daerah Kimberley di sebelah barat. Sementara itu Shaw
(1969) menjelaskan bahwa kemungkinan mereka bergerak ke arah Australia karena
terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka
bergerak ke arah selatan dan melalui Indonesia (Laut Timor, Laut Arafuru, dan Selat
Tores) mereka selanjutnya masuk ke Australia.
Kapan mereka mulai datang ke Australia tidak dapat diketahui secara pasti. Ada yang
menyebutkan seribu atau beberapa ribu tahun yang lalu. Menurut Clark (1986) berdasarkan
tes karbon mereka diperkirakan sudah dari 30.000 tahun yang lalu. Hal tersebut senada
dengan pendapat Bereson dan Rosenbalt (1979). Sementara itu dalam buku The Official
Bicentennial Diary (1988). disebutkan mereka telah datang sekitar 40.000 atau mungkin
70.000 tahun yang lalu. Terlepas dari kapan mereka datang ke Australia, namun yang pasti
mereka jauh awal datang dibandingkan orang-orang kulit putih. Mereka sesungguhnya yang
berhak disebut sebagai penemu dan
BAB IV
A. Aborigin Australia
Anda dapat melihat seni dan tarian kontemporer Aborigin di kota-kota Australia. Atau
kunjungi daerah pedalaman dan dengarkan mitos penciptaan Dreamtime dengan ditemani
api unggun. Jalan-jalan di hutan semak, snorkeling, berbagi makanan khas hutan semak
atau belajar membuat tombak dan menangkap ikan dengan cara tradisional. Orang-orang
Aborigin akan membantu Anda memahami tanah purba ini, beserta spiritualitas dan
keajaibannya.
Salah satu budaya yang terkenal dari suku Aborigin adalah senjata berburu yang
sering mereka gunakan, yaitu Boomerang. Senjata ini sangatlah unik karena setelah
dilempar jauh,dapat kembali lagi, senjata ini sering digunakan untuk berburu di hutan
maupun padang savannah. Dalam kehidupan sehari-hari suku Aborigin memang di habiskan
untuk berburu binatang liar seperti Kanguru (binatang khas Australia), selain menggunakan
Boomerang mereka juga menggunakan senjata-senjata tradisional seperti tombak dan
panah.
Di saat musim dingin suku Aborigin menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit
kanguru. Bagi orang-orang Aborigin yang masih hidup secara tradisional, mereka tidak
pernah mengenal bercocok tanam dan memelihara ternak, itulah sebabnya kelompok
mereka tidak pernah pergi jauh dari sumber air maupun sungai. Tempat tinggalnya pun
masih bersifat nomanden atau berpindah-pindah, rumah yang dibuatnya pun sangat
sederhana dan hanya terbuat dari ranting-ranting pohon dan daun-daun yang di susun.
Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh
seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau
tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka
tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah
New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin
Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia
selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta
Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah
Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia,
namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah
517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan
suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut saat
ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin
adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin.
Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit
hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh
seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau
tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka
tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah
New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin
Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia
selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta
Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah
Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia,
namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah
517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan
suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut saat
ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin
adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin.
Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit
hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Tujuh tempat khusus di mana Anda dapat berhubungan dengan Aborigin Australia
Uluru, NT
Kunjungi Uluru dan Anda akan mengetahui mengapa batu raksasa dan tanah sekitarnya ini
mempunyai makna spiritual yang sangat besar bagi kaum Aborigin Anangu. Menurut mitos
penciptaan mereka, makhluk-makhluk nenek moyanglah yang membentuk Uluru, yang
terletak di Red Centre Australia , berbentuk seperti jantung berukuran raksasa yang tampak
muram . Pemandu Aborigin Anda akan menceritakan kisah kuno ini sembari Anda berjalan
mengelilingi dasar batu. Hanya dalam jarak 32 kilometer terdapat sebuah tempat keramat
lainnya – Kata Tjuta. Hati siapa pun pasti terpesona oleh kubah-kubah bulat berwarna
coklat kemerahan yang curam ini, dengan luas lebih dari 3.500 hektar.
Kimberley, NT
3. Daintree, Queensland
Dengan usia lebih dari 135 juta tahun, Hutan Hujan Daintree kami yang mempesona, rumah
bagi suku Wujal Wujal, adalah hutan hujan tertua di dunia. Lintasi payung hijau raksasa ini
dan temukan burung-burung yang unik dan margasatwa lainnya, yang banyak di antaranya
tidak dapat ditemui di tempat lain di dunia.
Coorong, SA
Menyatulah dengan alam saat Anda menaiki kayak di sepanjang laguna dan perairan di
Coorong. Pemandu Ngarrindjeri Anda akan berkisah tentang makanan khas hutan semak,
obat-obatan tradisional dan kehidupan burung lokal yang luar biasa. Saat malam tiba, Anda
dapat mendengarkan cerita dan mencium aroma damper segar (roti pedalaman) yang
sangat lezat saat dikeluarkan dari bara api unggun.
Gippsland, VIC
5. Gippsland, Victoria
Temukan sejarah Aborigin yang kaya di sepanjang pesisir Gippsland yang berbukit-
bukit. Jelajahi rimbunnya pepohonan pakis, pantai-pantai berpasir dan hutan eukaliptus di
tanah keramat yang sekarang dikenal sebagai Taman Nasional Wilsons Promontory. Ikutilah
jejak rute perdagangan kaum Aborigin yang telah berusia 18.000 tahun. Saksikan kaum
Aborigin setempat membuat keranjang, tombak, perisai dan kano dengan cara tradisional di
Bairnsdale. Atau temukan tempat Dreamtime menyentuh ngarai, hutan hujan dan aliran air
di Woolshed Creek.
Sydney, NSW
6. Tur budaya Sydney, New South Wales
Tengoklah kehidupan penduduk asli Sydney dengan berlayar di pelabuhan atau mengikuti
tur jalan kaki. Anda dapat mempelajari nama-nama kaum Aborigin dan arti tempat-tempat
penting di Sydney sembari berlayar di pelabuhan bersama pemandu Aborigin. Kunjungi
pahatan batu dan perkampungan kuno Aborigin, lalu mampir di Clark Island untuk
mendapat sambutan tradisional kaum Aborigin. Setelah turun dari perahu, Anda dapat
mencicipi makanan ala hutan semak dan mempelajari penggunaan tetumbuhan oleh kaum
Aborigin, di dalam tur jalan kaki melintasi Botanical Gardens yang rimbun di tepi pelabuhan
Sydney.
Jangan lewatkan pertunjukan dari salah satu kelompok tari paling inovatif, tertua dan
sekaligus termuda di Australia. Bangarra memadukan tradisi yang telah berusia 50.000
tahun dengan pengaruh tari kontemporer dari seluruh dunia. Saksikan bahasa tari Australia
sejati ini di dalam teater utamanya di Sydney, atau di panggung berbagai kota di seantero
Australia.
BAB V
A. Pengertian Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi
perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan
perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu
dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu
melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan
kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
b. Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang
relatif lama
2. Faktor pendorong
3. Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:
• Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
• Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang
bersangkutan
• Kisah pahit orang Aborigin adalah lembaran kelam politik Australia. Kisah pahit itu bisa
kita saksikan lewat sejumlah film yang diputar dalam ”Australia on Screen 2011” atau
Festival Film Australia, pekan lalu di Jakarta. Mari kita tengok film Radiance yang diproduksi
tahun 1997. Film itu berkisah tentang tiga perempuan—kakak beradik—keturunan Aborigin.
Mereka tinggal terpisah dan masing-masing mempunyai kehidupan sendiri.
• Cressy (Deborah Mailman), si anak tertua, adalah seorang penyanyi opera terkenal.
Mae, anak kedua, seorang perawat yang setia merawat sang ibu hingga meninggal. Nona, si
bungsu, adalah perempuan pemimpi yang jiwanya terombang-ambing dan kehilangan
indentitas. Kematian sang bunda memaksa ketiganya kembali berkumpul untuk menghadiri
upacara pemakaman. Setelah itu, mereka kembali ke rumah masa kecil. Buat Cressy dan
Mae, setiap bagian rumah itu memaksa mereka mengingat kembali kisah masa lalu yang
pahit.
• Lewat pergulatan batin yang hebat, Cressy dan Mae akhirnya membuka rahasia lama
yang sudah lama dikubur dalam-dalam. Mae, yang begitu dekat dengan sang bunda,
ternyata membenci ibunya karena sepanjang hidupnya dia merasa disia-siakan.
• Sementara itu, Cressy, yang sejak kecil dititipkan di panti asuhan, mengaku pernah
diperkosa seorang kulit putih yang menjadi pacar ibunya hingga hamil. Dan anak yang dia
kandung adalah Nona. Rahasia yang terbuka ini membuat perasaan ketiganya hancur. Nona
ingin bunuh diri karena kaget tiba-tiba harus memanggil mama pada Cressy. Cressy dan Mae
membakar rumah masa kecilnya untuk menghapus pengalaman pahit mereka.
• Namun, pada akhirnya ketiganya menyadari bagaimanapun mereka punya hubungan
darah. Dan satu-satunya harta yang mereka miliki adalah keluarga. Akhirnya, mereka
berdamai dengan kemarahan mereka dan masa lalu yang pahit.
• Film karya Rachel Perkins, sutradara berdarah Aborigin ini, di sana-sini mengungkap
kisah pahit yang biasa dialami orang Aborigin mulai perlakuan tanpa hormat hingga
perampasan tanah oleh warga kulit putih.
4. Generasi terampas
• Kisah pahit Aborigin antara lain buah dari kebijakan asimiliasi yang dilakukan
”pemerintah kulit putih” pada tahun 1910-an hingga 1970-an. Pada periode itu ratusan ribu
anak Aborigin dirampas dari orangtua dan komunitas mereka untuk diasuh di panti asuhan
seperti yang dialami Cressy.
• Di sana mereka dilatih untuk menjadi orang ”kulit putih” sambil melupakan identitasnya
sebagai orang Aborigin. Mereka inilah yang disebut stolen generations, generasi yang
terampas. Setelah puluhan tahun pasca kebijakan asimilasi itu, saling curiga dan prasangka
rasial di antara Aborigin dan kulit putih masih terjadi. Ini bisa kita tangkap dalam film
Jindabye (2006). Film ini berkisah tentang empat orang kulit putih yang menemukan mayat
seorang gadis Aborigin korban pemerkosaan.
• Claire, istri salah seorang pemancing, berusaha meminta maaf pada keluarga Aborigin
dan menggalang dana untuk pemakaman korban. Namun, maksud baiknya malah ditanggapi
berbeda. Dia diusir orang-orang Aborigin yang telanjur berprasangka semua orang kulit
putih jahat. Di sisi lain, Claire dimusuhi orang kulit putih lainnya karena dianggap tidak
mendukung suaminya.
• Dampak kebijakan ”asimilasi” itu memang jadi kerikil dalam hubungan orang Aborigin
dan kulit putih selama bertahun-tahun. Untuk mengakhiri situasi ini, Pemerintah Australia,
di masa pemerintahan PM Kevin Rudd, pada tahun 2008 meminta maaf secara resmi dan
terbuka kepada orang Aborigin. Inilah permintaan maaf pertama kali kepada orang Aborigin.
Selanjutnya, semangat rekonsiliasi pun digulirkan.
• Semangat rekonsiliasi ini bisa kita tangkap dalam film Bran Nue Dae (baca: brand new
day) yang diputar sebagai film pembuka ”Australia on Screen.” Film yang dirilis di Australia
tahun 2010 itu bercerita tentang persahabatan orang Aborigin dan kulit putih.
• Robyn Kershaw, yang memproduksi Bran Nue Dae bersama Graeme Isaac, mengatakan,
film ini ingin menunjukkan bahwa hubungan orang Aborigin dan kulit putih tidak selamanya
buruk. ”Banyak sisi baik dalam hubungan keduanya. Soal rasisme itu tidak hanya terjadi di
Australia,” ujarnya.
• Ketiga film yang berkisah tentang Aborigin di festival ini adalah pengakuan jujur atas
lembaran hitam dalam sejarah bangsa Australia. Mengakui dengan jujur kesalahan masa lalu
dan melakukan rekonsiliasi memerlukan memang kebesaran jiwa. (Umi Kulsum, Litbang)
BAB VI
A. Genosida
Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok
yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan
mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam
kelompok ke kelompok lain.[1]
Ada pula istilah genosida budaya yang berarti pembunuhan peradaban dengan
melarang penggunaan bahasa dari suatu kelompok atau suku, mengubah atau
menghancurkan sejarahnya atau menghancurkan simbol-simbol peradabannya.
Contoh genosida
• Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa Yahudi pada milenium pertama sebelum
Masehi.
• Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM.
• Pembantaian suku bangsa Keltik oleh bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia sejak
abad ke-7.
• Pembantaian bangsa Aborijin Australia oleh Britania Raya semenjak tahun 1788.
• Pembantaian Bangsa Armenia oleh beberapa kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I.
• Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi (Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia oleh
kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
• Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada akhir Perang Dunia II oleh suku-
suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di sebelah timur garis perbatasan Oder-Neisse.
• Pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir tahun
1970-an.
• Pembantaian bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an.
• Efraín Rios Montt, diktator Guatemala dari 1982 sampai 1983 telah membunuh 75.000
Indian Maya.
• Pembantaian Rwanda, pembantaian suku Hutu dan Tutsi di Rwanda pada tahun 1994
oleh terutama kaum Hutu.
• Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara 1991 -
1996. Salah satunya adalah Pembantaian Srebrenica, kasus pertama di Eropa yang
dinyatakan genosida oleh suatu keputusan hukum. [2]
• Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed di Sudan pada 2004.
[3]
• Kasus ini telah sampai di meja putusan Internasional Court Justice (ICJ) namun menurut
pengamatan ICJ, Serbia tidak bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, serta tuntutan
Bosnia agar Serbia bertanggungjawab menganti rugi kepada para muslim korban di desa-
desa Bosnia Timur tidak disetujui oleh pihak ICJ, ICJ hanya memutuskan bahwa Serbia
melakukan kealfaan dengan membiarkan terjadinya genosida di daerah negaranya sendiri.
• Walaupun hingga kini belum terdapat kejelasan atas kasus ini namun ICJ telah
menemukan beberapa bukti yaitu : pembunuhan benar-benar terjadi secara massif di kamp-
kamp konsentrasi di wilayah yang terjadi konflik, serta tidak hanya pembunuhan massal saja
yang terjadi namun juga pemerkosaan, serta pencacatan fisik secara sengaja, namun hal ICJ
belum menemukan bukti kuat kejadian ini terjadi atas dasar keinginan Serbia untuk
menghilangkan etnis Muslim Bosnia.
• Peristiwa Genosida ini tidak hanya terjadi pada konflik Balkan di Srebenica saja namun
juga pembantaian etnis yang terjadi di Jerman yang dikenal dengan nama Holocaust pada
masa pemerintahan Hitler dan NAZY. Peristiwa ini pun hingga saat ini masih kasat mata,
walaupun telah jelas ditemukan kamp-kamp konsentrasi di pegunungan antara jerman dan
Perancis, namun pelaku dari pembunuhan etnis Yahudi ini tidak dapat diberatkan siapa
pelakunya.
• Selain di Bosnia dan Jerman pembunuhan massal pun erjadi di perbtasan Palestina dan
Israel yaitu Gaza. Dimana konflik perebutan wilayah menyebabkan ribuan orang mati.
Disinyalir Israel melakukan pembunuhan bagi muslim Palestina di sekitar Gaza dan yang
berada di Israel. Pemboman yang menewaskan wanita dan anak-anak yang dilakukan oleh
Israel kepada Palestina merupakan tindakan yang sangat kejam.
• Genosida diipicu dari ketidaknyaman suatu bangsa atas bangsa atau kelompok lainnya
disuatu Negara. Kejadian ini bisanya terjadi antara penduduk asli dengan pendatang yang
akhirnya menjadi konflik perebutan wilayah dan kekuasaan. Seperti yang terjadi di Jerman,
pembantaian tidak hanya mengarah kepada etnis Yahudi namun juga etnis Gypsi dan etnis-
etnis lainnya selain etnis Arya, karena etnis Arya menganggap tanah Jerman tidak boleh
tercemar oleh etnis lainnya yang hanya akan mengotori tanah mereka.
• Genosida apabila mengikuti zaman ke masa kini, tentunya genosida akan diartikan
pelarangan penggunaan bahasa nya sendiri bagi suatu bangsa serta menghambat
peradabannya, menghancurkan dan memusnahkan simbol-simbol sejarahnya.
B. Tasmania
usaha George Augustus Robinson, pada tahun 1833 sekitar 220 Aborigin Tasmania
dipindah dengan jaminan mereka akan dilindungi. Mereka dipindah ke Pulau Flinders,
dimana penyakit yang dibawa pendatang terus mengurangi jumlah mereka. Pada tahun
1847, 47 Aborigin Australia di Flinders terakhir dipindah ke Oyster Cove, selatan Hobart.
Salah satu dari Palawa terakhir, perempuan yang bernama Trugernanner, meninggal pada
tahun 1876.
Semua bahasa asli Tasmania telah hilang. Kini terdapat usaha merekonstruksi bahasa
dari catatan yang ada. Beberapa ribu orang yang tinggal di Tasmania dan tempat lain
memiliki keturunan Palawa, karena beberapa perempuan Palawa diculik dan
diperdagangkan. Mereka yang memiliki keturunan Palawa tidak memiliki kebudayaan
Palawa tradisional.
BAB VII
a. Rekonsiliasi
Orang Aborogin dan Torres Strait Islander menderita kerugian besar dan
ketidakadilan setelah orang-orang Inggris bermukim di sini pada akhir abad ke 18. Banyak
dari antara mereka yang menjadi korban penyakit yang dibawa oleh orangorang kolonial
tersebut; banyak sekali dari suku pribumi ini yang direbut tanahnya; and sistem sosial serta
kekeluargaan mereka menjadi terganggu dan hampir musnah. Sampai tahun 1960-an sedikit
sekali pengakuan resmi yang diberikan pada kebudayaan serta sejarah orang Aborigin dan
Torres Strait Islander atau pada hak serta tanggung jawab mereka sebagai warganegara.
Sejak tahun 1967 waktu suku Aborigin dan Torres Strait Islander menerima hak untuk
memberikan suara pada semua pemilihan Commonwealth, State dan Territory, suku
pribumi Australia telah berjuang banyak untuk mencapai keadilan dan persamaan hak.
Kebijakan Pemerintah tentang penentuan kebulatan tekad sendiri telah mendorong
keterlibatan suku pribumi dalam mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan
mereka.
Pada bulan November 2000 pemerintah Australia dan semua pemerintah State dan
Territory membuat komitmen untuk meneruskan dukungan mereka pada proses
Rekonsiliasi dengan memperkecil kerugian yang dihadapi oleh suku pribumi Australia.
Rekonsiliasi sekarang merupakan hal yang penting bagi masyarakat Australia. Ada banyak
debat tentang apa arti rekonsiliasi, dan tentang bagaimana hal tersebut dapat dicapai di
Australia. Proses menuju rekonsiliasi bukanlah suatu proses yang mudah, tapi Australia telah
mengambil beberapa langkah penting dalam beberapa tahun terakhir ini. Pendidikan
merupakan bagian penting dari proses ini.
Perkenalan pertama orang Aborigin dengan dunia luar bukanlah dengan orang kulit
putih akan tetapi dengan orang Indonesia. Menurut Dr. Ian Crawford, kurator antropologi
dan arkeologi Museum Australia Barat, orang Indonesia itu adalah para nelayan dan pelaut
musiman dari Makasar yang mencari tripang di pantai utara Australia, diperkirakan mereka
telah mengenal Australia semenjak abad ke 16 (Kitley,1994,380). Semanjak itu orang-orang
Aborigin mulai mengenal dan bahkan menyerap unsur-unsur budaya luar. Hal ini seperti
yang terlihat dalam beberapa bentuk tradisi budaya seperti seni, musik, keagamaan juga
dalam hal perpakaian. Kontak awal orang-orang Indonesia dengan orang-orang Aborigin ini
berawal dari kegiatan pencarian tripang
Tripang adalah merupakan sejenis ikan laut yang berbentuk mentimun yang sangat
laku dijual kepada saudagar-saudagar Cina. Karena pencarian Tripang inilah orang-orang
Bugis mampu mengharungi lautan hingga mencapai pantai bahagian utara benua Australia
dengan terlebih dahulu singgah di pulau-pulau kecil di ujung Timor (Kitley,1994;413). Kisah
pencarian Tripang ini kemudian berlanjut menjadi kontak budaya antara penduduk Aborigin
dengan pendatang-pendatang Bugis. Kontak ini berlangsung wajar meskipun kadang-kadang
terjadi konflik, namun hubungan-hubungan yang lebih intim tidak jarang juga terjadi di
antara mereka. Salah seorang sejarawan Australia, Peter G. Spillet pernah mencatat tidak
kurang dari 250 suku kata Bugis Makasar dan Melayu masuk ke dalam perbendaharaan kata
orang-orang Aborigin (Kitley,1994;414). Bahkan di beberapa daerah di bahagian utara
Australia terdapat nama-nama Makasar, seperti Kayu Jawa (sebutan untuk Kimberley), Teluk
Mangko (teluk North West), Teluk Mangngelai (teluk Grays), Kampung Bapa Paso ( Father
Nail di pulau Woodah). Kunjungan-kunjungan nelayan-nelayan Bugis ini biasanya hanya di
wilayah-wilayah pantai dan menetap untuk beberapa waktu. Persinggahan ini berlangsung
sejak lama, hingga pada tahun 1907 dimana pemerintahan Australia melarang masuknya
nelayan-nelayan asing ke Australia.
• Queensland - 125,910
• Victoria - 27,846
• ACT - 3,909
d. Permasalahan baru
Kemiskinan lebih umum dijumpai di antara orang Aborijin daripada orang Australia
lainnya. Mereka mengalami:
Lebih banyak penyakit, seperti kencing-manis, kelainan dalam peredaran darah dan
pernapasan, penyakit telinga dan kelainan mata;
e. Komitmen pemerintah
BAB VIII
Kedatangan Bangsa Kulit Putih Dan Kulit Hitam di Australia
Bangsa Spanyol berhasil memetakan garis pelayaran dari arah barat ke timur. Mereka
juga dari Spanyol – ujung selatan Amerika – Samudera Pasifik – Filipina – Maluku.
Penemuan jalan laut oleh bangsa Spanyol ini pun penting ke arah penemuan benua
Australia. Luis de Torres seorang perwira yang menjadi wakil ekspedisi de Quiros berhasil
berlayar memasuki perairan di sebelah selatan Irian. Namanya telah diabadikan pada nama
selat yang memisahkan Australia dengan Irian yaitu Selat Torres. De Quiros sendiri dalam
buku pelayarannya mengatakan telah menemukan daratan selatan yang dicari-cari. Daratan
itu hendaklah disebut Austrialia del Espiritu Santo sebagai penghormatan kepada Raja
Spanyol. Selanjutnya pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Belanda jauh lebih baik
dalam menemukan benua Austalia. Setelah berhasil sampai ke Indonesia, orang-orang
Belanda mulai menyelidiki, memetakan,dan mempublikasikan hasil temuan pelayarannya.
Penemuannya itu berhasil memetakan garis besar pantai utara dan barat benua
Australia yang terletak di sebelah selatan kepulauan Maluku. Tokoh penting orang Belanda
yang berhasil mengunjungi Australia di antaranya Willem Jansz yang memotong Selatan
Torres hingga sampai ke semenanjung York. Tempat yang disinggahinya diberi nama
Tanjung Keerweer (turn back). Dirk Hatog secara kebetulan mendarat di Hartog‟s
Islands. Frederick de Houtman sampai di pantai barat Australia di sebelah kota Perth
sekarang. Abel Tasman sendiri telah sampai di pantai barat South Island (New Zealand/
Staten Land), Van Diemen‟s Land. Oleh bangsa Belanda, daratan Australia selanjutnya
disebut dengan New Holland. Penemuan-penemuan mereka tidak ditindaklanjuti dengan
pendudukan karena dianggap gersang dan akan dianggap pemborosan keuangan.
Secara tradisional motif utama yang mendorong Pemerintah Inggris membuka koloni di
Australia adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat pembuangan narapidana. Dimana
pada akhir abad ke-17 kemiskinan dan kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak
dalam kehidupan masyarakat Inggris, baik di daerah pedesaan maupun di kota-kota.
Banyaknya kejahatan menyebabkan penuhnya penjara-penjara di Inggris. Untuk menambah
kapasitas penjara pemerintah menampung dalam kapal-kapal yang sudah tidak layak
berlayar untuk dijadikan penjara terapung. Keadaan tersebut membuat pemerintah Inggris
berpikir untuk mencari tempat pembuangan narapidana yang jauh dari negeri Inngris.
Akhirnya diputuskan New South Wales adalah tanah yang cocok sebagai tempat
pembuangan narapidana. Motif lainnya pembukaan koloni di Australia, menurut para
sejarawan lainnya adalah sebagai “naval supply and maritime base” hal ini dikaitkan dengan
“swing to the east” dalam rangka peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan
Cina melalui pantai timur Australia sehubungan di sebelah Barat Australia sudah ada
kekuasaan Belanda di Indonesia. Untuk itu pembukaan koloni di New South Wales adalah
untuk menyediakan tempat persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal Inggris
yang melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Setelah koloni New South Wales
berdiri, selanjutnya koloni ini dipimpin oleh gubernur. Gubernur pertama adalah Arthur
Philip dari angkatan laut yang berusaha menjadikan koloni itu “selfhelp” mampu berdiri
sendiri. Menurut dia jumlah free setller harus ditingkatkan agar mereka tenaga kerja yang
produktif. Berbeda jika mereka statusnya masih narapidana yang tergolong tenaga kerja
tidak produkif yang akan menghambat selfhelp.
a. Tasmania
Koloni Tasmania mulai berkembang dari pemukiman yang dimulai di daerah Sungai Derwent
yang kemudian berpusat di Hobart dan di Port Dalrymple yang kemudian berpusat di
Lounceston. Pada awal pertumbuhannya kedua pemukiman itu maisng-masing dipimpin
oleh seorang letnan gubernur yang mewakili gubernur New South Wales. Lawson, dan
Wenworth. Sejak tahun 1813 kedua pemukiman itu (Lounceston dan Hobart) dtempatkan di
awah seorang letnan gubernur dan letnan gubernur yang pertama yang berkuasa atas kedua
daerah itu adalah Kolonel Davey. Dengan mendorong kemajuan pertanian serta menjadikan
Hobart sebagai pelabuhan bebas, Davey berusaha menjadikan Tasmania sebagai koloni yang
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam usahanya ini ia berhasil. Saying sekali ia
kurang disenangi gubernur New South Wales karena Davey adalah orang yang kurang
disiplin, dan suka minum-minum keras. Sebagai bagian dari New South Wales, Tasmania
pernah dijadikan sebaai tempat pembuangan narapidana yang berkelakuan palin buruk,
bahkan di Tasmania sempat dibangun satu penjara khusus yaitu Macquarie Harbour, di
pantai barat pulau itu. Pada tahun 1825 Tasmania dipisahkan dari New South Wales. Dalam
perkembangan selanjutnya Tasmania mempunyai kedudukan setaradengan New South
Wales, dan berhak mempunyai legislative council seperti New South Wales. Ketika New
South Wales mulai mempersoalkan tranportasi narapidana, Tasmania pun mengajukan
tuntutan agar system narapidana di sana pun dihapuskan. Tuntutan mereka ini menjadi
kenyataan pada tahun 1852. Pada tahun 1855 koloni ini menyelenggarakan pemerintahan
sendiri dan secara resmi sejak itu mengubah namanya dari Van Diemen‟s Land menjadi
Tasmania. Ditemukannya tambang tembaga, perak, dan bahan-bahan mineral lainnya
dalam decade 1870-an, menambah pesatnya kemajuan yang dialami oleh
Tasmania.Ekberhasilannya dalam mengekspor buah-buahan, serta bentuk pulaunya,
menyebabkan Tasmania terkenal sebagai The Apple Isle.
b. Australia Barat
Daerah pantai Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade kedua
abad ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang Belanda maupun
Inggris untuk mendudukinya. Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 ekspedisi-
ekspedisi penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu
tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu. Khawatir
didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi daerah itu dari Sydney,
emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer mendirikan pos di King George
Sond (Alban) pada tahun 1827. Pada tahun yang sama, James Stirling menyelidiki daerah
Swan River, dan sangat tertarik untuk mendudukinya. Gubernur Darling b. Australia Barat
Daerah pantai Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade kedua
abad ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang Belanda maupun
Inggris untuk mendudukinya.Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 ekspedisi-
ekspedisi penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu
tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu. Khawatir
didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi daerah itu dari Sydney,
emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer mendirikan pos di King George
Sond (Alban) pada tahun 1827.
Pada tahun yang sama, James Stirling menyelidiki daerah Swan River, dan sangat
tertarik untuk mendudukinya. Gubernur Darling Lalu Stirling berusaha menghubungi orang-
orang pemilik modal untuk beremigrasi ke Swam River dan membuka usaha di sana.
Terpengaruh oleh Stirling, Thomas Peel membentuk kongsi untuk membuka kolni di Swam
River. Rombongan Peel tiba di Swam River pad tahun 1829. Mula-mula mereka memndarat
di suatu tempat di mana sekarang berdiri Fremantle, akan tetapi kemudian mereka pindah
kea rah utara ke tempat dimana sekarang berdiri kota Perth. Dari sinilah berkembang koloni
Australia Barat yang sekarang menjadi salah satu Negara bagian dalam Cmmonwealth of
Australia. Berbagai factor menyebabkan sejarah permulaan koloni Australia Barat diisi oleh
cerita-cerita kekecewaan yang lebih dekat kepada
kegagalan. Salah satu sumbernya adalah kekurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, ketika
koloni-klni lain sudah menolak transportasi Oleh karena itu, ketika koloni-klni lain sudah
menolak transportasi narapidana Australia Barat justru meminta. Sejak tahun 1980
dilakukan transportasi narapidana ke Australia Barat yang baru
berakhir pada tahun 1868. Dibanding dengan koloni-koloni lain di Australia, Asutralia Barat
adalah koloni terakhir yang melakukan pemerintahan sendiri sebagai daerah otonom dalam
lingkungan kekuasaan Inggris.
c. Queensland
Untuk pertama kali Queensland dihuni oleh masyarakat kulit putih pada tahun 1824.
Ditemukannya pemukiman yang baik di Queensland sebagian besar merupakan jasa para
penjelajah (eksplorer). John Oxley misalnya menyelidiki daerah Moreton Bay, tempat
pemukiman pertama di Queensland. Pada tahun 1827
pemukiman baru di Darling Downs dibuka lagi oleh AllanCunningham. Pada mulanya
pemukiman di Queensland tumbuh dan berkembang sebaai bagian dari New South Wales.
Setelah mengalami kemajuan-kemajuan, Queensland akhirnya merasa tidak puas lagi
berada di bawah New South Wales. Rakyat di Queensland menginginkan agarQueensland
dipisahkan dari New South Wales. Keinginan mereka ini dikabulkan oleh Pemerintah Inggris
pada tahun 1859. Kondisi dan kekayaan Queensland sangat membantu kemajuan di sana.
Letak negerinya yang sebagian berada di daerah tropis, emmungkinkan Queensland
mengusahakan perkebunan kapas yang pernah sangat menguntungkan negeri itu dan juga
perkebunan tebu. Dalam mengusahakan perkebunan tebu ini Queensland memerlukan
tenaga buruh yang tidak terlalu mahal. Akibatnya terjadilah apa yang
disebut “Kanakas Traffic” yang menimbulkan dilemma bagi negeri itu. Dengan
pertimbangan-pertimbangan keamanan, Queensland meminta kepada Pemerintah Inggris
agar segera menduduki Irian Timur, nemun permintaannya itu berkali-kali ditolak oleh
Pemerintah Inggris. Akhirnya pada tahun 1883 Quensland bertindak sendiri mendudukinya
dan menytakan Irian Timur sebagai milik Inggris. Pada thaun 1884 Inggris menguatkan
tindakan Queensland tersebut. Untukselanjutnya sampai tahun 1901 Irian Timur yang
menjadi milik Inggris itu diperintah dari Queensland.
d. Victoria
Sebagai bagian dari New South Wales, Victoria semula disebut Distik Port Philip.
Kolonis yang mula-mula dikirim ke daerah ini adalah rombongan David Collins yang
ditugaskan membuka pemukiman di Sorento. Akan tetapi karena tempat ini kurang cocok
untuk ditempati, Collins beserta rombongan pindah ke Tasmania. Orang kulit putih yang
mula-mula menetap di daerah ini ialah Henty Bersaudara, yang menempati Teluk Portland
pada tahun 1834. Kemudian dalam tahun 1835 Batman dan asosiasinya menduduki daerah
Sungai Yarra, dan pada tahun yang sama kelompok Fawkner juga mendirikan pemukiman di
tempat di mana sekarang berdiri kota Melbourne. Sama dengan Henty bersaudara, kedua
kelompok yang disebutkan terakhir juga berasal dari Tasmania. Mereka menempati Distrik
Victoria tanpa seiijin pemerintah sehingga mereka tergolong penghuni liar yang dalam
sejarah Asutralia disebut squatter. Batman mempunyai pengalaman yang unik dalam
kehadirannya di daerah ini. Pada tahun 1837 gubernur Bourke mengunjungi daerah ini dan
meresmikan nama-nama Kota Williamstwon dan Melbourne. Sampai tahun 1850 Victoria
masih merupakan bagian dari New South Wales. Untuk mewakili gubernur New South
Wales di sana diangkat seorang superintendent (pengawas Wales mendorong rakyat di
Distrik Port Philip menuntut pemisahan.
e. Australia Selatan
Kalau Australia Barat dapat disebut koloni suatu kongsi, maka Australia Selatan dapat
disebut koloni suatu teori. Hal itu dikarenakan pembentukkannya didasarkan pada suatu
teori yang dikemukakan oleh Wakefield. Astralia Selatan dibentuk dengan memotong
areal seluas 300.000 mil persegi dari wilayah New South Wales. Romobongan kolonis
pertama tiba pada tahun 1830, emndarat di Pulau Kangaroo, namun akhirnya memilih lokasi
untuk menetap di tempat di mana sekarang berdiri kota Adelaide. Pada awal berdirinya
koloni ini, di sana berjalan dualism kekuasaan yang membawa berbagai komplikasi. Namun
akhirnya pemerintah Inggris mengahpuskan dualism tersebut dengan cara memamnggil
kedua pejabat, gubernur dan komisaris residen, allu mengangkatnya gubernur baru yaitu
Gawler. Di sekitar tahun 1840 koloni itu hamper bangkrut, ntuk diselamatkanoleh
penemuan tambang tembaga di KApunda pada than 1842 dan kemudian tambang yang
lebih kaya lagi di Burra-burra. Gebernur Grey, berusha menjadikan kolni ini mampu
berswasembada.
Bila kita perhatikan setelah tumbuhnya koloni-koloni di australia, pada tahun 1850
Pemerintah Inggris mengeluarkan dang-undang ang disebut dengan Australian Colinies
Government . Dalam undang-undang ini, setiap koloni ditawari dengan nyusunan
pemerintahan sendiri. Selanjutnya mulai tahun 1850, diirlah lima koloni yan masing-masing
memiliki pemerintahan ndiri, yaitu New South Wales, Victoria, Tasmania, Australia atan, dan
Queensland. Koloni terakhir yang mejalankan merintahan sendiri adalah Australai bagian
barat.