Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SEJARAH OCEANIA/AUSTRALIA

“SEJARAH LAHIRNYA COMMONWEALTH OF AUSTRALIA”

OLEH:

NAMA : AMINA OKTA GITA

NIM : 21211013

DOSEN : AMALUDDIN, S.Pd.,M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAU-BAU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya

makalah yang berjudul “Lahirnya Commonwealt of Australia”. Makalah yang masih

perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang membacanya. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Sejarah

Australia dan Oceania, yang secara garis besar memuat tentang lahirnya

Commonwealth Of Australia, .Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan

dan dorongan dari berbagai pihak, penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan

makalah ini, untuk itu ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang

telah membantu. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif,

terutama dari Bapak Aditya Rol Asmi, M.pd dan teman-teman prodi pendidikan sejarah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..........

A. Latar Belakang…………………………………………………………......

B. Rumusan Masalah……………………………………………………….....

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….…......

A. Lahirnya Commonwealth Of Australia…………………………………...

B. Sistem Pemerintahan Australia....................................................................

C. Usaha Pemerintah Dalam Mewujudkan Federasi Australia.....................

D. Rangkaian Atau Konstruksi Commonwealth Of Australia.......................

E. Tokoh Yang Berperan Terhadap Pewujudan Federasi Australia.............

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..........

A. Kesimpulan …………………………………………………………….....

B. Saran………………………………………………………………….…....

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah–daerah baru,

danmasalah timbul pada masa ini masalah yang cukup rumit misalnya;

timbulnya gerakan–gerakan buruh dan keinginan untuk mewujudkan bentuk

federasi yang tidak dapat segera dicapai dengan kesepakatan. Setelah

berakhirnya Penal Colonies maka rakyat Australia menginginkan sebuah

pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat. Pemerintah Inggris

mengeluarkan Undang Undang untuk wilayah koloni yang disebut dengan

“Australian Colonies Government Act” pada tahun 1850 yang menyebutkan

bahwa :

1. Victoria dipisakan dari New South Wales

2. Semua Coloni di Australia kecuali Australia barat berhakmembentuk

Legislative Council    seperti di New South Wales

3. Tiap Coloni berhak menyusun sistem pemerintahan sesuai dengan kemauan

masing–masing, kemudian menyampaikannya kepada Parlemen Inggris untuk

di umumkan (Portus, 1957, Bereson danRosenblat, 1979). Undang–Undang

Colonies Government Act memiliki nilai positif karena memberikan

kebebasan kepada setiap koloni untuk memilih sistem pemerintahan yang

sesuai dengan keinginan masing–masing( Siboro:1989:121).

Namun dari sisi lain Australian Government Act ini membuka peluang

timbulnya perpecahan, karena setiap koloni bebas menetukan nasib dari masing–

masing koloninya. Namun kemudian mereka mulai merasakan kerugian–


kerugian dari system otonomi yang mereka jalankan(J.Siboro:1989:126).

Terdorong oleh kepahitan yang dialami sendiri oleh masing–masing Negara

bagian tersebut dimana Negara–Negara bagian itu berpemerintahan sendiri,

maka timbul gagasan untuk mempersatukan semua daerah tersebut kedalam satu

pemerintahan Federasi. Dengan kemauan dan kesadaran akhirnya  lahirlah

Commonwealth of Australia pada tahun 1901, yaitu sebuah Negara

berpemerintahan Federasi dalam bentuk Commonweath of Australia

(Persemakmuran Australia). Menurut konvensi Federal tahun 1897 yang

merupakan hasil rapat besar di Hobart antara semua daerah–daerah otonomi

yang disebut Konfrensi Federal untuk menciptakan persatuan seluruh Australia,

konfrensi federal 1897 di Hobart tersebut akhirnya memutuskan:

1. Negara–Negara bagian tersebut akan digabungkan menjadi suatu

Negarafederasi Negara–Negara semacam Amerika

2. Susunan pemerintahannya semacam Inggris

3. Federsai Negara ini disebut dengan Coomonwealth of Australia

4. Status Coomonwealth of Australia ini adalah Dominion. Dan pada tanggal 1

Januari 1901 mulailah berlaku Coomonwealth ofAustralia.(Soebantardjo,

1954: 214)

5. Pembagian kekuasaan pada negara federal harus dibedakan dengan jelas

dengan kekuasaan pemerintah negara bagian.

Pada Negara federal, kekuasaanpemerintah pusat atau federal dibatasi oleh

kekuasaan tertentu yang dijamin bagi unit–unit federasi tersebut. Di Negara

federal ada sebuah otoritas yang mengatur kekuasaan pemerintah Negara federal

dan Negara bagian. Otoritasitu adalah konstiusi , sebuah konstitusi federal yang

turut berperan dalam menetukan sfat suatu perjanjian, yaitu ketetapan yang
dibuat diantara beberapa badan politik yang berharap dapat

mempertahankan  hak hak tertentu,negara federal mempunyai sifat-sifat atau

ciri-ciri adanya supremasi dari pada konstitusi dalam mana federasi itu terwujud,

adanya pembagian kekuasaan antara negara federal dan negara-negara bagian,

dan adanya suatulembaga yang diberi wewenang untuk menyelesaikan suatu

perselisihan antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian.

Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah Negara

bagian diatur dalam konstitusi, dimana konstitusi ini dapat diubah

melaluireferendum atau penafsiran hukum yang dibuat oleh Mahkamah Agung

dengan persetujuan dari kedua majelis di dalam parlemen untuk kemudian

diserahkan kepada para pemilih dalam sebuah referendum.Walaupun telah

banyak ditulis hakekat Federalisme di Australia, cukuplah kiranya keperluan

uraian dibawah ini dicatat adanya tiga ciri hubungan antara pemerintah Federal

dan pemerintah Negara bagian :“Terdapat beberapa tingkatan pemerintah dalam

sebuah Negara; yang satu memiliki kekuasaan atas keseluruhan wilayah

geografis, yang lain memliki kekuasaan atas bagian tertentu, dan membagi

diantara mereka 4 kekuasaan untuk memerintah; hubungan antara pemerintah

denganting katan yang berbeda adalah sedemikian rupa sehingga masing masing

pemerintah mempunyai derajat ekonomi tertentu di bidang yangmenjadi

kekuasaannya; adanya ketidakmampuan pemerintah dari satu tingkatan untuk

mengurangi otonomi pemerintah dari tingkatan lain.

Sistem pemerintahan yang dijalankan di Australia pasca terbentuknya

NegaraFederasi tidak terlepas dari sistem politik yang diterapkan di Australia.

Sistem politik yang dapat digolongkan sebagai sistem politik Barat dan

demokasi. Salah satu keunikan sistem politik Australia sebenarnya terletak pada
konstitusinya. Berbeda dengan Negara–Negara bekas jajahan Inggris lainnya,

yang lazimnya menggunakan konstitusi tidak tertulis (Unwritten Constitution)

Australia menggunakan konstitusi tertulis (Written Constitution).

Hampir seluruh aturan politik tertuang di dalamnya, antara lain mengenai

bentuk Negara, masalah kelembagaan politik, penyelenggaraan Negara, serta

aturan–aturan politik tertuang secara rinci didalamnya Dinamika politik dan

pemerintahan pasca terbentuknya suatu Negara terkait erat dengan proses politik

yang mengawalinya yaitu pada waktu sebelum terbentuknya Negara Federasi

seperti yang sudah ada saat ini. Permasalahan–permasalahan yang terjadi

sebelum terbentuknya Negara Federasi menjadisalah satu factor yang memicu

munculnya gagasan membentuk NegaraFederasi, pemberian hak ntuk menyusun

pemerintahan sendiri secara terpisah 5 tanpa harus terikat dengan koloni lain.

Pada awalnya hal ini disambut baik oleh masing–masing koloni karena mereka

menginginkan hak untuk mengatur koloninya sendiri yang bersifat otonomi ,

tanpa harus dicampuri oleh koloni lain., tanpa mereka sadari kerugian dan

kesulitan yang timbul sebagai konsekuensi pemisahan diri satu dengan yang lain.

Tapi setelah lama mereka berpisah lalu muncul ide–ide untuk bersatu dan ingin

membentuk suatu pemerintahan Federasi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana lahirnya commonwealth of australia?

2. Bagaimana sistem pemerintahan di australia?

3. Bagaimana usaha dalam mewujudkan federasi australia?

4. Bagaimana rangkaian atau konstruksi commonwealth of australia?

5. Siapa saja tokoh yang berperan terhadap perwujudan federasi australia?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Lahirnya COMMONWEALTH OF AUSTRALIA

Munculnya Commonwealth of Australia diawali sejak dikeluarkannya Australian

Colonies Govermment Act oleh pemerintah Inggris. Sejak saat itu kemudian Australia

terbagi menjadi empat koloni yang saling terpisah, dengan New South Wales sebagai

koloni tertua. Namun dalam perkembangnannya pembagian koloni tersebut semakin

mengalami pelebaran. Misalnya saja pada tahun 1825, Tasmania dipisahkan dari New

South Wales, dan kemudian Australia Barat berdiri sendiri pada tahun 1829, ditambah

lagi pada tahun 1836 berdasarkan teori kolonisasi yang rasional, Australia Selatan

kemudian muncul ke permukaan. New South Wales kembali semakin mengalami

penyempitan sejak Victoria dipisahkan dari New South Wales dengan berdasarkan

Undang-undang. Sehingga total koloni yang ada di Australia ada lima.

Dalam konteks politik dan sosial, setiap koloni di Australia diberi kebebasan

memilih dan menyusun sistem pemerintahan yang dikehendakinya, terkecuali Australia

Barat. Namun dari adanya sistem demokrasi tersebut memunculkan beberapa

kelemahan dalam kehidupan perpolitikan di Australia, hal tersebut dikarenakan

timbulnya kurang terjalinnya kerjasama antar koloni. Sehingga pada tahun 1847,

menteri urusan jajahan, Earl Grey, menyampaikan beberapa idenya meliputi pengadaan

usaha kerjasama antar koloni meliputi bea ekspor impor, lalu lintas surat-surat pos, dan

organisasi transport kepada komisi parlemen Inggris, yaitu Komisi Perdagangan dan

Perkebunan.

Komisi inilah yang kemudian pada tahun 1849 merekomendasikan bahwa sebagai

tambahan kepada pembentukan Legislative Council dan sistem pemerintahan menurut

kemauannya di masing-masing koloni, hendaknyalah ada Gubernur Jenderal yang


mempunyai kekuasaan menghimpun suatu badan yang diberi nama General Assembly

of Australia. Pada tahun 1850 rancangan undang-undang pembentukan General

Assembly of Australia diserahkan kepada parlemen Inggris. Namun ternyata rancangan

undang-undang tersebut ditolak, bahkan kehidupan enam koloni (Queensland

memisahkan diri dari New South Wales) menjadi terpisah.

Setiap koloni memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama, namun memiliki

sistem perekonomian yang berbeda-beda. Persatuan menjadi hal yang sulit

diwujudkan pada saat itu. Namun hal tersebut mulai tumbuh pada tahun 1883, dimana

pada saat itu Queensland bertindak atas Irian Timur, karena takut didahului oleh

Jerman. Saat itulah seluruh koloni membantu Queensland, sehingga kesadaran akan

adanya persatuan mulai tumbuh, demi kekuatan bersama sebagai Australia. Sejak

tahun 1850 sampai tahun 1900, Common Inconveniences semakin dirasakan oleh

penduduk koloni, terutama jika dilihat dari asal usul ras yang ditambah pula dengan

betapa kuatnya Inggris mencegah masuknya kekuasaan Asing ke Australia.

Namun hal tersebut kemudian memunculkan berbagai masalah di kehidupan koloni

Australia. Antara lain mengenai masalah imigran Cina. Di Victoria, New South

Wales, dan Australia Selatan, imigran Cina diusir dari daerahnya, namun di saat

tertentu akhirnya Australia Selatan dan Australia Barat membutuhkan imigran Cina

sebagai tenaga kerja pembangunan bagi daerah pedalaman. Hal tersebut tentu saja

membuat perwakilan pemerintahan koloni harus mengadakan pertemuan yang disebut

dengan intercolonial meeting. Hal tersebut kemudian semakin dipermasalahkan pada

tahun 1880-an, perkembangan industri di beberapa daerah seperti Sydney dan

Melbourne membuat mereka mulai merambah pasaran luar wilayahnya. Masalah

muncul ketika proses ekonomi mereka terhalang oleh ketentuan perekonomian

wilayah lain.
Adanya hal tersebut kemudian membuat munculnya suatu organisasi yang disebut

sebagai trade union yang menghendaki keseragaman aksi terhadap tenaga kerja Cina.

Akhirnya diadakanlah intercolonial congress untuk membahas undang-undang atau

ketentuan yang seragam mengenai kehidupan tenaga kerja tanpa adanya persatuan

antar koloni di Australia. Perkembangan perekonomian tersebut kemudian mendorong

adanya perkembangan alat-alat yang bersifat umum seperti rel kereta api, jaringan alat

komuntikasi, dsb. Dapat dilihat ketika peristiwa penyambungan antar wilayah koloni,

malam sebelum penyambungan rel tersebut dihiasi oleh pesta jamuan makan yang

dihadiri oleh kepala pemerintahan kedua koloni. Serta ketika semakin pesatnya

kebutuhan alat komunikasi, yang menyebabkan penyambungan jaringan tersebut telah

sampai pada antar kota, antar wilayah dan antar ibu kota sehingga Parlemen Inggris

menempatkan pemilikan dan pengawasan jasa komunikasi seperti telepon dibawah

colonial post office. Kedua hal tersebut ternyata semakin menumbuhkan kesadaran

akan adanya rasa saling membutuhkan. Rasa persatuan sebagai Australia pun

kemudian terlihat dalam bidang olah raga yang disebut dengan cricket. Pada bidang

tersebut Tim Cricket atas nama Australia berhasil memperoleh kemenangan di

beberapa pertandingan sehingga seluruh rakyat koloni menyambut kemenangan

tersebut secara nasional.

B. Sistem Pemerintahan Australia

1. Sistem Politik

Sistem pemerintahan Australia didasarkan pada tradisi demokrasi liberal,

termasuk di dalamnya toleransi beragama, dan kebebasan mengeluarkan pendapat

dan berserikat. Bentuk dan pelaksanaannya mencerminkan model pemerintahan

Inggris dan Amerika namun tetap khas Australia. Persemakmuran

Australia didirikan pada 1 Januari 1901, yang disebut juga Hari Federasi ketika
enam bekas koloni Inggris, sekarang adalah keenam negara bagian Australia setuju

untuk berserikat. Konstitusi Australia, yang pertama kali berlaku pada 1 Januari

1901, meletakkan dasar-dasar sistem pemerintahan Australia.

2. Konstitusi

Konstitusi Australia menetapkan peraturan dan tanggung jawab pemerintah

serta menjabarkan wewenang dari ketiga cabang pemerintahan legistalif, eksekutif

dan yudikatif. Badan legislatif berisi parlemen yakni badan yang mempunyai

wewenang legislatif untuk membuat undang-undang. Badan Eksekutif

melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif, sementara badan

yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan pengangkatan serta

pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah menafsirkan semua hukum,

termasuk di antaranya Konstitusi Australia, dan menegakkan supremasi hukum.

Konstitusi hanya boleh diubah melalui jajak pendapat.

Konstitusional Australia.

Australia dikenal sebagai negara Monarki Konstitusional. Ini berarti Australia

adalah negara yang mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang

wewenangnya dibatasi oleh Konstitusi / UUD. Kepala negara Australia ialah Ratu

Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah Ratu Inggris, jabatan ini sedikit terpisah, baik

dalam hukum maupun praktek konstitusional. Dalam kenyataannya, Ratu tidak

mempunyai peranan apapun dalam sistem politik Australia dan hanya berfungsi

sebagai simbol. Di Australia, Ratu secara resmi diwakili oleh seorang Gubernur

Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas usulan Perdana Menteri Australia. Ratu tidak

mempunyai peranan apapun dalam tugas keseharian Gubernur Jenderal.

1. Gubernur Jenderal dan Kepala Negara Bagian


Meski diakui Gubernur Jenderal adalah wakil Ratu Inggris di Australia, posisinya

tidak harus mengikuti arahan, pengawasan ataupun hak veto dari Ratu dan

Pemerintah Inggris. Dalam Konstitusi, wewenang dan tugas Gubernur Jenderal

termasuk memanggil, menghentikan sidang badan pembuat undang-undang, dan

membubarkan parlemen, menyetujui rancangan peraturan, mengangkat menteri,

menetapkan departemen-departemen dalam pemerintahan, serta mengangkat hakim.

Namun, berdasarkan konvensi, Gubernur Jenderal hanya bertindak atas permintaan

para Menteri dalam hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk posisi

Gubernur Jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan Pemerintah. Keenam Gubernur

negara bagian melaksanakan peran yang sama di daerah mereka masing-masing.

2. Pemerintahan Persemakmuran / Federasi atau Pemerintah Pusat

Parlemen tingkat pusat bersifat bikameral, yakni mempunyai dua kamar: House

of Representatives atau Majelis Rendah/DPR dan Senat atau Majelis Tinggi.

Keduanya bertanggungjawab menetapkan UU berskala nasional seperti:

perdagangan, perpajakan, imigrasi, kewarganegaraan, jaminan sosial, kerjasama

industri dan hubungan luar negeri. Rancangan UU/Peraturan Pemerintah harus

disahkan oleh kedua majelis sebelum sebelum menjadi UU/Peraturan Pemerintah.

DPR (House of Representatives), mengusulkan sebagian besar rancangan

UU/Peraturan Pemerintah. Majelis ini beranggotakan 148 anggota yang dipilih

melalui pemilu, di mana setiap anggota mewakili sekitar 80.000 suara. Partai politik

yang mempunyai kursi terbanyak di majelis rendah berhak membentuk

pemerintahan.

3. Pemerintah Negara Bagian dan Teritori

Hal-hal yang tidak diatur oleh Pemerintah Federasi merupakan tanggung jawab

Pemerintah Negara Bagian dan Teritori. Setiap negara bagian dan teritori
mempunyai parlemen dan peraturan perundangan-undangan (akta parlemen) sendiri

yang dapat diamandemen parlemen setempat tetapi mereka juga tetap terikat

konstitusi negara. Bilamana suatu UU/Peraturan Negara Bagian masih berada di

bawah wewenang konstitusional Federasi, maka UU/Peraturan Pemerintah Federasi

berlaku di atas wewenang UU/Peraturan negara bagian.

Semua Parlemen negara bagian kecuali Queensland, bersifat bikameral yakni

mempunyai majelis rendah dan majelis tinggi. Sementara parlemen dari dua teritori

(Northern Territory dan Australian Capital Territory) hanya memiliki satu majelis.

Pemerintah negara bagian dan teritori menangani masalah kesehatan masyarakat,

pendidikan, sarana jalan, pemanfaatan lahan publik, perangkat kepolisian, pemadam

kebakaran dan pelayanan ambulans, serta keberadaan pemerintah lokal dalam

wilayahnya masing-masing.

4. Pemerintah Lokal

Terdapat sekitar 900 badan pemerintah lokal di Australia. Wewenang pemerintah

lokal berbeda untuk setiap negara bagian dan merupakan tanggung jawab

pemerintah negara bagian masing-masing. Beberapa badan pemerintah lokal

bertanggungjawab menjalankan perusahaan perhubungan/transportasi dan energi,

kebanyakan negara bagian menetapkan besar tarif bea dan menerima dana dari

tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. Tanggungjawab pemerintah lokal secara

khusus meliputi perencanaan/tata kota, pengawasan izin bangunan, sarana jalan

setempat, penyediaan air bersih, saluran pembuangan dan drainase, pelayanan

sampah dan kebersihan dan fasilitas hiburan masyarakat.

5. Hubungan antara Pemerintahan Federal dan Negara Bagian

Pemerintah Federasi dan negara bagian menjalin kerjasama di berbagai bidang,

yang secara resmi merupakan tanggung jawab negara bagian dan teritori; seperti
pendidikan, perhubungan, kesehatan dan penegakan hukum. Pajak pendapatan

ditarik secara federal, dan debat di antara semua tingkat pemerintahan negara bagian

mengenai akses mendapatkan pemasukan merupakan ciri lama politik Australia.

C. Usaha Pemerintah dalam mewujudkan federasi Australia

Pada tahun 1870-an dan 1880-an dalam Intercolonial Conference yang

diselenggarakan pada tahun 1880, Henry Parkes menyarankan pembentukan Federal

Council untuk menghadapi semua masalah yang dihadapi koloni dan untuk memikirkan

penyatuan semua koloni itu. Ide itu memberikan pengaruh yang kuat. Pada tahun 1885

pemerintah Inggris mengeluarkan satu Undang-undang yang mengijinkan keenam

koloni di Australia bersama New Zealand dan Fiji membentuk Federal Council of

Australia. Tiap koloni, dan New Zealand serta Fiji berhak mengirimkan satu wakil.

Henry Parkes sendiri tidak mendukung Federal Council tersebut bahkan

mempengaruhi New South Wales agar tidak ikut melibatkan diri didalamnya. Parkes

berpendapat bahwa dewan ini tidak memiliki kekuatan yang nyata dan hanya akan

menghalangi pembentukan Parlemen Federal yang sesungguhnya. Henry Parkes

kembali ke rencananya semula. Dalam pidato yang bersejarah di Tenterfield Parkes

mengingatkan orang-orang Australia akan bahaya yang bisa timbul dari dalam maupun

dari luar sebagai akibat terpecah-pecahnya Australia menjadi beberapa koloni yang

berdiri sendiri. Parkes juga menyatakan bahwa sudah waktunya untuk membentuk

parlemen dan Pemerintahan Australia. Sehingga pada tahun 1890 di adakan pertemuan

kepala-kepala pemerintah dari seluruh koloni di Melbourne. Dalam pertemuan itu

mereka memutuskan akan mengadakan konvensi federal Australia:

1. Konvensi pertama ( tahun 1891)

Dalam pertemuan ini setiap parlemen koloni akan mengirimkan utusan sebanyak

tujuh orang termasuk parlemen New Zealand. Konvensi federal yang pertama ini
ditugaskan menyusun sistem pemerintahan atau konstitusi Australia, lalu

menyampaikan pada setiap koloni untuk pengesahan. Konvensi berhasil

menyelesaikan tugasnya, namun ketika rancangan konstitusi itu disampaikan kepada

parlemen masing-masing koloni, mulai timbul pertentangan-pertentangan yang

cukup tajam. Victoria menolak kehadiran New Zealand dalam federasi. Dalam

parlemen New South Wales pada waktu itu terdapat tiga kelompok yaitu kelompok

yang menganut perdagangan bebas, kelompok proteksionis dan kelompok buruh.

Kelompok-kelompok ini memperebutkan kekuasaan dan kemenangan program

partai atau kelompoknya, sehingga masalah federasi Australia diabaikan. Dengan

demikian pengesahan konstitusi federal hasil konvensi pertama ditangguhkan.

Melihat hal itu rakyat mulai ikut campur tangan diberbagai koloni kemudian

terbentuk liga federal. Mereka melakukan suatu gerakan yang didukung oleh

Australia Natives Association (ANA), yaitu organisasi orang-orang yang dilahirkan

di Australia. Dr .John Quick, seorang anggota terkemuka dari liga federal itu

berkampanye untuk penyusunan konstitusi baru dan mengusulkan agar konsep baru

tersebut di putuskan oleh rakyat secara langsung.

Ide Quick tersebut dijadikan sebagai pedoman, antara lain yaitu Dorongan kearah

federasi itu hendaknya berasal dari rakyat Konstitusi baru hendaknya disusun oleh

suatu konvensi yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh rakyat.Konsep

( Draft ) konstitusi itu selanjutnya diserahkan kepada rakyat untuk diterima atau

ditolak. Jika konstitusi itu telah di terima di dua atau lebih koloni,

makaØ hendaknyalah konstitusi itu disahkan oleh parlemen Inggris (Imperial

parlement ) sebagai hukum yang berlaku untuk seluruh koloni.Lama kelamaan para

politisi mulai tertarik lagi untuk melakukan gerakan federasi. Parkes yang pada saat

itu telah berusia 80 tahun di gantikan oleh Edmund Barton sebagai pemimpin
federasi tersebut. Sementara rakyat terus berjuang dan ahhirnya pemerintah tiap

koloni menyetujui di adakannya konvensi kedua.

2. Konvensi kedua ( 1797-1798)

Konvensi ini dihadiri oleh wakil-wakil koloni yang setiap koloni

kecuali  Queensland, mengirim 10 orang. Dalam konvensi kedua ini, rancangan

konstitusi yang disusun dalam konvensi pertama dilengkapi dan disempurnakan

sehingga mencapai bentuk dan isi yang diharapkan pada masa itu. Masalah utama

yang harus dipecahkan dalam konvensi ini adalah seberapa besar kekuasaan yang

harus diserahkan kepada pemerintah sentral atau pemerintah federal.

Konvensi memutuskan sistem pemerintahan dimana pemerintah federal memegang

kekuasaan atas hal-hal tertentu, yaitu pertahanan, bea dan cukai, hubungan luar

negeri, perdagangan luar negeri, pos dan telegraf, imigrasi dan pelayaran. Konvensi

juga menetapkan nama federasi yang akan dibentuk yaitu “Commonwealth of

Australia”.

3. Mengadakan Referendum

Langkah selanjutnya adalah mengadakan referendum di seluruh koloni untuk

meminta pendapat rakyat terhadap konstitusi yang telah diputuskan dalam konvensi

kedua kecuali di New South Wales, untuk persetujuan hanya di butuhkan suatu

mayoritas sederhana. Untuk New South Wales kondisi yang ditetapkan adalah

persetujuan didukung oleh paling sedikit 80.000 suara.

D. Rangkaian atau konstruksi commonwealth of Australia

Secara keseluruan konstruksi terbentuknya Commonwealth of Australia. Pada tahun

1890 diadakan pertemuan kepala-kepala setiap koloni di Malbourne, kemudian

menghasilkan konvensi federal dengan tugas menyusun sistem pemerintahan kemudian

disampaikan kepada setiap koloni untuk disahkan. Kegiatan dinamakan konvensi I.


Selanjutnya mengadakan Konferensi tahun 1895 yang menghasilkan gagasan: 1.

Gerakan federasi hendaknya bersal dari langsung dari rakyat, 2. Konstitusi baru

hendaknya disusun oleh konvensi yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat, 3.

Konstitusi yang telah diterima dua atau lebih koloni, hendaknya disahkan oleh

parlemen Inggris sebagai hukum yang berlaku diseluruh Australia( Hudaidah. 2004: 23-

24)

E. Tokoh yang berperan terhadap perwujudan federasi Australia

Henry Parkes  adalah Henry Parkes, negarawan terkenal dari New South Wales

dalam tahun 1870-an, dalam intercolonial conference yang diselenggarakan pada tahun

1880, menyarankan pembentukan Federal Council untuk menangani semua masalah

yang dihadapi oleh semua koloni dalam kehidupan sehari-hari, dan untuk memikirkan

penyatuan semua koloni itu. Ide Parkes ini rupanya menimbulkan pengaruh yang cukup

kuat. Pada tahun 1885 pemerintah Inggris mengeluarkan satu undang-undang yang

mengijinkan keenam koloni di Australia bersama New Zeland dan Fiji membentuk

Federal Council of Australia. Dr. John Quick adalah orang yang berkampanye untuk

pembuatan konstitusi baru dan mengusulkan konsep baru yang itu sebaiknya

diputuskan oleh rakyat secara langsung bukan oleh parlemen setiap koloni.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya undang-undang Australian Colonies Government Act memberikan pengaruh

positif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu tiap tiap koloni bebas memilih dan

menyusun sistem pemerintahan sendiri. Sedangkan disisi lain muncul dampak negatif,

antara lain perpecahan tiap koloni, yang menyebabkan terhambatnya kerjasama dalam

berbagai bidang. Menjelang akhir abad ke -19 seluruh unsure yang menghendaki

persatuan berhasil mengkontruksi landasan yang menghendaki persatuan Australia.

Faktor-faktor pendorongnya antara lain: munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah

Pasifik seperti Jerman dan Perancis, keinginan mereka untuk menjaga agar benua ini

hanya diisi oleh orang-orang kulit putih, hasratnya meningkatkan kesejahteraan

ekonomi melalui kerja sama ekonomi, ketenagakerjaan, adanya perkembangan alat-alat

komunikasi, aspek militer, dan kebanggaan untuk disebut sebagai orang Australia

dibandingkan nama orang Tasmania , Victoria, dan sebagainya.

Namun lambat laun mereka mulai masyarakat antar koloni mulai menyadari akan

pentingnya persatuan demi terciptanya kehidupan bernegara yang baik maka mulailah

pemikiran akan membentuk federasi yang mula-mula dipelopori oleh Earl Grey

kemudian Henry Parkes. Diadakanlah pertemuan-pertemuan untuk membahas

pembentukan negara federasi. Konvensi Federal I di Sydney pada 1891 yang

membahas konstitusi dan Konvesi Federal II yang diadakan di Adelaide, Sydney,

Melbourne pada tahun 1897-1898 yang menghasilkan penyempurnaan konstitusi,

sistem pemerintahan federal dan nama commonwealth of Australia. Kemudian

diadakanlah referendum I dan II. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1901, lahirlah
Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh koloni

Inggris di Australia.

B. Kritik Dan Saran

 Syukur Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah

dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania. Saya akui dalam

pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam penulisan, sumber-

sumber buku yang berkaitan, penulisan nama dan masih banyak lagi. Maka dari itu

kepada pembaca, saya sangat mengaharapkan kritik dan sarang yang membangun untuk

kebaikan makalah ini. Dan saya sendiri dapat belajar dari kesalahan ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://paksejarah.blogspot.com/2011/09/commonwealth-of-australia.html?m=1

SARJANA-JUGA: MAKALAH : Commonwealth Australia (ryanpunyo.blogspot.com).

insan madani al-annas: lahirnya "COMMONWEALTH FO AUSTRALIA (persemakmuran

Australia)" (madanihistoriaweb.blogspot.com).

Anda mungkin juga menyukai