Sub-CPMK:
1
Australia
Australia atau Persemakmuran Australia (the Commonwealth of
ditinjau dari geografis, demografis, terlebih lagi dari aspek geopolitiknya. Secara
membentuk suatu sistem politik yang tersendiri yang berbeda dengan induk
Pasifik Selatan.
hukum dan toleransi beragama. Bentuk dan pelaksanaan sistem politik Australia
Sejarah Australia
koloninya, wilayah ini telah dihuni selama ribuan tahun oleh penduduk asli Australia
2
yang dikenal dengan sebutan Aborigin. Diperkirakan bahwa nenek moyang suku
Aborigin tiba di benua ini antara 42.000 - 48.000 tahun yang lalu melalui jembatan
daratan dan penyeberangan laut dangkal dari Asia Tenggara. Hingga bermukimnya
bangsa Eropa di benua ini, suku Aborigin tetap hidup dengan berburu dan meramu
Pada tahun 1606, penjelajah Belanda Willem Janzoon mencapai wilayah ini
dan diikuti oleh beberapa penjelajah Belanda lainnya yang kemudian menyebut
wilayah ini sebagai “New Holland” pada catatan penjelajahan bangsa Eropa. Pelaut
Inggris, James Cook kemudian memetakan sejumlah wilayah pantai timur Australia
pada tahun 1770 dan melaporkan wilayah ini sebagai daerah potensial untuk
kolonisasi Inggris. Australia kemudian diklaim oleh Kerajaan Inggris sebagai daerah
koloni pada tahun 1788 dan Inggris mulai menempatkan penduduknya di bagian
timur benua Australia di daerah yang kemudian disebut dengan New South Wales.
Nama Australia sendiri berasal dari bahasa Latin Australis yang artinya
“Selatan.” Istilah Australia pada awalnya tidak secara khusus merujuk pada Benua
3
Australia sekarang ini, tetapi oleh penjelajah Spanyol digunakan untuk semua pulau
dan wilayah-wilayah baru di Pasifik Selatan. Istilah “Terra Australis Incognita” adalah
istilah umum pada peta-peta klasik dan dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah yang
belum dikenal di belahan bumi selatan. Istilah Australische digunakan dalam sebuah
buku yang digunakan oleh VOC di Batavia pada tahun 1638, merujuk pada wilayah
peta yang dibuatnya untuk kerajaan Inggris pada awal abad ke 19, sehingga Inggris
Populasi kulit putih berawal dari kebijakan Kerajaan Inggris untuk merelokasi
para tahanan dari wilayah Inggris ke benua Australia. Hal ini disebabkan oleh
penjara telah melampui batas. Sementara itu, Inggris mengalami masalah politik
tujuan relokasi tahanan. Atas alasan tersebut maka Australia yang telah diklaim oleh
Inggris kemudian menjadi tujuan dari kebijakan relokasi tahanan dari daratan
Inggris.
secara bertahap pada akhir abad ke 19 khususnya di bagian koloni Victoria. Pada
awal abad ke 20 populasi Australia telah mencapai 3,7 juta penduduk, di mana
sekitar 1 juta bermukim di Sydney dan Melbourne. Angka ini tidak termasuk suku
Aborigin yang pada saat itu masih tersebar luas di sejumlah wilayah Australia.
pemerintahan swa-kelola. Sementara kerajaan Inggris, dalam hal ini Colonial Office
4
di London hanya mengatur hubungan luar negeri, militer, dan pengiriman komoditi.
yaitu:
2. Victoria (1856).
3. Tasmania (1856).
5. Queensland (1859).
pembentukan Federasi Australia, dan pada tahun 1907 federasi ini diterima sebagai
bagian (dominion) dari Inggris Raya sehingga ikatan tradisional dengan Inggris
parlemen federal. Pada bulan Maret tahun yang sama, pemilu federal pertama
dilaksanakan dan dimenangkan oleh Protectionist Party. Pada tanggal 9 Mei 1901,
parlemen Australia mulai bersidang dengan pembukaan oleh Duke of York yang
kelak menjadi Raja Inggris George V. Australia mencapai otonomi politiknya dari
Inggris untuk urusan internal dan eksternalnya pada tanggal 9 Oktober 1942 dengan
baru mencapai independensi terlepas dari sistem legal Inggris pada tahun 1986
dengan the Australia Act 1986 yang juga melepaskan relasi politik federal dengan
Parlemen Inggris.
Namun demikian, ikatan tradisional dengan Inggris hingga saat ini tetap
5
dan untuk pelaksanaan tugas sebagai Kepala Negara ditunjuk seorang Gubernur
menuju biparty system dengan Australian Labor Party (ALP) dan koalisi National
Party dengan Liberal Party sebagai peserta utama pemilu Australia dengan tetap
Majelis Tinggi. Berdasarkan kebijakan umum kedua partai utama, Partai Buruh (ALP)
Geografi
terkecil’ dengan luas daratan 7.617.930 km persegi, dan tercatat sebagai negara
dengan luas wilayah keenam terbesar di dunia. Panjang garis pantai Australia,
termasuk dengan pulau-pulau wilayahnya, adalah 34.218 kilometer. Saat ini, Australia
Secara geografis diapit oleh Samudera Pasifik di sebelah timur dan Samudera
Hindia di sebelah barat, di sebelah utara adalah Indonesia diantarai oleh Laut
Arafura dan Laut Timor, dan di sebelah selatannya adalah wilayah laut Antartika.
Posisi geografis ini membuat Australia secara khusus memberi perhatian khusus
(Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini) serta negara-negara di kawasan Pasifik
Selatan.
6
Secara politik, geografi Australia terdiri atas enam negara bagian (states),
yakni: New South Wales, Victoria, Queensland, South Australia, Western Australia,
dan Tasmania; dua teritori daratan (mainland territories), yakni: Northern Territory
dan Australian Capital Territory; serta teritori kecil (minor territories) yaitu: the
Jarvis Bay Territory, Norfolk Island, Christmas Island, Cocos Islands, Ashmore and
Cartier Islands, Coral Sea Islands, Heard Island, McDonald Island, dan Australian
Antartic Territory.
Demografi
bangsa Aborigin yang hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar
ini membuat eksistensi bangsa Aborigin atas penguasan lahan dan sumber daya
alam semakin terpinggirkan. Diperkirakan bahwa jumlah suku Aborigin pada awal
7
datangnya bangsa Eropa sekitar 350.000 jiwa, dan berdasarkan penemuan
arkeologis pernah suatu ketika mencapai 750.000 jiwa. Pada akhir abad ke 18, orang
Aborigin tercatat terdiri dari sekitar 250 suku, di mana tiap suku memiliki sejumlah
klan. Masing-masing suku tersebut paling tidak memiliki satu bahasa sendiri, bahkan
beberapa di antaranya memiliki lebih dari satu. Namun saat ini, lebih dari 200
ketersediaan bibit tumbuhan dan hewan ternak yang bisa diperoleh dari alam. Hal ini
Aborigin dulunya terpusat di wilayah selatan dan timur benua Australia . Namun
di utara, hal ini disebabkan oleh adanya interaksi dengan pencari Teripang dari
Makassar yang telah mencapai wilayah ini diperkirakan sejak abad ke 16.
sebagian besar wilayah benua Australia telah berada di bawah kendali pendatang
Eropa. Kehadiran bangsa Eropa di Australia memberikan dampak yang sangat besar
bagi kehidupan Aborigin. Konflik yang berbasis pada sengketa lahan dan sumber
sejumlah konflik, bangsa Aborigin menderita korban jiwa yang besar dan kehilangan
tanah tradisional mereka. Selain itu, Aborigin juga sangat rentan terhadap penyakit-
penyakit baru yang dibawa oleh orang Eropa seperti campak dan influenza. Pada
8
Selama berabad-abad Aborigin mengalami tekanan sosial yang besar
termasuk dari kebijakan politik pemerintah Inggris dan pemerintah Federal Australia.
Meskipun sejak awal, Gubernur Jenderal pertama Arthur Phillip telah diinstruksi
untuk membina hubungan baik dan bersahabat dengan Aborigin, konflik dan tekanan
kaum pendatang tetap berlangsung hingga abad ke 20. Beberapa kebijakan seperti
the White Australian Policy secara tidak langsung telah mengakibatkan standar
penjara yang tinggi, serta tingkat pendidikan dan angka harapan hidup yang rendah.
Kesemua faktor ini mengakibatkan penduduk asli Australia berada dalam posisi
waktu ke waktu. Selama dua abad pertama kedatangan bangsa Eropa ke Australia,
pendatang umumnya didominasi oleh orang Inggris dan Irlandia. Populasi Australia
meningkat drastis hingga empat kali lipat sejak akhir Perang Dunia I akibat dari
kesulitan hidup pasca perang di sejumlah tempat di Eropa memaksa banyak orang
untuk bermigrasi ke Australia. Antara akhir Perang Dunia II dan tahun 2000 saja,
tercatat sekitar 5,9 juta dari populasi Australia adalah imigran baru, yang berarti
Australia pada tahun 2011 adalah 21.507.717 jiwa dan diperkirakan akan menjadi
23.158.022 jiwa pada tahun 2013. Dari sensus 2011 juga diperoleh informasi bahwa
80% penduduk Australia masih keturunan Eropa, selebihnya adalah keturunan Asia
(mayoritas India, Vietnam, dan Philippines) ditambah sejumlah kecil orang Aborigin.
Populasi penduduk asli, orang Aborigin dan orang pulau Selat Torres, tercatat hanya
9
Latihan
10
Bibliography
Aikin, Don & Jinks, Brian (1985) Australian Political Institutions. Victoria:
Pitman Publishing Pty Ltd.
Davis, G & Wanna, J (1993) Public Policy in Australia (2nd ed.) NSW: Allen
& Unwin.
Dermody, Kathleen (1997) A Nation at Last; The Story of Federation.
Canberra: Australian Government Publishing Service.
Hamid, Zulkifli (1999) Sistem Politik Australia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Recommended websites
http://www.aph.gov.au
http://www.indonesia.embassy.gov.au
11