Anda di halaman 1dari 30

TOPIK

PEMBELAJARAN 3

Konsep Dasar Sudut


dan Ukuran Sudut

1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:
1. Memahami satuan ukuran sudut dalam radian dan derajat.
2. Mengubah satuan ukuran sudut dari bentuk radian ke bentuk derajat dan sebaliknya.

B. URAIAN MATERI

1. Konsep Dasar Sudut

AYO MENGERJAKAN
Masalah 1.1
Hari ini adalah hari senin, Dion mempunyai seorang adik yang bernama Echa. Echa
pulang sekolah pada pukul 14.35, Ibu meminta tolong kepada Dion untuk menjemput
Echa setelah ia pulang dari sekolah. Berapa ukuran sudut derajat yang dibentuk dari pukul
14.35 tersebut?
Jika kalian perhatikan jarum pada jam dinding, ternyata jarum jam tersebut dapat
membentuk suatu sudut. Selain pada jarum jam dinding, ternyata benda-benda seperti
kipas, jam, atap rumah dan lain sebagainya juga dapat membentuk suatu sudut.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan sudut? Sudut dibentuk oleh dua sinar dengan
titik pangkal yang sama yang disebut titik sudut (vertex). Sudut yang kecil disebut sudut
inferior dan sudut refleksi sama dengan 360°. Besaran sudut dapat dinyatakan dengan
simbol 𝛼 (𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎), 𝛽 (𝑏𝑒𝑡ℎ𝑎), 𝛾 (𝑔𝑎𝑚𝑚𝑎), 𝑑𝑎𝑛 𝜃 (𝑡𝑒𝑡ℎ𝑎), dan dapat dinyatakan juga
dengan huruf kapital seperti A, B, C dst. Selain itu, arah putaran memiliki makna dalam
sudut:

2
• Sudut bertanda “positif” jika arah putarannya berlawanan dengan arah putaran jarum
jam
• Sudut bertanda “negatif” jika arah putarannya searah dengan jarum jam.
Lebih jelasnya, mari cermati gambar berikut ini.

Sisi awal

Sisi awal

Sudut bertanda positif Sudut bertanda negatif


Gambar 1.1 Sudut berdasarkan arah putaran

AYO MEMBACA
Era sekarang ini, banyak yang sudah
memiliki jam dinding ataupun jam digital sesuai
dengan perkembangan teknologi. Selain berfungsi
sebagai penunjuk waktu, dengan melihat jarum pada
jam ternyata kalian juga dapat belajar mengenai
konsep sudut. Mari kita buktikan melalui jam sudut
yang akan kita buat dengan mengunakan bantuan
alat-alat teknologi seperti gunting, jangka,
Gambar 1.2 Jam Dinding penggaris, busur, cutter dan lain sebagainya.

3
AYO BERKREASI
Apakah kalian bisa membuat jam sudut? Jika jawaban kalian bisa mari kita
membuatnya.
Jam Sudut

Gambar 1.3 Jam Sudut


• Alat dan Bahan:

Alat: Bahan:
1) Gunting 1) Sterofom
2) Jangka 2) Spidol
3) Penggaris 3) Pensil
4) Busur 4) Bolpoin
5) Cutter 5) Double tip / lem
6) Bufalo
7) Jarum jam bekas

• Langkah Pembuatan:
1) Gambarlah sebuah lingkaran dengan diameter 30 cm pada sterofom.
2) Tempelkan kertas bufalo pada sterofom dengan diameter 21 cm agar terlihat lebih
menarik.
3) Tempelkan busur untuk mempermudah perhitungan sudut.
4) Tulislah angka 1 sampai 12 dengan jarak per-angka 30° pada tepi jam.
5) Lubangilah bagian titik tengah pada lingkaran untuk mengaitkan jarum jam, menit
dan detik sebagai penunjuk angka pada jam.
6) Setelah semuanya selesai, jam sudut siap untuk digunakan.

4
• Cara Penggunaan:
1) Coba kalian praktekkan kejadian tersebut pada jam sudut yang telah kalian buat.
2) Letakkan jarum panjang pada angka 7 dan jarum pendek menuju pada angka 3
3) Tempelken garis bantu pada jarum pendek ke angka 3.

AYO MENGHITUNG
Hitunglah jarum jam yang telah kalian atur:
1) Hitung sudut yang dibentuk oleh jarum panjang yang menunjukkan dari angka 3 ke
angka 7 melewati 4 angka. 1 angka membentuk sudut 30°. Lalu kalikan 4 dengan
30° didapat 120°.
2) Selanjutnya, hitung sudut yang dibentuk oleh jarum pendek menuju ke angka 3. Cara
agar jarum pendek tepat diangka 3, jarum panjang harus berputar dari angka 7 ke
angka 12 yaitu melewati 25 menit. Karena 1 jam 60 menit maka 25 menit dibagi 60
menit dan di kali 30° didapat 12,5°.
3) Jumlahkan hasil dari sudut yang dibentuk oleh jarum panjang dan pendek.
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝟐𝟓
(𝟒 × 𝟑𝟎°) + ( × 𝟑𝟎°) = 𝟏𝟐𝟎° + 𝟏𝟐, 𝟓° = 𝟏𝟑𝟐, 𝟓°
𝟔𝟎
CATATAN

• Besar sudut 1 putaran penuh = 𝟑𝟔𝟎°


1 putaran penuh = 12 angka
𝟑𝟔𝟎°
Maka besar sudut antara angka-angka dalam jam = = 𝟑𝟎°
𝟏𝟐

• 1 jam = 60 menit = 𝟑𝟎°


Maka setiap jarum panjang bergeser 1 menit:
𝟑𝟎° 𝟏
Jarum pendek akan bergeser 𝟔𝟎° = 𝟐
𝟑𝟎°
Jarum panjang akan bergeser = 𝟔°
𝟓

• Jika jarum jam panjang dan jarum jam pendek bertemu pada 1 titik maka besar
sudutnya 𝟎°

5
Pada koordinat kartesius:
• Sudut standar (baku) terbentuk jika sisi awal suatu garis berimpit dengan sumbu x dan
sisi terminalnya terletak pada salah satu kuadran pada koordinat kartesius.
• Pembatas kuadran terbentuk sisi awal suatu garis berimpit dengan sumbu x dan jika
sisi akhir berada pada salah satu sumbu pada koordinat tersebut yang bernilai
0°, 90°, 180°, 270°, dan 360°.
• Jika sudut yang dihasilkan sebesar 𝛼 (sudut standar), maka sudut 𝛽 disebut sebagai
sudut koterminal, sehingga 𝛼 + 𝛽 = 360°, seperti yang dideskripsikan pada gambar
di bawah ini.

y y

Kuadran II Kuadran I

α 90°-180° 0°-90°
x x
β
Kuadran III Kuadran IV
180°-270° 270°-360°

Sudut baku dan sudut koterminal Besar sudut pada setiap kuadran
Gambar 1.4 Sudut secara geometri dan pembatasan kuadran

Guna memantapkan pemahaman kalian, coba cermati contoh-contoh berikut:


Contoh Soal:
Pada suatu hari Ehsan pergi ke pasar malam untuk menaiki bianglala. Bianglala
tersebut berputar sebesar 60°, -45°, 120°, dan 600°. Jika titik awal dimisalkan pada sumbu
x positif. Buatlah sketsa perputaran bianglala tersebut di koordinat kartesius!

6
Penyelesaian:

a) b)

y y
A

60°
x x
O O -45°

Sisi awal terletak pada sumbu x dan sisi Sisi awal terletak pada sumbu x dan sisi
akhir OA terletak di kuadran I. akhir OA terletak di kuadran IV.
c) d)

y y
P

120°
x x
O O
600°

Sisi awal terletak pada sumbu x dan sisi Sisi awal terletak pada sumbu x dan sisi
akhir OP terletak di kuadran II. akhir OP terletak di kuadran III.

7
2. Ukuran Sudut (Derajat dan Radian)

Sesuatu yang dapat diukur itu memiliki satuan ukuran untuk mengukurnya. Begitu
pula dengan sudut. Satuan sudut yang paling sering kita temui dan digunakan adalah
derajat yang dilambangkan dengan “°”. Tetapi, ada satuan lain yang dapat digunakan
untuk mengukur satuan sudut, yaitu satuan radian yang dilambangkan dengan “rad”.
Sehingga ada dua satuan yang digunakan untuk mengukur sudut, yaitu derajat dan radian.

a Ukuran Derajat

INGAT!
1
Sudut 1 putaran penuh adalah 360°. Hal ini berarti 1° = 360 putaran penuh. Ukuran sudut

yang lebih kecil dari derajat adalah menit (′) dan detik (′′).

Hubungan dari ukuran sudut tersebut adalah:

1 derajat = 60 menit atau 1° = 𝟔𝟎′

1 menit = 60 detik atau 1′ = 𝟔𝟎′′

Coba cermati gambar dibawah ini! Hubungan derajat dengan putaran.

𝟏 𝟏 𝟏
𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝟏 𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏
𝟑𝟔𝟎 𝟒 𝟐
Gambar 1.5 Beberapa besaran putaran
Berdasarkan dari gambar diatas, diperoleh besar sudut:
1 1 1 1
putaran = 360 . 360° = 1° putaran = 2 . 360° = 180°
360 2
1 1 1 putaran = 360°
putaran = 4 . 360° = 90°
4

Kalian dapat mendeskripsikan beberapa satuan putaran yang lain.

8
b Ukuran Radian

Satu radian atau 1 rad adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh dua buah jari-jari
lingkaran berjari-jari r dan membentuk busur sepanjang r juga atau besar sudut pusat dari
suatu lingkaran yang panjang busur dihadapan sudut tersebut adalah sama dengan jari-
jari lingkaran tersebut. Panjang busur suatu lingkaran dapat dihitung langsung dengan
mengalikan besarnya sudut dengan jari-jari lingkaran, apabila besarnya sudut telah dalam
satuan radian.

Q
r r Dari disamping,
𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒔𝒖𝒓 𝑷𝑸
1 radian Besar sudut POQ = radian
𝒓
O P
r 𝒓
= 𝒓 radian

= 𝟏 radian

Gambar 1.6 Ukuran Radian


Hubungan satuan derajat dengan satuan radian

Satu putaran penuh = 360° = 2𝜋 radian


1 1 1
putaran = 2 . 360° = 180° atau . 2𝜋 radian = 𝜋 radian
2 2
1 1 1 𝜋
putaran = 360 . 360° = 1° atau . 2𝜋 radian = 180 radian
360 360
180
Sehingga didapat 1 rad = . 1° ≈ 57,3°
𝜋

Coba kalian perhatikan hubungan secara aljabar antara derajat dengan radian berikut:
1 1 𝜋 1
putaran = 4 . 360° = 90° ↔ 90° = 90 × 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑
4 180 2
1 1 𝜋 2
putaran = 3 . 360° = 120° ↔ 120° = 120 × 180 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑
3 3
1 1 𝜋
putaran = 2 . 360° = 180° ↔ 180° = 180 × 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑
2 180
2 2 𝜋 4
putaran = 3 . 360° = 240° ↔ 240° = 240 × 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑
3 180 3
3 3 𝜋 3
putaran = 4 . 360° = 270° ↔ 270° = 270 × 𝑟𝑎𝑑 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑
4 180 2

Tentu kalian dengan mudah mampu mengubah ukuran dari sudut lain pula.

9
Luas juring lingkaran

Q Jika panjang busur PQ = s


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑂𝑄 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝑃𝑄
r s =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛

1 radian 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑂𝑄


=
𝑠

O P 𝜋𝑟 2 2𝜋𝑟
r
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑂𝑄 = 2 𝑟𝑠
1
Karena 𝑠 = 𝑟𝜃, maka luas juring POQ = 2 𝑟 2 𝜃

Guna memantapkan pemahaman masalah ukuran sudut, coba cermati contoh soal berikut:

Contoh Soal
1) Perhatikan gambar berikut!

Sebuah pizza dipotong oleh Ibu menjadi 4 bagian sama besar,


berapa besar radian dari tiap-tiap potongan pizza tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : Pizza dipotong menjadi 4
Ditanya : Besar radian dari tiap potongan?

360°
Dijawab : Tiap potongan = = 90°
4

Ubah 90° ke dalam bentuk radian


𝜋 𝜋
90 × 180 𝑟𝑎𝑑 = 𝑟𝑎𝑑
2
𝝅
Jadi, besar tiap potongan pizza tersebut adalah 𝟐 𝒓𝒂𝒅.

10
2) Selepas pulang sekolah, suhu siang itu mencapai 25°. Iqbal yang kepanasan langsung
menuju kamar dan menghidupkan kipas angin. Kipas tersebut dihidupkan dan mengalami
18 putaran. Ubahlah 18 putaran tersebut ke dalam bentuk radian?
Penyelesaian :
Diketahui : Banyak putaran 18 putaran
Ditanya : Ubah putaran ke radian?
Dijawab : Ingat! 1 putaran = 2𝜋 𝑟𝑎𝑑
18 putaran = 18 × 2𝜋 𝑟𝑎𝑑 = 36𝜋 𝑟𝑎𝑑
Jadi, radian yang dibentuk dari kipas tersebut adalah 𝟑𝟔𝝅 𝒓𝒂𝒅
3) Ibu ingin memasak untuk makan siang, tetapi bahan-bahan sudah habis. Ibu meminta
tolong kepada Adi untuk membantu ia pergi kepasar membeli bahan-bahan yang akan
dimasak pada pukul 10.30. Tentukan sudut derajat yang terbentuk dari pukul 10.30
tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : Pukul 10.30
Ditanya : Sudut derajat yang dibentuk?
Dijawab :
• Mencari derajat yang dibentuk
Jarum panjang di angka 6, jarum pendek di angka menuju 11
Buat garis bantu di angka 10, sehingga melewati 4 angka
Jarum pendek menuju angka 11, jarum panjang harus melewati 30 menit
30
(4 × 30°) + ( × 30°)
60

= 120° + 15°
= 135°
Jadi, sudut yang dibentuk dari pukul 10.30 adalah 𝟏𝟑𝟓°.
4) Suatu hari Azizah mengikuti lomba berenang yang diadakan di sekolahan. Waktu yang
ditempuh Azizah 6 menit 36 detik. Nyatakan waktu yang ditempuh oleh Azizah tersebut
kedalam bentuk derajat desimal?
Penyelesaian :
Diketahui : Waktu yang ditempuh 6 menit 36 detik
Ditanya : Mengubah waktu ke dalam bentuk derajat desimal?

11
Dijawab :
6 ° 36 °
6′ 36′′ = (60) + (3.600) = 0,1° + 0,01° = 0,11°

Jadi sudut yang dibentuk oleh anton adalah 𝟎, 𝟏𝟏°


5) Adik rara sedang menyaksikan pertunjukan lumba-lumba. Lumba-lumba tersebut sedang
memainkan roda. Jika panjang busur roda tersebut 10 cm dan sudut pusatnya 36°.
Hitunglah jari-jari dari roda tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : Panjang busur = 10 cm
Sudut pusat = 36°
Ditanya : Jari-jari roda?
Dijawab : 𝜃 = 36°, maka
𝜋
𝜃 = 36 × 𝑟𝑎𝑑
180

𝜃 = 0,2𝜋 rad
Kita ketahui bahwa: 𝑠 = 𝑟𝜃
𝑠
Maka 𝑟 =
𝜃
10 𝑐𝑚
𝑟= 0,2𝜋
10 𝑐𝑚
𝑟= 0,628

𝑟 = 15,9 𝑐𝑚
Jadi, jari-jari hula hup adalah 15,9 cm.

12
C. LATIHAN SOAL
1. Hari ini Sari akan mengikuti acara pentas seni tahunan. Acara tersebut dimulai pada pukul
19.30 malam. Berapakah sudut derajat dan radian yang terbentuk pada pukul tersebut?
2. Shelly sedang menaiki komedi putar di sebuah pasar malam, komedi putar tersebut
berputar sebanyak 5 putaran. Tentukan derajat yang terbentuk dari putaran tersebut?
3. Sebuah kipas angin berputar dengan kecepatan 36 putaran per menit. Nyatakan kecepatan
putaran kipas angin tersebut ke dalam satuan radian per detik?
4. Pada suatu hari di dekat rumah Andi ada pembangunan sebuah gedung. Andi melihat
tower crane yang mengangkat dan menggeser material untuk membangun gedung
tersebut. Tower crane itu berputar sebesar -270° dari posisi semula. Buatlah sketsa dari
posisi awal tower crane tersebut di koordinat kartesius?
5. Sebuah roda berputar dengan panjang busur 24 cm dan besar sudut pusatnya 45°.
Hitunglah jari-jari dari roda tersebut?

13
TOPIK
PEMBELAJARAN 4

Perbandingan
Trigonometri pada
Segitiga Siku-siku

1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah topik pembelajaran 4 ini diharapkan:
1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang sudutnya tetap tetapi
panjang sisinya berbeda.
2. Menentukan nilai perbandingan trigonometri suatu sudut pada segitiga siku-siku
3. Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah.

B. URAIAN MATERI

1. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga


Siku-siku

Masalah 2.1
B

?
E
1,6 m

A D C
12 m 3m

Gambar 2.1 Segitiga sebangun

Seorang anggota pramuka melakukan kegiatan menaksir tinggi tiang bendera


menggunakan tongkat pramuka. Tongkat pramuka tersebut telah diukur sebelumnya
dengan penggaris dan didapatkan hasil panjang tongkat 1,6 m. Seorang teman mengintai
ke puncak tiang bendera melalui tongkat yang ditegakkan dengan jarak dari tongkat ke
mata 3 m dan jarak tongkat ke tiang bendera 12 m. Ketika diperhatikan ternyata daerah
yang terbentuk antara pengintaian tiang bendera dengan tongkat adalah dua segitiga siku-
siku yang sebangun. Berapakah hasil penaksiran tinggi tiang bendera tersebut?

2
Ilustrasi dari masalah 2.1

E
?

1,6 m
A 15 m C D 3m C

Gambar 2.4 Kesebangunan

Berdasarkan gambar diatas, dengan menggunakan perbandingan dari dua segitiga


yang sebangun tersebut diperoleh ketinggian dari tiang bendera.
Karena ∆𝑨𝑩𝑪 dan ∆𝑫𝑬𝑪 sebangun maka diperoleh:
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐴𝐶 𝐴𝐵 𝐵𝐶 15
= = ⇔ = =
𝐷𝐸 𝐶𝐸 𝐶𝐷 1,6 𝐶𝐸 3
𝐴𝐵 15 15×1,6 24
= ⇔ 𝐴𝐵 = = =8
1,6 3 3 3

Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah 8 m


Gunakan teorema phytagoras sehingga diperoleh:

𝐶𝐸 = √𝐷𝐸 2 + 𝐶𝐷 2 = √1,62 + 32 = √2,56 + 9 = √11,56 = 3,4

𝐵𝐶 = √𝐴𝐵 2 + 𝐴𝐶 2 = √82 + 152 = √64 + 225 = √289 = 17

Berdasarkan ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐷𝐸𝐶, diperoleh tabel perbandingan dibawah ini


Tabel 2.1 Perbandingan dua segitiga sebangun
∆𝑨𝑩𝑪 ∆𝑫𝑬𝑪 Hasil Keterangan
sinus C 𝐴𝐵 8 𝐷𝐸 1,6 0,47 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶
= =
𝐵𝐶 17 𝐶𝐸 3,4 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
cosinus C 𝐴𝐶 15 𝑐𝑚 𝐶𝐷 3 𝑐𝑚 0,88 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 C
= =
𝐵𝐶 17 𝑐𝑚 𝐶𝐸 3,4 𝑐𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
tangen C 𝐴𝐵 8 𝑐𝑚 𝐷𝐸 1,6 𝑐𝑚 0,53 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶
= =
𝐴𝐶 15 𝑐𝑚 𝐶𝐷 3 𝑐𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 C
cosecan C 𝐵𝐶 17 𝑐𝑚 𝐶𝐸 3,4 2,12 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
= =
𝐴𝐵 8 𝑐𝑚 𝐷𝐸 1,6 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶
secan C 𝐵𝐶 17 𝑐𝑚 𝐶𝐸 3,4 𝑐𝑚 1,13 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
= =
𝐴𝐶 15 𝑐𝑚 𝐶𝐷 3 𝑐𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 C

3
cotangen C 𝐴𝐶 15 𝑐𝑚 𝐶𝐷 3 𝑐𝑚 1,87 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶
= =
𝐴𝐵 8 𝑐𝑚 𝐷𝐸 1,6 𝑐𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 C

DEFINISI 2.1

c
a

𝜶
C b A

Pada gambar tersebut, diketahui ∠BAC = 𝜶.

Depan titik A = a disebut sisi depan sudut 𝛼.

Depan titik B = b disebut sisi samping sudut 𝛼.

Depan titik C = c disebut sisi miring (hipotenusa).

Dari ketiga sisi segitiga siku-siku ABC tersebut, dapat ditentukan perbandingan-
perbandingan trigonometri sebagai berikut.

𝑑𝑒 𝑎 1 𝑐
𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 𝛼 = → sin 𝛼 = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐𝑎𝑛 𝛼 = → csc 𝛼 =
𝑚𝑖 𝑐 sin 𝛼 𝑎
𝑠𝑎 𝑏 1 𝑐
𝑐𝑜𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 𝛼 = → cos 𝛼 = 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑛 𝛼 = → sec 𝛼 =
𝑚𝑖 𝑐 cos 𝛼 𝑏
𝑑𝑒 𝑎 1 𝑏
𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝛼 = → tan 𝛼 = 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝛼 = → cot 𝛼 =
𝑠𝑎 𝑏 tan 𝛼 𝑎

4
Contoh Soal
1) Sebuah tangga yang panjangnya 15 m disandarkan pada sebuah tembok. Sudut yang
dibentuk tangga dan tanah sebesar 60°. Tentukan tinggi tembok yang dicapai tangga!
Penyelesaian:
Diketahui : Panjang tangga = 15 m
Sudut = 60°
Ditanya : Tinggi tembok?
Dijawab : Sketsa gambar

15 m
x

𝟔𝟎°

Misal tinggi tembok = x


𝑑𝑒
sin 60° = 𝑚𝑖
𝑥
sin 60° = 15
1 𝑥
2
√3 = 15
1
15 . 2 √3 = 𝑥

7,5√3 = 𝑥
Jadi, tinggi tembok adalah 𝟕, 𝟓√𝟑 m.

5
2. Perbandingan Trigonometri pada Sudut-
sudut Istimewa

Masalah 2.2

Suatu hari Erlina sedang berdiri


dengan jarak 100 m dari gedung bertingkat,
ia melihat ke puncak gedung tersebut dan
membentuk sudut sebesar 45°. Jika tinggi
Erlina (dari kaki sampai mata) adalah 155
cm, maka berapakah tinggi gedung tersebut?

Gambar 2.5 Menaksir tinggi gedung


Sudut 45° merupakan salah satu dari sudut istimewa. Sudut istimewa adalah
suatu sudut dimana nilai perbandingan trigonometrinya dapat ditentukan secara
langsung tanpa menggunakan daftar trigonometri atau kalkulator. Sudut-sudut yang
dimaksud adalah sudut yang besarnya 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°.
Penyelesaian:
Pada ∆𝑨𝑩𝑪
AB = 100 m
𝐵𝐶
tan 𝐴 = 𝐴𝐵
𝐵𝐶
tan 45° = 100
𝐵𝐶
1 = 100

100 = 𝐵𝐶
Tinggi gedung = 155 cm + BC
= 1,55 m + 100 m
= 101,55 m
Jadi tinggi gedung tersebut adalah 101,55 m

6
Kalian juga dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri yang lain dengan
menggunakan lingkaran satuan sebagai berikut! Gunakan hasil perbandingan dari konsep
segitiga siku-siku.
Berdasarkan lingkaran satuan disamping
y diperoleh:
𝑦
𝑠𝑖𝑛 𝛼° = 𝑟
𝑥
𝑐𝑜𝑠 𝛼° = 𝑟
𝜶r y
𝑦
O x 𝑡𝑎𝑛 𝛼° = 𝑥
x
1 𝑟
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼° = =𝑦
𝑠𝑖𝑛 𝛼°
1 𝑟
sec 𝛼° = 𝑐𝑜𝑠 =𝑥
𝛼°
1 𝑥
𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 𝛼° = =
𝑡𝑎𝑛 𝛼° 𝑦

1. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 𝟎° pada lingkaran satuan dengan


jari-jari 1 cm
𝑑𝑒 0
y sin 0° = 𝑚𝑖 = 1 = 0
𝑠𝑎 1
cos 0° = 𝑚𝑖 = 1 = 1
𝑑𝑒 0
tan 0° = =1=0
𝑠𝑎
1 𝑚𝑖 1
P (1, 0) x sec 0° = cos 0° = =1=1
𝑠𝑎
O 1 1 𝑚𝑖 1
cosec 0° = sin 0° = =0= ~
𝑑𝑒
1 𝑠𝑎 1
cotan 0° = tan 0° = 𝑑𝑒 = 0 = ~

2. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 𝟑𝟎° pada lingkaran satuan dengan
jari-jari 1 cm
y 1
PP ′ = 2

Gunakan teorema phytagoras sehingga diperoleh:


(𝑂𝑃′ )2 + (𝑃𝑃′ )2 = (𝑂𝑃)2
1 P
⇔ (𝑂𝑃′ )2 = (𝑂𝑃)2 − (𝑃𝑃′ )2
30° x
O P’ ⇔ 𝑂𝑃′ = √12 − (2)2
1

7
1
⇔ 𝑂𝑃′ = √1 − 4

3
⇔ 𝑂𝑃′ = √4
1
⇔ 𝑂𝑃′ = 2 √3

Maka diperoleh:
1 1 2
sin 30° = 2
=2
1 sec 30° = 1 = 3 √3
1 2
√3

1 1
2
√3 1 cosec 30° = 1 =2
cos 30° = = 2 √3
1 2
1 1
1 1 2
√3
tan 30° = 1
2
= = 3 √3 cotan 30° = 1 = √3
√3 √3 2
2

3. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 45° pada lingkaran satuan dengan
jari-jari 1 cm

y OP = PP’ atau x = y
Gunakan teorema phytagoras sehingga diperoleh:
(𝑂𝑃′ )2 + (𝑃𝑃′ )2 = (𝑂𝑃)2
P(x, y) ⇔ 𝑥2 + 𝑦2 = 1
1
45° ⇔ 𝑥2 + 𝑥2 = 1
x
O P’ ⇔ 2𝑥 2 = 1
1
⇔ 𝑥2 = 2

1
⇔ 𝑥 = √2
1 1
⇔𝑥= = 2 √2
√2
1
Karena x = y, maka 𝑦 = 2 √2

Maka diperoleh:
1 1
√2 1 sec 45° = 1 = √2
sin 45° = 2 1 = 2 √2 2
√2

1 1
2
√2 1 cosec 45° = 1 = √2
cos 45° = = 2 √2 √2
1 2
1 1
√2 2
√2
tan 45° = 2
1 =1 cotan 45° = 1 =1
√2 2
√2
2

8
4. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 𝟔𝟎° pada lingkaran satuan dengan
jari-jari 1 cm
1
OP ′ = 2
y
Gunakan teorema phytagoras sehingga diperoleh:

P (𝑂𝑃′ )2 + (𝑃𝑃′ )2 = (𝑂𝑃)2


1 ⇔ (𝑃𝑃′)2 = (𝑂𝑃)2 − (𝑂𝑃′ )2
60° x ⇔ 𝑃𝑃′ = √12 − (1)2
O P’ 2

1
⇔ 𝑃𝑃′ = √1 − 4

3
⇔ 𝑃𝑃′ = √4
1
⇔ 𝑃𝑃′ = 2 √3

Maka diperoleh:
1 1
√3 1 sec 60° = =2
sin 60° = 2 1 = 2 √3 1
2
1 1 2
2 1 cosec 60° = 1 = 3 √3
cos 60° = =2 √3
1 2

1 1
√3 2 1
tan 60° = 2
1 = √3 cotan 60° = 1 = 3 √3
2
√3
2

5. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 𝟗𝟎° pada lingkaran satuan dengan
jari-jari 1 cm
1
y sin 90° = = 1
1
0
cos 90° = 1 = 0
P (0, 1)
1
tan 90° = 0 = ~
1 1
sec 90° = 0 = ~
x
O 1
cosec 90° = 1 = 1
0
cotan 90° = 1 = 0

9
Tabel 2.2 Perbandingan trigonometri sudut istimewa
Besar Sudut 𝜶°
𝟎° 𝟑𝟎° 𝟒𝟓° 𝟔𝟎° 𝟗𝟎°
Sin 𝜶 0 1 1 1 1
√2 √3
2 2 2
Cos 𝜶 1 1 1 1 0
√3 √2
2 2 2
Tan 𝜶 0 1 1 √3 ~
√3
3
Cot 𝜶 ~ √3 1 1 0
√3
3
Sec 𝜶 1 2 √2 2 ~
√3
3
Cosec 𝜶 ~ 2 √2 2 1
√3
3

Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut!
C

Sinta melihat puncak pohon dengan


sudut elevasi 45° terhadap garis horizontal. Jika
jarak Sinta dengan pohon sejauh 2 m. Tentukan
tinggi pohon jika tinggi Sinta (dari kaki sampai
45°
B mata) adalah 1,6 m.
A 2m
1,6 m

Penyelesaian:
Diketahui : Jarak Sinta dengan pohon = 2 m
Sudut elevasi = 45°
Tinggi Sinta (dari kaki sampai mata) = 1,6 m
Ditanya : Tinggi pohon?
Dijawab :
Pada ∆𝑨𝑩𝑪
AB = 2 m
𝐴𝐶
tan 𝐵 = 𝐴𝐵

10
𝐴𝐶
tan 45° = 2
𝐴𝐶
1= 2

2 = 𝐴𝐶
Tinggi pohon = 1,6 m + AC
= 1,6 m + 2 m
= 3,6 m
Jadi tinggi pohon tersebut adalah 3,6 m

3. Sudut Depresi dan Sudut Elevasi

AYO MENGERJAKAN
Masalah 2.3

Gambar 2.8 Siswa mengukur sudut menggunakan klinometer

Seorang siswa memiliki tinggi badan 155 cm (dari kaki sampai mata) tampak
berdiri dengan jarak 12 m dari tiang bendera yang tingginya 13,55 m. Ia mengamati
puncak tiang bendera tersebut menggunakan klinometer sehingga membentuk sudut
elevasi. Dapatkah kalian menghitung sudut elevasi yang terbentuk dari siswa tersebut?

11
Aktivitas yang sedang dilakukan oleh siswa tersebut membentuk suatu sudut dari
mata kearah ujung bendera. Sudut tersebut disebut sudut elevasi. Sudut elevasi adalah
sudut yang dibentuk oleh arah horizontal dengan arah pandangan mata pengamat ke arah
atas. Sedangkan sudut depresi adalah sudut yang dibentuk oleh arah horizontal dengan
arah pandangan mata pengamat ke arah bawah. Semakin jauh jarak pengamat dengan
objek maka besar sudut elevasinya semakin kecil.

AYO MEMBACA
Pernahkah kalian mendengar atau
menggunakan klinometer? Sebenarnya
apa yang dimaksud dengan klinometer?
Bagaimana fungsinya? Klinometer
adalah instrumen yang digunakan untuk
mengukur kemiringan vertikal, biasanya
sudut antara tanah atau pengamat dengan
sebuah objek yang tinggi. Klinometer
sederhana membutuhkan ruang yang
Gambar 2.9 Klinometer
banyak untuk mendekat dan menjauh
saat mengukur sebuah objek.

12
AYO BERKREASI
Apakah kalian bisa membuat klinometer? Jika jawaban kalian bisa mari kita
membuatnya.
Klinometer Sederhana

Gambar 2.10 Klinometer sederhana


• Alat dan Bahan:

Alat: Bahan:
1) Gunting 1) Sedotan
2) Busur 2) Solatip
3) Benang
4) Jarum
5) Klip kertas/ batu

• Langkah Pembuatan:
1) Ikatlah benang pada sedotan plastik
2) Letakkan benang pada posisi 90° pada busur
3) Rekatkan sedotan dan busur menggunakan solatip.
4) Ikatlah klip/batu pada benang yang berfungsi sebagai pemberat.
• Cara penggunaan:
1) Objek ketinggian benda yang akan diukur adalah tiang bendera.
2) Tentukan jarak tiang dengan pengamat
3) Tentukan tinggi badan dari pengamat tersebut
4) Letakkan ujung klinometer tepat didepan mata pengamat

13
5) Arahkan ujung klinometer yang lain ke puncak tiang
6) Bacalah besar sudut melalui letak tali bandul terhadap busur derajat. Misal
menunjukkan 45°. Maka besar sudut elevasinya adalah 90° − 45° = 45°.

AYO MENGHITUNG
Secara sistematis, masalah 2.3 dapat kalian selesaikan dengan menghitung secara
langsung melalui perbandingan trigonometri.
Tinggi tiang terhitung dari mata = 13,55 m – 1,55 m = 12 m
Mencari sudut elevasi dengan perbandingan tangen:
𝑃𝑄 𝑑𝑒 12
= = 12 = 1 = tan 45°
𝑄𝑅 𝑠𝑎

Jadi sudut elevasi yang terbentuk adalah 𝟒𝟓°


Guna memantapkan pemahaman kalian, coba cermati contoh-contoh berikut:

Contoh Soal:
1) Dua orang guru dengan tinggi badan yang sama yaitu 1,7 m sedang berdiri memandang
puncak tiang bendera di sekolahnya. Guru pertama berdiri tepat 10 m di depan guru
kedua. Jika sudut elevasi guru pertama 60° dan guru kedua 30° dapatkah kamu meghitung
tinggi tiang bendera tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui : Tinggi badan guru = 1,7 m
Jarak guru pertama dengan kedua = 10 m
Sudut elevasi guru pertama = 60°
Sudut elevasi guru kedua = 30°
Ditanya : Tinggi tiang bendera?
Dijawab :

14
Sketsa gambar
A
Dimana:
AC = tinggi tiang bendera

x DG = tinggi guru pertama


EF = tinggi guru kedua
𝟔𝟎° G 𝟑𝟎°
B F DE = jarak kedua guru
1,7 m
C D 10 m E

Berdasarkan soal diatas, dapat diketahui dua ∆ sebangun


• ∆𝐴𝐵𝐺
𝐴𝐵
tan 60° = 𝐵𝐺
𝑥
√3 = 𝐵𝐺
𝑥
𝐵𝐺 =
√3
1
𝐵𝐺 = 3 √3𝑥
𝑥
• tan 30° = 𝐵𝐹
1 𝑥
3
√3 = 𝐵𝐺+10
1
3
√3(𝐵𝐺 + 10) = 𝑥
1 10
3
√3 𝐵𝐺 + 3
√3 = 𝑥 … (1)
1
• Subst 𝐵𝐺 = 3 √3𝑥 ke pers (1):
1 1 10
3
√3 . 3 √3𝑥 + 3
√3 = 𝑥
1 10
.3 𝑥 + √3 = 𝑥
9 3
1 10
𝑥 + √3 = 𝑥
3 3
10 1
3
√3 = 𝑥 − 3 𝑥
10 2
3
√3 = 3 𝑥
10 3
3
√3 . 2 = 𝑥

5√3 = 𝑥
Jadi tinggi tiang bendera = 𝑨𝑪 = 𝑨𝑩 + 𝑩𝑪 = (𝟓√𝟑 + 𝟏, 𝟕 ) 𝒎

15
2) Sebuah pohon berjarak 100 m dari seorang pengamat yang tingginya 170 cm. Apabila
pucuk pohon tersebut dilihat pengamat dengan sudut elevasi 45°, tentukanlah tinggi
pohon tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui : Jarak pengamat ke pohon = 100 m
Tinggi pengamat = 170 cm = 1,7 m
Sudut elevasi = 45°
Ditanya : Tinggi pohon?
Dijawab:
Sketsa gambar

45°
100 m
1,7 m

t = tinggi pohon – tinggi pengamat


x = jarak pengamat ke pohon
𝑡
Tan 45° = 100
𝑡
1 = 100

𝑡 = 100 . 1 = 100 𝑚
Tinggi pohon = t + tinggi pengamat = 100 m + 1,7 m = 101,7 m
Jadi, tinggi pohon adalah 101,7 m

16
C. LATIHAN SOAL
1. Agus berdiri dengan jarak 80 m dari menara. Jika jarak mata Agus dengan tanah adalah
150 cm sedangkan tinggi menara 81,5 m. Tentukan sudut elevasi yang dibentuk dari
pengamatan Agus?
2. Perhatikan gambar dibawah ini!

30° 15 m
150 cm

Seorang yang berjarak 15 m melihat ke puncak sebuah pohon dengan sudut elevasi
30°. Jika tinggi dari pandangan orang tersebut 150 cm. Berapa tinggi pohon tersebut?
3. Sebuah tangga yang panjangnya 12 m bersandar pada tembok sebuah rumah. Jika tangga
itu membentuk sudut 45° dengan tanah. Tentukan jarak ujung tangga dengan rumah?
4. Seorang anak sedang bermain layang-layang. Panjang benang yang digunakan 15 m dan
tinggi anak 150 cm. Jika sudut yang terbentuk antara benang dengan garis horizontal
adalah 30°. Tentukan ketinggian layang-layang dari permukaan tanah?
5. Seorang anak berada pada jarak 32 m dari kaki sebuah gedung. Ia mengamati puncak
gedung dan helikopter diatasnya dengan sudut elevasi masing-masing 30° dan 45°.
Hitunglah tinggi helikopter dari atas gedung?

17

Anda mungkin juga menyukai