Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangladesh adalah negara yang lahir pada 26 Maret 1971 M, dengan cara melepaskan
diri dari Pakistan. Bangladesh sebelumnya bernama Provinsi Pakistan Timur, yang memiliki
saudara yaitu Provinsi Pakistan Barat, keduanya menjadi bagian dari negara Islam Pakistan.
Sebagaimana diketahui, kemerdekaan Pakistan merupakan wadah bagi aspirasi dan
kepentingan komunitas Muslim di anak Benua India. Sebaliknya, aspirasi dan kepentingan
komunitas Hindu tertampung dalam negara India yang merdeka.
Kajian mengenai lahirnya Bangladesh sedikit banyak dapat dikomparasikan dengan
negara kita Indonesia. Artinya ada pelajaran yang bisa ditarik dari sana. Yakni bagaimana
mempertahankan keutuhan bangunan suatu bangsa yang penduduknya beraneka ragam dan
majemuk. Kurangnya saling pengertian dan pemahaman akan merusak keutuhan tersebut, yang
pada gilirannya menimbulkan kekecewaan atau ketidakpuasan dan pada akhirnya pemisahan
diri.
Faktor-faktor pendorong lahirnya negara Bangladesh didorong oleh berbagai macam
faktor, antara lain dalam bidang politik, administrasi, sosial-budaya, ekonomi dan jarak yang
terlampau jauh antara Provinsi Pakistan Timur dengan pemerintah pusat di Pakistan Barat.
Faktor-faktor ini dapat dimasukkan ke dalam penyebab tidak langsung. Sementara itu,
penyebab langsungnya lebih bersifat politik dan militer (perang sipil).
Dengan demikian, dalam makalah ini kami membahas tentang Negara Bangladesh,
baik sejarah berdirinya negara ini, kondisi geografisnya, dan perkembangannya, khususnya
perkembangan Islam yang ada di sana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan merumuskan masalah untuk
mempermudah pembahasan dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi geografis Bangladesh?
2. Bagaimana sejarah berdirinya Bangladesh?
3. Bagaimana faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya Bangladesh?
4. Bagaimana perkembangan politik, ekonomi, dan keagamaan di Bangladesh?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Geografis Bangladesh


Bangladesh adalah sebuah negara republik di Asia Selatan, di delta Sungai Gangga dan
Brahmaputra. Proses islamisasi bangsa Bengal di kawasan tersebut berlangsung sejak abad ke-
11, dan pemerintahaan Islam mulai sejak serangan Dinasti Ghaznawi dari Afghanistan pada
1001. Mayoritas penduduk muslim Bangladesh beraliran Sunni dan bermadzhab Hanafi. Di
sebelah barat, utara, dan timur Bangladesh berbatasan dengan India, di tenggara dengan
Myanmar, di selatan dengan Teluk Benggala.1 Bangladesh mempunyai luas 148.460 km2. Dan
diperkirakan pada tahun 2017, jumlah penduduknya sekitar 157.826.578 jiwa (Juli 2017).
Sebagian besar penduduknya bergama Islam, dengan perincian proporsi 89,1 % beragama
Islam, 10 % beragama Hindu, agama lainnya berjumlah 0,9%, termasuk agama Budha dan
Kristen (2013).2 Penduduk Bangladesh biasaya dibagi menjadi dua kelompok utama, yakni
suku mayoritas Bengali dan suku bukit Chittagong. Dilihat dari sudut rasial, sebagian besar
penduduk Bangladesh (suku bangsa Bengali) merupakan cabang dari ras Indo-Arya yang telah
mengalami percampuran dengan ras Dravida. Hal itu terlihat dari ciri fisik mereka yang rata-
rata bertubuh langsing, kulit coklat, perawakan agak pendek, rambut hitam mengkilat dan paras
penuh perasaan. Bahasa utama yang dipakai penduduknya adalah bahasa Bengali, sementara
bahasa Inggris digunakan secara luas dalam pemerintahan, dunia usaha, dan pendidikan.3
Wilayah Bangladesh sebagian besar dibentuk oleh delta dua sungai utama, yaitu Sungai
Gangga yang berhulu di Pegunungan Himalaya India (di Bangladesh disebut Sungai Padma)
dan Sungai Brahmaputra yang berhulu di Pegunungan Himalaya Nepal (di Bangladesh disebut
Sungai Jamuna). Kedua sungai itu dipertemukan oleh Sungai Meghna dan disebut sebagai
Sungai Mahapadma. Dari kedua sungai tersebut, Bangladesh mempunyai anak-anak sungai
yang banyak, sehingga Bangladesh benar-benar merupakan lahan yang sangat subur bagi
pertanian. Tetapi meskipun sangat subur dan dikenal sebagai lumbung padi Asia Selatan,
Bangladesh selalu dihadapkan pada ancaman banjir bandang yang datang setiap musim hujan.

1
J. Suyuti Pulungan, “Bangladesh”, Ensiklopedi Islam, vol. 1, ed. Abdul Aziz Dahlan, et.al. (Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2001), 291.
2
Diakses dari https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bg.html pada tanggal 31 Maret
2018.
3
Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016), 188.

2
Hal itu disebabkan karena letaknya yang sangat rendah dari permukaan laut. Pada dasarnya
wilayah Bangladesh terdiri atas bagian Bengala sebelah timur (Bengala Barat masuk wilayah
India) dan ditambah dengan Distrik Assam yang bernama Sylhet. Dan ibukota Bangladesh
adalah Dhaka.4
B. Sejarah Berdirinya Bangladesh
Bangladesh adalah negara yang lahir pada 1971 M, dengan cara melepaskan diri dari
Pakistan. Bangladesh sebelumnya bernama Provinsi Pakistan Timur, yang memiliki saudara
yaitu Provinsi Pakistan Barat, keduanya menjadi bagian dari negara Islam Pakistan.
Sebagaimana diketahui, Pakistan yang memperoleh kemerdekaan pada 14 Agustus 1947,
merupakan wadah bagi aspirasi dan kepentingan komunitas Muslim di anak Benua India.
Sebaliknya, aspirasi dan kepentingan komunitas Hindu tertampung dalam negara India yang
merdeka pada 15 Agustus 1947.5 Bangladesh merupakan negara yang terletak di sebelah timur
negara Pakistan dan India. Negara Bangladesh ini berbentuk republik dengan nama Republik
Rakyat Bangladesh, dan ibukotanya adalah Dacca.6
Sejarah awal Bengala cukup gelap. Umumnya dipercaya bahwa sekitar 1000 SM suku
Bang (termasuk rumpun Dravida) mulai menghuni wilayah Bengala, karena terdesak dari
Lembah Gangga oleh suku bangsa Arya. Dalam masa dinasti Maurya dan Gupta, Bengala
menjadi bagian dari Kerajaan Magadha. Eksistensi Bengala sebagai kerajaan Hindu
independen tercapai dalam abad VIII, ketika Gopala mendirikan Dinasti Pala. Di bawah
Dinasti Pala yang memerintah selama kira-kira dua abad, Bengala menikmati kemakmuran
yang tiada tara dan dianggap sebagai periode klasik sejarah Bengala. Kesenian berkembang
dan budaya Bengala terbentuk, terutama berpusat di dua universitas, yaitu Uddandapura dan
Vikramasila. Salah seorang Raja Dinasti Palayang terbesar adalah Dharmapala (752-794 M).
Selama pemerintahan Dharmapala, Bengala menjadi negeri paling terkemuka di kawasan India
Utara dan dia membangun kembali kebesaran kota kuno Pataliputra.7
Pada pertengahan tahun 700-an, Bengal Timur (Bangladesh) diperintah oleh penganut
Budha, kemudian Hindu (sejak abad ke-11). Tetapi sejak tahun pertama hijrah, muslim Arab
telah berhubungan dagang dengan orang Bengali. Ekspedisi tentara Islam pertama (637)

4
Ibid., 188.
5
Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, 186.
6
Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, Islam di Asia Selatan, (Bandung: Humaniora, 2006), 289.
7
Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, 189.

3
dikirim pada masa Khalifah Umar bin Khattaab untuk mrnguasai pesisir barat Indo-Pakistan.
Setelah Umar wafat, tentara Islam menaklukkan Makran dan Buluchistaan. Pada masa al-
Walid bin Abdul Malik (khalifah ke-6 Dinasti Umayah, 705-715), tentara Islam di bawah
pimpinan Muhammad bin Qasim menaklukkan Sind, Pakistan Barat (711). Pada masa Hisyam
bin Abdul Malik (khalifah ke-10 Umayah, 724-743), invasi diperluas ke daerah pegunungan.
Pada masa Abu Ja’far al-Mansur (khalifah ke-2 Abbasiyah, 754-775), Kandahar ditaklukkan
dan posisi Islam semakin kuat di anak benua India. Pada masa al-Mahdi (khalifah ke-3
Abbasiyah, 775-785) dan Harun al-Rasyid (khalifah ke-4 Abbaasiyah,786-809), daerah
taklukan di wilayah itu diperluas lagi. Tahun 871, orang Arab Islam mulai menetap di sana.8
Proses islamisasi secara intensif di kalangan bangsa Bengal berlangsung dari abad ke-
11 hingga abad ke-17 melalui dakwah, pengajian di masjid, dan pendidikan di madrasah.
Pemerintah Islam mulai ada sejak serangan Mahmud Ghaznawi dari Asia Tengah
(Afghanistan). Pada 1001, sebagian India, Punjab, Buluchistan, Janja, dan lembah Sungai
Gangga dapat dikuasai, dan pada 1021 didirikan ibukota di Lahore yang bertahan sampai 1175.
Kemudian muncul dinasti lainnya yang berpusat di Delhi dan dikenal dengan Kesultanan
Delhi. Umat Islam yang merupakan minoritas di Bangladesh memerintah masyarakat Hindu
mayoritas. Dinasti yang secara bergantian menguasai Kesultanan Delhi adalah Dinasti Guri
(1175-1206), Dinasti Mamluk (1206-1290), Dinasti Khalji (1296-1316), Dinasti Tagluq (1320-
1413), Dinasti Sayid (1414-1451), Dinasti Lody (1451-1526), dan Dinasti Mughal (1526-
1857). Dinasti tersebut terakhir merupakan pemerintah Islam terbesar di India dan mencapai
puncak kemajuan terutama di bidang seni dan arsitektur.9
Pada waktu kekuatan Islam berkuasa di India bagian utara, Bengala berada di bawah
pemerintahan Muslim. Sultan Balban (1266-1287 M) dari wangsa Budak (Mamluk) pernah
menguasai Bengala. Namun, penguasaan atas Bengala memang selalu mendatangkan masalah
tersendiri bagi para Sultan Delhi. Hal ini karena wilayah Bengala sangat subur dan letaknya
yang jauh dari pusat ibukota sering dimanfaatkan para gubernurnya untuk memberontak. Pada
masa Sultan Ghiyatsuddin Tughlaq (1320-1325 M), Bengala menjadi wilayah kekuasaannya,
yang dibagi menjadi dua provisi dengan gubenurnya masing-masing. Provinsi Bengala Barat
yang berpusat di Kota Lakhnawati, gubenurnya adalah Alauddin Ali, dan Provinsi Bengala

8
Pulungan, “Bangladesh”, 291.
9
Ibid., 291.

4
Timur yang berpusat di Sonargaun, gubernurnya adalah Fakhuruddin Mubarak Syak.
Sepeninggal Sultan Ghiyatsuddin Tughlaq, kedua gubenur Bengala itu masang-masing
memerdekaan diri. Diduga semenjak periode ini, proses islamisasi Bengala dilakukan secara
intensif, sehingga wilayah ini nantinya mayoritas beragama Islam.10
Bengala dipersatukan secara penuh oleh Sultan Syamsuddin Ilyas (1345-1358 M),
pendiri Dinasti Ilyasiyyah yang berkuasa kurang lebih dua abad. Bengala mengalami kemajuan
yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, kesenian dan perdagangan di bawah dinasti ini.11
Tahun 1341, Bengal melepaskan diri dari Kesultanan Delhi dan membentuk pemerintahan
Islam merdeka di bawah Sultan Syamsuddin Ilyas dengan Dacca sebagai pusat pemerintahan.
Pemerintahan Islam ini berlangsung sampai tahun 1541, kemudian diambil alih oleh Afghan.
Tahun 1576, Bengal ditaklukkan oleh Akbar, sultan Dinasti Mughal yang mengakhiri
pemerintahan Afghan. Tahun 1600-an bangsa Bengal secara besar-besaran memeluk Islam.
Bengal menjadi propinsi Mughal di bawah seorang gubernur yang disebut nawab. Tetapi tahun
1700-an, ketika Dinasti Mughal mulai melemah, Bengal semakin merdeka dan kekuasaan
nawab semakin besar. Sejak 1600-an para pedagang Eropa mulai memasuki Bengal. Kehadiran
mereka di tentang oleh nawab dan umat Islam. Tetapi setelah Dinasti Mughal jatuh, orang
Eropa dapat mempengaruhi nawab. Pada pertengahan abad ke-19, Inggris sudah berhasil
mengontrol seluruh India (British India), termasuk Bengal sebagai suatu propinsi.12 Bengal di
perintah oleh British India dari 1757 sampai Inggris mengundurkan diri pada tahun 1947, dan
Pakistan didirikan dari dua wilayah mayoritas Muslim di anak benua India.13
Penguasaan Inggris atas anak Benua India sesungguhnya bermula dari Bengala dengan
cara menggerogoti kekuasaan Imperium Mughal. Ini mulai ketika EIC (East India Company)
diberi konsesi untuk mendirikan “factory” di Calcutta pada tahun 1690 M. Dari kota Calcutta
yang berada di Bengala Barat inilah, Inggris memulai aktivitas kolonialnya. Robert Clire,
peletak dasar kolonisasi Inggris di anak Benua India, yang dapat menganeksasi Bengala dari
Nawab Surajuddaula melalui perang Plassey (1757 M). Sejak itu kekuasan kolonial Inggris
menancap kuat di Bengala dan kemudian melebarkan sayapnya ke wilayah-wilayah lain

10
Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, 189-190.
11
Ibid., 190.
12
Pulungan, “Bangladesh”, 291-292.
13
Nurzengky Ibrahim, Sejarah Negara-negara di Kawasan Asia Selatan, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), 138-
139.

5
sehingga menguasai anak Benua India. Dengan demikian, Bengala merupakan wilayah
kolonial Inggris di anak Benua India yang paling dieksploitasi secara ekonomis. Tidak
mengherankan bila pemerintah kolonial inggris mewariskan Benggala dalam keadaan
penduduknya sebagian besar miskin, kendatipun tanahnya subur.14
Tahun 1900-an muncul gerakan kemerdekaan. Liga Muslim India yang berdiri tahun
1906 menjadi penyalur aspirasi muslim India. Tahun 1940, karena perbedaan agama dan kultur
yang memunculkan paham komunalisme, para pemimpin Liga Muslim India menuntut
kemerdekaan dan negara bagi masyarakat Islam, terpisah dari India. Umat Islam di Bengal
Timur (Bangladesh) mendukung tuntutan ini. Tahun 1947, Inggris memerdekakan India di
bawah pimpinan golongan nasionalis, serta Pakistan Barat dan Pakistan Timur (kini
Bangladesh) bagi umat Islam. Tahun 1971, Pakistan Timur berhasil membentuk negara
Bangladesh sesudah memberontak dengan bantuan India. Syekh Mujibur Rahman, pendiri dan
presiden pertama, membuat negaranya menjadi negara sekuler.15
Pakistan Barat dan Pakistan Timur disatukan oleh agama (Islam), tetapi rakyat mereka
dipisahkan oleh budaya, ciri-ciri fisik, dan 1.000 mil dari wilayah India. Ketegangan antara
Pakistan Timur dan Barat ada dari awal karena geografis, ekonomi, dan budaya yang
merupakan perbedaan besar mereka. East Pakistan Liga Awami adalah partai politik yang
didirikan oleh Bengali nasionalis Sheik Mujibur Rahman pada tahun 1949 yang berusaha
memerdekakan diri dari Pakistan Barat. Meskipun 56% dari populasi tinggal di Pakistan
Timur, Barat memang bagian terbesar kekuasaan politik dan ekonomi. Pada tahun 1970,
Pakistan Timur mengamankan mayoritas kursi di majelis nasional. Berikutnya, Presiden
Yahya Khan menunda pembukaan majelis nasional dalam upaya untuk menghindari
permintaan Pakistan Timur untuk otonomi yang lebih besar. Akibatnya, Pakistan Timur
memisahkan diri dan negara merdeka Bangladesh yang diproklamasikan pada tanggal 26
Maret 1971. Perang saudara pecah dan dengan bantuan pasukan India, Pakistan Timur
mengalahkan Pakistan Barat pada 16 Desember 1971. Diperkirakan satu juta Bengali tewas
dalam pertempuran dan sepuluh juta lebih berlindung di India. Pada tahun 1974 Februari,
Pakistan sepakat untuk mengakui negara merdeka Bangladesh.16

14
Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, 190-191.
15
Pulungan, “Bangladesh”, 292.
16
Ibrahim, Sejarah Negara-negara di Kawasan Asia Selatan, 139.

6
C. Faktor-faktor Lahirnya Bangladesh
Lahirnya negara Bangladesh didorong oleh berbagai macam faktor, antara lain dalam
bidang politik, administrasi, sosial-budaya, ekonomi, dan jarak yang terlampau jauh antara
Provinsi Pakistan Timur dengan pemerintah pusat di Pakistan Barat. Sedangkan penyebab
langsungnya lebih bersifat politik dan militer (perang sipil).
1. Penyebab Tidak Langsung
Dalam bidang politik, sejak negara Islam Pakistan merdeka, sudah terdapat gejala
dan tanda ketidakpuasan dari orang-orang Bengali. Akar ketidakpuasan ini terletak pada
kenyataan bahwa jumlah mereka 54% dari seluruh penduduk Pakistan, namun dominasi
politik berada di tangan orang-orang Pakistan Barat, khususnya orang-orang Punjab.
Ketidakpuasan orang-orang Bengali juga muncul ketika pemimpin Partai Liga Muslim
(The Muslim League), yaitu Husain Shaheed Suhrawardy tidak dipilih sebagai ketua
menteri Pakistan Timur. Justru yang diangkat adalah Khwaja Nazimuddin, orang Pakistan
Barat yang berbahasa Urdu. Suhrawardy kemudian keluar dari Partai Liga Muslim dan
pada 1949 mendirikan Partai Liga Awami (The Awami League). Partai ini menjadi populer
di kalangan rakyat Pakistan Timur karena memperjuangkan nasionalisme orang-orang
Bengali. Dominasi politik orang-orang Pakistan Barat juga merambah dalam bidang
administrasi/pemerintahan, di mana terdapat ketidakseimbangan proporsi yang menjadi
penjabat sipil, militer, dan keanggotaan parlemen. Hal tersebut menimbulkan kebencian
atau kecemburuan sosial di kalangan orang-orang Bengali terhadap dominasi orang-orang
Pakistan Barat.17
Dalam segi ekonomi, ekspor Pakistan sebagian besar disumbang oleh Pakistan
Timur hingga pertengahan 1960-an. Akan tetapi, alokasi pembangunan terfokus di
Pakistan Barat. Bisa dikatakan bahwa Pakistan Timur menjadi tulang punggung
perekonomian Pakistan, namun kurang terdapat pemerataan hasil-hasil pembangunan
karena sebagian besar dana terserap di Pakistan Barat. Ketidakadilan ekonomi ini juga
melanda bidang industri, investasi, dan perbankan.18
Dalam bidang sosial-budaya, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara
orang-orang Pakistan Timur dengan orang-orang Pakistan Barat. Contohnya adalah soal

17
Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, 192-193.
18
Ibid., 193.

7
bahasa yang dianggap sebagai simbol sosial-budaya. Pakistan Barat menggunakan bahasa
Urdu sebagai bahasa utamanya, sedangkan Pakistan Timur menggunakan bahasa Bengali.
Kebijakan pemerintah pusat di Karachi mengenai soal bahasa resmi juga menimbulkan
ketidaksenangan orang-orang Pakistan Timur. Sejak masa Muhammad Ali Jinnah, bahasa
Urdu telah ditetapkan sebagai bahasa resmi negara dan yang menantang ketetapan ini
dianggap sebagai musuh Negara Pakistan. Meskipun pada 1954, Majelis Konstituante
Pakistan merevisi ketetapan tersebut dengan keputusan bahasa Urdu dan bahasa Bengali
yang keduanya akan menjadi bahasa nasional Pakistan, kesenjangan antara orang-orang
Pakistan Barat dan Timur tetap tidak dapat dikurangi. Selain soal bahasa, banyak orang
Pakistan Barat yang menuduh orang Pakistan Timur sebagai kurang islami karena tradisi
Hindu sebagian masih dipakai. Juga soal pakaian kaum wanita Bengali yang relatif kurang
memakai kerudung, sering kali menjadi bahan kritikan di Pakistan Barat. Selain faktor
dalam beberapa bidang yang telah disebutkan di atas, jarak yang terlalu jauh antara
Pakistan Barat dengan Pakistan Timur juga merupakan kendala bagi kedua provinsi
tersebut.19
2. Penyebab Langsung
Penyebab langsung yang mendorong lahirnya negara Bangladesh dapat ditelusuri
sejak pemilihan umum yang diselanggarakan oleh pemerintah Pakistan pada Desember
1970. Dalam pemilihan ini, Partai Liga Awami pimpinan Syeikh Mujibur Rahman,
memenangkan suara sebanyak 160 kursi dari 162 kursi yang tersedia di Provinsi Pakistan
Timur. Sedangkan, di Pakistan Barat yang terbagai dalam 4 provinsi, yakni Punjab, Sind,
North-West Frontier Province, dan Baluchistan, Partai Rakyat Pakistan, pimpinan Zulfiqar
Ali Bhutto, meraih kemenangan dengan 81 kursi dari 83 kursi yang tersedia. Sementara
untuk tingkat provinsi, Liga Awami memenangkan 288 kursi dari 300 kursi.20
Dengan hasil kemenangan ini, Mujibur Rahman menuntut hak untuk menyusun
konstitusi baru atas dasar 6 pasal yang dulu dan hak untuk membentuk pemerintah/kabinet
Pakistan. Tetapi, tuntutan ini ditolak oleh rezim militer Presiden Yahya Khan. Akibatnya,
Mujibur Rahman mengubah strategi dengan menuntut pemisahan diri dari Pakistan dan
membentuk negara sendiri yang disebut Bangladesh. Akibat selanjutnya, timbul kerusuhan

19
Ibid., 194-195
20
Ibid., 195-196.

8
dalam skala luas sejak awal Maret 1971 di Pakistan Timur. Pertempuran mulai pecah antara
tentara Pakistan dengan para pendukung Liga Awami, terutama setelah para pemimpin
Liga Awami (termasuk Mujibur Rahman) ditangkap oleh tentara Pakistan dan
dipenjarakan. Dalam suasana itu, seorang perwira Pakistan yang membelot, Mayor Ziaur
Rahman, menyatakan kemerdekaan Bangladesh pada 26 Maret 1971 di Chittagong. 21
Jalannya perang saudara di Pakistan Timur berubah ketika India campur tangan
dengan mengirim pasukan untuk membantu kaum nasionalis Bengali, pada November
1971. Hanya dalam waktu sekitar satu bulan, tentara Pakistan berhasil dilumpuhkan oleh
kekuatan gabungan tentara India dan kaum nasionalis Bengali. Pada 16 Desember 1971,
tentara Pakistan terpaksa menyerah kepada kekuatan gabungan tersebut. Hal ini berakibat
pemerintah rezim militer Yahya Khan di Pakistan ambruk dan Bangladesh menjadi negara
tersendiri yang merdeka dan berdaulat. Setelah keadaan menjadi agak reda, di mana sejak
akhir Desember 1971, Zulfiqar Ali Bhutto menjadi Perdana Menteri Pakistan, ia segera
membebaskan Mujibur Rahman dan para tokoh partai Liga Awami. Mujibur Rahman
kemudian menjadi presiden Bangladesh hingga kematiannya pada 1975.22
D. Perkembangan Politik, Ekonomi, dan Keagamaan di Bangladesh
1. Politik
Sejak Mujibur Rahman menjadi presiden, Bangladesh banyak di warnai pergantian
pemerintahan. Tahun 1977, Jendral Ziaur Rahman menjadi presiden. Tahun 1981 ia di
gantikan oleh Abdus Sattar. Tahun 1982, Abdus Sattar digantikan oleh Hossain
Mohammad Ershad yang berkuasa hingga Desember 1990. Ketika Ershad ditahan dengan
tuduhan korupsi, Shahabuddin Ahmed menggantikannya untuk sementara menjabat
presiden pada tanggal 6 Desember 1990.23 Sebuah suksesi perdana menteri diatur pada
1990-an, termasuk Khaleda Zia, istri presiden Ziaur-Rahman, dan Syeikh Hasina Wazed,
putri Syeikh Mujibur. Perdana Menteri Sheikh Hasina menyelesaikan lima tahun masa
jabatannya sebagai perdana menteri pada bulan Juli 2000. Pada Oktober 2001 pemilu,
Khaleda Zia lagi yang memenangkan jabatan perdana menteri. 24 Ia menjadi perdana
menteri wanita pertama yang memimpin Bangladesh sejak 10 Oktober 2001.

21
Ibid., 196.
22
Ibid., 196-197.
23
Pulungan, “Bangladesh”, 292.
24
Ibrahim, Sejarah Negara-negara di Kawasan Asia Selatan, 140.

9
Pada Oktober 2006, terjadi penyelidikan korupsi pemerintah dan mulai ada
kekacauan politik pada waktu itu, di mana ketika kepemimpinan Khaleda Zia berakhir dan
Presiden Ahmed mengambil alih sebagai kepala pemerintah sementara. Aliansi partai yang
dipimpin oleh Liga Awami, mengatakan akan membaikot pemilu Januari 2007 dan
menuduh korupsi di komisi pemilihan. Kekerasan meningkat di Januari 2007, mendorong
Presiden Ahmed menyatakan keadaan darurat dan menunda pemilu. Fakhruddin Ahmed
menjadi kepala sementara pemerintah. Dia cepat membuka investigasi korupsi secara luas
yang mengakibatkan penahanan puluhan pejabat terkemuka, penyitaan kendaraan mewah,
dan pembekuan rekening bank. Pada bulan Maret, Tarique Rahman, putra mantan perdana
menteri Khaleda Zia, ditangkap dalam penyelidikan dan dituduh melakukan pemerasan.
Kemudian Khaleda Zia ditangkap dan didakwa karena korupsi pada bulan September.
Selain itu, Sheikh Hasina juga ditangkap dan didakwa karena korupsi dan mengorganisir
pembunuhan empat pendukung partai saingan.25
Pada Desember 2008, pemerintah Bangladesh mengadakan pemilihan umum
setelah pemerintah sementara dibawah dukungan militer mengambil alih kekuasaan pada
Januari 2007. Liga Awami yang dipilih oleh Sheikh Hasina menang besar dan mengambil
262 dari 299 kursi di parlemen. Suara itu dianggap adil dan sebagian besar bebas dari
skandal. Sheikh Hasina dilantik sebagai perdana menteri pada bulan Januari 2009.26 Saat
ini yang menjabat sebagai presiden Bangladesh adalah Abdul Hamid dan Perdana
Menterinya adalah Sheikh Hasina Wajed.27
Berdasarkan data di atas, dalam hal politik Bangladesh berbeda dengan Pakistan
Barat. Bangladesh berkembang dalam arahan nasional bukan arahan Islami. Reaksi awal
terhadap kemerdekaan adalah penekanan terhadap aspek kebangsaan bukan pada aspek
keagamaan sebagai unsur identitas masyarakat Bangladesh. Konstitusi 1972
memproklamirkan sekularisme sebagai prinsip dasar dan penumpasan aksi politik
kelompok keagamaan. Kebangkitan kalangan terdidik Bangladesh juga menekankan aspek
Bengali daripada aspek keislaman sebagai identitas nasional. Terbukti bahwa Partai
Nasionalis Bangladesh yang berkuasa secara mutlak berhasil mengalahkan beberapa partai

25
Ibid., 140-141.
26
Ibid., 141.
27
Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bangladesh pada tanggal 31 Maret 2018.

10
Islam dalam pemilihan umum 1979 dan mempertahankan program pembangunan sekuler
yang dikombinasikan dengan perasaan afiliasi agama Islam yang bersifat umum. Identitas
Bengali mengandung muatan aspek etnik-nasional sekaligus muatan aspek etnik-Muslim,
dan banyak hal yang ditekankan sehubungan dengan perubahan kondisi politik.28
2. Ekonomi
Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski telah dilakukan usaha
berlanjut untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi. Pendapatan per kapita
pada 2008 tercatat sebesar $520,37. Namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan
Negera Juli 2005-nya, negara ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan
manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil,
penyetaraan gender dalam sekolah, dan pengurangan pertumbuhan penduduk.29 Meski
mendukung segala usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan prospek ekonomi dan
demografi, Bangladesh masih terbelakang dengan kelebihan penduduk serta pengaturan
pemerintah yang tidak efektif. Namun, satu sumbangan penting pada pengembangan
ekonomi ialah pencanangan kredit mikro oleh Muhammad Yunus secara meluas melalui
Grameen Bank.30
Ekonomi Bangladesh telah tumbuh sekitar 6% per tahun sejak tahun 1996
meskipun periode ketidakstabilan politik yang berkepanjangan, infrastruktur yang buruk,
korupsi, pasokan listrik yang tidak mencukupi, dan implementasi reformasi ekonomi yang
lambat. Meskipun lebih dari separuh PDB dihasilkan melalui sektor jasa, hampir separuh
penduduk Bangladesh bekerja di sektor pertanian, dengan beras sebagai produk yang
paling penting. Ekspor garmen, tulang punggung sektor industri Bangladesh, menyumbang
lebih dari 80% dari total ekspor dan berada di jalur untuk kembali melampaui $ 25 miliar
pada tahun 2017. Pertumbuhan ekspor yang stabil di sektor garmen dikombinasikan
dengan pengiriman uang dari luar negeri Bangladesh yang berjumlah sekitar $ 13 miliar
dan 6% dari PDB pada tahun 2016 merupakan kontributor utama bagi pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan di Bangladesh dan meningkatnya cadangan devisa. Namun,
masuknya ratusan juta pengungsi tambahan baru-baru ini dari Burma akan memberikan

28
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999), 305-306.
29
Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bangladesh pada tanggal 31 Maret 2018.
30
Firman Sujadi dan Junarsyah UW., Mengenal Negara-negara di Dunia untuk Pelajar, (Bogor: Publishing House,
2012), 270-271.

11
tekanan pada anggaran pemerintah Bangladesh dan pasokan beras negara itu, yang
menurun pada tahun 2017 sebagian karena cuaca buruk.31
3. Keagamaan
Dua agama utama di Bangladesh adalah Islam (89,7%) dan Hindu (9,2%). Aliran
Islam yang paling banyak dianut adalah aliran Sunni, sementara sisanya adalah Syi'ah,
Ahmadiyyah, atau Sufi. Mayoritas kelompok Bihari menganut aliran Islam Syiah.
Kelompok agama lain adalah Buddha (0.7%, kebanyakan Theravada), Kristen (0.3%,
kebanyakan Katolik Roma), dan animisme (0.1%). Bangladesh adalah negara Muslim
terbesar ke-4 setelah Indonesia, Pakistan, dan India. Islam merupakan agama negara, tetapi
agama lain juga boleh dianut. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui negara ini
sebagai negara Islam yang demokratis dan moderat.32
Mayoritas masyarakat Islam Bangladesh menganut aliran Suni dan bermadzhab
Hanafi, selebihnya menganut aliran Syiah Ismailiyah (Agha Khani). Di negara ini tidak ada
gerakan kuat untuk mendirikan negara Islam. Juga tidak ada sistem pendidikan hukum
Islam formal, tetapi para mullah di daerah boleh bertindak secara informal sebagai kadi
dalam hukum Islam. Walaupum kebebasan beragama dijamin, para pejabat dan masyarakat
Islam menentang kehadiran kaum minoritas Kristen. Bangladesh adalah anggota Prganisasi
Konferensi Islam dan anggota al-Quds (Jerussalem) Committe.33

31
Diakses dari https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bg.html pada tanggal 31 Maret
2018.
32
Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bangladesh pada tanggal 31 Maret 2018.
33
Pulungan, “Bangladesh”, 292.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bangladesh berdiri pada tahun 1971 M setelah melepaskan diri dari Pakistan. Lahirnya
negara Bangladesh pun didukung oleh berbagai macam faktor yang dapat dipilih menjadi
penyebab tidak langsung dan langsung. Penyebab tidak langsung adalah campuran dari rasa
ketidakpuasan dan kekecewaan orang-orang Bengali terhadap dominasi orang-orang Pakistan
Barat dalam bidang politik, administrasi/pemerintahan, ekonomi dan bahkan sosial-budaya.
Sedangkan penyebab langsungnya adalah pada Pemilihan Umum 1970 M yang jelas
dimenangkan oleh Partai Liga Awami atas pimpinan Mujibur Rahman, akan tetapi
kemenangannya tidak diakui. Proses ini dipercepat dengan turut campurnya tentara India
dalam perang sipil yang membantu kaum nasionalis Bengali melawan tentara Pakistan pada
akhir tahun 1971 M. Sebagai hasilnya, tentara Pakistan kalah dan kemerdekaan Bangladesh
menjadi sesuatu yang nyata.
Dalam bidang politik, Bangladesh mengalami ketidakstabilan politik sejak berakhirnya
kekuasaan Perdana Menteri pertama, Sheikh Mujibur Rahman. Hal tersebut kemudian
mempengaruhi perekonomian Bangladesh yang relatif masih rendah. Sehingga, Bangladesh
sampai saat ini masih merupakan negara yang berkembang dengan penduduknya yang banyak.
Dalam bidang keagamaan, Islam merupakan agama yang terbesar di Bangladesh. Setelah itu,
agama Hindu terbesar kedua setelah Islam jika dibandingkan dengan agama lain (Budha,
Kristen, dan animisme). Mayoritas masyarakat Islam Bangladesh menganut aliran Suni dan
bermadzhab Hanafi, selebihnya menganut aliran Syiah Ismailiyah (Agha Khani).
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT., sedangkan kesalahan itu adalah milik manusia.
Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran yang dapat membangun dalam pembuatan
makalah ini untuk menjadi yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

13
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bangladesh diakses pada tanggal 31 Maret 2018.

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bg.html diakses pada tanggal


31 Maret 2018.

Ibrahim, Nurzengky, Sejarah Negara-negara di Kawasan Asia Selatan. Yogyakarta: Penerbit


Ombak, 2015.

Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999.

Pulungan, J. Suyuti. “Bangladesh”. Ensiklopedi Islam. Vol. 1. ed. Abdul Aziz Dahlan, et.al.
Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001.

Sujadi, Firman; UW, Junarsyah. Mengenal Negara-negara di Dunia untuk Pelajar. Bogor:
Publishing House, 2012.

Suwarno. Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.

Thohir, Ajid; Kusdiana, Ading. Islam di Asia Selatan. Bandung: Humaniora, 2006.

14

Anda mungkin juga menyukai