Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA

Dosen Pengampu : Dra. Yunani Hasan, M.Pd.


Adhitya Rol Asmi, S.Pd., M.Pd.

Nama : ANDROMEDA ADEROBEN KELAS INDRALAYA


NIM : 06041281823028

Penulisan Essay Sejarah

PERPOLITIKAN BENUA AUSTRALIA ABAD 17 M – 20 M:


KONSEP KOLONI DAN KONSEP PEMERINTAHAN
DEMOKRASI LIBERAL SERTA KAITANNYA
Oleh : Andromeda Aderoben

PENDAHULUAN
Pada tahun 1606, jauh sebelum kedatangan Kapten James Cook ke Australia, bangsa
Belanda sudah lebih dahulu menginjakkan kakinya di sana. Orang Belanda diakui sebagai
orang Eropa pertama yang menjelajahi Australia dan kemudian mereka menyebut Australia
sebagai „New Holland‟ (The Commonwealth). Namun mereka tidak melakukan eksplorasi
lanjut terhadap benua tersebut. Hingga kemudian pada tahun 1766-1775 Kapten James
Cook bersama rekannya, Sir Joseph Banks yang merupakan ahli botani mendarat di Botany
Bay (sekarang New South Wales).

Berakhirnya perang kemerdekaan Amerika Serikat di tahun 1783 membuat Inggris tidak
dapat lagi mendeportasi para tahanan ke Amerika Serikat, sedangkan jumlah tahanan terus
bertambah. Kemudian Inggris menjadikan Australia sebagai tempat pengasingan bagi para
narapidana. Pada 26 Januari 1788, 11 kapal Inggris berhasil mendarat di Botany Bay
dengan membawa penumpang sebanyak 1487. Diantara penumpang tersebut 759 adalah
narapidana dan tahanan politik. Sisanya adalah tentara dan petugas rumah tahanan.
Banyaknya orang Inggris yang mendarat pada hari itu membuat 26 Januari ditetapkan
sebagai “Australia Day‟.
PEMBAHASAN
Konsep Koloni Inggris

Eksplorasi benua di Tenggara Bumi sekaligus


pengasingan narapidana Inggris.

Berkoloni dan bersenjata dibawah James Cook

Berkoordinasi dengan Botani Inggris, Joseph Bank

Pembantaian terencana Inggris untuk rakyat


pribumi (Suku Aborigin)

Mendirikan kedaulatan diatas tanah pantai timur


yaitu Botany Bay (atau New South Wales)

Penetapan nama wilayah dengan unsur bahasa Eksplorasi SDA dan memanfaatkan SDM
Inggris (Narapidana) untuk memperkuat kekuasaan

Memberikan imbalan narapidana sebidang tanah


untuk diolah

Eksplorasi koloni dan menyebarkan ke penjuru Migrasi rakyat Inggris bukan narapidana
tanah Australia

Eksplorasi SDA

UU Australian Colonies Government Act

Membentuk kedaulatan lagi Membentuk pemerintahan baru lepas dari induk


(NSW) dan bernegoisasi (diplomasi)

Menyatukan semua koloni dengan Proklamasi


negara bersemakmuran
Pada awal abad 17 M, Inggris juga tengah mengalami polemik krisis agraris. Hal ini
mengakibatkan meningkatnya tindak kejahatan dikalangan masyarakat Inggris pada masa itu.
Polemik krisis agraris di Inggris semakin menjadikan penjara penuh sesak yang didalamnya
didominasi oleh perampok, pencuri, serta golongan umat katolik Inggris yang enggan beralih
menganut ajaran anglikan dari periode sebelumnya. Dengan semakin penuh sesaknya penjara di
Inggris menyebabkan pemerintah Inggris berfikir untuk mendeportasi para narapidana menuju
wilayah baru. Hal ini baru terealisasi pada tahun 1607 M ketika Inggris tengah menduduki kawasan
Amerika sebagai langkah awal deportasi narapidana dari Inggris. Namun lambat laun wilayah koloni
Inggris di Amerika mengalami ledakan penduduk sehingga deportasi narapidana tidak dapat
dilanjutkan kembali.

Sumber : news.detik.com

Lebih dari 150 lokasi (titik kuning) telah tercatat di sepanjang pantai timur benua Australia,
di mana serangan kekerasan terhadap suku Aborigin terjadi beberapa dekade saat bangsa Inggris
datang pertama kali. Sejarawan dan Profesor di Universitas Newcastle, Lyndall Ryan yakin peta ini
akan menjadi peta perang antara suku Aborigin dan pendatang Eropa yang paling lengkap yang
pernah dibuat. Pembunuhan 'terencana agar tidak diketahui', Profesor Ryan mengatakan menemukan
sumber-sumber untuk menguatkan sejarah lisan pembantaian adalah sulit, karena pembunuhan
tersebut "terencana agar tidak diketahui."

Berdasarkan laporan Joseph Bank (Botani Inggris) yang tergabung dalam ekspedisi
penjelajahan samudra James Cook ke dunia timur (1766-1775 M) menyebutkan tentang adanya
wilayah di kawasan pantai timur australia yang memiliki karakteristik geografis hampir sama dengan
wilayah Inggris. Hal ini menarik perhatian pemerintah Inggris, sehingga ia berfikiran untuk
menjadikan wilayah pantai timur Australia sebagai wilayah deportasi narapidana dari Inggris sebab
wilayah tersebut dianggap layak jika dijadikan hunian baru bagi para narapidana karena memiliki
kesamaan karakteristik geografis dengan wilayah Inggris. Disinilah langkah awal dimulainya
eksplorasi wilayah Australia oleh pemerintah Inggris sehingga lambat laun berdiri wilayah koloni
baru di Australia yang dilatar belakangi oleh motif ekonomi disamping motif sosial sebagaimana
dijelaskan diatas.

Pada paruh abad 18 M, James Cook tengah menjalankan ekspedisi menuju dunia timur
hingga ia sampai di kawasan Australia. Dalam ekspedisinya James Cook melibatkan Joseph Bank
(Botani Inggris) untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah baru. Laporan Joseph Bank terhadap
pemerintah Inggris yang menyatakan tentang adanya wilayah di kawasan pantai timur Australia
yang memiliki kesamaan karakteristik geografis dengan wilayah Inggris telah menarik perhatian
pemerintah Inggris kala itu. Hal ini disebabkan Inggris tengah mengalami ledakan jumlah narapidana
sehingga menganggap kawasan pantai timur australia yang memiliki kesamaan karateristik
geografis dengan wilayah Inggris dianggap cocok dijadikan tempat deportasi narapidana Inggris.
Dengan demikian, pada 1792 M secara resmi Inggris mendirikan koloni New South Wales di pantai
timur Australia sebagai tempat deportasi narapidana dari Inggris. Disisi lain, pendirian koloni Inggris
di Australia dilatarbelakangi oleh “ naval supply and maritime base ” yang dikaitkan dengan “ swing
to the east ” dalam rangka efisiensi pelayaran dan perdagangan Inggris dengan Cina. Pembukaan
koloni di New South Wales secara ekonomi dimaksudkan untuk menyediakan tempat persinggahan
kapal-kapal Inggris yang hendak melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Mundur dua tahun, pada 1790-an pemukim bebas mulai berdatangan, yaitu warga sipil yang
bukan narapidana bermigrasi ke Australia. Pengiriman narapidana ke Australia masih berlangsung
hingga tahun 1868. Pada tahun 1850 Inggris mengeluarkan undang –undang yaitu Australian
Colonies Government Act (Siboro, 2012). Dengan adanya undang –undang ini Inggris memberikan
kesempatan bagi koloni –koloni yang ada di Australia untuk mengatur sendiri koloninya tanpa
memikirkan hubungannya dengan koloni lainnya. Namun koloni –koloni ini tetap berstatus sebagai
koloni dari Australia. Koloni –koloni yang terbentuk antara lain New South Wales, Western
Australua, South Australia, Victoria, Tasmania dan Queensland. Seiring berjalannnya waktu
pengaturan koloni secara sendiri –sendiri ini menimbulkan kepentingan yang tumpang tindih. Selain
itu perlunya keseragaman peraturan guna membatasi datangnya imigran, pembentukan
pertahanan keamanan Australia dari negara –negara besar, seperti Jerman, Rusia, Perancis, dan
Jepang yang sudah menampakkan ancamannya dengan mendirikan koloni –koloni di pulau –pulau
dekat Australia, dan perlunya bangsa Australia memiliki rasa nasionalisme terhadap jati diri bangsa
(Hamid, 1999). Kemudian pada akhir abad ke-19 diadakan konvensi untuk membahas penyatuan
koloni. Hingga pada 1900 pemerintah Inggris mengeluarkan Undang –Undang yang mengesahkan
konstitusi Australia. Pada 1 Januari 1901 konstitusi itu mulai berlaku dan juga merupakan hari
terbentuknya Commonwealth of Australia.
Konsep Pemerintahan Demokrasi Liberal

Australia merupakan negara demokrasi liberal yang sudah ada sejak 1 Januari 1901. Diawal
kemunculannya, Australia memiliki hubungan yang sangat erat dengan Inggris sehingga cakupan
politik yang berlangsung menjadi sempit, hanya terjadi antara hubungannya dengan negara
induknya saja. Perjalanan panjang dari Perang Dunia I hingga pasca perang dunia II memberi dampak
besar terhadap dinamika politik baik dalam maupun luar negeri Australia. Negara yang awalnya
hanya memiliki hubungan dengan satu negara, kini berkembang menjadi lebih dinamis dan memiliki
banyak jaringan kerjasama.Meskipun hidup dalam keberagaman, isu pelanggaran hak asasi manusia
di Australia tidak terdengar jelas di telinga masyarakat internasional. Selain karena tidak adanya
kasus yang signifikan tentang pelanggaran HAM yang dilakukan, juga karena tidak adanya peran
signifikan pemerintah Australia tentang HAM. Australia sering menerimakehadiran imigran dari
berbagai negara sejak pertama negara itu berdiri, bahkan sebelum negara ini terbentuk. Karena
negara ini justru muncul dan berkembang karena adanya pendatang dari wilayah lain yang
mayoritas datang dari Eropa diawal kehidupannya.
Sistem Politik Australia

Sistem pemerintahan Australia didasarkan pada tradisi demokrasi liberal, termasuk di


dalamnya toleransi beragama, dan kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat. Bentuk dan
pelaksanaannya mencerminkan model pemerintahan Inggris dan Amerika namun tetap khas
Australia. Persemakmuran Australia didirikan pada 1 Januari 1901, yang disebut juga Hari Federasi
- ketika enam bekas koloni Inggris, sekarang adalah keenam negara bagian Australia - setuju untuk
berserikat. Konstitusi Australia, yang pertama kali berlaku pada 1 Januari 1901, meletakkan dasar-
dasar sistem pemerintahan Australia.

Enam negara bagian – sepakat untuk menjadi federasi. Praktik dan prinsip demokrasi yang
membentuk parlemen kolonial pra-federasi (seperti ‘satu orang, satu suara’ dan hak pilih wanita)
diberlakukan oleh pemerintah federal Australia yang pertama. Koloni Australia mewarisi tradisi pemilu dari
Inggris yang mencakup hak pilih terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda. Pelanggaran seperti suap
dan intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia mempelopori reformasi yang
menopang praktik pemilu demokrasi modern.

Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan umum secara rahasia, yang menjadi terkenal di
seluruh dunia sebagai ‘pemilu Australia’. Pada 1856, Australia Selatan menghapuskan persyaratan
profesional dan harta serta memberi hak pilih kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada 1892 memberi
wanita dewasa hak pilih. Pada dasawarsa 1890an koloni-koloni tersebut memberlakukan prinsip satu suara
per orang, menghentikan praktik pemungutan suara ganda.

Pemerintah Australia didasarkan pada parlemen yang dipilih secara populer dengan dua majelis:
Dewan Perwakilan dan Senat. Para menteri yang diangkat dari kedua majelis ini menjalankan fungsi eksekutif,
dan keputusan kebijakan dibuat dalam rapat-rapat Kabinet. Selain pengumuman keputusan, diskusi Kabinet
tidak disebarluaskan. Para menteri terikat oleh prinsip solidaritas Kabinet, yang sangat mencerminkan model
Inggris yakni Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen. Walaupun Australia adalah bangsa yang
merdeka, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan Ratu Australia. Ratu menunjuk Gubernur
Jenderal (atas saran dari Pemerintah Australia terpilih) untuk mewakilinya. Gubernur Jenderal memiliki
kekuasaan yang luas, tetapi berdasarkan konvensi hanya bertindak atas saran para menteri dalam hampir
semua urusan.

Konstitusi

Konstitusi Australia menetapkan peraturan dan tanggung jawab pemerintah serta


menjabarkan wewenang dari ketiga cabang pemerintahan - legistalif, eksekutif dan yudikatif.Badan
legislatif berisi parlemen - yakni badan yang mempunyai wewenang legislatif untuk membuat
undang-undang. Badan Eksekutif melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif,
sementara badan yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan pengangkatan serta
pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah menafsirkan semua hukum, termasuk di antaranya
Konstitusi Australia, dan menegakkan supremasi hukum. Konstitusi hanya boleh diubah melalui
jajak pendapat.

Kekerapan Pemilihan Umum

Pemilihan umum nasional harus diselenggarakan dalam jangka waktu tiga tahun sejak sidang
pertama parlemen federal yang baru. Masa bakti rata-rata parlemen sekitar dua setengah tahun.
Pada praktiknya, pemilihan umum diadakan ketika Gubernur Jenderal menyetujui permintaan dari
Perdana Menteri, yang memilih tanggal pemilihan umum. Partai yang berkuasa berganti rata-rata
setiap lima tahun sejak federasi berdiri pada 1901, akan tetapi masa bakti pemerintah sangat
bervariasi. Partai Liberal memimpin koalisi dengan masa bakti paling lama — 23 tahun — dari 1949
hingga 1972. Sebelum Perang Dunia II, beberapa pemerintahan bertahan kurang dari satu tahun,
tetapi sejak 1945 hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan.

Pemungutan Suara

Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun wajib memberikan suaranya dalam
pemilihan umum pemerintah federal atau negara bagian, dan kemangkiran dari pemilu dapat
berujung pada denda atau tuntutan pidana.

Partai

Seperti halnya di negara lain, partai politik Australia dan kegiatan internalnya umumnya
tidak diatur, namun disiplin internal partai sangat ketat. Australia memiliki sistem resmi pendaftaran
partai dan pelaporan kegiatan partai melalui Komisi Pemilihan Australia dan komisi setara di tingkat
negara bagian dan teritori. Australia memiliki empat partai politik utama. Partai Buruh Australia
(ALP) adalah partai sosial demokrat yang didirikan oleh gerakan buruh Australia. ALP telah berkuasa
sejak akhir 2007. Partai Liberal adalah partai sayap kanan tengah. Partai Nasional Australia,
sebelumnya Partai Negeri, adalah partai konservatif yang mewakili kepentingan pedesaan. Partai
Hijau Australia adalah partai sayap kiri dan lingkungan.

Partai politik utama Australia memiliki tata cara terstruktur untuk melibatkan anggota
mereka dalam pengembangan kebijakan partai atas isu tertentu. Politisi terpilih jarang yang
menentang partai mereka di parlemen. Meskipun para komentator Australia mengamati bahwa
pemilihan umum semakin bersifat ‘presidensial’ dalam arti beberapa metode kampanye Amerika
telah digunakan, struktur dasar sistem Australia cenderung menekankan posisi kebijakan daripada
kepribadian perorangan politisi. Seperti halnya di negara demokrasi lainnya, biaya kampanye
pemilu dan sumber dana kegiatan politik menjadi isu di Australia. Sejak 1984, sistem pendanaan
publik (dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Australia) dan keterbukaan kampanye pemilihan
umum telah diterapkan. Partai harus meraih sedikitnya 4 persen dari suara yang sah dalam
pemilihan yang mereka ikuti untuk menerima dana publik.

Partai-partai harus mengungkapkan pengeluaran kampanye dan sumber-sumber


sumbangan di atas batas yang sudah ditentukan. Calon perorangan juga harus mengungkapkan
sumber sumbangan di atas batas tertentu. Partai dan perorangan yang mengikuti pemilihan umum
tidak secara berturut-turut harus mengungkapkan hadiah dan sumbangan yang diterima di selang
kampanye.

Monarki Konstitusional Australia


Australia dikenal sebagai negara Monarki Konstitusional. Ini berarti Australia adalah negara
yang mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang wewenangnya dibatasi oleh
Konstitusi/UUD. Kepala negara Australia ialah Ratu Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah Ratu Inggris,
jabatan ini sedikit terpisah, baik dalam hukum maupun praktek pemerintahan/konstitusional.
Dalam kenyataannya, Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam sistem politik Australia dan
hanya berfungsi sebagai simbol/tokoh. Di Australia, Ratu secara resmi diwakili oleh seorang
Gubernur Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas usulan Perdana Menteri Australia. Ratu tidak
mempunyai peranan apapun dalam tugas keseharian Gubernur Jenderal.

Gubernur Jenderal dan Gubernur/ Kepala Negara Bagian


Meski diakui Gubernur Jenderal adalah wakil Ratu Inggris di Australia, posisinya tidak harus
mengikuti arahan, pengawasan ataupun hak veto dari Ratu dan Pemerintah Inggris. Dalam
UUD/Konstitusi, wewenang dan tugas Gubernur Jenderal termasuk memanggil, menghentikan
sidang badan pembuat undang-undang, dan membubarkan parlemen, menyetujui rancangan
peraturan, mengangkat menteri, menetapkan departemen-departemen dalam pemerintahan, serta
mengangkat hakim. Namun, berdasarkan konvensi, Gubernur Jenderal hanya bertindak atas
permintaan para Menteri dalam hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk posisi
Gubernur Jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan Pemerintah. Keenam Gubernur negara bagian
melaksanakan peran yang sama di daerah mereka masing-masing.

Pemerintahan Persemakmuran/ Federasi atau Pemerintah Pusat


Parlemen tingkat pusat bersifat bikameral, yakni mempunyai dua kamar: House of
Representatives atau Majelis Rendah/DPR dan Senat atau Majelis Tinggi. Keduanya
bertanggungjawab menetapkan UU berskala nasional seperti: perdagangan, perpajakan, imigrasi,
kewarganegaraan, jaminan sosial, kerjasama industri dan hubungan luar negeri. Rancangan
UU/Peraturan Pemerintah harus disahkan oleh kedua majelis sebelum sebelum menjadi
UU/Peraturan Pemerintah. DPR (House of Representatives), mengusulkan sebagian besar
rancangan UU/Peraturan Pemerintah. Majelis ini beranggotakan 148 anggota yang dipilih melalui
pemilu, di mana setiap anggota mewakili sekitar 80.000 suara. Partai politik yang mempunyai kursi
terbanyak di majelis rendah berhak membentuk pemerintahan.

Pemerintah Negara Bagian dan Teritori


Hal-hal yang tidak diatur oleh Pemerintah Federasi merupakan tanggung jawab Pemerintah
Negara Bagian dan Teritori. Setiap negara bagian dan teritori mempunyai parlemen dan peraturan
perundangan-undangan (akta parlemen) sendiri (yang dapat diamandemen parlemen setempat)
tetapi mereka juga tetap terikat konstitusi negara. Bilamana suatu UU/Peraturan Negara Bagian
masih berada di bawah wewenang konstitusional Federasi, maka UU/Peraturan Pemerintah
Federasi berlaku di atas wewenang UU/Peraturan negara bagian. Semua Parlemen negara bagian
kecuali Queensland, bersifat bikameral yakni mempunyai majelis rendah dan majelis tinggi.
Sementara parlemen dari dua teritori (Northern Territory dan Australian Capital Territory) hanya
memiliki satu majelis.
Pemerintah negara bagian dan teritori menangani masalah kesehatan masyarakat, pendidikan,
sarana jalan, pemanfaatan lahan publik, perangkat kepolisian, pemadam kebakaran dan pelayanan
ambulans, serta keberadaan pemerintah lokal dalam wilayahnya masing-masing.

Pemerintah Lokal

Terdapat sekitar 900 badan pemerintah lokal di Australia. Wewenang pemerintah lokal
berbeda untuk setiap negara bagian dan merupakan tanggung jawab pemerintah negara bagian
masing-masing. Beberapa badan pemerintah lokal bertanggungjawab menjalankan perusahaan
perhubungan/transportasi dan energi, kebanyakan negara bagian menetapkan besar tarif bea dan
menerima dana dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. Tanggungjawab pemerintah lokal
secara khusus meliputi perencanaan/tata kota, pengawasan izin bangunan, sarana jalan setempat,
penyediaan air bersih, saluran pembuangan dan drainase, pelayanan sampah dan kebersihan dan
fasilitas hiburan masyarakat.

Hubungan antara Pemerintahan Federal dan Negara Bagian

Pemerintah Federasi dan negara bagian menjalin kerjasama di berbagai bidang, yang secara
resmi merupakan tanggung jawab negara bagian dan teritori; seperti pendidikan, perhubungan,
kesehatan dan penegakan hukum. Pajak pendapatan ditarik secara federal, dan debat di antara
semua tingkat pemerintahan negara bagian mengenai akses mendapatkan pemasukan merupakan
ciri lama politik Australia.
PENUTUP
Pembentukan dan perkembangan koloni-koloni Inggris di Australia pada paruh abad 18-19
M merupakan cikal bakal lahirnya Persemakmuran Australia pada 01-01-1901. Pasca pemerintah
Inggris menelurkan kebijakan “Australian Colonnies Government Act” (1850 M), berdirilah 6 wilayah
koloni yang masing-masing menyelenggarakan pemerintahan secara otonom. Pada awalnya wilayah
koloni Inggris hanya New South Wales, namun akibat ketidakpuasan berada dibawah naungan NSW
serta merasa mampu untuk menyelenggarakan pemerintahan sendiri maka wilayah Victoria,
Tasmania, South Australia, Queensland, dan Western Australia memutuskan untuk memisahkan
diri.
Disatu sisi, kebijakan “ Australian Colonnies Government Act ” yang diterbitkan pemerintah
Inggris mempermudah pengelolaan administratif dan eksplorasi wilayah koloni. Namun disisi lain,
hal ini menjadi awal perpecahan koloni Inggris di Australia dalam kurun waktu hampir 50 tahun
terakhir. Lahirnya kesadaran akan kebutuhan persatuan elemen-elemen koloni Australia pada
dasarnya dipicu oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a) munculnya kekuasaan bangsa Eropa lain di daerah Pasifik yang dikhawatirkan mengganggu
stabilitas Australia
b) keinginan menjaga Australia agar hanya dihuni orang-orang kulit putih,
c) ambisi meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui kerja sama ekonomi dan
ketenagakerjaan antar wilayah koloni,
d) perkembangan teknologi komunikasi dan kemiliteran,
e) kebanggaan disebut sebagai orang Australia dibandingkan dengan sebutan orang Tasmania,
Victoria, dll.
Dengan demikian, pada akhir abad 19 M seluruh elemen yang menghendaki persatuan
Australia tengah menggagas sebuah wacana untuk mempersatukan seluruh wilayah koloni Inggris
di Australia dibawah 1 payung kekuasaan. Gagasan tersebut kemudian disetujui pemerintah Inggris
pada tahun 1900 M sehingga pada 1901 M Lord Hopetoun memproklamirkan kemerdekaan
Persemakmuran Australia di Sydney.
Enam negara bagian – sepakat untuk menjadi federasi. Praktik dan prinsip demokrasi yang
membentuk parlemen kolonial pra-federasi (seperti ‘satu orang, satu suara’ dan hak pilih wanita)
diberlakukan oleh pemerintah federal Australia yang pertama. Koloni Australia mewarisi tradisi
pemilu dari Inggris yang mencakup hak pilih terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda.
Pelanggaran seperti suap dan intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia
mempelopori reformasi yang menopang praktik pemilu demokrasi modern.
REFERENSI TULISAN
Bagus Setiawan, Garis Besar Kolonisasi Inggris di Australia, 2016

Darmawan. Tanpa Tahun. Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat di Australia


Hamid, Zulkifli. 1999. Sistem Politik Australia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
J Siboro. 1996. Sejarah Australia. Bandung: Tarsito
Santoso dan Anik Andayani. 1993. Sejarah Australia dan Oceania. Surabaya: UNIPRESS IKIP Surabaya

ALUR TAHUN SEJARAH AUSTRALIA

1766-1775 M : ekspedisi penjelajahan samudra James Cook ke dunia


Australia

Abad 18 M : ekspedisinya James Cook melibatkan Joseph Bank (Botani


Inggris) untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah baru

1792 : secara resmi Inggris mendirikan koloni New South Wales di


pantai timur Australia sebagai tempat deportasi narapidana dari
Inggris dibawah Arthur Philip.

Awal abad 19 M: beredarnya kabar burung tentang Perancis yang hendak


menduduki daerah Australia Barat

1812 – 1813 : Macquarie mencapai kesuksesan dalam masa


kepemimpinannya di New South Wales.

1813 : wilayah Tasmania dipegang oleh Kolonel Davey.

1824 : Queensland untuk pertama kalinya dihuni oleh masyarakat kulit


putih.

1825 : Kesuksesan Davey dalam membangun wilayah Tasmania


sebagai koloni swasembada

1827 : Gubernur Darling yang saat itu tengah memerintah NSW mengirim
Lockyer menuju King George Sond untuk mendirikan pos
penjagaan di Australia Barat.

1827 : Allan Cunningham yang telah membuka pemukiman baru di


Darling Downs

1827 : James Stirling tengah menyelidiki daerah Swan River, dan ia


sangat tertarik untuk mendudukinya.
1829 : rombongan Thomas Peel (Bangsawan Inggris yang menjadi
sponsor Stirling) telah sampai di Swam River.

1829 : Pembentukan koloni Australia Selatan didasarkan pada teori


Edward Wakefield sebagaimana tercantum dalam karyanya “ A
Letter from Sydney”

1830 : Koloni Ingrgris pertama tiba di Pulau Kangaroo ini, namun akhirnya
memilih tempat untuk bermukim di daerah Adelaide karena
lebih layak dihuni sebagaimana hasil penyelidikan Kolonel Ligt.

1834 : Henty Bersaudara dari Tasmania yang menempati Teluk


Portland

1835 : rombongan dari Tasmania yaitu Batman beserta asosiasinya


menduduki daerah Sungai Yarra, dan Fawkner beserta
kelompoknya juga membuka pemukiman di kawasan Melbourne.

1840 : kondisi koloni Australia Selatan hampir bangkrut. Hal ini


disebabkan oleh adanya gejolak politik dan ekonomi yang terjadi
di awal pembangunan koloni Australia Selatan itu sendiri.

1842 : ditemukannya tambang tembaga di Australia Selatan tepatnya


Kapunda dan Burra-Burra.

1850 - 1868 : Disaat wilayah koloni lain tengah menolak deportasi narapidana
Inggris maka Australia Barat justru menerimanya untuk
dijadikan sumber tenaga kerja dalam pembangunan wilayah
koloni Australia Barat.

1850 : terbitnya kebijakan Australian Colonnies Government Act

1851 : Distrik Port Philip (nama negara sebelum Victoria) untuk


memisahkan diri dari New South Wales sehingga resmi Victoria
menyelenggarakan pemerintahan sendiri pasca diberlakukannya
kebijakan “ Australian Colonnies Government Act ”
oleh pemerintah Inggris.

1856 : awal Australia Selatan merangkak mempersiapkan


penyelenggaraan pemerintahan sendiri yang terwujud pada
1856 M pasca diberlakukannya kebijakan “ Australian Colonnies
Government Act ” oleh pemerintah Inggris.
1859 : Pemerintah Inggris baru merealisasikan permintaan
masyarakat Queensland pasca diberlakukannya kebijakan
“ Australian Colonnies Government Act ”

1 Januari 1901 : Lord Hopetoun memproklamirkan kemerdekaan


Persemakmuran Australia di Sydne

Anda mungkin juga menyukai