Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Australia merupakan salah satu negara di dunia digolongkan sebagai negara yang
unik. Terdapat banyak sekali hal-hal menarik yang dapat kita lihat apabila kita mencari
tahu lebih jauh mengenai Australia. Hal paling khas dari Australia ialah sebagai satu-
satunya negara di dunia yang juga melingkupi seluruh benua Australia. Selain itu,
Australia juga sering dikenal sebagai “Eropa”nya Asia karena meskipun letak geografis
Australia yang sangat berdekatan dengan kawasan Asia, namun Australia sendiri dihuni
oleh kebanyakan masyarakat berkulit putih. Dan yang paling khas dari Australia itu
sendiri ialah multikulturalisme yang terdapat di Australia.
Di sini penulis tidak akan menjelaskan Australia secara luas. Akan tetapi, penulis
akan menjelaskan ruang lingkup yang lebih spesifik mengenai “Konstitusi Australia”.
Konstitusi Australia merupakan konstitusi yang dapat dikategorikan sebagai konstitusi
negara unik yang pernah ada dan terus diberlakukan hingga saat ini. Tidak ada satu
negarapun yang mengimplementasikan uniknya konstitusi Australia.
Australia merupakan negara Commonwealth terhadap Britania Raya, namun juga
menganut sistem federasi. Selain itu, Australia memberlakukan sistem pemerintahan
parlementer. Karena memberlakukan sistem pemerintahan parlementer lah, oleh karena
itu Australia otomatis menganut sistem bikameral dalam pemerintahan, yakni terdiri
dari Senat dan House of Representative. Dan yang paling menarik dalam membahas
mengenai konstitusi Australia itu sendiri ialah sumber konstitusi yang dianut oleh
Australia terinspirasi dari empat negara lainnya, yaitu Inggris, Amerika Serikat (AS),
Swiss, dan Canada. Oleh karena itu, penulis mencoba menguraikan lebih mendalam
lagi tentang konstitusi Australia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana sejarah terbentuknya konstitusi Australia?
2. Apa saja sumber-sumber konstitusi Australia?
3. Bagaimana distribusi kekuasaan dalam pemerintahan Australia?
C. Tujuan
1. Untuk mengethui terbentuknya sejarah konstitusi Australia
2. Untuk mengetahui sumber-sumber konstitusi Australia
3. Untuk mengtahui bagaimna pendistribusin kekuasaan dalam pemerintahan Australia

1
BAB II
PEMBAHASAN
KONSTITUSI AUSTRALIA

A. Sejarah Konstitusi Australia


Konstitusi Australia adalah seperangkat aturan dimana pemerintahan Australia
diatur. Konstitusi Australia bergerak menuju federasi enam koloni berpemerintahan
sendiri pada abad kesembilan belas. Sebelum tahun 1901, kekuasaan tertinggi atas koloni-
New South Wales ini, Victoria, Queensland, Australia Barat, Australia Selatan dan
Tasmania disandarkan dengan Inggris Parlemen di Westminster.
Selama abad 19 serangkaian konferensi yang diadakan untuk membahas federasi.
 Pada tahun 1895, enam perdana menteri koloni Australia sepakat untuk
membentuk Konvensi Konstitusi baru oleh suara rakyat. Konvensi tersebut
terpenuhi selama setahun selama 1897 dan 1898 Konstitusi telah disetujui
dalam referendum yang diadakan antara 1898 dan 1900 Setelah ratifikasi oleh
lima dari koloni (yaitu, semua kecuali Australia Barat), itu disajikan sebagai
RUU untuk Parlemen Imperial dengan Alamat ke Queen Victoria, meminta
diberlakukannya RUU. 1

 Pada tahun 1899 dan 1900 diadakan referendum di seluruh koloni untuk
meminta pendapat rakyat terhadap konstitusi yang telah diputuskan dalam
konvensi kedua tersebut. Pada tanggal 31 Juli 1900, rakyat Australia Barat di
referendum memutuskan untuk bergabung dengan Commonwealth of
Australia.2
Akhirnya pada 17 September 1990, berdasarkan Proklamasi, Ratu menyatakan
New South Wales, Victoria, Australia Selatan, Queensland, dan Tasmania, sepakat untuk
bersatu dalam satu federal Commonwealth di bawah Mahkota Kerajaan Inggris Raya dan
Irlandia, dan di bawah Konstitusi ini didirikan.

B. Sumber Konstitusi Australia


Australia merupakan salah satu negara yang mengadopsi dari beberapa negara
lain dalam struktur pemerintahannya. Bentuk pemerintahan Australia yaitu Monarki
Konstitusional dan sistem pemerintahan yaitu parlementer yang diadopsi dari Inggris.
Ratu sebagai simbol, tetapi yang menjalankan pemerintahan adalah Perdana Menteri.
Dari bentuk pemerintahannya, Australia mengadopsi dari Amerika Serikat yang
berbentuk Federalisme dan juga terdapat pemisahan di legislative dengan adanya Senat
dan House of Representative. Senat adalah 'majelis tinggi' dan mewakili enam negara
bagian Australia dan dua wilayah pemerintahan sendiri. Semua negara, terlepas dari
populasi, memilih dua belas senator, sedangkan setiap wilayah memilih dua. Ada 76
Senator secara keseluruhan. Pemilihan Senat biasanya diadakan setiap tiga tahun.
Sedangkan House of Representative Australia dibagi menjadi 150 pemilih tunggal
1
John Quick and Robert Garran, The Annotated Constitution of the Australian Commonwealth (Angus &
Robertson, 1910)
2
Williams, John M. dan Clement Macintyre. Commonwealth of Australia.

2
anggota, masing-masing mewakili sekitar 80-90.000 pemilih dan masing-masing dengan
Anggota DPR. Setiap negara memiliki sejumlah pemilih sebanding dengan penduduknya.
Negara terbesar, New South Wales, memiliki empat puluh sembilan pemilih sedangkan
yang terkecil, Tasmania, memiliki lima. Pemilihan untuk DPR biasanya diadakan setiap
tiga tahun.3 Yang terakhir, Australia mengadopsi dari Swiss yang ditandai dengan
kebutuhan referendum (pemungutan suara) dalam Konstitusinya.4
C. Distribusi Kekuasaan Australia
Australia merupakan negara persemakmuran yang menganut konstitusi Monarki
Konstitusional dimana sistem pemerintahannya berbentuk parlementer. Persemakmuran
Australia memiliki sistem pemerintahan yang berbeda dengan negara-negara lainnya,
bahkan sekalipun sangat berbeda dengan negara persemakmuran lainnya.
Persemakmuran Australia menggabungkan dua bentuk sistem pemerintahan,
yakni pemerintahan parlementer dan sistem federal yang biasanya berlaku di Amerika
Serikat. Ketika Australia memutuskan untuk menganut sistem parlementer yang dianut
oleh Austrlia, secara otomatis Australia langsung terhubung pula dengan sistem
parlementer Britania Raya. Ratu Elizabeth II menjadi ratu bagi Australia. Namun,
dalam hal ini, Ratu Elizabeth memiliki wakil yang disebut dengan Gubernur Jenderal
Australia.
Sementara untuk sistem federasi yang dianut oleh Australia pula, membuat sistem
distribusi kekuasaan Australia terbagi menjadi tiga cabang, yakni legislatif, eksekutif,
dan yudikatif. Kekuasaan legislatif sendiri menganut sistem parlemen bikameral yang
berisikan oeh Ratu Britania Raya, diwakilkan oleh Gubernur Jenderal, Senat, dan
House of Representative.

1. Kekuasaan Legislatif/ Parlemen


Kekuasaan legislatif dari negara persemakmuran harus tetap berada dalam ruang
lingkup Parlemen Federal. Di dalam sebuah parlemen menganut sistem bikameral
yang terdiri dari Ratu atau Jenderal Gubernur, Senat, dan House of Representative,
yang kemudian disebut dengan Parlemen Persemakmuran.5

a. Gubernur Jenderal
Seorang Gubernur Jenderal merupakan perwakilan dari Ratu Elizabeth II yang
sekarang masih menjabat di Britania Raya. Seorang Gubernur Jenderal sendiri
ditunjuk oleh Ratu.6 Penjelasan mengenai ratu dan gubernur jenderal akan dibahas
dalam badan eksekutif.
b. Senat
Senat dalam pemerintahan Australia harus tersusun atas Senator dari masing-
masing negara bagian yang secara langsung dipilih oleh warga negara bagian

3
Parliament of Australia, Parliamentary Handbook of the 42nd Parliament, Parliamentary Library, 2007. Online
version available at http://www.aph.gov.au/library/handbook/
4
Maynes, Sue. The Commonwealth of Australia Constitution v Local Council. 2013.
5
Helen, Irving, Five Things to Know About the Australian Constitution.(Cambridge)
6
Ibid. Pp. 119

3
tersebut melalui sistem voting dan sebaliknya, parlemen menyediakan satu hak
pilih pada rakyat.7
Sama halnya seperti prinsip federasi dalam kontitusi yang dianut oleh negara
seperti Amerika dan Canada, setiap negara bagian original memiliki perwakilan
yang sama di dalam Senat. Namun, jumlah ini dapat berubah hanya dengan sebuah
amandemen konstitusi dan hanya jika para pemilih negara bagian berkeinginan
perwakilannya untuk dikurangi. Misalnya, masing-masing negara bagian memiliki
enam member, tetapi parlemen mungkin dapat menambah jumlahnya.8

c. House of Representative
Jika di dalam Senat merupakan kamar bagi federal, maka dalam House of
Representative merupakan kamar bagi nasional (negara bagian). Berbeda halnya
dengan sistem pemilihan Senat, jumah anggota dari House of Representative diatur
dalam dua kondisi, yaitu pendistribusian bangku DPR, dan hubungan House
terhadap Senat.9 Setiap House of Representative bisa melanjutkan tiga tahun sejak
pertemuan pertama dan tidak lebih, tetapi dapat juga dihentikan oelh Gubernur
Jenderal. 10

Parlemen memiliki kekuasaan ekslusif untuk membuat hukum demi perdamaian,


tata tertib, dan pemerintahan Commonwealth yang baik yang berhubungan dengan: 11
 Perdagangan dan perniagaan dengan negara-negara lain, dan di antara negara bagian;
 Perpajakan; dengan tidak mendiskriminasikan antara negara pusat atau negara bagian;
 Produksi atau ekspor barang, dengan penetapan yang harus seragam di seluruh
Commonwealth;
 Peminjaman uang dari kredit umum Persemakmuran;
 Pos, telegraf, lewat telepon, dan lainnya seperti jasa;
 Pertahanan angkatan laut dan militer pemerintahan persemakmuran dan beberapa
negara bagian, serta memiliki kontrol atas kekuatan untuk melaksanakan dan
memelihara hukum Commonwealth;
 Mercusuar, kapal suar, rambu dan pelampung;
 pengamatan astronomi dan meteorologi;
 karantina;
 perikanan di perairan Australia di luar batas teritorial;
 sensus dan statistik;
 mata uang, uang logam, dan alat pembayaran yang sah;
 perbankan, selain perbankan negara; juga Perbankan negara di luar batas negara yang
bersangkutan, penggabungan bank, dan masalah uang kertas;

7
Ibid. Pp. 120
8
Sir, Moore W Harrison. The Constitution of the Commonwealth of Australia. (Sidney: University of Sydney
Library, 2000). Pp.95
9
Ibid. Pp. 99
10
Irving, Op. Cit. Pp. 127
11
Commonwealth of Australia Constitution Act.

4
 asuransi, selain asuransi negara ; juga asuransi negara di luar batas negara yang
bersangkutan;
 bobot dan ukuran;
 wesel dan surat pembayaran;
 pailit dan insolvensi;
 hak cipta, paten penemuan dan desain, dan merek dagang;
 naturalisasi dan orang asing;
 perusahaan asing, dan perdagangan atau perusahaan keuangan terbentuk di dalam
batas-batas Commonwealth;
 perkawinan;
 perceraian dan penyebab perkawinan; dan sehubungan dengan hal tersebut, hak-hak
orang tua, dan hak asuh dan perwalian bayi;
 ketidaksahan  dan pensiun hari tua
 penyediaan tunjangan bersalin, pensiun janda, wakaf anak, pengangguran, farmasi,
sakit dan manfaat rumah sakit, pelayanan medis dan gigi (tapi tidak untuk bentuk
wajib militer sipil), beasiswa dan tunjangan keluarga;
 layanan dan eksekusi di seluruh Persemakmuran proses perdata dan pidana dan
putusan pengadilan negara-negara bagian;
 pengakuan di seluruh Persemakmuran hukum, akta publik dan catatan, dan proses
peradilan negara-negara bagian;
 orang dari setiap ras bagi siapa itu dipandang perlu untuk membuat undang-undang
khusus;
 imigrasi dan emigrasi;
 masuknya penjahat;
 urusan eksternal;
 hubungan Persemakmuran dengan pulau-pulau di Pasifik;
 akuisisi properti hanya pada kondisi dari setiap Negara atau orang untuk tujuan
apapun dalam hal  Parlemen memiliki kekuasaan untuk membuat undang-undang;
 kontrol kereta api sehubungan dengan transportasi untuk tujuan angkatan laut dan
militer dari Persemakmuran;
 akuisisi, dengan izin dari Negara, dari setiap kereta api Negara dengan persyaratan
diatur antara Persemakmuran dan Negara;
 konstruksi kereta api dan penyuluhan di setiap Negara dengan persetujuan Negara itu;
 konsiliasi dan arbitrasi untuk pencegahan dan penyelesaian perselisihan industrial
memperluas melampaui batas satu negara;
 masalah dalam hal  Konstitusi ini membuat ketentuan sampai Parlemen menetapkan
lain;
 hal sebagaimana dimaksud Parlemen Persemakmuran oleh Parlemen atau Parlemen
Negara atau Serikat, tapi begitu bahwa hukum hanya akan diberikan kepada negara-
negara yang dengan Parlemen masalah ini disebut, atau yang kemudian mengadopsi
hukum
 latihan dalam Persemakmuran, atas permintaan atau dengan persetujuan Parlemen

5
semua negara bagian secara langsung yang bersangkutan, kekuatan apapun yang dapat
di pembentukan Konstitusi ini hanya dapat dilaksanakan oleh Parlemen Inggris atau
oleh Dewan Federal Australasia;
 masalah terkait dengan eksekusi terhadap kekuasaan apapun dipegang oleh Konstitusi
ini di Parlemen atau salah satu Dewan, atau Pemerintah Persemakmuran, atau Federal
Peradilan, atau dalam departemen atau petugas dari Commonwealth12

2. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan eksekutif Commonwealth ditetapkan oleh ratu yang terlebih dahulu
telah dilatih dan dirujuk oleh Gubernur Jenderal selaku perwakilan ratu. Terdapat
sebuah Council eksekutif federal untuk menasihati Gubernur-Jenderal dalam
memerintah Commontwealth dan anggota council dipilih oleh Gubernur Jenderal.
Gubernur Jenderal bisa menunjuk pegawai untuk mengatur departemen negara
Commonwealth tertentu.
Konstitusi menyatakan bahwa kekuasaan eksekutif Persemakmuran berada di
dalam Ratu dan diwakili oleh Gubernur Jenderal sebagai wakil Ratu. Namun,
pemahaman yang realistis pemerintah eksekutif Australia tidak dapat diperoleh dari
Konstitusi saja.

 Pemerintah eksekutif dalam praktek


Pada kenyataannya, kekuasaan eksekutif dimiliki oleh Perdana Menteri dan
Kabinet (Menteri Senior). Kekuatan mereka berasal:
 secara Konstitusi dari keanggotaan mereka dari Dewan Eksekutif
Federal
 Politik, dari masyarakat di pemilu untuk DPR; Dan
 Dari Konvensi — yaitu, adat istiadat dan tradisi.

Baik Perdana Menteri maupun kabinet disebutkan dalam Konstitusi-


para pembuat Konstitusi mengambil eksistensi mereka begitu saja, karena
mereka melakukan berbagai Konvensi dari sistem pemerintahan
Westminster diwarisi dari Britania Raya.

 Gubernur Jenderal
Seorang Gubernur Jenderal merupakan perwakilan dari Ratu Elizabeth II
yang sekarang masih menjabat di Britania Raya. Seorang Gubernur
Jenderal sendiri ditunjuk oleh Ratu.13 Penjelasan mengenai ratu dan
gubernur jenderal akan dibahas dalam badan eksekutif. Gubernur Jenderal
melaksanakan fungsi seremonial kepala negara atas nama Ratu.
Sementara kekuasaan pemerintah eksekutif dilaksanakan oleh Gubernur
Jenderal, tindakan tersebut dilakukan seperti yang disarankan oleh

12
Irving, Op. Cit. Pp. 131-134
13
Ibid. Pp. 119

6
Perdana Menteri dan Menteri. Di bawah konstitusi Gubernur Jenderal
berperaan:
 menunjuk dan menolak anggota Dewan Eksekutif
 menunjuk dan menolak Menteri untuk mengelola Departemen
pelayanan publik dan instansi
 Hakim yang ditunjuk (pemecatan hakim hanya dapat diprakarsai
oleh DPR)
 panglima tertinggi pasukan pertahanan
 memutuskan Kapan Parlemen memenuhi (tunduk pada beberapa
persyaratan konstitusional), dan mungkin prorogue
(menangguhkan) atau membubarkan itu
 masalah writs untuk pemilihan umum
 memulai pengeluaran pemerintah dengan merekomendasikan
alokasi ke DPR mengubah usulan hukum ke dalam kisah Parlemen
dengan menyetujui peraturan yang telah disahkan oleh kedua
rumah
 dapat menghalangi atau mengusulkan amandemen hukum yang
disahkan oleh dua gedung Parlemen

 Peranan Ratu
Australia adalah monarki konstitusional. Monarki adalah negara di mana
posisi kepala negara diwariskan. Sebuah monarki konstitusional adalah di
mana kekuasaan monarki atau penguasa- raja atau Ratu-dibatasi oleh
hukum atau Konvensi, dan umumnya hanya dilakukan sesuai dengan
saran dari pemerintah Terpilih. Kepala negara adalah posisi formal,
simbolis dan seremonial, sebagai lawan dari posisi kepala pemerintahan,
yang memiliki kekuatan administratif untuk memerintah negara. Dalam
beberapa sistem pemerintahan kepala negara dan kepala pemerintahan
adalah orang yang sama-misalnya, di Amerika Serikat Presiden memiliki
kedua fungsi. Kepala negara Australia adalah Ratu Elizabeth II. Ratu
Elizabeth juga merupakan Ratu Britania Raya dan beberapa negara lain
yang dulunya merupakan bagian dari bekas Imperium Britania. Peran
Ratu sebagai Queen of Australia cukup terpisah dari perannya sebagai
Ratu Britania Raya. Pemerintah Britania Raya tidak memainkan peran
Ratu sebagai Ratu Australia. Di Australia, kekuasaan Ratu telah
diserahkan oleh Konstitusi Australia kepada perwakilannya di
Australia, Gubernur Jenderal. Artinya, sementara kepala negara Australia
adalah ratu, fungsi kepala negara yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal.

Satu-satunya fungsi konstitusional yang diperlukan Ratu adalah untuk


menunjuk Gubernur Jenderal, dan dalam melakukan hal ini Ratu bertindak
sebagai menduga disarankan oleh Perdana Menteri Australia. Konstitusi
memberikan Ratu kekuatan untuk melarang UU Australia Parlemen, tetapi
ini tidak pernah dilakukan dan

7
sangat tidak mungkin bahwa hal itu akan pernah dilakukan.
Australia adalah demokrasi parlementer yang representatif dengan tiga
Tingkat pemerintahan.

 Perdana Menteri
Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan. Ia mencapai posisi ini
dengan menjadi pemimpin partai yang terpilih dalam pemerintahan
(dalam kasus pemerintahan koalisi, partai besar).

 Kabinet
Kabinet, yang terdiri dari Menteri senior yang diketuai oleh Perdana
Menteri, adalah badan pembuat kebijakan unggulan dari pemerintah.
Kebijakan utama dan proposal legislatif diputuskan oleh kabinet. Perdana
Menteri memilih Menteri untuk posisi kabinet.

 Menteri
Menteri dipilih oleh Perdana Menteri. Kondisi saat ini memungkinkan
hingga 30 Menteri. Sekitar 19 atau lebih senior Menteri mengelola
Departemen utama dan, biasanya, anggota kabinet. Menteri lain
bertanggung jawab untuk daerah tertentu administrasi dalam Departemen
utama, atau mungkin bertanggung jawab atas Departemen kecil. Para
Menteri diangkat dari kedua Gedung Parlemen, meskipun sebagian besar
(sekitar dua pertiga) adalah anggota DPR.

 Sekretaris Parlemen
Hingga 12 anggota dan Senator ditunjuk oleh Perdana Menteri sebagai
Sekretaris parlementer (juga disebut sebagai Asisten Menteri) untuk
membantu atau mewakili Menteri dalam tanggung jawab administratif
mereka.

3. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif Commonwealth ditetapkan dalam Pengadilan Tertinggi
Federal yang disebut sebagai High Court of Australia dan dalam beberapa pengadilan
federal tertentu yang dibuat oleh parlemen. High Court dibangun pada 1903 dimana
memiliki kekuasaan untuk mempertimbangkan perundang-undangan Commonwealth
maupun negara apakah patut untuk disahkan atau tidak. Selain itu fungsi pokok dari
High Court Australia ialah untuk menginterpretasikan Konstitusi dan untuk
menyelesaikan masalah yang ada.14
Pengadilan Tinggi (High Court) terdiri dari seorang ketua Mahkamah, dan
hakim-hakim lainnya tidak kurang dari dua hakim. Para hakim Pengadilan Tinggi
diangkat oleh Gubernur Jenderal dan hanya dapat dipindahkan oleh Gubernur

14
Australia’s Constitution.2010. Pp. 14-16

8
Jenderal. Dan batas maksimum usia seorang Hakim berdasarkan hukum yangtelah
ditetapkan kurang dari 70 tahun15

15
Irving, Op. Cit. Pp. 139-141

9
BAB III
KESIMPULAN

Penempatan koloni Eropa di Australia sedikit banyaknya menjadi founding father dari
konstitusi Australia hingga saat ini. Konstitusi Australia sendiri terlahir dari kesepakatan
enam koloni yang menempati Australia pada saat itu untuk menciptakan sebuah bangsa yang
bersatu dibawah naungan sistem pemerintahan yang disebut federasi pada abad ke-19.
Selama abad ke-19 tersebut, serangkaian konferensi diadakan untuk membahas federasi
hingga akhirnya pada 1990-an, konstitusi federasi sah berdiri sebagai konstitusi Australia.
Konstitusi Australia sendiri terbilang cukup menarik karena negara tersebut
mengadopsi konstitusi dari beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Swiss.
Australia pun tak luput dari yang namana menerapkan sistem referendum sebagai satu-
satunya cara untuk mengubah konstitusi Australia. Setelah berlakunya konstitusi Australia di
tahun 1901, terdapat banyak referendum yang diusulkan, namun hanya 8 referendum yang
diterima dan mendapat dukungan masyarakat Australia.
Sebagai negara yang menganut sistem federasi, Australia mengadopsi sistem
parlemen bikameral pula dimana terbagi dalam tiga cabang kekuasaan, yakni legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam legislatif sendiri kekuasaan terbagi lagi menjadi the chamber
of Federal, yakni Senat dan the Chamber of National, yakni dewan perwakilan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Irving, Helen. Five Things to Know About the Australian Constitution. Cambridge :

Cambridge University Press, 2004.

Maynes, Sue. The Commonwealth of Australia Constitution v Local Council, 2013.

Williams, John M. dan Clement Macintyre. Commonwealth of Australia. Sidney: University

of Sydney Library, 2000.

Jurnal:

Australia’s Constitution.2010

Commonwealth of Australia Constitution Act.

the Australian sistem of goverment.

11

Anda mungkin juga menyukai