COMMENWEALTH OF AUSTRALIA
“disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Australia Dan Ocean”
Disususn Oleh:
Reza Pansuri 1962042024
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
ridho dan hidayahnya, maka akhirnya penyusun Makalah ini berhasil diselesaikan dengan
baik. Makalah ini berjudul : COMMENWEALTH OF AUSTRALIA, dimaksudkan untuk
menambah wawasan pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan Sejarah Australia
dan oceania di Jurusan Pendidikan Sejarah FIS – UNM
Saya menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
berbagai kekurangan baik dari segi materi maupun sistematika penulisannya. Oleh karena
itu, adanya saran dan kritik yang konstruktif terhadap makalh ini dari berbagai pihak, saya
ucapkan terimakasih. saya berharap, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
para pembaca terutama bagi para mahasiswa yang mempelajari bahkan mendalami studi
tentang Sejarah Australia dengan berbagai permasalahannya yang melingkupinya.
Semoga segala perhatian dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama
penyusunan makalah ini hingga berhasil terwujud, dapat menjadi amal ibadah yang
mendapat ridho Allah SWT, Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II : PEMBAHAHSAN
1. Lahirnya Commonwealth Of Australia..........................................................3
2. Faktor-Fakt Yang Mendorong Gerakan Federasi..........................................5
3. Hasil Federasi I Dan II...................................................................................7
4. Mewujudkan Federasi Australia....................................................................11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Commonwealth atau persemakmuran merupakan istilah yang berasal dari abad
kelima belas (dari bahasa Inggris commonwealth) yang secara harfiah berarti untuk
kebaikan atau kemakmuran bersama. Persemakmuran pada mulanya berarti sebuah
negara yang dipimpin untuk kemakmuran bersama dan bukan hanya untuk kemakmuran
beberapa orang dari kelas tertentu saja. Pada zaman sekarang istilah ini lebih bermakna
umum yang kurang lebih artinya komunitas politik. Macam komunitas yang dimaksud
dapat bermacam-macam, bisa berarti: Sebuah negara yang didirikan berdasar undang-
undang untuk kebaikan rakyat, Sebuah federasi negara-negara, atau Sebuah komunitas
negara-negara mandiri.
Munculnya istilah Commonwealth of Australia yang merupakan suatu gerakan
perubahan konstitusi dan mengatur secara jelas agar tidak adanya perpecahan antar
koloni. Ide awal munculnya Commonwealth of Australia tidak terlepas dari tahun 1850
sejak dikeluarkannya undang-undang otonomi daerah untuk setiap koloni yang disebut
Australian Colonies Government Act oleh Parlemen Inggris, dengan adanya Undang-
undang ini munculah suatu kebebasan setiap koloni yang sudah berdiri untuk mengatur
urusan setiap koloninya tanpa adanya suatu jalinan kerja sama dan hal ini menyebabkan
masalah bagi terancamnya posisi Australia saat itu. Dalam mengatur kehidupan masing-
masing nampaknya tidak ada satu koloni pun yang memikirkan hubungan kerja sama
dengan koloni yang lain, malah sebagaimana telah dikemukakan dimuka, yang terjadi
adalah sebaliknya
Tahun 1847, Earl Grey menteri urusan jajahan pada waktu itu telah menyadari
perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni yang berbeda di Australia,
misalnya bea ekspor dan impor, lalu-lintas surat pos dan trasportasi. Idenya ini
disampaikan kepada komisi parlemen Inggris, yaitu komisi perdagangan dan perkebunan.
Komisi inilah yang tahun 1849 mengusulkan adanya gubernur jendral yang mempunyai
kekuasaan yang menghimpun suatu badan yang diberi nama General Assembly Of
Australia. Badan ini merupakan wakil dari tiap koloni yang keanggotannya dipilih oleh
parlemen dari masing-masing koloni. Badan inilah yang nantinya akan membentuk
mahkamah agung yang akan menerima pangaduan banding dari pengadilan-pangdilan
koloni, serta membuat aturan atau undang-undang yang berlaku yang berlaku untuk
seluruh koloni.
Siboro, (1973:30) mengatakan “ sesungguhnya pada tahun 1849, Earl Grey (
Secretary Of State for the Colonies) telah menginsyaratkan pembentukan semacam
“federasi”. akan tetapi banyak disanggah oleh rakyat koloni dan sedikit respon dari
parlemen Inggris”. Maka dari itu, semakin jauhnya masing-masing koloni berkembang
secara sendiri-sendiri, semakin banyak juga masalah yang dihadapi akibat timbulnya
keterpisahan antara koloni satu dengan yang lainnya. maka dari itu semuanya ini
mendorong kepada gerakan federasi dan lambat laun mulai menyadari pentingnya ada
suatu persatuan dalam mengatur jalannya pemerintahan dan kebijakan,
Kesadaran akan persatuan mulai muncul sejak munculnya kekuatan Eropa di dunia
timur dan wilayah pasifik. Sehingga dengan adanya hal tersebut, semakin sadarnya akan
pentingnya tali persatuan dan pengikat yang kuat karena kehadiran musuh, maka dari
permasalahan itu mulai munculah ide Commonwealth of Australia mulai dicanangkan
dengan matang. Faktanya muncul kekuatan baru di dunia timur ditandai dengan
munculnya kekuatan Eropa lainnya diwilayah pasifik, yaitu Jerman di Irian Timurlaut,
kepulauan Marshal, Solomon, dan Mariana, serta Prancis di New Hebrides, dirasakan
sebagai ancaman bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan apa yang melatarbelakangi lahirnya Commonwealth Of Australia?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong munculnya gerakan federasi?
3. Menjelaskan Hasil Federasi I dan II ?
4. Apa yang menyebebkan terwujudnya gerakan federasi di Australia?
C. Tujuan Penulisan
Dari uraian masalah pembahasna materia ini dapat:
1. Kita dapat mengiidentifikasi dan menjelaskan proses lahirnya Commonwealth
Of Australia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lahirnya Commonwealth Of Australia
Munculnya Commonwealth of Australia diawali sejak dikeluarkannya Australian
Colonies Govermment Act oleh pemerintah Inggris. Sejak saat itu kemudian Australia
terbagi menjadi empat koloni yang saling terpisah, dengan New South Wales sebagai
koloni tertua. Namun dalam perkembangnannya pembagian koloni tersebut semakin
mengalami pelebaran. Misalnya saja pada tahun 1825, Tasmania dipisahkan dari New
South Wales, dan kemudian Australia Barat berdiri sendiri pada tahun 1829, ditambah
lagi pada tahun 1836 berdasarkan teori kolonisasi yang rasional, Australia Selatan
kemudian muncul ke permukaan. New South Wales kembali semakin mengalami
penyempitan sejak Victoria dipisahkan dari New South Wales dengan berdasarkan
Undang-undang. Sehingga total koloni yang ada di Australia ada lima.
Dalam konteks politik dan sosial, setiap koloni di Australia diberi kebebasan memilih
dan menyusun sistem pemerintahan yang dikehendakinya, terkecuali Australia Barat.
Namun dari adanya sistem demokrasi tersebut memunculkan beberapa kelemahan dalam
kehidupan perpolitikan di Australia, hal tersebut dikarenakan timbulnya kurang
terjalinnya kerjasama antar koloni. Sehingga pada tahun 1847, menteri urusan jajahan,
Earl Grey, menyampaikan beberapa idenya meliputi pengadaan usaha kerjasama antar
koloni meliputi bea ekspor impor, lalu lintas surat-surat pos, dan organisasi transport
kepada komisi parlemen Inggris, yaitu Komisi Perdagangan dan Perkebunan.
Komisi inilah yang kemudian pada tahun 1849 merekomendasikan bahwa sebagai
tambahan kepada pembentukan Legislative Council dan sistem pemerintahan menurut
kemauannya di masing-masing koloni, hendaknyalah ada Gubernur Jenderal yang
mempunyai kekuasaan menghimpun suatu badan yang diberi nama General Assembly of
Australia. Pada tahun 1850 rancangan undang-undang pembentukan General Assembly
of Australia diserahkan kepada parlemen Inggris. Namun ternyata rancangan undang-
undang tersebut ditolak, bahkan kehidupan enam koloni (Queensland memisahkan diri
dari New South Wales) menjadi terpisah.
Setiap koloni memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama, namun memiliki
sistem perekonomian yang berbeda-beda. Persatuan menjadi hal yang sulit diwujudkan
pada saat itu. Namun hal tersebut mulai tumbuh pada tahun 1883, dimana pada saat itu
Queensland bertindak atas Irian Timur, karena takut didahului oleh Jerman. Saat itulah
seluruh koloni membantu Queensland, sehingga kesadaran akan adanya persatuan mulai
tumbuh, demi kekuatan bersama sebagai Australia. Sejak tahun 1850 sampai tahun 1900,
Common Inconveniences semakin dirasakan oleh penduduk koloni, terutama jika dilihat
dari asal usul ras yang ditambah pula dengan betapa kuatnya Inggris mencegah masuknya
kekuasaan Asing ke Australia.
Namun hal tersebut kemudian memunculkan berbagai masalah di kehidupan koloni
Australia. Antara lain mengenai masalah imigran Cina. Di Victoria, New South Wales,
dan Australia Selatan, imigran Cina diusir dari daerahnya, namun di saat tertentu akhirnya
Australia Selatan dan Australia Barat membutuhkan imigran Cina sebagai tenaga kerja
pembangunan bagi daerah pedalaman. Hal tersebut tentu saja membuat perwakilan
pemerintahan koloni harus mengadakan pertemuan yang disebut dengan intercolonial
meeting. Hal tersebut kemudian semakin dipermasalahkan pada tahun 1880-an,
perkembangan industri di beberapa daerah seperti Sydney dan Melbourne membuat
mereka mulai merambah pasaran luar wilayahnya. Masalah muncul ketika proses
ekonomi mereka terhalang oleh ketentuan perekonomian wilayah lain.
Adanya hal tersebut kemudian membuat munculnya suatu organisasi yang disebut
sebagai trade union yang menghendaki keseragaman aksi terhadap tenaga kerja Cina.
Akhirnya diadakanlah intercolonial congress untuk membahas undang-undang atau
ketentuan yang seragam mengenai kehidupan tenaga kerja tanpa adanya persatuan antar
koloni di Australia. Perkembangan perekonomian tersebut kemudian mendorong adanya
perkembangan alat-alat yang bersifat umum seperti rel kereta api, jaringan alat
komuntikasi, dsb.
Dapat dilihat ketika peristiwa penyambungan antar wilayah koloni, malam sebelum
penyambungan rel tersebut dihiasi oleh pesta jamuan makan yang dihadiri oleh kepala
pemerintahan kedua koloni. Serta ketika semakin pesatnya kebutuhan alat komunikasi,
yang menyebabkan penyambungan jaringan tersebut telah sampai pada antar kota, antar
wilayah dan antar ibu kota sehingga Parlemen Inggris menempatkan pemilikan dan
pengawasan jasa komunikasi seperti telepon dibawah colonial post office. Kedua hal
tersebut ternyata semakin menumbuhkan kesadaran akan adanya rasa saling
membutuhkan. Rasa persatuan sebagai Australia pun kemudian terlihat dalam bidang
olah raga yang disebut dengan cricket. Pada bidang tersebut Tim Cricket atas nama
Australia berhasil memperoleh kemenangan di beberapa pertandingan sehingga seluruh
rakyat koloni menyambut kemenangan tersebut secara nasional.
Pada tahun 1870-an dan 1880-an dalam Intercolonial Conference yang
diselenggarakan pada tahun 1880, Henry Parkes menyarankan pembentukan Federal
Council untuk menghadapi semua masalah yang dihadapi koloni dan untuk memikirkan
penyatuan semua koloni itu. Ide itu memberikan pengaruh yang kuat. Pada tahun 1885
pemerintah Inggris mengeluarkan satu Undang-undang yang mengijinkan keenam koloni
di Australia bersama New Zealand dan Fiji membentuk Federal Council of Australia.
Tiap koloni, dan New Zealand serta Fiji berhak mengirimkan satu wakil.
Henry Parkes sendiri tidak mendukung Federal Council tersebut bahkan
mempengaruhi New South Wales agar tidak ikut melibatkan diri didalamnya. Parkes
berpendapat bahwa dewan ini tidak memiliki kekuatan yang nyata dan hanya akan
menghalangi pembentukan Parlemen Federal yang sesungguhnya. Henry Parkes kembali
ke rencananya semula. Dalam pidato yang bersejarah di Tenterfield Parkes mengingatkan
orang-orang Australia akan bahaya yang bisa timbul dari dalam maupun dari luar sebagai
akibat terpecah-pecahnya Australia menjadi beberapa koloni yang berdiri sendiri. Parkes
juga menyatakan bahwa sudah waktunya untuk membentuk parlemen dan Pemerintahan
Australia. Sehingga pada tahun 1890 di adakan pertemuan kepala-kepala pemerintah dari
seluruh koloni di Melbourne.
B. Faktor-Faktor Yang Mendorong Gerakan Federasi
Dengan berkembangnya koloni didaerah New South Wales, maka makin banyak pula
orang-orang Inggris yang berdatangan kedaerah tersebut. Mereka bukanlah para tahanan
yang dibuang atau para American Loyalist yang diberikan haknya di New South Wales,
melainkan mereka adalah para pemilik modal yang ingin menanamkan modalnya atau
mengadu nasib di New South Wales. Dan semakin hari semakin banyak orang-orang
Inggris yang datang ke New South Wales maka semakin bertambah pula penduduk
diderah tersebut yang membuat New South Wales bukan lagi sebagai tempat pembuangan
narapidana melainkan sebagai tempat kependudukan para pendatang tersebut.
Oleh karena itu pemerintah Inggris mengeluarkan suatu peraturan yang dimana
peraturan ini dikeluarkan atas permintaan para pendatang tersebut. Maka dikeluarkannya
undang-undang tentang pembagian dan pendirian koloni di Australia yang disebut dengan
Australian Coloni Goverment Act. Dimana dalam undang-undang tersebut pemerintah
Inggris menetapkan:
1. Victoria dilepaskan dari New South Wales, dan setiap koloni di Australia itu
diberikan hak membentuk Legeslative Council seperti di New South Wales.
2. Kepada setiap koloni diberikan hak untuk menetapkan sendiri bentuk
pemerintahannya yang dikehendakinya, kemudian meneruskannya kepada
Parlemen Inggris untuk diundangkan.
Sebenarnya jika dilihat dari sudut pandang lain undang-undang ini memiliki nilai
yang positif dimana, para koloni mampu mendirikan sebuah koloninya sendiri dan
membuat sistem pemerintahannya sendiri. Karena Australian Coloni Goverment Act
memiliki nilai yang amat positif, dimana undang-undang ini memberikan kebebasan
kepada setiap koloni untuk memilih sistem pemerintahan yang sesuai dengan keinginan
masing-masing. Maka dari itu setiap koloni yang telah berdiri sejak adanya eksplorasi
bangsa-bangsa Eropa dimulai dari koloni New South Wales, terus berkembang menjadi
beberapa koloni sebelum muncul gerakan federasi yang menyatukan rakyat koloni akan
pentingnya persatuan. Pembentukan Australia sebagai Negara Federasi awal masa
eksplorasi bangsa-bangsa Eropa, khususnya Inggris, hingga Australia resmi menjadi
Negara Federasi dengan semua komponen tata negarannya.
Oleh karena itu maka tiap-tiap koloni sibuk dengan urusannya sendiri, dan secara
keseluruhan mulai memisahkan diri dari New South Wales dan mendirikan koloninya
sendiri. Sehingga mulai terasa terbatasnya hubungan antar koloni.
Namun para koloni ini belum mengetahui dampak dari terpisahnya tiap-tiap koloni
tersebut, ketika mereka memisahkan diri dari New South Wales maka timbulnya masalah
akibat terpisahnya mereka. Karena negara-negara Eropa yang lain tengah menginginkan
Austalia sebagai daerah kekuasaannya, maka pastilah akan timbul ancaman bahkan
serangan yang akan dilakukan oleh para sekutu untuk menduduki daerah Australia
tersebut. Jika mereka berpisah, maka pastilah akan sulit untuk menjaga suatu keutuhan
sebuah koloni jika ada serangan yang dilancarkan oleh para sekutu, karena hanya koloni
tersebutlah yang pasti akan berperang melawan kekuatan sekutu, sedangkan koloni yang
lain pasti tidak akan membantu, maka pasti sangat mudah bagi para sekutu untuk
mengambil daerah tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mendorong mereka untuk memikirkan dan membentuk
sebuah federasi yaitu:
1. Munculnya kekuasaan Eropa lainnya di Pasifik yaitu; Jerman di Irian Timur Laut,
Kepulauan Marshal, Bismarck, Solomon, Mariana, dan Talau. Dan Prancis di
New Hebrides. Adanya musuh bersama, merupakan tali pengikut persatuan yang
kuat.
2. Perkembangan fasilitas komunikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan “pos’.
3. Keinginan mereka bersama untuk menjaga agar benua itu hanya diisi oleh “orang-
orang berkulit putih”, mendorong mereka menciptakan peraturan yang seragam
tentang imigrasi orang-orang berkulit berwarna.
4. euntungan-keutungan yang mereka memproleh dari adanya perdagangan bebas
antar koloni.
5. Kesadaran mereka akan sejarah mereka yang bersumber dari satu bangsa dan
negara, yaitu Inggris. (Siboro, 1973:31)
Para politisi diberbagai koloni tergerak oleh ide yang disampaikan oleh Henry Parkes,
dia adalah negarawan asal New South Wales dalam pidatonya yang menggemparkan di
Tenterfield, disebuah kota perbatasan New South Wales dengan Queensland memberikan
sebauh ide dan gagasan pentingnya adanya persatuan antar koloni untuk membentuk
konstitusi baru adanya Federasi di wilayah Australia, karena ancaman dari luar semakin
nyata.
• Kondisi Koloni setelah adanya Undang-Undang Australian Colonies Government
Act Tahun 1850
Pada masa diadakannya perluasan untuk menemukan daerah-daerah baru, dan juga
masalah-masalah yang timbul pada masa ini merupakan masalah yang cukup rumit
seperti misalnya, timbulnya gerakan-gerakan buruh dan keinginan untuk mewujudkan
federasi yang tidak dapat segera dicapai dengan melalui kesepakatan. Setelah berakhirnya
Penal Colonies maka rakyat Australia menginginkan pemerintahan sendiri yang merdeka
dan berdaulat. Kemudian pemerintahan inggris mengeluarkan Undang-Undang untuk
wilayah-wilayah koloni yang disebut dengan “Australian Colonies Goverment Act pada
tahun 1850 yang dimana Undang-Undang ini antara lain berisi:
1. Victoria dipisahkan dari New South Wales
2. Semua koloni di Australia kecuali Australia Barat berhak membentuk Legislative
Council seperti di New South Wales
3. Tiap koloni berhak menyusun sistem pemerintahan sesuai dengan kemauan
masing-masing, kemudian menyampaikannya kepada parlemen Inggris untuk
diundangkan.
Dengan adanya Undang-undang ini pemerintahan Inggris sudah siap memberikan
kepada setiap koloni untuk menyusun pemerintahannya secara terpisah dari setiap
koloninya, menentukan sistem perwakilan yang mereka kehendaki, menetapkan batas-
batas kewenangan dan kekuasaan gubernur seperti menetapkan jenis-jenis pajak, serta
alur keuangannya.
Sebenarnya, keinginan untuk membentuk sebuah federasi seiring dengan
berkembangnya waktu sudah mereka rasakan, karena mereka tidak terlepas dari
kerjasama antar koloni sebagai contoh pembangunan infrastruktur, telephon, permainan,
dan yang lainnya. Dan semakin terasa dengan gerakan pembentukan federasi. Di balik
sisi positif terdapat juga banyak sisi negatif yang disebabkan adanya pemerintahan secara
terpisah, karena sulitnya hubungan antar koloni, dan setiap koloni kaku dan sibuk sendiri
merencanakan kehidupan setiap koloninya sehingga lambat laun perpecahan antar koloni
dan sulitnya kerja sama sangat dirasakan oleh setiap koloni. Namun dari sisi lain
Australian Goverment Act membuka peluang timbulnya perpecahan, karena setiap koloni
bebas menentukan nasib dari masing-masing koloninya. namun kemudian mereka mulai
merasakan kerugian-kerugian dari sistem otonomi yang mereka jalankan.
Dari beberapa pendapat yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa dalam ketentuan
yang terkandung didalam Undang-undang ini bahwa setiap masing-masing koloni itu
diberi kesempatan untuk mengatur diri sendiri tanpa memikirkan hubungannya dengan
koloni lain yang ada di Australia. Namun jika pemikiran dan juga sikap seperti ini telah
dianut dari sejak tahun tahun 1850-an oleh masing-masing dari tiap koloni tersebut,
dengan secara tidak sengaja Undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintahan Inggris
pada tahun 1850 itulah yang mendorong koloni-koloni di Australia ini berkembang
kearah kehidupan yang terpisah satu dari yang lainnya.
Terdorong oleh kepahitan yang dialami sendiri oleh masing-masing negara bagian
tersebut dimana negara-negara bagian itu berpemerintahan sendiri, maka timbul gagasan
untuk mempersatukan semua daerah tersebut kedalam satu pemerintahan Federasi. Maka
dari itu mulailah dilakukan upaya-upaya proses menuju pembentukan Negara federasi
contohnya dengan diadakannya Konvensi I dan II, setelah itu mengambil suara konstitusi
dari rakyat yang disebut Referendum I dan II, dan akhirnya diajukan kepada parlemen
Inggris untuk disahkan menjadi undang-undang Federasi yang disebut Commonwealth
Of Australia.
Pada tahun 1899, diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni
menyelenggarakan referendum dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
https://paksejarah.blogspot.com/2011/09/commonwealth-of-australia.html?m=1 Diakses
pada tanggal 16 november 2020
http://anjunofarofhasudungan.blogspot.com/2012/12/lahirnya-commonwealth-of-
australian-dan.html?m Diakses pada tanggal 17 november 2020