KONSTITUSI
AUSTRALIA
Sub-CPMK:
tertinggi (the Supreme Law) yang memiliki tujuan untuk menyediakan serangkaian
aturan yang mengatur bentuk dan pengelolaan pemerintahan federal Australia, dan
Konstitusi Australia.
berujung dengan lahirnya the Commonwealth of Australia pada tahun 1901. Berbeda
dengan koloni Inggris di Amerika Utara, koloni di Australia tidak memiliki agenda
kemerdekaan yang mereka perjuangkan untuk bebas dari Inggris secara mutlak.
Namun demikian, kerajaan Inggris juga belajar dari pengalaman Revolusi Amerika
mengelola pemerintahan sendiri namun tetap berada dalam ikatan politik dengan
kerajaan Inggris. Antara tahun 1855 hingga 1860 hampir semua koloni di Australia
telah memiliki pemerintahan sendiri, terkecuali Western Australia yang baru berhasil
sendiri berarti bahwa koloni-koloni tersebut memiliki sistem legislasi kolonial sendiri
The Statute of Westminster dan the Australia Acts merupakan dua sumber
hukum kolonial yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya konstitusi Australia yang
berlaku saat ini. Berawal dari keinginan koloni-koloni Inggris di Australia untuk
1
membangun hubungan kerjasama antar-koloni dengan dasar kepentingan bersama
mempopulerkan ide tentang penyatuan koloni-koloni Inggris di Australia. Hal ini juga
didorong oleh identitas Australia yang telah tumbuh dan semakin kuat dirasakan oleh
negara-negara kolonial lain seperti Jerman dan Perancis di Pasifik. Pada tahun 1889
mewadahi kepentingan antar koloni. Akan tetapi, Federal Council tersebut tidak
Hal ini terutama disebabkan oleh tidak masuknya New South Wales yang merupakan
Meskipun tidak berjalan maksimal, isu tentang kesatuan dan kerjasama antar
koloni telah bergulir dan memperkuat keinginan untuk membentuk satu kesatuan
federasi. Secara umum terdapat tiga faktor utama yang mendorong keinginan
Ide dan keinginan untuk memiliki identitas tunggal tersebut kemudian diwujudkan
oleh Sir Henry Parkes (Premier koloni New South Wales) menjadi proposal untuk
suatu tindakan politik pada tahun 1889. Setelah serangkaian pertemuan para
2
dipandu oleh Sir Samuel Griffith melahirkan draft konstitusi pertama untuk Australia.
Draft ini ternyata tidak mendapatkan dukungan dari koloni-koloni, dan penyebab
konstitusi:
Pada tahun 1895, premier-premier dari enam koloni kembali bertemu kembali untuk
susulan hingga pada tahun 1897 tercipta kesepakatan awal untuk sebuah draft
konstitusi baru. Secara substansi, draft konstitusi baru ini tetap mengacu pada draft
Draft ini kemudian disampaikan dan disetujui oleh penduduk koloni melalui
referendum, dan secara formal disahkan oleh Parlemen Inggris pada tahun 1900
sebagai “The Commonwealth of Australia Constitution Act 1900” atau Akta Konstitusi
Akta Australia sebagai dasar Federasi Australia ternyata tidak secara otomatis
berarti Australia terlepas sepenuhnya dari sistem hukum Inggris, dimana hukum
Imperial Inggris tetap berlaku di wilayah koloni Inggris. Hal ini menimbulkan
3
yang bisa saja berbenturan dengan hukum Inggris. Masalah ini kemudian
mentaati hukum imperial Inggris, yang juga berarti lepasnya federasi Australia dari
sistem hukum Inggris. Namun demikian, independensi tersebut hanya berlaku untuk
untuk negara bagian. Independensi hukum untuk tingkat negara bagian baru
Act 1900) terdiri atas Pembukaan dan 9 (Sembilan) seksi. Seksi 1-8 berisi tentang
termaktub konstitusi Australia yang terdiri atas 8 bab sebagaimana berikut ini.
I. Parlemen.
II. Eksekutif.
III. Yudikatif.
IV. Keuangan dan Perdagangan.
V. Negara Bagian.
VI. Negara Bagian baru.
VII. Tambahan.
VIII. Aturan Perubahan Konstitusi.
Kedelapan bab ini memuat 128 pasal yang dalam konstitusi tersebut disebut sebagai
“section” yang berisi aturan-aturan dan tata laksana pemerintahan federal Australia.
Hal penting yang juga diatur dalam konstitusi Australia adalah pembagian kekuasaan
Australia terdapat tiga level pemerintahan yang diatur dalam konstitusi, yakni:
3. Pemerintah Lokal
4
Pemerintah Federal memiliki kekuasaan eksklusif pada bidang pertahanan, masalah
luar negeri, bea cukai, dan perpajakan. Selebihnya dapat diatur oleh pemerintah
antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian harus diselesaikan secara
orang dewasa di Australia yang terdaftar sebagai pemilih menentukan pilihan mereka
Latihan:
5
Bibliography
Aikin, Don & Jinks, Brian (1985) Australian Political Institutions. Victoria:
Pitman Publishing Pty Ltd.
Davis, G & Wanna, J (1993) Public Policy in Australia (2nd ed.) NSW: Allen
& Unwin.
Dermody, Kathleen (1997) A Nation at Last; The Story of Federation.
Canberra: Australian Government Publishing Service.
Hamid, Zulkifli (1999) Sistem Politik Australia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya