Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

COMMONWEALTH OF AUSTRALIA

DISUSUN OLEH :
NUR QAIDAH
1962042006

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami kekuatan serta kemudahan dalam menyelesaikan makalah mata
kuliah “Sejarah Australia” yang berjudul”COMMONWEALTH OF AUSTRALIA”
dapat diselesaikan seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah
ini tidak terlepas dan berbagai pihak yang telah memberikan kami bantuan secara
material ataupun non material, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini
juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia yang membahas
tentang “COMMONTWEALTH OF AUSTRALIA”.
Kami sadar penuh bahwa makalah yang kami susun dari kata sempurna, oleh
karena itu kami meminta kritikan dan saran dari pembaca sekaian agar kiranya
menyampaikan semua kekurangan dan kekeliruan kami dalam menyusun makalah ini
dan menjadi penyempurna makalah-makalah selanjutnya.

Makassar 14 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
A. Sejarah lahirnya Commonwealth of Australia...................................................2
B. Faktor-faktor yang mendorong gerakan Federasi..............................................4
C. Mewujudkan federasi Australia.........................................................................5
D. Sistem Pemerintahan Australia..........................................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................................13


A. Kesimpulan......................................................................................................13
B. Saran................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terbentuknya Australia sebagai negara federasi tahun 1770 1901 ini


membahas tentang proses pembentukan Australia sebagai negara federasi dari
awal masa eksplorasi bangsa-bangsa eropa khususnya bangsa inggris hingga
Australia resmi menjadi negara federasi dengan semua komponen negaranya.
Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah–daerah baru,
danmasalah timbul pada masa ini masalah yang cukup rumit misalnya;
timbulnya gerakan–gerakan buruh dan keinginan untuk mewujudkan bentuk
federasi yang tidak dapat segera dicapai dengan kesepakatan. Setelah
berakhirnya Penal Colonies maka rakyat Australia menginginkan sebuah
pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat.

Sistem pemerintahan yang dijalankan di Australia pasca terbentuknya


NegaraFederasi tidak terlepas dari sistem politik yang diterapkan di Australia.
Sistem politik yang dapat digolongkan sebagai sistem politik Barat dan
demokasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Lahirnya Commonwealth Of Australia?
2. Apa saja Faktor-faktor gerakan Federasi Australia?
3. Bagaimana Mewujudkan Federasi Australia?
4. Apa saja Sistem Pemerintahan Australia?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui Sejarah Lahirnya Commonwealth Of Australia
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor Gerakan Federasi Australia
3. Untuk mengetahui Wujud Federasi Australia
4. Untuk mengetahui Sistem Pemerintahan Australia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH LAHIRNYA COMMONWESLTH OF AUSTRALIA

Munculnya Commonwealth of Australia diawali sejak dikeluarkannya


Australian Colonies Govermment Act oleh pemerintah Inggris. Sejak saat itu
kemudian Australia terbagi menjadi empat koloni yang saling terpisah, dengan
New South Wales sebagai koloni tertua. Namun dalam perkembangnannya
pembagian koloni tersebut semakin mengalami pelebaran. Misalnya saja pada
tahun 1825, Tasmania dipisahkan dari New South Wales, dan kemudian
Australia Barat berdiri sendiri pada tahun 1829, ditambah lagi pada tahun 1836
berdasarkan teori kolonisasi yang rasional, Australia Selatan kemudian muncul
ke permukaan. New South Wales kembali semakin mengalami penyempitan
sejak Victoria dipisahkan dari New South Wales dengan berdasarkan Undang-
undang. Sehingga total koloni yang ada di Australia ada lima.

Secara topografi Australia merupakan benua terkecil, sebelah timur


berbatasan dengan Samudera Pasifik (Laut Koral dan Laut Tasman), dan
lainnya dikitari oleh Samudera Indonesia, meliputi negara Federal Australia,
Commonwealth of Australia, termasuk juga Pulau Tasmania yang terletak dekat
pantai sebelah tenggara Pulau Norfold di Samudera Pasifik, Kep. Cocos
(Keeling), dan Pulau Christmas di Samudera Indonesia, Antartika Australia dan
sejumlah gugusan pulau lain, termasuk pemerintahan Australia, tetapi tidak
bergabung dengan federasi. Australia mempunyai bentuk kompak dan
membundar tanpa lekuk-lekuk dalam pada pantai. Australia beriklim subtropis.
Hujan sangat kurang di pedalaman, sehingga beriklim gurun dan gurun pasir,
banyak daerah yang sangat luas menampung hujan dari 250 mm setahun.
Negara persemakmuran terdiri dari 8 negara bagian.

Dalam konteks politik dan sosial, setiap koloni di Australia diberi kebebasan
memilih dan menyusun sistem pemerintahan yang dikehendakinya, terkecuali
Australia Barat. Namun dari adanya sistem demokrasi tersebut memunculkan
beberapa kelemahan dalam kehidupan perpolitikan di Australia, hal tersebut
dikarenakan timbulnya kurang terjalinnya kerjasama antar koloni. Sehingga
pada tahun 1847, menteri urusan jajahan, Earl Grey, menyampaikan beberapa
idenya meliputi pengadaan usaha kerjasama antar koloni meliputi bea ekspor
impor, lalu lintas surat-surat pos, dan organisasi transport kepada komisi
parlemen Inggris, yaitu Komisi Perdagangan dan Perkebunan.

2
Komisi inilah yang kemudian pada tahun 1849 merekomendasikan bahwa
sebagai tambahan kepada pembentukan Legislative Council dan sistem
pemerintahan menurut kemauannya di masing-masing koloni, hendaknyalah
ada Gubernur Jenderal yang mempunyai kekuasaan menghimpun suatu badan
yang diberi nama General Assembly of Australia. Pada tahun 1850 rancangan
undang-undang pembentukan General Assembly of Australia diserahkan
kepada parlemen Inggris. Namun ternyata rancangan undang-undang tersebut
ditolak, bahkan kehidupan enam koloni (Queensland memisahkan diri dari New
South Wales) menjadi terpisah.

Setiap koloni memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama, namun


memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Persatuan menjadi hal yang
sulit diwujudkan pada saat itu. Namun hal tersebut mulai tumbuh pada tahun
1883, dimana pada saat itu Queensland bertindak atas Irian Timur, karena takut
didahului oleh Jerman. Saat itulah seluruh koloni membantu Queensland,
sehingga kesadaran akan adanya persatuan mulai tumbuh, demi kekuatan
bersama sebagai Australia. Sejak tahun 1850 sampai tahun 1900, Common
Inconveniences semakin dirasakan oleh penduduk koloni, terutama jika dilihat
dari asal usul ras yang ditambah pula dengan betapa kuatnya Inggris mencegah
masuknya kekuasaan Asing ke Australia.

Namun hal tersebut kemudian memunculkan berbagai masalah di kehidupan


koloni Australia. Antara lain mengenai masalah imigran Cina. Di Victoria, New
South Wales, dan Australia Selatan, imigran Cina diusir dari daerahnya, namun
di saat tertentu akhirnya Australia Selatan dan Australia Barat membutuhkan
imigran Cina sebagai tenaga kerja pembangunan bagi daerah pedalaman. Hal
tersebut tentu saja membuat perwakilan pemerintahan koloni harus
mengadakan pertemuan yang disebut dengan intercolonial meeting. Hal
tersebut kemudian semakin dipermasalahkan pada tahun 1880-an,
perkembangan industri di beberapa daerah seperti Sydney dan Melbourne
membuat mereka mulai merambah pasaran luar wilayahnya. Masalah muncul
ketika proses ekonomi mereka terhalang oleh ketentuan perekonomian wilayah
lain.

Adanya hal tersebut kemudian membuat munculnya suatu organisasi yang


disebut sebagai trade union yang menghendaki keseragaman aksi terhadap
tenaga kerja Cina. Akhirnya diadakanlah intercolonial congress untuk
membahas undang-undang atau ketentuan yang seragam mengenai kehidupan
tenaga kerja tanpa adanya persatuan antar koloni di Australia. Perkembangan
perekonomian tersebut kemudian mendorong adanya perkembangan alat-alat
yang bersifat umum seperti rel kereta api, jaringan alat komuntikasi, dsb. Dapat
dilihat ketika peristiwa penyambungan antar wilayah koloni, malam sebelum
penyambungan rel tersebut dihiasi oleh pesta jamuan makan yang dihadiri oleh
kepala pemerintahan kedua koloni. Serta ketika semakin pesatnya kebutuhan
alat komunikasi, yang menyebabkan penyambungan jaringan tersebut telah

3
sampai pada antar kota, antar wilayah dan antar ibu kota sehingga Parlemen
Inggris menempatkan pemilikan dan pengawasan jasa komunikasi seperti
telepon dibawah colonial post office. Kedua hal tersebut ternyata semakin
menumbuhkan kesadaran akan adanya rasa saling membutuhkan. Rasa
persatuan sebagai Australia pun kemudian terlihat dalam bidang olah raga yang
disebut dengan cricket. Pada bidang tersebut Tim Cricket atas nama Australia
berhasil memperoleh kemenangan di beberapa pertandingan sehingga seluruh
rakyat koloni menyambut kemenangan tersebut secara nasional.

B. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG GERAKAN FEDERASI

Pada tanggal 1 Januari 1901 terbentuk Federasi Australia dengan nama


Commonwealth of Australia. Perubahan bentuk pemerintahan dari koloni
Inggris menjadi bentuk Federasi tidak mengurangi pengaruh western dalam
pemerintahan Australia. Meskipun komposisi warganegaranya sudah menurun
keinggrisannya dengan komposisi 25% non Inggris, tetapi pengaruh Inggris
masih sangat kuat menguasai kelembagaan pemerintahan di Australia. Bereson
& Rosenblat mengidentifikasi pengaruh negara-negara western yang ada dalam
kelembangaan pemerintahan di Australia setelah terbentuknya Federasi
Australia sebagai berikut.
1. Tradisi demokrasi parlemen menggambarkan pengaruh Inggris
2. Adanya referendum menggambarkan pengaruh Swiss
3. Pembagian kekuasaan pemerintah federal dengan state menggambarkan
pengaruh Canada.
4. Penggunaan nama Senate dan House of Representatives memperlihatkan
pengaruh Amerika Serikat (Bereson & Rosenblat, 1979)
Setelah itu ada yang namanya pendorong gerakan federasi. Adapun faktor-
faktor yang mendorong gerakan federasi yakni:
1. Faktor politik
Munculnya kekuatan Eropa lainnya di wilayah Pasifik, yaitu Jerman di Irian
Timur Laut, kepulauan Marshall, Solomon, dan Mariana, serta Perancis di
Hebrides dirasakan sebagai ancaman bersama oleh orang-orang koloni di
Australia. Pada tahn 1870 Jerman menduduki daerah Irian Timur Laut.
Tindakan Jerman ini bukan hanya mencemaskan Queensland saja tapi juga
seluruh koloni Australia. Seluruh koloni Australia mendukung Queensland
dan bersama-sama mendesak Inggris untuk segera menduduki Irian Timur.
Pada bulan November 1884 Ingris menyatakan daerah Irian Timur bagian
Tenggara sebagai daerah kekuasaannya dan Jerman telah menguasai daerah
bagian Timur Laut Irian Timur. Pendudukan Jerman atas sebagian daerah
timur itu menjadi hikmah tersendidri bagi keenam koloni Australia untuk
membentuk persatuan.

4
2. Faktor sosial
Munculnya Common inconveniences atau ketidaksenangan bersama
diantara koloni-koloni yang ada. Tidak ada satupun koloni di Australia itu
yang menghendaki terjadinya percampuran ras di koloni mereka. Mereka
berpikiran bahwa Australia itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang
berkulit putih. Pada tahun 1850-an terjadilah apa yang disebut Gold Rush,
terutama di New south Wales dan Australia selatan yang menghendaki
imigran Cina untuk keluar dari wilayahnya, namun kebijakan itu tidak
konsisten sebab tidak lama setelah itu mereka memperbolehkan orang-
orang Cina untuk masuk kembali ke wilayah mereka. Ketika Queensland
melarang orang-orang Cina untuk masuk ke wilayah mereka maka Australia
Selatan dan Australia Barat membutuhkan tenaga imigran Cina sebagai
pekerja bagi pembangunan wilayah pedalaman.

3. Faktor keamanan
Adanya kekwatiran adanya kekuatan-kekuatan besar yang aka mengancam
keamanan Australia seperti adanya kekuasaan Jerma, Rusia, Prancis, dan
Jepang yang telah mendirikan koloni-koloni di daearh Australia. Adanya
pembatasan imigrasi mengenai perlunya kebijaksanaan Imigrasi. Aspek
militer dalam pertahanan dan keamanan yang menuntut adanya satu
komando, apabila ada serangan terhadap koloni.

4. Faktor budaya
Budaya yang berkembang di Australia yaitu adanya kebanggan disebut
sebagai orag Australia dibandingkan disebut orang Victoris dan
Queensland. Rasa kuat ini semakin menambah keinginan untuk bersatu.

C. MEWUJUDKAN FEDERASI AUSTRALIA

Dalam dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari koloni-
koloni di Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia. Henry
Parkes, negarawan terkenal dari New South Wales dalam tahun 1870-an, dalam
intercolorial conference yang diselenggarakan pada tahun 1880, menyatakan
pembentukan federal council untuk menangani semua masalah ang dihadapi
oleh semua koloni dalma kehidupannya sehari-hari. Pada tahun 1885
pemerintah Inggris mengeluarkan satu undang-undang yang mengijinkan koloni
di Australia bersama New Zealand dan Fiji, berhak mengirimkan dua orang
wakil. Namun Henry parkes tidak mendukung Federal Council tersebut, bahkan
ia mempengaruhi New South Wales agar tidak melibatkan diri di dalamnya.
Parkes berpendapat bahwa dewan ini tidak memiliki kekuatan yang nyata dan
bahkan akan menghambat pembentukan parlemen yang sesungguhnya.

Kemudian pada tahun 1890 diadakan peremuan kepala-kepala pemerintah dari


seluruh koloni di Melbourne. Dalam pertemuan ini mereka memutuskan akan
menyelenggarakan konvensi federal Australia di Sydney pada tahun 1891.

5
Konvensi berhasil menyelesaikan tugasnya, akan tetapi ketika rancangan
konstitusi itu disampaikan banyk timbul pertentangan yang cukup tajam.
Di berbagai koloni kemudian terbentuk liga federal. Mereka mengadakan
koferensi-konferensi raksasa tanpa meminta perhatian dari para politisi.gerakan
ini didukung oleh ANA (AUSTRALIA NETIVES ASSOCIATION), yaitu
organisasi orang-orang yang dilahirkan di Australia. Dr. John Quick, utusan
dari Bandigo, berkampanye untuk penyusunan konstitusi baru, dan
mengusulkan agar konsep baru itu diputuskan oleh rakyat secara langsung.
Dalam pertemuan di Corowa pada tahun 1895, saran Quick diterima sebagai
rencana baru melaksanakan kampanye. Dalam garis besarnya, Ide Quick yang
dijadikan sebagai pedoman itu adlah sebagai berikut:

1. Dorongan kearah federasi itu hendaknya berasal langsung dari rakyat


2. Konstitusi baru hendaknya disusun oleh suatu konvensi yang anggota
anggotanya langsung dipilih oleh rakyat Konsep konstitusi itu selanjutnya
diserahkan kepada rakyat untuk diterima atau ditolak.
3. Jika konstitusi itu telah diterima di dua koloni atau lebih, maka hendaknya
konstitusi ini didahkan oleh palemen inggris sebagai hokum yang berlaku
untuk seluruh koloni.

Konvensi kedua diselenggarakan, konvemnsi kedua ini dihadiri oleh wakil-


wakil dari setiap koloni kecuali Queensland mengirimkan 10 orang.
Queensland tidak mengirimkan utusan karena parlemennya tidak berhasil
menyetujui undang-undang tentang pemilihan utusan tersebut. Konvensi ini
menyelenggarakan tiga season yang dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu
Adelaide, Sydney dan Molbourne. Dalam konvensi ini rancangan yang telah
ditetapkan pada konvensi pertama dilengkapi dan disepakati sehingga mencapai
kesepakatan bersama. Konvensi memutuskan system pemerintahan memegang
kekuasaan atas hal-hal tertenu, seperti pertahanan, bea cukai, hubungan luar
negeri, perdagangan luar negeri, pos dan telegraf imigrasi dan pelayaran.
Pada tahun 1898 dilaksanakan referendum di Victoria, Australia Selatan,
Tasmania, dan ew South Wales, Queensland dan Australia Barat
menangguhkan pelaksanaan referendum. Hasil dari referendum tersebut yaitu:
1. Victoria, Australia Selatan dan Tasmania menyetujui system pemerintahn
sebagai mana digariskan dalam konsep konstitusi yang dihasilkan pada
konvensi kedua.
2. Mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan baru
dalam bentuk federasi.
3. Sekalipun mayoritas rakyat di empat koloni itu menghendaki system
pemerintahan baru itu namun referendum ini tergolong gagal, kkarena New
South Wales tidak berhasil mencapai jumlah dukungan yang ditetapkan.
New South Wales menuntut suatu janji bahwa ibu kota Common Wealth Of
Austrlia berada di wilayahnya.

6
Pada tahun 1899 referendum yang kedua. Kali ini lima koloni
menyelenggarakan referendum, dan hasilnya sebagai berikut:
1. Mayoritas penduduk di lima koloni menyetujui federasi dengan konstitusi
yang sudah mendapat amandemen
2. Jumlah suara yang disetujui di New South Wales melebihi jumlah yang
ditentukan, sehingga referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.
Akhirnya pada tahun 1990 pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang
yang mengijinkan pembentukan federasi tanpa Australia Barat. Yang disebut
dengan undang- undang Australian Commonwealth.

Australia Barat menjelang pengajuan dan pengesahan naskah konstitusi oleh


pemerintah Inggris belum melakukan referendum. Dengan demikian, kelima
koloni tanpa menunggu Australia Barat mengajukan naskah pengesahan
konstitusi kepada pemerintahan Inggris yang sesuai dengan prosedur saat itu,
Undang-undang dimana termuat konstitusi Australia disahkan oleh parlemen
Inggris pada bulan Juli 1900, namun konstitusi Australia itu sendiri baru
berlaku tanggal 1 Januari 1901”.

Perjalanan panjang yang dialami oleh Australia semenjak adanya gerakan


federasi ini sampai kepada pengesahan Draft konstitusi Commonwealth Of
Australia, yang bertujuan mengeluarkan Australia dari zona nyaman perpisahan
dan mengatur dirinya sendiri, dengan berubah kepada konstitusi yang diatur
secara pasti menjadi Negara bagian, dengan hak dan kewenangan telah diatur
pada setiap koloni yang menjadi Negara bagian.

Dengan demikian, Commonwealth of Australia telah siap berdiri hal itu


dibuktikan dengan perkataan Siboro (1973:33) “ Dalam tahun 1900 parlemen
Inggris mengeluarkan suatu undang-undang yang disebut “ Australian
Commonwealth Act” inilah undang-undang penting terakhir yang dikeluarkan
dimasa pemerintahan “ratu Victoria”. Dan diakhir-akhir pengesahan konstitusi
ini Australia Barat pun sama paling akhir menyelenggarakan referendum
dengan hasil 44.800 suara yang setuju bergabung ke dalam federasi, dan 19.691
menolak. Sebenarnya, walaupun Australia Barat tidak melakukan referendum,
konstitusi akan tetap dilaksanakan dan disahkan. Akan tetapi, dengan
bergabungnya Australia Barat semakin memperkuat berdirinya federasi.

Kondisi Koloni setelah adanya Undang-Undang Australian Colonies


Government Act Tahun 1850 Pada masa diadakannya perluasan untuk
menemukan daerah-daerah baru, dan juga masalah-masalah yang timbul pada
masa ini merupakan masalah yang cukup rumit seperti misalnya, timbulnya
gerakan-gerakan buruh dan keinginan untuk mewujudkan federasi yang tidak
dapat segera dicapai dengan melalui kesepakatan. Setelah berakhirnya Penal
Colonies maka rakyat Australia menginginkan pemerintahan sendiri yang
merdeka dan berdaulat. Kemudian pemerintahan inggris mengeluarkan
Undang-Undang untuk wilayah-wilayah koloni yang disebut dengan

7
“Australian Colonies Goverment Act pada tahun 1850 yang dimana Undang-
Undang ini antara lain berisi: Victoria dipisahkan dari New South Wales Semua
koloni di Australia kecuali Australia Barat berhak membentuk Legislative
Council seperti di New South Wales Tiap koloni berhak menyusun sistem
pemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing, kemudian
menyampaikannya kepada parlemen Inggris untuk diundangkan.

Menurut Siboro, (1996:5) menyatakan “Tiap koloni berhak menyusun sistem


pemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing, kemudian
menyampaikannya kepada parlemen Inggris untuk di Undangkan”. Dengan
adanya Undang-undang ini pemerintahan Inggris sudah siap memberikan
kepada setiap koloni untuk menyusun pemerintahannya secara terpisah dari
setiap koloninya, menentukan sistem perwakilan yang mereka kehendaki,
menetapkan batas-batas kewenangan dan kekuasaan gubernur seperti
menetapkan jenis-jenis pajak, serta alur keuangannya.

Siboro (1973:11) “ Semakin jauh koloni-koloni ini berkembang sendiri-


sendiri, semakin banyak pula masalah-masalah yang timbul sebagai akibat
terpisahnya yang satu dengan yang lain. Semuanya ini akan mendorong mereka
untuk kembali memikirkan perlunya dibentuk Federasi.” Sebenarnya, keinginan
untuk membentuk sebuah federasi seiring dengan berkembangnya waktu sudah
mereka rasakan, karena mereka tidak terlepas dari kerjasama antar koloni
sebagai contoh pembangunan infrastruktur, telephon, permainan, dan yang
lainnya. Dan semakin terasa dengan gerakan pembentukan federasi.

Di balik sisi positif terdapat juga banyak sisi negatif yang disebabkan adanya
pemerintahan secara terpisah, karena sulitnya hubungan antar koloni, dan setiap
koloni kaku dan sibuk sendiri merencanakan kehidupan setiap koloninya
sehingga lambat laun perpecahan antar koloni dan sulitnya kerja sama sangat
dirasakan oleh setiap koloni. Namun dari sisi lain Australian Goverment Act
membuka peluang timbulnya perpecahan, karena setiap koloni bebas
menentukan nasib dari masing-masing koloninya. namun kemudian mereka
mulai merasakan kerugian-kerugian dari sistem otonomi yang mereka jalankan.
(Siboro, 1989:126)

Dari beberapa pendapat yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
ketentuan yang terkandung didalam Undang-undang ini bahwa setiap masing-
masing koloni itu diberi kesempatan untuk mengatur diri sendiri tanpa
memikirkan hubungannya dengan koloni lain yang ada di Australia. Namun
jika pemikiran dan juga sikap seperti ini telah dianut dari sejak tahun tahun
1850-an oleh masing-masing dari tiap koloni tersebut, dengan secara tidak
sengaja Undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintahan Inggris pada
tahun 1850 itulah yang mendorong koloni-koloni di Australia ini berkembang
kearah kehidupan yang terpisah satu dari yang lainnya.

8
Menurut Siboro (2016: 5), “Dilihat dari sisi keutuhan Australia, kebijakan
pemerintah Inggris sebagaimana dituangkan dalam Australian Colonies
Goverment Act 1850 yang membagi Australia menjadi enam koloni itu, disebut
sebagai “historical accident”. Selama kira-kira setengah abad lamanya mereka
hidup sendiri-sendiri secara terpisah. Pada awalnya. Keasyikan mengurus diri
sendiri tanpa memikirkan hubungan dengan koloni menyebabkan kehidupan
yang terpecah”.

Terdorong oleh kepahitan yang dialami sendiri oleh masing-masing negara


bagian tersebut dimana negara-negara bagian itu berpemerintahan sendiri, maka
timbul gagasan untuk mempersatukan semua daerah tersebut kedalam satu
pemerintahan Federasi. Maka dari itu mulailah dilakukan upaya-upaya proses
menuju pembentukan Negara federasi contohnya dengan diadakannya
Konvensi I dan II, setelah itu mengambil suara konstitusi dari rakyat yang
disebut Referendum I dan II, dan akhirnya diajukan kepada parlemen Inggris
untuk disahkan menjadi undang-undang Federasi yang disebut Commonwealth
Of Australia.

D. SISTEM PEMERINTAHAN AUSTRALIA

Sistem pemerintahan Australia dibangun di atas tradisi demokrasi liberal.


Berdasarkan nilai-nilai toleransi beragama, kebebasan berbicara dan berserikat,
dan supremasi hukum, lembaga-lembaga Australia dan praktik-praktik
pemerintahannya mencerminkan model Inggris dan Amerika Utara. Pada saat
yang sama, mereka khas Australia.
1. Sistem Politik
Sistem pemerintahan Australia didasarkan pada tradisi demokrasi liberal,
termasuk di dalamnya toleransi beragama, dan kebebasan mengeluarkan
pendapat dan berserikat. Bentuk dan pelaksanaannya mencerminkan model
pemerintahan Inggris dan Amerika namun tetap khas Australia.
Persemakmuran Australia didirikan pada 1 Januari 1901, yang disebut juga
Hari Federasi ketika enam bekas koloni Inggris, sekarang adalah keenam
negara bagian Australia setuju untuk berserikat. Konstitusi Australia, yang
pertama kali berlaku pada 1 Januari 1901, meletakkan dasar-dasar sistem
pemerintahan Australia.

2. Konstitusi
Konstitusi Australia menetapkan peraturan dan tanggung jawab pemerintah
serta menjabarkan wewenang dari ketiga cabang pemerintahan legistalif,
eksekutif dan yudikatif. Badan legislatif berisi parlemen yakni badan yang
mempunyai wewenang legislatif untuk membuat undang-undang. Badan
Eksekutif melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif,
sementara badan yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan
pengangkatan serta pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah
menafsirkan semua hukum, termasuk di antaranya Konstitusi Australia, dan

9
menegakkan supremasi hukum. Konstitusi hanya boleh diubah melalui jajak
pendapat. Konstitusional Australia Australia dikenal sebagai negara
Monarki Konstitusional. Ini berarti Australia adalah negara yang
mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang wewenangnya
dibatasi oleh Konstitusi / UUD. Kepala negara Australia ialah Ratu
Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah Ratu Inggris, jabatan ini sedikit
terpisah, baik dalam hukum maupun praktek konstitusional. Dalam
kenyataannya, Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam sistem politik
Australia dan hanya berfungsi sebagai simbol. Di Australia, Ratu secara
resmi diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas
usulan Perdana Menteri Australia. Ratu tidak mempunyai peranan apapun
dalam tugas keseharian Gubernur Jenderal.

3. Gubernur Jenderal dan Kepala Negara Bagian


Meski diakui Gubernur Jenderal adalah wakil Ratu Inggris di Australia,
posisinya tidak harus mengikuti arahan, pengawasan ataupun hak veto dari
Ratu dan Pemerintah Inggris. Dalam Konstitusi, wewenang dan tugas
Gubernur Jenderal termasuk memanggil, menghentikan sidang badan
pembuat undang-undang, dan membubarkan parlemen, menyetujui
rancangan peraturan, mengangkat menteri, menetapkan departemen-
departemen dalam pemerintahan, serta mengangkat hakim. Namun,
berdasarkan konvensi, Gubernur Jenderal hanya bertindak atas permintaan
para Menteri dalam hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk
posisi Gubernur Jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan Pemerintah.
Keenam Gubernur negara bagian melaksanakan peran yang sama di daerah
mereka masing-masing.

4. Pemerintahan Persemakmuran / Federasi atau Pemerintah Pusat


Parlemen tingkat pusat bersifat bikameral, yakni mempunyai dua kamar:
House of Representatives atau Majelis Rendah/DPR dan Senat atau Majelis
Tinggi. Keduanya bertanggungjawab menetapkan UU berskala nasional
seperti: perdagangan, perpajakan, imigrasi, kewarganegaraan, jaminan
sosial, kerjasama industri dan hubungan luar negeri. Rancangan
UU/Peraturan Pemerintah harus disahkan oleh kedua majelis sebelum
sebelum menjadi UU/Peraturan Pemerintah. DPR (House of
Representatives), mengusulkan sebagian besar rancangan UU/Peraturan
Pemerintah. Majelis ini beranggotakan 148 anggota yang dipilih melalui
pemilu, di mana setiap anggota mewakili sekitar 80.000 suara. Partai politik
yang mempunyai kursi terbanyak di majelis rendah berhak membentuk
pemerintahan.

5. Pemerintah Negara Bagian dan Teritori


Hal-hal yang tidak diatur oleh Pemerintah Federasi merupakan tanggung
jawab Pemerintah Negara Bagian dan Teritori. Setiap negara bagian dan
teritori mempunyai parlemen dan peraturan perundangan-undangan (akta

10
parlemen) sendiri yang dapat diamandemen parlemen setempat tetapi
mereka juga tetap terikat konstitusi negara. Bilamana suatu UU/Peraturan
Negara Bagian masih berada di bawah wewenang konstitusional Federasi,
maka UU/Peraturan Pemerintah Federasi berlaku di atas wewenang
UU/Peraturan negara bagian. Semua Parlemen negara bagian kecuali
Queensland, bersifat bikameral yakni mempunyai majelis rendah dan
majelis tinggi. Sementara parlemen dari dua teritori (Northern Territory dan
Australian Capital Territory) hanya memiliki satu majelis. Pemerintah
negara bagian dan teritori menangani masalah kesehatan masyarakat,
pendidikan, sarana jalan, pemanfaatan lahan publik, perangkat kepolisian,
pemadam kebakaran dan pelayanan ambulans, serta keberadaan pemerintah
lokal dalam wilayahnya masing-masing.

6. Pemerintah Lokal
Terdapat sekitar 900 badan pemerintah lokal di Australia. Wewenang
pemerintah lokal berbeda untuk setiap negara bagian dan merupakan
tanggung jawab pemerintah negara bagian masing-masing. Beberapa badan
pemerintah lokal bertanggungjawab menjalankan perusahaan
perhubungan/transportasi dan energi, kebanyakan negara bagian
menetapkan besar tarif bea dan menerima dana dari tingkat pemerintahan
yang lebih tinggi. Tanggungjawab pemerintah lokal secara khusus meliputi
perencanaan/tata kota, pengawasan izin bangunan, sarana jalan setempat,
penyediaan air bersih, saluran pembuangan dan drainase, pelayanan sampah
dan kebersihan dan fasilitas hiburan masyarakat.

7. Hubungan antara Pemerintahan Federal dan Negara Bagian


Pemerintah Federasi dan negara bagian menjalin kerjasama di berbagai
bidang, yang secara resmi merupakan tanggung jawab negara bagian dan
teritori; seperti pendidikan, perhubungan, kesehatan dan penegakan hukum.
Pajak pendapatan ditarik secara federal, dan debat di antara semua tingkat
pemerintahan negara bagian mengenai akses mendapatkan pemasukan
merupakan ciri lama politik Australia.
Fakta-fakta kunci Persemakmuran Australia didirikan pada 1901 ketika bekas
koloni Inggris in sekarang enam negara bagian – sepakat untuk mendirikan
federasi. Walaupun Australia merupakan negara demokrasi parlementer yang
merdeka penuh, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan
Ratu Australia. Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun harus
memberikan suaranya baik pada pemilihan umum pemerintah federal maupun
negara bagian.
Suatu proklamasi

11
Mengingat Undang-undang yang dikeluarkan oleh parlemen,…” satu undang-
undang yang membentuk Commonwealth Of Australia’, maka secara hukum”
adalah sah bagi Ratu, dengan nasihat dari Privy Council (Dewan Penasehat
Ratu), menyatakan dengan proklamasi, bahwa pada hari dan setelah hari yang
ditetapkan, tidak lebih dari setahun sesudah penetapan undang-undang ini,
rakyat New South Wales, Victoria, Australia Selatan, Queensland, dan
Tasmania, dan juga, jika yang Mulia Ratu tidak berkeberatan dan rakyat
Australia Barat telah menyetujui juga, Australia Barat akan digabungkan dalam
satu persemakmuran federal ( Federal Commonwealth ) yang bernama
Commonwealth Of Australia. Dan sementara Ratu tidak memperlihatkan sikap
ragu-ragu, rakyat Australia Barat menyetujui juga penggabungan itu.
Oleh karena itu, Kami, dengan nasihat dari Dewan Penasihat Ratu, telah
memikirkan patut mengeluarkan proklamasi kerajaan, dan Kami dengan ini
menyatakan bahwa pada hari dan sesudah tanggal 1 Januari tahun 1901, rakyat
New South Wales, Victoria, Austalia Selatan, Queensland, Tasmania, dan
Australia Barat akan digabungkan dalam satu Persemakmuran Federal yang
bernama Commonwealth Of Australia,

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adanya undang-undang Australian Colonies Government Act memberikan


pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu tiap tiap koloni bebas
memilih dan menyusun sistem pemerintahan sendiri. Sedangkan disisi lain
muncul dampak negatif, antara lain perpecahan tiap koloni, yang menyebabkan
terhambatnya kerjasama dalam berbagai bidang. Menjelang akhir abad ke -19
seluruh unsure yang menghendaki persatuan berhasil mengkontruksi landasan
yang menghendaki persatuan Australia. Faktor-faktor pendorongnya antara
lain: munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah Pasifik seperti Jerman dan
Perancis, keinginan mereka untuk menjaga agar benua ini hanya diisi oleh
orang-orang kulit putih, hasratnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi
melalui kerja sama ekonomi, ketenagakerjaan, adanya perkembangan alat-alat
komunikasi, aspek militer, dan kebanggaan untuk disebut sebagai orang
Australia dibandingkan nama orang Tasmania , Victoria, dan sebagainya.

Fakta-fakta kunci Persemakmuran Australia didirikan pada 1901 ketika bekas


koloni Inggris in sekarang enam negara bagian – sepakat untuk mendirikan
federasi. Walaupun Australia merupakan negara demokrasi parlementer yang
merdeka penuh, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan
Ratu Australia. Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun harus
memberikan suaranya baik pada pemilihan umum pemerintah federal maupun
negara bagian.

B. SARAN

Syukur Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.


Makalah dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania.
Saya akui dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik
dalam penulisan, sumber-sumber buku yang berkaitan, penulisan nama dan
masih banyak lagi. Maka dari itu kepada pembaca, saya sangat
mengaharapkan kritik dan sarang yang membangun untuk kebaikan makalah
ini. Dan saya sendiri dapat belajar dari kesalahan ini. Terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dimas H, Ariefika, (2010) Commontwealth Of Australia Analisis Tentang


Terbentuknya Australia Sebagai Negara Federasi Tahun 1770, Universitas
Negeri Yogyakarta, S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
http://eprints.uny.ac.id/28274/ (diakses pada tanggal 15 November 2020)
Anas, Aswan (2017) Lahirnya Commonwealth Of Australia, fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan Universitas Negeri Sriwijaya.
http://madanihistoriaweb.blogspot.com/2017/09/lahirnya-commonwealth-fo-
australia.html (diakses pada tanggal 15 November 2020)
Ivan, (2012) Commonwealth Of Australia, Pak Sejarah,
https://paksejarah.blogspot.com/2011/09/commonwealth-of-australia.html
(diakses pada tanggal 15 November 2020)
Darmawan, Wawan, Arah Politik Australia, Fakutas Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031
-WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf (diakses pada tanggal 15
November 2020)
sistem pemerintahan Australia, Kedaulatan Besar Australia Indonesia,
https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/sistem_pemerintahan.html
(diakses pada tanggal 15 November 2020)
Fernanda, Tyas (2011) Awal Federasi Australia, Mengenal Sejarah,
http://tyasfernanda.blogspot.com/2011/03/awal-federasi-australia.html (diakses
pada tanggal 15 November 2020)
Empiris, Universitas Negeri Yogyakarta,
https://eprints.uny.ac.id/19313/3/BAB%20I.pdf (diakses pada tanggal 15
November 2020)
Dianramadani, lahirnya Commonwealth of Australia pda tahun 1901,
https://dianramdani212.wordpress.com/2018/05/14/lahirnya-commonwealth-of-
australia-pada-tahun-1901/ (diakses pada tanggal 15 November 2020)

14

Anda mungkin juga menyukai