bumi dan di bwa tanah untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi relative pada
daerah yang relative sempit. Dalam bidang ilmu geodesi kita akan di belajar mengenai penggunaan
berbagai alat-alat yang wajib kita kuasai. Salah satu alat yang harus dikuasai adalah kompas.
Kompas adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu
objek dan arah perjalanan, baik pada medan sebenarnya maupun pada peta. Kompas adalah sebuah
alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari
besi berani atau magnit yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehingga dalam keadaan
mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau
selatan. Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan
alat pembidik atau visir. Kompas ini beragam bentuknya.
Untuk dapat memalahi kompas sehingga mampu menentukan posisi sebuah objek,kita juga harus
memahami apa yang di maksud dengan azimuth. Azimuth atau disebut juga sebagai sudut kompas
adalah besar sudut yang tercipta antara satu titik dengan arah utara dari Sang Pengamat yang dihitung
searah dengan jarum jam. Jika kita membidik suatu obyek atau tanda di lapangan (dengan menggunakan
kompas), dan memperoleh sudut yang tercipta antara obyek dengan arah utara, maka sudut itulah yang
disebut sebagai azimuth. dalam prakteknya terdapat aturan dan ketentuan dalam membaca azimuth
pada surveyor kompas adalah pada angka yang di tunjukkan oleh ujung jarum magnet.
Ada juga yang di sebut dengan Back azimuth, itu adalah sudut kebalikan dari azimuth itu
sendiri. Back azimuth disebut juga sebagai back reading atau sasaran balik.
Untuk mendapatkan nilai back azimuth dari nilai suatu azimuth dengan mudah, benar dan cepat
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sederhana sebagai berikut :
Ketentuannya:
Bila nilai Azimuth > 180º , maka nilai Azimuth dikurangi 180º
Bila nilai Azimuth < 180º , maka nilai Azimuth ditambah 180º
Bila nilai Azimuth = 180º , maka nilai Azimuth +/- 180º
Nilai Azimuth 0º = nilai Azimuth 360º
-kompas bidik
-alat tulis
-kertas
2.gambarlah sketsa
4. bagaimana posisi jarum kompas dan pembagian skala piringan pafa alat tersebut
Pembagian skala derajat pada kompas, adalah bagian kompas berupa lempengan
lingkaran diluar ujung jarum kompas, terdiri dari :
· Pembagian skala 0o – 360o,Kedudukan N (utara) pada kompas adalah
kedudukan 0o berimp[it dengan 360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalah
kedudukan 180o, dan kedudukan E (timur) adalah kedudukan 90o, kedudukan W
(barat) adalah kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N – E – S – W – N pada
kompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.
· Pembagian skala 0o – 90o,
· Skala Pembagian 0o – 90o, mempunyai system pembacaan dengan kwadran.
Kwadran 0o – 90o; adalah sekala pembacaan kwadran N – E dan S – E , N – W
dan S – W, berarti angka 0o, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat).
Tulisan arah N – E – S – W – N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.
berimpit dengan 360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalah kedudukan 180 o, dan
o Index pin, penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapat diputar-putar sesuai kebutuhan,
tetapi biasanya di arahkan ke arah Utara.
o Jarum magnet adalah sebuah batangan besi yang disatukan dengan batangan magnit bagian
tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalam keadaan setimbang, jarum akan bergerak dengan
bebas diaatas jarum tegak dan ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi
Lingkaran pembagian derajat (graduated circle), Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas
geologi, yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) sampai 360o,
tertulis berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat
dimulai 0o pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90o pada arah timur (E) dan barat (W).
Sudah kita ketahui prinsip cara kerja kompas adalah berdasarkan medan magnet. Maka kompas sangat
rentan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Magnetis. Oleh karena itu, dalam penggunaan
kompas kita harus menjauhkan dari benda-benda yang mengandung logam seperti, jam tangan,
karabiner, rangka tenda, golok dll.
Setelah kita mengetahui komponen-komponen kompas bidik sekarang kita jelaskan cara
pemakaian Kompas Bidik ini, berikut langkah-langkah penggunaannya:
1. Buka kompas bidik!
2. Masukkan jempol kanan ke handle pengait!
3. Arahkan posisi kita ke objek yang akan dibidik!
4. Dekatkan mata kita pada lensa kompas untuk mempermudah bidikan objek!
5. Arahkan kompas (kawat pisir) pada objek yang akan dibidik setepat mungkin! Lensa
pembidik, kawat pisir, dan objek bidik harus satu garis lurus atau sejajar
6. Setelah dipastikan sejajar, pertahankan bidikan sambil melihat (membaca) hasil yang
ditunjukkan pada skala derajat. Hasil penunjukan tersebut merupakan sudut objek bidik (Azimut)
yang digunakan sebagai dasar perhitungan untuk mengetahui posisi kita dan objek itu sendiri.
4. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak, jari-jari lain memegang penutup
kompas.
7. Bidik beberapa tanda medan (bisa puncak gunung, tower, atau pohon tinggi) dan perhatikan jarum
penunjuk menunjuk angka sudut, dan angka sudut yang ditunjukkan oleh jarum tersebutlah yang
disebut sebagai Azimuth. Usahakan membidik dengan posisi kompas yang tegak lurus.
8. Pastikan bidikan tanda medan dapat terlihat jelas dan tidak terhalang.