Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA


PEMBENTUKAN KOLONI INGGRIS DI NEW SOUTH WALES

Disusun Oleh:

Tajul Fazari(1506101020033 )
Ulfa Yanti (1506101020028)

Dosen Pengampu
Sufandi Iswanto, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang, shalawat dan
salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabat beliau, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang telah diberikan untuk
memenuhi salah satu tugas kami. Makalah ini berjudul Pembentukan Koloni Inggris di
New South Wales
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pengasuh mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania yang telah memberikan pengetahuan
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-saran yang membangun dan
memotivasi tim penyusun untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis. Amin yarabbal alamiin.

Banda Aceh, 15 Oktober 2017

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
A. Motif Yang Mendorong Pembentukan Koloni ............................................................... 3
B. Perkembangan Koloni sampai dengan Masa Pemerintahan William Bligh ................... 7
C. Perkembangan pada Masa Lachlan Macquarie ............................................................ 11
D. Ekplorasi Lanjutan dan Perluasan Wilayah Koloni New South Wales ........................ 13
BAB III: PENUTUP .............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan................................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Australia ber-ibu kota Canberra tetapi memiliki kota terbesar Sydney. Australia
mengunakan Bahasa resmi Inggris hal ini dikarenakan Australia merupakan salah satu negara
persemakmuran Inggris (Commonwelth). Pemerintahan negara Australia masih menyatu
pada kerajaan Inggris sehingga Ratu merupakan simbol pemerintahaan dan untuk
mewakilinya di Australia pemerintahaan Inggris diwakili oleh Gubernur Jendral. Bentuk
negara Australia adalah negara yang berbentuk monarki konstitusional.
Sejarah Australia dimulai ketika manusia pertama migrasi ke Australia dari utara, sekitar
40.000-50.000 tahun yang lalu. Periode ini disebut sebagai prasejarah Australia. Sejarah
tertulis pertama Australia dimulai ketika orang-orang Eropa pertama kali melihat negara ini.
Pelaut Inggris yang pertama kali sampai di Australia adalah William Dampier, wilayah
yang dikunjungi Dampier sama dengan yang dikunjungi oleh pelaut-pelaut Belanda, sehingga
tidak menghasilkan dampak baru bagi benua itu. Penemuan Inggris yang paling berarti bagi
benua itu adalah penemuan James Cook atas pantai timur Australia pada tahun 1770. Berbeda
dengan kesan Belanda, Cook memandang daratan yang ditemukannya itu memberikan
harapan kehidupan yang cerah, sehingga ia mengklaim daratan itu menjadi milik Inggris, dan
diberi nama New South Wales. Laporan-laporan Cook, Joseph Banks, Solander, dan James
Maria Matra, membangkitkan niat pemerintah Inggris untuk mendudukinya. Dengan
demikian Cook dipandang sebagai penemu Australia yang sebenarnya, karena penemuannya
itulah yang mengubah perjalanan sejarah Australia hingga mencapai bentuk yang sekarang
menuju masa depan yang akan datang.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa Motif Yang Mendorong Pembentukan Koloni?
b. Bagaimana Perkembangan Koloni sampai dengan Masa Pemerintahan William Bligh?
c. Bagaimana Perkembangan pada Masa Lachlan Macquarie?
d. Bagaimana Ekplorasi Lanjutan dan Perluasan Wilayah Koloni New South Wales?

C. Tujuan
a. Mengetahui Motif Yang Mendorong Pembentukan Koloni
b. Mengetahui Perkembangan Koloni sampai dengan Masa Pemerintahan William Bligh
c. Mengetahui Perkembangan pada Masa Lachlan Macquarie
d. Mengetahui Ekplorasi Lanjutan dan Perluasan Wilayah Koloni New South Wales

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motif yang Mendorong Pembentukan Koloni


Tanggal 23 Agustus 1770 James Cook berhasil mendarat di pantai timur Australia. Di
daerah yang kemudian diberi nama New South Wales ini James Cook menancapkan bendera
Inggris sebagai tanda kepemilikan Inggris atas New South Wales. Keberanian Cook
menyatakan New South Wales sebagai milik Inggris didasarkan pada satu pandangan bahwa
daerah ini akan memberikan harapan kehidupan yang cerah dikemudian hari. Penemuan
Cook atas New South Wales dan laporan yang disampaikan tentang kondisi New South
Wales baik dari Cook, Joseph Banks, Solander dan James Maria Matra yang datang
berikutnya telah mendorong pemerintah Inggris untuk menjadikan New South Wales sebagai
koloni. Keputusan untuk membuka koloni ini diambil oleh kabinet William Pitt pada tahun
1787. Sebagai realisasi dari keputusan ini, pada tanggal 13 Mei 1788 diberangkatkan
rombongan kolonis pertama di bawah pimpinan Kapten Arthur Phillip. Rombongan yang
biasa disebut first Fleet ini terdiri dari 11 kapal dengan sekitar 1.400 orang, termasuk 778
narapidana (192 perempuan dan 586 laki-laki) tiba di Botany Bay tanggal 18 Januari 1788.
Alasan tradisional yang sudah memola bagi pembentukan koloni Inggris di New South
Wales adalah kebutuhan akan tempat pembuangan narapidana dari Inggris, terutama sesudah
Amerika Serikat memperoleh kemerdekaannya. Masalah narapidana ini berkaitan dengan
kondisi masyarakat yang buruk pada waktu itu, terutama pengangguran, kemiskinan dan
kejahatan. Mengenai motif yang mendorong pemerintah Inggris membangun koloni di New
South Wales ada beberapa teori yang bisa dikemukakan.
Teori pertama dikenal dengan sebutan "penal settlement theory atau convict setlement
theory. Berdasarkan teori ini motif pembentukan koloni di New Soth Wales adalah
berkaitan dengan kebutuhan Inggris akan tempat pembuangan narapidana. Masalah ini erat
kaitannya dengan keadaan di kota-kota Inggris pasca Revolusi Industri yang berkembang
pada sekitar abad ke-17. Di samping melahirkan perubahan positif di bidang ekonomi,
Revolusi Industri juga telah melahirkan ekses-ekses negatif seperti tingginya urbanisasi yang
berujung pada meningkatnya jumlah pengangguran dan tingginya angka kriminalitas di
hampir semua wilayah perkotaan di Inggris. Kondisi maraknya kejahatan (carnaval of crimes)
telah memaksa pemerintah bertindak tegas dengan memberikan hukuman yang berat.

3
Gambaran kemiskinan dan kejahatan di Inggris disekitar lahirnya keputusan Inggris
membuka koloni di New South Wales itu, tidak banyak diketahui. Para sejarawan hanya
menyebutkan bahwa pada akhir abad ke-17 paling tidak sepertiga penduduk Inggris berstatus
mengganggur atau setengah menganggur. Untuk beberapa saat berikutnya kemiskinan dan
kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak dalam masyarakat Inggris, baik di daerah
pedesaan maupun di kota-kota. Hampir disetiap desa dan kota terdapat sarang-sarang pencuri.
Sudut-sudut kumuh kota London biasanya menjadi sarang para pelanggar hukum dan pelaku
berbagai kejahatan. Kegelisahan umum tentang pengangguran, kemiskinan, dan kejahatan ini,
sebenarnya bukanlah gejala yang hanya terdapat di Inggris saja. Seluruh Eropa
mengalaminya pada waktu itu. Berbagai usaha mengatasinya memang dilakukan namun tidak
segera membuahkan hasil. Revolusi Industri yang mendorong perubahan besar di bidang
ekonomi dan sosial, melahirkan ekses-ekses yang sukar diatasi dan menambahkan
runyamnya kondisi masyarakat pada waktu itu. Urbanisasi dengan segala konsekuensinya
menambah rumitnya keadaan di kota-kota industri. Dalam suasana seperti ini pemerintah
Inggris ingin tetap menegakkan disiplin dan ketertiban dalam masyarakat. Untuk itu
pemerintah memilih pelaksanaan hukuman sebagai cara untuk mencegah pelanggaran hukum.
Bahkan ada kecenderungan pengadilan menjatuhkan hukuman berat bagi kesalahan yang
tergolong ringan, dengan harapan masyarakat takut atau jera melanggar hukum. Misalnya
seseorang yang menangkap seekor kelinci saja dari perkarangan orang lain sudah dijatuhkan
hukuman buang. Akibatnya penghuni penjara semakin hari semakin bertambah, dan jumlah
narapidana yang harus dibuang pun semakin banyak. Konsekeunsinya penjara-penjara
mengalami over capacity atau kapasitas yang sudah penuh.
Sebelum Revolusi Amerika, solusi untuk mengatasi melimpahnya jumlah narapidana
adalah dengan membuang mereka ke Amerika Utara, Antara tahun 1717 dan waktu
meletusnya Revolusi Amerika tercatat tidak kurang dari 50.000 orang narapidana yang
dikirim ke Virginia dan Maryland. Selama berlangsungnya perang antara Inggris dengan
rakyat di daerah koloninya itu, transportasi narapidana ke sana terpaksa dihentikan.
Sementara itu pengadilan tetap menjatuhkan hukuman buang dan hukuman biasa, sehingga
rumah-rumah penjara semakin penuh sesak. Untuk menambah kapasitas penjara pemerintah
membeli kapal-kapal yang sudah tidak layak berlayar lagi untuk dijadikan sebagai penjara
terapung. Tindakan ini oleh pemeritah dikatakan sebagai tindakan sementara, karena mereka
berharap perlawanan rakyat di koloninya itu dapat dipatahkan. Ternyata tahun 1783 Inggris
harus mengakui kemerdekaan bekas koloni-koloninya itu.

4
Untuk itu perlu dicari solusi lain dan daratan Australia dianggap sebagai solusi pengganti
yang tepat untuk membuang narapidana. Ide ini antara lain datang dari Joseph Banks, seorang
ahli botany yang ikut dalam pelayaran James Cook, pada tahun 1779. Fakta yang mendukung
bahwa motif pembentukan koloni di New South Wales berkaitan dengan masalah narapidana
dapat dilihat dari jumlah penumpang dalam rombongan Arthur Phillip yang 70% nya terdiri
dari narapidana.
Alasan kedua yang mendorong pembuangan narapidana ke New South Wales berkaitan
dengan masalah "American loyalist". Mereka adalah rakyat Inggris di koloni Amerika yang
selama berlangsungnya revolusi kemerdekaan Amerika tetap setia kepada ratu Inggris dan
cenderung menentang revolusi. Setelah koloni di Amerika memerdekakan diri, kelompok
American Loyalist ini terpaksa harus keluar dari koloni karena dianggap sebagai musuh oleh
penduduk koloni pro kemerdekaan, harta mereka banyak diambil, hutang mereka juga banyak
yang tidak dibayar, sehingga mereka harus keluar dengan kemiskinan yang ditanggunginya.
Selain yang keluar menuju Canada, Nova Scotia dan Hindia Barat, para American Loyalist
ini akhirnya banyak yang kembali ke Inggris bersama-sama dengan pasukan kerajaan.
Kembalinya mereka ke Inggris menimbulkan masalah baru karena umumnya mereka tidak
berhasil memperoleh pekerjaan yang menurut mereka harus disediakan pemerintah sebagai
imbalan kesetiaan. Untuk mengatasi masalah ini, James Maria Matra yang juga ikut dalam
pelayaran Cook mengusulkan kepada pemerintah untuk mengirim para American Loyalist ke
New South Wales. Menurut James Maria Matra di koloni baru tersebut para American
Loyalist bisa mendapatkan pengganti kekayaan mereka yang hilang di Amerika Serikat. Usul
ini disampaikan kepada menteri dalam negeri, Lord Sydney pada tahun 1783. Pada akhirnya
masalah narapidana dan American Loyalist pada akhirnya telah mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka koloni di New South Wales.
Sebelum masalah American Loyalists ini muncul, pada tahun 1779 Joseph Bank, ahli
botani yang ikut dalam pelayaran James Cook ke Botany Bay, telah merekomendasikan
kepada Komisi Parlemen yang sengaja dibentuk dalam memikirkan masalah narapidana, agar
Botany Bay (New South Wales) dijadikan koloni sebagai tempat pembuangan para
narapidana. Alasan Banks adalah jarak yang begitu jauh dari Botany Bay ke Inggris dan ke
tempat-tempat lain, menyebabkan tempat ini cocok sebagai tempat pembuangan karena tidak
mungkin mereka akan melarikan diri. Selain pertimbangan jarak yang menjadi alat isolasi
Botany Bay sebagai "penal settlement", Banks juga menunjuk kesuburan tanah Botany Bay
yang akan memungkinkan penghuninya dapat mempertahankan hidupnya lepas dari bantuan
negeri induk setelah satu tahun tinggal di sana. Namun pemerintah Inggris masih ragu-ragu
5
membuka koloni sesuai dengan saran Banks tersebut. Malah pemerintah berusaha meneleti
kemungkinan membuka koloni baru di Das Voltas Bay, di Afrika Barat daya. Menurut Scott
(1943), sambil meneliti daerah yang disarankan oleh komisi Parlemen ini, pemerintah sudah
sempat juga mengirimkan narapidana ke sana. Akan tetapi kondisi alam dan iklim di tempat
ini tidak sesuai bagi orang-orang Inggris sehingga rombongan yang dikirimkan ke sana
semuanya meninggal setelah menderita berbagai penyakit tropis. Akibatnya pemerintah tidak
lagi berusaha mentransportasikan narapidana ke sana. Semuanya ini rupanya mendorong
pemerintah untuk memikirkan kembali usul Banks.
Teori kedua dikenal dengan sebutan "the naval supplies theory". Teori ini dikemukakan
oleh para sejarawan yang menolak pendapat bahwa motif pembentukan koloni di New South
Wales semata-mata didorong oleh kebutuhan akan tempat pembuangan narapidana. Menurut
mereka pembentukan koloni di New South Wales tidak hanya berkaitan dengan masalah
narapidana tetapi erat kaitanya juga dengan kepentingan Inggris untuk menyediakan tempat
persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal Inggris yang melintasi Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik. Akhirnya pada tahun 1786 kabinet William Pitt memutuskan untuk
membuka koloni bagi narapidana di New South Wales. Sejak tahun 1770-an perdagangan
antara Inggris yang di wakili oleh EIC(East India Company) dengan Cina semakin
meningkat, dan pada dekade berikutnya perdagangan ini menghasilkan keuntungan besar.
Kemungkinan rute pelayaran ke Cina yang dapat ditempuh oleh kapal-kapal Inggris adalah:
a. Melalui Selat Malaka.
b. Melalui Selat Sunda yang dikuasai oleh VOC.
c. Melalui rute Kapten Wilson, yaitu melalui selat di sebelah barat pulau Seram dan Ternate.
d. Melalui pantai timur Australia ke arah utara.
Menurut seorang sejarawan Inggris E.C.K Gonner, pembukaan koloni di New South
Wales merupakan bagian dari " ... a swing to the East in imperial development in the late
eighteen century". Dengan ungkapan tersebut Gonner ingin menjelaskan perubahan strategi
ekspansi bangsa Eropa, khususnya Inggris dan Perancis, yang mulai mengalihkan politik
ekspansinya ke Timur, khususnya India dan wilayah-wilayah di Asia lainya, setelah sekian
lama mengeruk keuntungan di Amerika. Untuk melancarkan strategi ini maka keberadaan
tempat persinggahan dan pangkalan pemasok untuk kapal-kapal menjadi sangat penting.
Khusus untuk Inggris hal ini penting mengingat sejak 1770-an perdagangan Inggris (EIC)
dengan Cina semakin meningkat dan menghasilkan keuntungan yang besar.
Teori ini juga didasarkan pada laporan James Cook dan Joseph Banks kepada pemerintah
Inggris yang menyebutkan bahwa New South Wales, New Zealand dan pulau-pulau
6
sekitarnya dapat menjadi supply base bagi kapal-kapal Inggris. Keberadaan pohon-pohon
yang bisa dijadikan tiang kapal, dan rami untuk pembuatan canvas, kain layar dan tali temali
kapal sangat menguntungkan untuik pelayaran. Laporan tersebut diperkuat oleh James Maria
Matra yang menyebutkan bahwa rami dari New Zealand memiliki kualitas yang jauh lebih
baik dari Eropa. Selain itu menurut Matra, penguasaan atas Botany Bay akan memperkuat
Inggris karena memiliki naval base yang strategis atas perairan Asia dan Amerika. Sementara
Admiral Young dalam George Young's Plan yang dikeluarkan tahun 1785 mengatakan bahwa
pendudukan Botany Bay akan memberi kesempatan kepada Inggris untuk memperoleh
seluruh komoditas yang dihasilkan oleh seluruh dunia pada waktu itu. Fakta sejarah yang lain
yang berkaitan dengan teori ini bisa dilihat dari pernyataan Menteri Dalam Negeri Lord
Sydney di depan parlemen pada 18 Agustus 1786,".....the government viewed New South
Wales as an important base and source of supply, as well as a penal colony".

B. Perkembangan Koloni sampai dengan Masa Pemerintahan William Bligh


Keputusan membuka koloni di New South Wales yang diambil oleh kabinet William Pitt
pada tahun 1786, diwujudkan dengan memberangkatkan rombongan kolonis pertama pada
tanggal 13 Mei 1787. Rombongan yang merupakan konvoi 11 buah kapal ini berangkat dari
Portsmouth dipimpin oleh Arthur Philip, gubernur pertama koloni baru tersebut. Rombongan
ini tiba di Botany Bay pada tanggal 18 Januari 1788, namun menurut beliau setelah
melakukan pemeriksaan, tempat ini kurang memenuhi syarat untuk dihuni. Akhirnya,
penyelidikan di arahkan ke utara Botany Bay, ke suatu tempat yang oleh Cook diberi tanda
dalam petanya dan diberi nama Port Jackson. Tempat pilihan ini kemudian diberi nama
menurut nama menteri dalam negeri yang bertanggung jawab pada pengiriman narapidana,
Lord Sydney dan dari tempat inilah berkembang kota Sydney sekarang. Di tempat inilah pada
tanggal 26 Januari 1788 Phillip untuk pertama kalinya menegakkan bendera Inggris dan
mendaratkan seluruh peserta rombongannya. Kemudian pada tanggal tersebut diperingati
sebagai hari nasional dalam sejarah Australia sebagai awal pertumbuhan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Australia sekarang yang pada waktu itu hanya dikenal dengan sebutan
New South Wales.
Dalam usaha membangun suatu koloni dan suatu masyarakat baru, bukanlah pekerjaan
yang mudah. Phillip beserta masyarakat yang dipimpinnya berada dalam suatu lingkungan
alam yang masih asing bagi mereka. Komposisi masyarakat yang sebagian besar terdiri dari
narapidana, menambah kesulitan dalam usaha membangun koloni baru itu. Untuk
membangun koloni itu, Phillip sebagai gubernur mengemban banyak tugas dan tanggung

7
jawab yang dipercayakan oleh pemerintah Inggris kepadanya, dia harus membangun koloni
itu dengan menggunakan narapidana sebagai sumber tenaga kerja. Ketika mempertahankan
kelangsungan hidup koloni itu, ia diminta mengusahakan agar koloni itu segera berproduksi.
Pengalamannya tentang tenaga kerja narapidana menyadarkan Phillip bahwa koloni itu
tidak akan berkembang selama mengandalkan produksinya pada tenaga kerja narapidana. Dia
menyimpulkan bahwa masa depan pemukiman itu tergantung pada peran para penduduk
bebas yang kepadanya narapidana dapat ditugaskan sebagai pekerja. Selain itu dia juga
berkesimpulan bahwa produksi koloni itu dapat ditingkatkan dengan menghadiahkan tanah
kepada para perwira dan pegawai negeri, sedangkan pengerjaannya dapat dilakukan oleh
narapidana. Narapidana yang berkelakuaan baik dan kerajinannya juga perlu
dipertimbangkan untuk dibebaskan dan diberi hadiah tanah untuk di olah sendiri apabila
dipandang ia pantas untuk mendapatkan itu.
Dalam susah payah penuh kesabaran Phillip berusahan agar koloni itu dapat
berswasembada. Gubernur yang penuh pengabdian ini tidak cukup lama menikmati hasil
usaha serta buah kebijaksaannya. Dilusuhkan oleh kesukaran dan kelelahan perjuangan untuk
selamat dalam suatu lingkungan yang asing dan ditengah-tengah masyarakat yang 90% tidak
berhak selamat, akhirnya ia minta berhenti sebagai gubernur agar bisa kembali ke Inggris
dengan alasan penyakit perut yang kronis dan tidak bisa disembuhkan.
Lalu dalam bulan Desember 1792 ia berlayar pulang ke Inggris, dan meninggalkan New
South Wales pada tahun yang sama. Penggatinya adalah Hunter, baru tiba disana pada bulan
September 1795. Kelambatan ini menyebabkan setelah keberangkatan Phillip koloni
dipimpin oleh seorang perwira senior New South Wales Corps yang bernama Mayor Francis
Grose, dengan pangkat Letnan Gubernur pertama. New South Wales Corps adalah pasukan
khusus yang dibentuk untuk bertugas di New South Wales.
Mayor Francis Grose adalah pemimpin yang tidak memiliki martabat dan keagungan
seperti dimiliki oleh Arthur Phillip. Namun dalam kekerdilan jiwanya itu, adalah ironi
sejarah, apabila diketahui bahwa Grose mengeluarkan dua keputusan yang sangat
mempengaruhi perkembangan koloni itu untuk beberapa dekade berikutnya. Untuk
mendorong para narapidana bekerja diladang para perwira setelah jam kerja pada pekerjaan
pemerintah, ia mengizinkan mereka dibayar dengan rum. Tindakan kedua dari Grose adalah
mendorong para perwira melakukan perdagangan dengan membeli barang-barang dari kapal-
kapal yang tiba dikoloni itu lalu menjualnya dengan harga yang mereka tentukan sendiri.
Dengan menjadi perwira pedagang, apabila dengan sistem monopoli, makin banyak
kekayaaan koloni itu berada ditangan para perwira Corps. Beberapa diantara mereka telah
8
menumpuk kekayaan dengan cepat melalui cara perluasan tanah yang menjadi miliknya dan
melalui perdagangan. Di pihak lain, orang-orang yang membela kepentingan dagang para
perwira itu mengatakan bahwa para perwira dengan sengaja menciptakan monopoli itu untuk
melindungi kepentingan narapidana, mantan narapidana, para penangkap ikap paus, dan
sesama perwira, terhadap keserakahan orang-orang yang tak dapat dibatasi oleh tata
kesopanan berusaha yang disepakati bersama.
Sekitar tahun 1800, para perwira mulai mengembangkan ciri-ciri suatu golongan eksklusif.
Mereka sombong terhadap semua orang diluar kelompok mereka, dan mereka menuntut
penghormatan dari masyarakat diluar kelompoknya. Mereka tidak mengenal toleransi
terhadap siapa saja yang mereka anggap menggangu sumber kekayaan mereka. Di antara
salah satu perwira yang berhati lembut dan mempesona dalam keluarganya adalah John
Macarthur. Namun, Karena bakat dan ambisinya yang luar biasa, ia selalu berusaha
menghancurkan apa dan siapa saja yang dianggapnya menghalangi jalannya. Dalam masa
pemerintahan Letnan Gubernur sepeninggal Phillip, nampaknya Macarthur merupakan tokoh
yang sangat dihargai, terutama dikalangan New South Wales Corps. Pada masa itu ada tiga
jenis tenaga kerja di koloni itu, antara lain :
1. Narapidana yang dalam rangka pelaksanaan hukumannya harus bekerja di gedung-
gedung pemerintah dan jalan-jalan umum tanpa mendapat upah atau gaji.
2. Narapidana yang dipinjamkan kepada penduduk bebas atau orang-orang yang telah
mendapat hadiah tanah.
3. Tenaga kerja bayaran.
Dalam tahun 1795 masa pemerintahan Letnan Gubernur berakhir dengan datangnya
Kapten John Hunter, Gubernur yang mengantikan Arthur Phillip. Sesampainya di New South
Wales, Hunter segera mengatur langkah-langkah menentang pertumbuhan kekuasaan para
perwira pedagang itu. Hunter berusaha mengatur dan menertibkan lalu lintas dan
perdagangan rum. Di pihak lain para perwira Corps menghantam Hunter dari belakang.
Mereka mengirimkan surat kepada pemerintah Inggris di London berisi keluhan atas
kepemimpinan Hunter. Dan juga para perwira sama sekali tidak mau membantu Hunter
dalam mengatur kembali lalu lintas dan perdagangan rum. Pemerintah Inggris pun
nampaknya belum memiliki pilihan yang tepat untuk mematahkan kekuatan mereka pada saat
itu. Pemerintah malah menarik Hunter pada tahun 1800 dan menunjuk Phillip Gidley King
sebagai penggantinya.
Masa pemerintahan King, sama halnya dengan masa Hunter, tercatat sebagai masa di
mana Gubernur mendorong diadakannya eksplorasi pantai. Pada awal abad ke 19 yang
9
bertepatan pula dengan masa pemerintahan King, para pejabat pemerintahan di Inggris
khawatir akan kegiatan pelayaran dan penyelidikan yang dilakukan oleh Prancis dilautan
selatan, termasuk dipantai selatan benua Australia. Untuk mencegah kemungkinan itu,
pemerintah Inggris mengirimkan satu ekspedisi kecil dalam tahun 1803 yang terdiri dari
narapidana, tentara, dan penduduk bebas. Ekspedisi ini dipimpin oleh Kapten David Collins
dan ditugaskan untuk menduduki Port Phillip. Beberapa bulan kemudian ia mengirimkan
ekspedisi serupa dipimpin oleh Paterson untuk menduduki Port Dalrymple di pantai utara
Van Diemens Land.
Pemerintah Inggris menyadari bahwa selama kekuasaan dan pegaruh perwira Corps masih
menghalangi kekuasaan Gubernur, sukar sekali melaksanakan usaha-usaha peningkatan
kehidupan masyarakat di koloni tersebut. Oleh karena itu, pemerintah berusaha memilih
orang yang dianggap tepat untuk menggantikan King. Pilihan jatuh pada Kapten William
Bligh karena reputasi gemilang yang pernah diperlihatkannya pada waktu lalu. Ketika pada
tahun 1788 Bligh memimpin kapal Bounty anak buahnya memberontak. Bligh beserta
beberapa orang yang dekat padanya diturunkan dari kapal ditengah-tengah Samudera Pasifik.
Ternyata, Bligh berhasil selamat dan dapat kembali ke Inggris.
Pada tahun 1806 Bligh tiba di New South Wales untuk mengantikan King sebagai
Gubernur. Harapan pemerintah untuk menyelesaikan masalah peredaran dan penggunaan rum
yang selalu melibatkan Gubernur dengan para perwira Corps ke dalam konflik yang
berkelanjutan, ini diuji diatas pundak Gubernur baru itu. Akibat dari watak Bligh yang
kurang bijaksana dan bersifat memaksa serta kasar, menyebabkan dia bertengkar dengan para
perwira pedagang, terutama dengan John Macarthur. Walaupun John Macarthur sudah tidak
aktif dalam dinas militer, namun pengaruhnya di kalangan perwira dan koloni itu masih
besar. Dia juga bertengkar dengan Gubernur King yang mengirimkannya ke Inggris untuk
diadili. Dengan geramnya Bligh menangkap Macarthur dan dengan tuntutan yang sangat
panjang hendak diadili dibawah pengadilan militer yang dipimpin oleh Atkins. Tetapi
Macarthur menolak untuk diadili dan minta dibebaskan, dan hal ini membuat Bligh begitu
marah. Kemudian Bligh mengumumkan akan menangkap perwira tersebut dan memasukan
Macarthur ke penjara.
Tindakan Bligh ini menimbulkan kemarahan para perwira yang sangat menghomati
Macarathur. Pada tanggal 26 Januari 1808, Mayor George Johnston memerintahkan anak
buahnya berbaris menuju tempat kediaman Gubernur. William Bligh ditangkap dan dipecat,
lalu Macarthur dibebaskan. Johnston mengangkat dirinya sebagai penguasa menggantikan

10
Gubernur Bligh. Kemudian kolonel Paterson datang dari Van Diements Land mengambil alih
kedudukan Johnston sebagai penguasa dikoloni itu.
Dengan peristiwa ini nampaknya para perwira memperoleh kemenangan. Mereka telah
mengejek Hunter, menghina King, dan memecat serta memenjarakan Bligh. Akan tetapi
tindakan mereka yang terakhir itu justru menandai akhir kekuasaan mereka. Pemerintah
Inggris tidak dapat terus bersabar dan mengalah. Tiba saatnya bagi pemerintah untuk
melakukan pukulan mematikan terhadap pergolakan-pergolakan para perwira yang berusaha
mengutungkan dirinya sendiri itu. Apabila sampai berusaha Gubernur berasal dari Angkatan
Laut dan datang tanpa membawa pasukan khusus, maka penggatinya, Lachlan Macquarie,
diambil dari Angkatan Darat yang datang lengkap dengan pasukan yang dipimpinya sendiri.

C. Perkembangan pada Masa Lachlan Macquarie


Untuk mengatasi kemelut di New South Wales, meningkatkan moral para kolonis,
menghentikan lalu lintas rum, dan merestorasi ketenangan di koloni itu, pemerintah Inggris
mengangkat Lachlan Masquarie pada tahun 1809 menjadi gubernur koloni itu. Ia berusia 48
tahun pada waktu itu, berpangkat Letnan kolonel dalam angkatan darat Inggris. Ia memasuki
dinas militer pada tahun 1776, dan sejak memasuki dinas militer sampai pengangkatannya itu
ia telah pernah berdinas di empat benua, yaitu Amerika Utara, Mesir, India, dan daratan
Eropa.
Pada tanggal 1 Januari 1810, secara resmi ia menduduki jabatan gubernur, ia memiliki
keuntungan luar biasa bila dibandingkan dengan para gubernur lainnya dalam menghadapi
para perwira New South Wales Corps, terutama para perwira pedagang. Dengan didukung
oleh pasukan yang dibawanya dari Inggris, resimen ke-73, ia terjamin melaksanakan seluruh
perintah-perintahnya terhadap perwira dan anggota New South Wales Corps sebagimana
telah dikemukakan di atas. Dengan demikian ia tidak mengalami nasib seperti dialami oleh
gubernur yang digantikannya, sehingga ia mampu melaksanakan konsolidasi dan usaha-usaha
nyata pengembangan koloni itu.
Setelah acara pengangkatan ia berbicara dengan penuh semangat menyatakan niatnya
menegakkan kebenaran dan keadilan. Ia berharap agar semua perselisihan dan sikap cemburu
di koloni itu dihilangkan untuk selamanya. Ia mendesak agar masyarakat dari lapisan atas
berlaku sopan, dan masyarakat dari lapisan bawah tetap bersabar kepada semua orang , ia
menganjurkan agar taat terhadap kewajiban-kewajiban keagamaan dan teratur mengikuti
kebaktian di gereja setiap minggu. Ia mendesak agar para hakim mencegah segala bentuk

11
kejahtaan dan immoralitas serta mewajibkan semua orang untuk tidak menyakiti penduduk
asli.
Semakin hari Marquarie terus melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan moral
penduduk seperti menghilangkan semua aktivitas yang mengonarkan hari Sabbath, kemalasan
dan pemborosan harus dihilangkan dan lainnya menyangkut moral penduduk sekitar. Ia
membuka sekolah-sekolah di Sydney dan ditempat-tempat pemukiman lainnya.
Dengan tujuan yang sama yaitu mewujudkan leluhur moral, ia mulai menggalakkan kegiatan
pekerjaan umum. Ia membangun rumah-rumah sakit baru, jalan-jalan, dan jembatan-
jembatan. Ia memesan tatakota baru untuk Sydney yang didasarkan pada keindahan,
kebersihan dan keagungan. Katanya, kota yang bersih akan meningkatkan moral masyarakat.
Marquarie mengharapkan dan berusaha agar di dalam masyarakat terbina hubungan
antargolongan secara wajar demi kemajuan koloni itu. Pada waktu itu terdiri dari tiga
golongan:
1. Penduduk bebas (free settlers atau free immigrants)
2. Bekas narapidana atau narapidana yang sudah dibebaskan(emancipists)
3. Status narapidana(convists)
Ia berpendapat bahwa semua kalangan masyarakat memiliki hak untuk berkembang,
karena itu sebagai gubernur ia merasa berkewajiban berlaku adil. Ia bertugas untuk terus
memajukan para koloni saat itu khususnya emancipists dan convists.
Selama tahun 1811-1812 marquarie mencapai sukses. Surat-surat kabar, parlemen, dan
pemerintah Inggris mengungkapkan kemajuan koloni New South Wales dalam kehidupan
agama, moral, dan pendidikan. Akan tetapi dalam usaha memajukan koloni itu banyak sekali
masalah yang dihadapinya berasal dari free settlers. Karena terlalu memperhatikan
emancipists, free settlers menuduhnya tidak berlaku adil. Free settlers tidak mau disamakan
haknya dengan dengan orang emancipists dan convists. Mereka menganggap bahwa telah
banyak menghabiskan uang untuk para koloni Inggris disini sedangkan anggota emancipist
tidak menghabiskan biaya apapun melainkan pemerintah yang banyak menghabiskan uang
untuk mereka. Karena permasalahan ini berlarut-larut terjadi pihak Inggrispun mencari jalan
keluar untuk menyelesaikannya. Untuk itu pemerintah Inggris mengirimkan J.T Bigge,
seorang pengacara di kota London, untuk melakukan penyelidikan ke koloni itu pada tahun
1819. Selama dua tahun bigge tinggal di koloni itu untuk mengumpulkan informasi. Setelah
itu ia membuat suatu laporan yang cukup panjang. Di dalamnya ia mencela sikap Marquarie
dalam beberapa hal, walaupun untuk hal-hal lain ia memberi pujian. Free settlers juga

12
disalahkan karena sikapnya yang terlalu angkuh, sementara Emancipist disalahkan karena
sikapnya yang kasar.
Lepas dari semua kekurangan-kekurangannya, masa pemerintahan Marquarie ditandai
oleh kemajuan-kemajuan di berbagai bidang. Mungkin ada juga kaitannya dengan status
Macquarie sebagai perwira angkatan darat, pada masanya orientasi ekplorasi lebih banyak
ditujukan ke arah New South Wales, dibandingkan dengan pada masa-masa gubernur
sebelumnya. Pada masa Marquarielah untuk pertama kalinya orang berhasil menembus dan
menyeberangi pengunungan Blue Montains hingga menemukan dataran serta ladang
pengembalaan yang baik di balik pengunungan itu. Sukses ini membuka jalan bagi
pengembangan koloni itu, bukan saja dalam hal perluasan wilayah tapi juga mencakup aspek-
aspek lain. Dengan itu ia mendapat penghormatan sebagai gubernur terbaik nomor dua
setelah Arthur Phillip. Perlu diketahui juga bahwa Macquarie adalah gubernur terakhir yang
memegang seluruh kekuasaan di tangannya sendiri. Dilihat di sisi ini, maka dapat dikatakan
bahwa masa transisi di koloni New South Wales.

D. Ekplorasi Lanjutan dan Perluasan Wilayah Koloni New South Wales


Daerah pemukiman di New Wales pada awalnya hanya sebagian kecil daerah benua
Australia yaitu hanya berpusat di Port Jakson, Parramata, dan Hawkesbury River. Pada waktu
itu orang-orang Inggris belum tau bagaimana benua Australia, seperti bentuk, luas, keadaan
geografisnya bahkan mareka belum mengetahui sampai lima belas tahun sesudah orang
kolonis pertama tiba di benua Australia. Mereka juga tidak mengetahui bahwa benua
Australia ini merupakan daerah yang berbentuk pulau, ini semua karena pada waktu itu
pemandangan ke pedalaman masih terhalang oleh barisan pengunungan Blue Mauntains.
Maka dengan hal sedemikian itu membuat mereka melakukan tindakan baru untuk
menjelajah benua tersebut dengan cara melakukan baerbagai eksplorasi baik melalui darat
atau eksplorasi pedalaman dan melalui laut. Yang akhirnya akan terungkap tentang keadaan
benua Australia tersebut.
Dalam melakukan pelayaran untuk mengetahui tentang benua Australia berpusat pada
seorang pelaut yang bernama Matthew Flinders, ia datang pertama kali ke benua Australia
sebagai seorang taruna atas kapal Reliance yang bertugas membawa gubernur Hunter ke New
South Wales pada tahun 1795. Dalam pelayaran tersebut dia berkenalan dengan seorang
dokter yang bernama George Bass, ternyata mereka berasal dari daerah yang sama dan juga
tertarik pada eksplorasi dan penemuan.

13
Bass dan Matthew Flinders melakukan ekplorasi dengan kapal kecil yang dibawa Bass
dari Inggris yang dinamai Tom Thumb, mareka melakukan ekplorasi ke luar Port Jackson
tepatnya di pantai muara sungai George, setelah mereka menyampaikan kepada gubernur
tentang daerah yang mereka temukan dan gubernurpun tertarik maka didirikanlah pemukiman
baru disana yang dinamai Bankstown. Beberapa bulan kemudian mereka melakukan
eksplorasi ke selatan di Fort Hacking disana mereka bertemu dengan penduduk asli Australia.
Karena keberhasilan dua kali melakukan eksplorasi membuat Bass dan Flinders
bersemangat untuk melanjutkannya, karena dengan semangat mereka juga Gubernur
menganjurkan untuk dilakukannya eksplorasi lanjutan. Bass juga menemukan Batubara di
Coalcliff tempatnya 20 mill di sebelah selatan Botany Bay. Dengan penemuan tersebut
membuat meningkatnya perhatian pemerintah koloni di New South Wales meningkat karena
dianggap satu sumber kemakmuran New South Wales. Bass juga menemukan Wasstemport
pada tahun 1798. Bass bersama Flinders juga mengelilingi Van Diemens Land dengan kapal
Norflok pada bulan Oktober 1798 yang merupakan pelayaran eksplorasi terakhir mereka.
Dengan adanya ekplorasi Bass dan Flinders membuat pemerintah tertarik yang kemudian
sejak permulaan abad ke 19 penyelesaiaan terhadap penemuan benua Australia dilakukan
oleh pemerintah secara sistematis. Pada tahun 1800 dikirim kapal besar yang dinamai Lady
Nelson yang kepalai oleh James Grant. Kapal Lady Nelson tersebut tetap berada di New
South Weles sampai tahun 1825.
Flindler juga kembali ke pantai Australia pada tanggal 6 Desember 1801. Pada tahun 1803
dia mengelilingi benua itu dengan kapal Investigator yang kemudian menerbitkan peta
seluruh benua itu yang memperlihatkan bahwa benua tersebut berbentuk pulau.
Setelah bagian pantai telah diketahui secara rinci, tetapi wilayah pedalaman masih belum
diketahui bahkan sampai Lachan Macquarie memangku jabatan gubernur pada tahun 1810,
tentang daerah pedalaman masih belum diketahui karena terhalang oleh gunung-gunung. Di
daerah pedalaman New South Wales terbentang tanah datar luas yang rata, tanah datar ini
berakhir pada lereng bukit barisan yang membentang dari utara ke selatan dari Cape York ke
Wilson Promontory.
Niat untuk meluaskan area pemukiman baru itu merupakan faktor kuat untuk melakukan
ekplorasi di pedalaman disamping tumbuhnya semangat petualalangan. Dalam hubungan ini
dapat disebutkan beberapa nama seperti kapten William Paterson yang memimpin satu
rombongan orang-orang skot pada tahun 1793, Henry Hacking tahun 1796, dan pada tahun
1804 George Cayley juga melakukan perjalanannya. Blaxland dan saudaranya pada tahun

14
1806 juga menemukan bahwasanya perternakan labih bagus dengan padang rumput yang
luas.
Jalan yang ditemukan oleh Blaxland dan teman-temannya itu diikuti oleh surveyor G.A
Evans yang menuruni barisan dan melintasinya. Pada tahun 1817-1818 John Oxley
menemukan sumber sungai Lachlan dan sungai Macquarie. Dan ditemukannya dataran
Liverpool serta pemetaan daerah yang terletak antara Port Macquarie dan Newcastie.
Selanjutnya tahun 1820-1830 merupakan tahun yang penting yang diisi oleh cerita-cerita
pembukaan Australia.
Keberhasilan melakukan Eksplorasi ini, baik eksplorasi pantai maupun eksplorasi
pedalaman membuka pintu bagi perluasan koloni New South Wales dalam area pemukiman
dan kemungkinan berdirinya koloni-koloni lain di sudut-sudut strategis Australia. Semuanya
ini meletakkan jalan bagi pendudukan seluruh daratan Australia oleh Inggris yang akan
diuraikan dalam bagian selanjutnya dari tulisan ini.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keputusan pemerintah Inggris membuka koloni di New South wales lahir di tengah-tenagh
kesibukan pemerintah mengatasi masalah-masalah akibat kemiskinan, pengangguran, dan
kejahatan yang diperhebat oleh ekses Revolusi Industri. Revolusi Amerika yang pada
hakikatnya merupakan peristiwa politik dan kehidupan pemerintah Inggris pada waktu itu,
ikut menambah beban yang harus dihadapi pemerintah Inggris di bidang sosial, terutama
berkaitan dengan American loyalists.
Pemimpin pertama yaitu Arthur Phillip(1792-1795), kemudian dilanjutkan oleh perwira
Corps, kemudian di ambil alih oleh John Hunter, Phillip Gidley King, Kapten William Bligh, dan
diakhiri oleh Lachlan Macquarie. Pada masa Lachlan Marquarie inilah koloni di New South Wales
banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

B. Saran
Kami menyadari bahwa penulisan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, tim
penyusun meminta kritik dan saran apabila makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan baik
secara penulisan maupun isi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Siboro, J (1989). Sejarah Australia , Jakarta, IKIP Bandung


http://wartasejarah.blogspot.co.id/2016/01/perjuangan-pembentukan-koloni-inggris.html#!/tcmbck
http://chaerolriezal.blogspot.co.id/2012/12/perkembangan-koloni-sampai-dengan-masa.html
http://lautanteduh2.blogspot.co.id/2014/04/eksplorasi-lanjutan-new-south-wales.html

17
18

Anda mungkin juga menyukai