Anda di halaman 1dari 11

PART 6 ILMU FALAK

PENENTUAN ARAH KE KIBLAT

1. Penentuan Arah ke Titik Utara Sejati.


2. Penentuan Arah ke Kiblat dengan Busur
Derajat dan Segitiga Siku-Siku.
3. Penentuan Arah ke Kiblat dengan
Bayang-Bayang Matahari.

Fakultas Syari’ah
Fina Fitratun Amaliyah, S.Si., M.Sc
1. Penentuan Arah ke Titik Utara Sejati (TUS).

o TUS: titik kutub utara/titik yang terletak di ujung utara


sumbu rotasi bumi.
o Dalam penentuan arah ke kiblat, TUS merupakan acuan yang
sangat penting karena angka yang dihasilkan dari Formula
Hisab Sudut Arah Kiblat (materi sebelumnya) adalah nilai
jarak sudut sepanjang lingkaran horizon yang dihitung dari
TUS sebagai 0º.
o Kurang cermat TUS = kurang cermat arah kiblat.
o Penentuan arah ke TUS dapat dilakukan dengan kompas,
tongkat istiwa, dan bayang-bayang azimuth.
Dengan Kompas
o Dilakukan dengan meletakkan kompas pada pelataran yang betul-betul
datar.
o Jauhkan logam dari kompas agar tidak mempengaruhi simpangan
jarumnya.
o Biarkan beberapa saat sampai jarum kompas benar-benartidak bergerak.
o Tariklah benang di atas kompas menurut arah yang ditunjuk jarum
kompas.
o Ambil kembali kompas tersebut dan tinggallah benang yang menunjuk ke
arah utara.
o Untuk mendapatkan TUS, arah yang ditunjuk oleh benang tersebut perlu
dikonfirmasi dengan MAGNETIC VARIATION untuk mengetahui
apakah masih ada koreksi arah.
Kompas

Kompas
Dengan Tongkat Istiwa’

30cm

Tongkat Istiwa: tongkat yang benar-benar lurus dan berdiri tegak lurus.
Bayang-Bayang Azimuth Matahari
1. Pancangkan tegak lurus tongkat istiwa di latar yang datar.
2. Misal ditentukan arah kiblat untuk Kota Surabaya pada pukul 09.00 WIB
tanggal 20 Jan 2006,tandai ujung bayangan dengan titik,lalu tarik garis lurus
dari titik itu sampai ke pangkal tongkat misal A (garis mengarah ke azimuth
matahari).
3. Hisab nilai azimuth matahari pada pukul 09.00 WIB tanggal 20 Jan 2006
dengan:
cotan A=-sin 𝞍 x cotan t + cos 𝞍 x tan δ x cosec t

𝞍𝑺𝒃𝒚 = -7° 15’


λ𝑺𝒃𝒚 = 112° 15’
δ𝑴𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊 = -20° 10’52’’ (pada pukul 02:00 GMT/09:00 WIB)
𝒕𝑴𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊 = -39° 59’
Hisab nilai azimuth menghasilkan nilai yang tidak lebih dari 90° (angka
maksimal azimuth dalam satu kwadran/seperempat lingkaran).
U
0° 0°

pengamat Kwadran 2 Kwadran 1


90° 90°
B il T
90° 90°
objek
Azimuth Kiblat
Kwadran 4 Kwadran 3

0° 0°
S
Bayang-Bayang Azimuth Matahari

Surabaya

67° 21’ 58,56’’

Azimuth kiblat adalah jarak sudut yang dihitung dari titik utara ke arah
timur (searah perputaran jarum jam) sampai dengan titik kiblat (Ka'bah)
Bayang-Bayang Azimuth Matahari (Lanjutan)
Pada contoh hisab nilai azimuth di atas, azimuth matahari berada pada
kwadran 4 karena pada pukul 09.00 WIB matahari berada di sebelah timur
Meridian Surabaya dan matahari berada di sebelah selatan Surabaya karena
deklinasi (δ) bernilai negatif.
4. Dari pangkal garis A (pangkal bayang-bayang) itu tariklah garis tegak
lurus ke arah selatan (B) yang panjangnya sebesar nilai tan nilai azimuh
(sudut A) x 100 cm (panjang bayang-bayang)
5. Jika kedua ujung lainnya dari garis A dan B tersebut dihubungkan
dengan garis lurus (C), maka garis C ini tepat mengarah ke titik utara
sejati
tongkat
U Sejati

100 cm
A Arah datang matahari

B =tan A x panjang sisi A


Busur Derajat untuk Arah KIblat
B

Arah Kiblat

Garis vertikal

Garis horizontal
Pusat busur

U
S U

Anda mungkin juga menyukai