Disusun Oleh:
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penemuan Benua Australia?
2. Bagaimana awal msuknya Islam ke Australia ?
3. Bagaimana pertumbuhan dn perkembangn islam di Australia?
4. Bagaiman Masa Kejayaan dan Masa Kemunduran Islam di Australia?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Penemuan Benua Australia
Pembangunan Masjid
Pendirian mesjid-mesjid diAustralia pada abad 20 Australia cukup
menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti
Brisbone tahun 1907 didirikan oleh arsitek Sharif Abosi dan Ismeth
Abidin,Tahun 1967 di Quesland didirikan masjid lengkap dengan Islamic
Center dibawah pimpinan Fethi Seit Mecca,Tahun 1970 di Mareeba
diresmikan masjid yang mampu menampung 300 jamaah dengan imam Haji
AbdulLathif. Dikota Sarrey Hill dibangun Masjid Raya Faisal bantuan Saudi
Arabia ,di Sidney dibangun masjid dengan biaya 900.000 dollas AS. Jadi
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan di Australia merupakan hal
yang cukup pesat meskipun pertumbuhan Islam sebatas dari para Imigran,
sedangkan penduduk kulit putih (Eropa) belum secara signifikan menganut
Agama Islam,masih adanya pandangan di kalangan penduduk kulit putih
Australia sebagai pengguna kekerasan dan teroris apalagi telah terjadi Bom
Bali yang mayoritas korbannya orang Australia.
Pendidikan
Di Brisbone didirikan “Quesland Islamic Society” untuk menyadarkan anak-
anak muslim mendirikan shalat dan meningkatkan silaturahmi. Pelajarnya
berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Lebanon dan Australia
sendiri. Kemudian di Goulbourn didirikan “Goulbourn College of Advanced
Education” yakni pendidikan guru yang telah melahirkan sarjana muda,
sarjana lengkap master. Tokoh Goulbourn College antara lain Dr. El-Erian
(pelarian dari Mesir ketika Gamal Abdul Nasser berkuasa).
OrganisasiIslam Australian Federation of Islamic Councils (AFIC) adalah
himpunan dewan-dewanIslamAustraliaberpusatdiSydney.Federation of
Islamic Societies adalah Himpunan masyarakat muslim, terdiri atas 35
organisasi masyarakat muslim lokal dan 9 dewan Islam negara-negara
bagian.Moslem Student Asociation adalah himpunan mahasiswa muslim yang
menerbitkan majalah “Al-Manaar” berbahasa Arab, Australia dan Mimaret
(berbahasa Inggris) Moslem Women’s Center (pusat wanita Islam) yang
bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan pelajaran bahasa Inggris bagi
kaum muslimin yang baru datang ke Australia sedang bahasa Inggrisnya
kurang lancar.
Statistik muslim di Australia sangat tidak mudah memang menyebutkan
jumlah umat Islam di australia secara tepat di tengah isu negative yang ada.
Namun jika merujuk data milik Administrasi Imigran, jumlah kaum muslimin di
Australia mencapai 700.000 jiwa. Sedangkan data dari Kantor Perwakilan
Islam di Australia mencatat angka yang lebih besar, terutama setelah
berdatangannya amigran asal Checnya, Bosnia, Irak, dan sejumlah negara-
negara muslim lainnya. Jumlah itu belum ditambah dengan muslim warga asli
Australia. Muslim Australia sekarang ini terdiri dari 27 Etnis. Jumlah terbesar
dari etnis Libanon, kemudian Turki, selebihnya terbagi merata. Mayoritas
mereka tinggal di kota Sydney dan Melborn. Jumlah terbesar komunitas
muslim Australia ada di Sydney. Secara formal, Islam agama terbesar kedua
dari agama-agama resmi yang diakui Negara di Australia. Secara Protokoler
pun Mufti muslim mendapat urutan kedua. Misalnya dalam undangan dari
pemimpin Pemerintahan local dan federal, mereka mendapat nominasi
kedua. Muslim Australia pun mudah dikenali denagan identitas perkumpulan
yang didirikan. Setiap etnis mempunyai organisasi resmi dan menghimpun
majlis Islam disetiap wilayah. Perkumpulan majlis wilayah muslimin Australia
merupakan paying besar resmi umat Islam di Australia. Organisasi ini
mengadakan perhelatan besarnya setiap dua tahun sekali yang diberi nama
Konggres Islam. Salah satu agendanya adalah memilih dan menetapkan
mufti nasional dan penentu majlis Islam di wilayah-wilayah yang ada di
seluruh wilayah Benua Australia..
Sosial Budaya
Australia adalah tempat jumlah umat Islamnya terus bertambah. Menurut
sensus terakhir tahun 2006, lebih dari 340.000 orang mengidentifikasi diri
sebagai umat Islam. Ini adalah sekitar 1,7 persen dari total penduduk
Australia. Islam secara tradisional yang terkait dengan migran dan para
pendatang baru.Hal ini terutama terjadi di tahun 1970-an, tahun 1980-an dan
1990-an ketika gelombang dari para pengungsi dan migran yang baru tiba
dari beberapa titik di Timur Tengah. Tetapi semakin lama komposisi umat
Islam Australia berubah dari imigran berkembang menjadi pendudukasli.Kini,
hampir 40 persen dari umat Islam Australia menganggap Australia sebagai
tempat mereka lahir. Hal ini berakibat besar pada bagaimana generasi baru
dari umat Islam sendiri menentukan dan mengartikulasi identitas mereka.
Pada tingkat yang paling dangkal, mereka sering menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa pilihan komunikasi. Di tingkat lebih dalam, mereka
melihat Australia sebagai rumah tinggal dan tidak lagi punya keinginan untuk
kembali ke tanah leluhur mereka, sebagaimana orang tua mereka lakuka
Muslim Australia heterogen secara kesukuan dan bahasa. Yang terbesar
adalah kelompok etnis Libanon, Turki, dan Arab Afghan. Perbedaan suku dan
bahasa mempunyai perbedaan historis yang mempengaruhi inisiatif
masyarakat, organisasi dan jamaahnya. Akibatnya, masing-masing kelompok
etnis cenderung condong ke arah perbedaan masjid atau organisasi etnis
yang jelas.Tetapi banyak umat Islam Australia yang telah mencoba
menjembatani etnis yang terbagi. Ironisnya, penggunaan bahasa Inggris telah
menjadi ukuran yang paling efektif untuk menyatukan umat Islam dari
berbagai latar belakang etnis dan linguistik.Integrasi Muslim di Australia
menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa tantangan itu bersifat struktural
dan terkait dengan kemampuan Muslim Australia untuk berpartisipasi secara
efektif dalam kegiatan ekonomi yang bermanfaat, sering merupakan hal yang
sulit bagi para pendatang baru yang baru saja tiba. Tantangan lain lebih
subyektif dan terkait dengan hambatan politik dan budaya.
Komposisi sosial-ekonomi umat Islam di Australia beragam. Ada beberapa
umat Islam yang telah berhasil mencapai posisi kewenangan dalam bisnis,
politik dan pendidikan. Tetapi mayoritas Muslim cenderung masih berada
pada posisi rendah.Sensus Australia terakhir disorot karena adanya
kekhawatiran ketidakcocokan dalam hal standar hidup dan akses terhadap
kekayaan antara Muslim dan non-Muslim. Lebih dari 2 persen dari rumah
tangga muslim tidak terdaftar pendapatannya; ini adalah dua kali jumlah non-
Muslim dalam kategori tersebut. Dalam hal kepemilikan rumah, indikator
keuangan dan keamanan sebuah yayasan, dari ‘Australian dream,’ Muslim
terdaftar hanya 15 persen. Kepemilikan rumah di antara sisa penduduk ada
pada 33 persen.Angka kerja memperkuat ketidakcocokan di atas antara
Muslim dan semua masyarakat Australia. Sedangkan untuk tingkat
pengangguran non-Muslim usia 25-45 ada pada 5 persen, tingkat
pengangguran yang Muslim adalah 12 persen untuk kelompok usia yang
sama. Angka-angka ini menunjukkan bahwa keamanan finansial dan
kemiskinan merupakan masalah serius bagi umat Islam.Kenyataannya, angka
berkaitan dengan pendapatan rumah tangga menempatkan 40 persen dari
rumah tangga Muslim di bawah garis kemiskinan. Masalah sosial-ekonomi riil
ini menjadi hambatan bagi integrasi positif dan aktif dalam masyarakat
Australia.
Angka kerja memperkuat ketidakcocokan di atas antara Muslim dan semua
masyarakat Australia. Sedangkan untuk tingkat pengangguran non-Muslim
usia 25-45 ada pada 5 persen, tingkat pengangguran yang Muslim adalah 12
persen untuk kelompok usia yang sama. Angka-angka ini menunjukkan
bahwa keamanan finansial dan kemiskinan merupakan masalah serius bagi
umat Islam.Kenyataannya, angka berkaitan dengan pendapatan rumah
tangga menempatkan 40 persen dari rumah tangga Muslim di bawah garis
kemiskinan. Masalah sosial-ekonomi riil ini menjadi hambatan bagi integrasi
positif dan aktif dalam masyarakat Australia.
Politik
Bentuk Negara Australia adalah persemakmuran dengan monarki
konstitusional (the Commonwealth of Australia) dimana kepala negara
dipimpin Gubernur Jenderal mewakili Rtu Inggris dan pemerintahannya
berupa system parlementer dipimpin seorang perdana menteri. Terdapat tiga
cabang pemerintahan:
Australia mempunyai parlemen yang bikameral, terdiri dari Senat yang berisi
76 senator, dan sebuah Dewan Perwakilan yang mempunyai 150 anggota.
Anggota Dewan dipilih dari wilayah-wilayah pemilihan beranggotakan tunggal
yang umumnya disebut electorate atau seat (kursi). Negara bagian yang lebih
besar populasinya akan mempunyai lebih banyak perwakilan; setiap negara
bagian minimal mempunyai lima perwakilan. Dalam Senat, setiap negara
bagian diwakili 12 senator tanpa mempedulikan jumlah penduduknya.
Pemilihan anggota parlemen diadakan setiap tiga tahun sekali, namun
biasanya hanya setengah dari kursi-kursi Senat yang diperebutkan, karena
para senator mempunyai masa jabatan enam tahun yang saling bertindih.
Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan, dan pemimpin partai atau koalisi
mayoritas dalam Dewan adalah sang Perdana Menteri. Ada tiga partai politik
besar: Buruh, Liberal, dan Nasional.
Australia memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan
sistem Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan: federal, negara
bagian dan lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan (House of
Representatives) dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di
Dewan Perwakilan akan membentuk pemerintahan. Di paroh terakhir abad
20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang dikenal mulai
muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui
seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi semakin
kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos
mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada
pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan
fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.
Secara politik kaum Muslimin Australia belum memiliki saluran politik baik di
parlemen maupun di legislatif,sehingga dalam menyalurkan aspirasinya
sangat sulit diwujudkan sampai sekarang kaum Muslim Australia hanya
sebagai pemilih saja (voter).Belum ada penelitian yang signifikan ke partai
mana mereka menyalurkannya,apakah ke partai nasional,partai buruh atau
partai liberal ? Isu-isu politik memberikan tantangan baru. Setelah
serangan teroris 11 September dan kemudian bom Bali, London dan Madrid,
pemerintah Australia yang liberal mengadopsi serangkaian kebijakan luar
negeri dan dalam negeri yang secara luas dianggap merugikan dan bias
terhadap umat Islam.Aliansi pemerintah Australia dengan Amerika Serikat
dalam Perang melawan Teror mengambil tentara Australia ke Irak dan
Afghanistan-perang yang dianggap oleh banyak orang sebagai menjadikan
umat Islam target. Kasus Irak secara khusus telah menghasilkan kegelisahan
di kalangan umat Islam Australia.Mereka tidak dapat memahami mengapa
Pemerintah Australia mengabaikan sentimen mayoritas menentang perang,
yang dinyatakan di publik jalan-jalan besar kota Melbourne dan Sydney, dan
memilih untuk terlibat dalam perang dengan dasar hukum yang meragukan.
Apakah aliansi dengan Amerika Serikat lebih penting daripada menghormati
hukum internasional?
Keterlibatan Australia dalam perang melawan teror merupakan pengalaman
pengasingan bagi banyak umat Islam. Hal ini menjadi lebih nyata dengan
adopsi undang-undang anti-teror. Undang-undang ini telah dikritik oleh
organisasi sipil liberal dan kelompok Muslim sebagai penargetan warga
Muslim, daripada dugaan tidak bersalah bagi mereka.Kekuatan badan-badan
keamanan untuk menahan tersangka teror tanpa perlu memberikan bukti atau
mengenakan kasus itu kepada proses peradilan, melemahkan tersangka
untuk membela diri. Tersangka teroris menjadi tersangka bersalah sampai
dibuktikan sebaliknya. Membuktikan bahwa mereka bukan teroris adalah hal
yang mustahil, dan banyak mengkhawatirkan bahwa umat Islam diletakkan
dalam posisi yang mustahil tersebut.Pada tahun 2007 ketika seorang dokter
tamu dituduh ada hubungan dengan sel teror di Inggris, kekhawatiran itu
terbukti. Dr. Haneef-nama orang itu-memang akhirnya dibebaskan dari setiap
tuduhan, tapi tidak sebelum ia kehilangan pekerjaan dan diusir dari Australia.
Ini adalah tragedi pribadi yang dirasakan oleh seluruh penduduk Muslim di
Australia. Kasus Haneef adalah kasus yang sangat efektif adalah meniup ke
diri umat Muslim rasa kepercayaan diri dan keyakinan
di Australia.Dalam konteks ini, Pemerintah Australia di bawah kepemimpinan
John Howard telah terlibat dalam kampanye populis untuk mempresentasikan
dirinya sebagai pelindung terbaik bagi Australia. Penekanan pada nilai-nilai
Australia dan pengenalan ujian kewarganegaraan, di tengah laporan-laporan
media akan warga Irak dan Afganistan yang mencari suaka tiba di pantai
Australia, membuat tegang hubungan antara Muslim dan non-Muslim.
Keagamaan.
Setelah Perang Dunia kedua (1939-1945) jumlah umat Islam di Australia
meningkat dengan cepat.Jumlah warga muslim antara tahun 1947 -1971 dari
2.704 menjadi 22.331.Hal ini terkadi akibat ledakan ekonomi sehingga
membuka lapangan baru.([8]) Banyak muslim dari Eropa terutama dari Turki
,Bosnia dan Kosovo berimigrasi ke Australia,Muslim Australia sangat
majemuk,berdasarkan sensus tahun 2006 berjumlah 340.000 orang dari
jumlah ini yang lahir di Australia sekitar 128.904 orang.Selain itu terdapat
migran muslim dari Libanon,Afganistan,Irak,Pakistan, Bangladesh
dan Indonesia.Dalam dasawarsa terakhir muslim imigran melalui program
pengungsi atau kemanusiaan dari Afrika seperti Somalia dan
Sudan.Masyarakat Muslim di Australia terpusat di kota Sydney dan
Melbourne,mereka banyak membangun mesjid dan sekolah Islam dan
memberikan sumbangan sehingga merendra multibudaya dan etnik di
Australia.
Berdasarkan sensus dari Australian Bureau of Statistics (ABS) pada tahun
2001, jumlah Muslim di Australia sebesar 281.578 orang, atau 1,5 % dari
populasi jumlah penduduk Australia. Sedangkan menurut estimasi dari salah
satu lembaga Islam di New South Wales (NSW) mencapai 300.000 orang.
Sensus juga menunjukkan bahwa Muslim di Australia berasal dari berbagai
Negara, dengan hanya 20,8 % berasal dari Lebanon dan 14.5 % berasal dari
Turki, sedangkan 64.7 % berasal dari sekitar 9 negara (Indonesia,
Afghanistan, Bosnia, dsb). Sensus tersebut juga menunjukkan bahwa Muslim
Australia mempunyai pendidikan yang cukup baik dibandingkan dengan
penduduk Australia secara keseluruhan, 21,7 % dari Muslim Australia yang
berusia di atas 15 tahun mempunyai gelar sarjana (bachelor degree) atau
lebih tinggi, prosentase ini lebih tinggi dibandingkan dengan 12,4 % dari
penduduk Australia secara keseluruhan. Kesimpulan penting dari hasil
statistik ini adalah bahwa anggapan negatif tentang mayoritas Muslim
Australia tidak berpendidikan terutama yang berasal dari bangsa Arab adalah
tidak berdasar. Di Benua Australia, Islam menggeliat pelan namun pasti. Saat
ini, Islam masih menjadi kelompok minoritas, mendudukki peringkat keempat
setelah Kristen (64%), atheis (18,7%), dan Buddha (2,1%), tidak termasuk
11,2% yang tidak mau menjawab apa gerangan keyakinannya—berdasarkan
sensus Australia tahun 2006. Diperkirakan saat ini, umat Muslim di Australia
berjumlah sekitar 340.392 orang, atau hanya 1,71% dari total populasi
Australia([9])
Aktifitas Ibadah
Dalam melakukan aktifitas ibadah Muslim di Australia mempunyai lebih dari
85 Masjid dan sekitar 50 musola , disamping itu di beberapa daerah yang
jauh dari Masjid beberapa Muslim berinisiatif untuk menyewa gedung
(misalnya gedung pusat kegiatan komunitas) untuk dijadikan tempat sholat
jum’at. Untuk membangun sebuah Mesjid memerlukan prosedur tertentu yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yang harus dipenuhi syarat-syaratnya
sebagaimana membangun gedung-gedung untuk kepentingan umum lainnya.
Secara individual biasanya Muslim mempunyai masalah dalam melakukan
aktifitas ibadah sholat pada saat hari kerja, yang paling banyak mengalami
masalah adalah pada saat pelaksanaan shalat Jum’at. Apabila menghadapi
masalah sulitnya melaksanakan sholat Jum’at, muslim yang taat memilih
keluar dari tempat kerja atau mengorganisasi beberapa muslim yang
berdekatan tempat kerjanya untuk melaksanakan sholat Jum’at, sedangkan
muslim yang kurang taat melaksanakan ibadahnya memilih meninggalkan
sholat Jum’at. Kegiatan keagamaan di Australia cukup semarak, hal ini bisa
dilihat dari banyaknya majelis taklim atau kelompok-kelompok pengajian yang
ada, bahkan beberapa gerakan Islam cukup aktif terlihat melakukan berbagai
aktifitas.
a. Penduduk yang menganut Islam baru 1.71 persen dari jumlah warga
Negara Australia
b. Latarbelakang etnis yang berasal dari berbagai Negara memerlukan
waktu untuk mempersatukannya
c. Belum adanya tokoh-tokoh Islam yang muncul di Australia baik tokoh
politik, tokoh ekonomi .tokoh ilmuwan maupun ketokohan nasional dalam
keagamaan.
d. Belum banyaknya lembaga pendidikan Islam yang representatif dan
berkualitas.
e. Masih adanya stigma Islam sebagai biangya kekerasan dari masyarkat
dan pemerintahan Australia apalagi setelah munculnya peristiwa Bom
London,Persitiwa 11 September di kota New York Amerika Serikat dan Bom
f. Dalam penguasaan Ilmu pengetahuan dan Teknologi dari kaum Muslimin
di Australia belummerata dan mumpuni,masih tertinggal oleh kaum kulit putih
keturunan Eropa
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Islam masuk ke Australia melalui proses imigrasi dari berbagai wilayah.
Membuat Islam di Australia bertipe Multikultural, beragam secara
etnis atau secara ras. Sehingga, penggunaan bahasa Inggris menjadi efektif
dalam hal ini untuk menyatukan umat Islam dari berbagai latar belakang yang
berbeda.
Setelah meredahnya ketegangan pasca bom Bali dan bom London, kini
umat Islam kembali menjadi sasaran tuduhan akibat terjadinya bom Prancis.
Hal ini memberi dampak sensitif golongan yang akan mebuat tegang kondisi
umat beragama di Australia. Ditambah gencarnya gerakan Anti-Islam yang
dipimpin oleh Geert Wilders menjadi tantangan baru bagi Islam di Australia
maupun dunia.
Namun, Pemerintahan Australia tetap menghargai hak masyarakat untuk
beragama dan tetap mendapatkan perlindungan dari negara. Dengan kondisi
seperti ini di Australia, kehidupan umat Islam berangsur membaik. Keadaan
tersebut memberikan jalan untuk perorangan Muslim berkontribusi dalam
kehidupan sosial dan ekonomi negara. Muncul sosok Muslim yang popuar
dan sukses menuai perhatian public Australia. Mereka terbuka akan
keyakinannya, kesuksesan di bidangnya masing-masing mereka peroleh
tanpa mengorbarkan keyakinan mereka sendiri. Bahkan, dapat menjadi
inspirasi bagi semua kalangan umat beragama.
DAFTAR PUSTAKA
1. J.Siboro, Sejarah Australia , Penerbit Tarsito Bandung,1989
2. Arthur Clark , Camels Down Under ,. Saudi Aramco World,1988
3. Nahid. Muslims in Australia: Imigrasi, Race Relations and Cultural History. London: Kegan Paul, 2004.
London: Kegan Paul, 2004.
4. Saeed, Abdullah. Islam in Australia . Saeed, Abdullah. Islam in Australia. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin,
2003. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin, 2003.
5. Saeed, Abdullah dan Shahram Akbarzadeh, Eds. Muslim komunitas in Australia.Sydney: Percetakan
UNSW, 2001. Sydney: Percetakan UNSW, 2001
6. Buletin Australian Governement,Departemen of Foreign Affairs and Trade,March 2008
[5] . A.Saeed,IslaminAustralia,Allen&Unwin,2003
[7] Arthur Clark Camels Down Under “..2006 Saudi Aramco World,hal 19 .